SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
SEHAT DARI ASPEK PERUMAHAN
(Friday, 14 October 2005) - Kontributor: Administrator - Terakhir Diperbaharui (Wednesday, 15 March 2006)
SEHAT DARI ASPEK PERUMAHAN
SEHAT
DARI
ASPEK PERUMAHANA. Pengantar
Permukiman ini merupakan tempat sebagian besar waktu masyarakat menjalankan kegiatan sehari - harinya.
Permukiman yang sehat akan menjadikan awal kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya berjalan dengan baik.
Permasalahan yang dijumpai untuk menuju ke permukiman sehat sangat rumit dan kompleks, telah terjalin dan muncul
dalam waktu yang telah lama, melibatkan berbagai sektor dan instansi serta melibatkan pula berbagai tingkat dan
lapisan masyarakat.
Meskipun demikian sebenarnya banyak usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menuju permukiman sehat.
Usaha tersebut bersifat sederhana dan tidak menghabiskan banyak waktu, pemikiran dan tenaga. Apabila usaha itu
dilaksanakan secara kolektif dan massal maka akan mempunyai dampak positif terhadap kualitas kesehatan
permukiman.
Persyaratan kesehatan perumahan yang bersifat teknis kesehatan, dilaksanakan dalam lingkup perencanaan,
pembangunan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi
penghuni rumah dan atau perumahan serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan.
Penyelenggara pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan dapat
dikenakan sanksi pidana dan/atau sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No 4 Tahun 1992
tentang Perumahan dan Permukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan
pelaksanaannya.
Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan tidak dikenai
pidana dan/atau sanksi administratif. Namun dihimbau agar para pemilik rumah dapat memenuhi persyaratan kesehatan
rumah tinggal sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 829/Menkes/SK/VII/1989.
Keputusan menteri tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan telah ada dan perlu pedoman pelaksanaan,
implementasi dan sosialisasi. Pembentukan pola perilaku atau budaya masyarakat harus diawali dengan
Pemasyarakatan Rumah Sehat dan Layak Huni bagi masyarakat DKI Jakarta.
B. Dasar Hukum
- Undang – Undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman khususnya Pasal 5 Ayat 1
menyatakan : “Setiap warganegara mempunyai hak untuk menempati dan / atau menikmati dan / atau memiliki
rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur”.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/SK/VII tahun 1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan;
- Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat);
C. Definisi dan Pengertian
- Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah
sebagai tempat membina keluarga, tempat berlindung dari iklim dan tempat menjaga kesehatan keluarga.
- Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial ekonomi.
- Rumah Sehat adalah rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang
wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan, shg memungkinkan
penghuni memperoleh derajat kesehatan yang optimal;
- Kesehatan Perumahan adalah kondisi fisik, kimia dan biologik di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan,
sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
- Rumah Sederhana Sehat adalah tempat kediaman yang layak dihuni dan harganya terjangkau oleh masyarakat,
berupa bangunan yang luas lantai dan luas kavelingnya memadai dengan jumlah penghuni serta memenuhi persyaratan
kesehatan rumah tinggal;
- Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam
rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di perumahan, dan atau masyarakat di sekitarnya dari
bahaya atau gangguan kesehatan.
- Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
- Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan
maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
- Prasarana Lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
- Sarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya.
D. Hubungan Manusia dengan Perumahan dan Permukiman Sehat
- Perumahan dan lingkungan permukiman sehat akan menjadikan hidup manusia nyaman, aman, tertib, teratur dan
tentram.
- Perumahan dan lingkungan permukiman sehat akan memberi berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia untuk
dapat bekerja dan berusaha secara layak.
- Perumahan dan lingkungan permukiman yang sehat akan mempengaruhi kualitas kehidupan manusia menjadi lebih
sehat dan produktif dalam suasana kebersamaan dan kesetiakawanan.
E. Persyaratan Kualitas Minimal Perumahan dan Permukiman Sehat
- Bangunan Fisik Rumah :
· Bahan Bangunan. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan
bangunan tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikro organisme patogen.
· Atap berfungsi untuk menahan panas, debu, dan air hujan. Penutup atap sebaiknya merupakan bidang datar dan sudut
kemiringan atap tergantung dari jenis bahan penutup atap yang dipakai. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10
meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir.
· Langit – langit berfungsi agar sinar matahari tidak dirasakan langsung. Tinggi langit – langit sekurangnya
2,4 m. Langit – langit berfungsi untuk menyerap panas. Langit – langit harus mudah dibersihkan dan tidak
rawan kecelakaan.
· Dinding berfungsi untuk menahan angin dan debu, serta dibuat tidak tembus pandang. Bahan dinding dapat berupa
batu bata, batako, bambu, papan kayu. Dinding dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara.
Dinding kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan.
· Jendela dan pintu berfungsi sebagai lubang angin, jalan udara segar dan sinar matahari serta sirkulasi. Letak lubang
angin yang baik adalah searah dengan tiupan angin.
· Lantai harus dalam keadaan kering, tidak lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan. Bahan
penutup lantai dapat berupa floor, ubin, batu bata, teraso, porselen, keramik. Tinggi lantai untuk rumah bukan panggung
sekurang – kurangnya 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan. Bahan lantai sebaiknya kedap air
untuk menghindari naiknya air tanah.
· Fundasi berfungsi meneruskan beban bangunan termasuk berat sendiri ke tanah, memberi kestabilan dan bangunan
hingga tidak runtuh, konstruksi penghubung dari bangunan atas dengan tanah. Bahan fundasi dapat berupa : batu kali,
batu bata, beton. Bahan fundasi harus kedap air untuk menghindari rembesan air tanah ke atas.
- Fasilitas Kelengkapan Bangunan Rumah :
· Sarana Air Bersih, Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas 120 liter/hari/orang. Kualitas air bersih harus
memenuhi persyaratan kesehatan. Sekeliling sumur dangkal (gali) diberikan pengerasan dan selokan air agar tempat
sekitarnya tidak tergenang air (becek). Jarak sumur terhadap resapan / septik tank harus mencukupi syarat kesehatan.
· Limbah dan selokan Air, air kotor atau air buangan dari kamar mandi, cuci dan dapur disalurkan melalui selokan
terbuka atau tertutup di dalam pekarangan rumah ke selokan air di pinggir jalan. Limbah cair yang berasal dari rumah
tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. Limbah padat harus
dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah.
· Tempat Pembuangan Sampah disediakan berupa tong atau bak sampah diberi penutup agar lalat dan binatang tidak
dapat masuk.
· Fasilitas Penerangan Ruangan. Letak rumah yang baik adalah sesuai arah matahari agar sinar matahari dapat
dimanfaatkan untuk penerangan alami.
- Penataan Bangunan Rumah :
· Perancangan Ruang, Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang
makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi/cuci/WC, ruang bermain anak yang letaknya terpisah satu sama lain. Luas
ruang sekurang–kurangnya 9 m2 per orang ; bukaan ventilasi 1/9 luas lantai atau minimal 1 m2 ; atau lebih dari
11% luas ruang. Lebih lanjut, parameter yang harus diperhatikan dalam perancangan rumah adalah : kepadatan hunian
terutama kamar tidur, pencahayaan terutama dari sinar matahari, penghawaan, jenis lantai, jenis dinding serta jenis
bahan bakar yang digunakan dalam rumah tangga.
http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
· Kepadatan hunian. Satu keluarga yang terdiri dari 5 orang, minimum luas rumah adalah 50 m2. Untuk kamar tidur
diperlukan luas lantai minimum 3 m2 / orang dan untuk mencegah penularan penyakit (misalnya penyakit pernapasan)
jarak antara tepi tempat tidur yang satu dengan yang lain minimum 90 cm. Apabila ada anggota yang menderita penyakit
pernapasan sebaiknya tidak tidur sekamar dengan anggota yang lain.
· Pencahayaan. Untuk memperoleh cahaya yang cukup pada siang hari, diperlukan luas jendela kaca minimum 20 %
luas lantai. Kamar tidur sebaiknya diletakkan di sebelah timur untuk memberi kesempatan masuknya sinar ultraviolet
yang ada dalam sinar matahari pagi. Jika perletakan jendela kurang leluasa, dapat dipasang genteng kaca karena
semua jenis cahaya dapat mematikan kuman, hanya berbeda satu sama lain dari segi lamanya proses mematikan
kuman. Agar cahaya matahari tidak terhalang masuk ke dalam rumah, maka jarak rumah yang satu dengan yang lain
paling sedikit sama dengan tinggi rumahnya.
· Penghawaan. Untuk memungkinkan pergantian udara secara lancar diperlukan minimum luas lubang ventilasi tetap 5%
luas lantai, dan jika ditambah dengan luas lubang yang dapat memasukkan udara lainnya (celah, pintu,jendela, lubang
anyaman bambu dan sebagainya) menjadi berjumlah 10% luas lantai. Udara yang masuk sebaiknya udara yang bersih
dan bukan udara yang mengandung debu atau bau.
· Jenis Bahan Bakar. Di beberapa rumah masih sering dijumpai rumah tangga yang menggunakan kayu sebagai bahan
bakar. Apabila penghawaan rumah tidak baik dan tidak ada cerobong asap, maka asap akan memenuhi seluruh
ruangan. Apalagi ibu – ibu sering masak sambil menggendong anaknya, asap akan memperparah penderita sakit
pernapasan terutama pada balita dan lansia. Sedapat mungkin digunakan bahan bakar yang tidak menimbulkan
masalah pencemaran. Yang terbaik tentu saja listrik, tetapi harganya mahal.
· Konstruksi Bangunan Rumah : Bagian atap, dinding dan fundasi rumah harus kokoh, kaku dan kuat menahan beban
sendiri, beban angin dan beban gempa. Fundasi harus terletak di atas tanah yang keras. Dinding harus cukup kaku,
tahan terhadap goyangan gerakan gempa.
· Binatang Penular Penyakit. Tidak ada tikus, kecoa atau binatang pembawa / vektor penyakit bersarang di dalam rumah
- Kebiasaan dan Perilaku Penghuni :
· Harus rajin membersihkan rumah.
· Penderita penyakit tidak boleh meludah, bersin atau batuk sembarangan. Meludah harus pada tempatnya, bersin dan
batuk harus ditutup.
· Harus rajin menjemur bantal, guling dan kasur.
· Tidak tidur bersama – sama penderita.
· Kesehatan perseorangan harus dijaga.
· Jika pagi hari bukalah jendela agar sinar matahari dapat masuk terutama ke kamar tidur.
· Sedapat mungkin tidak memakai tempat tidur bertingkat.
- Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman :
· Memiliki taman bemain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.
· Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
· Memilik sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut :
Ø Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan ;
Ø Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat ;
Ø Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman ;
Ø Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.
· Tersedianya sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang
memenuhi persyaratan kesehatan.;
· Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan ;
· Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan ;
· Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja,
tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya ;
· Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku ;
· Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan
keracunan, sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku ;
F. Upaya yang Dilakukan oleh Instansi Terkait
Pertama, terhadap perumahan yang belum terencana, seperti perumahan kumuh di perkotaan dan di pedesaan dan
perkampungan nelayan, pendekatannya dilakukan dengan cara :
ü Memasyarakatkan Rumah Sehat dan Layak Huni kepada masyarakat DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh Dinas
Perumahan Propinsi DKI Jakarta & Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta;
ü Melanjutkan program perbaikan lingkungan dan program pemeliharaan lingkungan (program MHT) dengan pendekatan
Tribina;
ü Pembangunan rumah sehat dan layak huni seperti rumah susun dan rumah percontohan yang dilaksanakan oleh
BUMD/Dinas Perumahan Propinsi DKI Jakarta,
ü Peningkatan pembinaan sosial dan peran serta masyarakat oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi DKI
Jakarta;
http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
ü Penerbitan perijinan bangunan rumah tinggal sub standar oleh Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B)
Propinsi DKI Jakarta;
ü Penertiban pemukiman kumuh ilegal oleh Dinas Tramtib Linmas Propinsi DKI Jakarta
Kedua, terhadap pembangunan perumahan baru yang terencana, pendekatannya dilakukan melalui mekanisme
pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Propinsi DKI Jakarta.
Ketiga, pembinaan penghunian perumahan melalui penyuluhan peraturan perundang-undangan perumahan yang
dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Propinsi DKI Jakarta terhadap keluarga yang tinggal di perumahan yang dibangun
sendiri/pengembang, baik swasta maupun pemerintah, agar tercapai budaya tertib penghunian perumahan.
G. Rumah yang Memadai
Beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam kaitan rumah yang memadai ialah :
- Letak, harus mempunyai akses pada kesempatan pengembangan perkotaan serta terhindar dari bahaya. Identifikasi
tanah untuk bangunan, harus cocok dari segi geologis dan lingkungan serta kesempatan ekonomi pelayanan sosial.
- Infratsruktur Dasar, harus memberikan akses pelayanan dasar yang penting bagi kesehatan seperti air, sanitasi,
pembuangan sampah dan listrik.
- Harus memberikan rasa aman, nyaman dengan struktur yang kuat dan ruang pribadi yang cukup untuk makan, tidur,
beristirahat serta kehidupan keluarga (mencakup struktur fisik yang memberi perlindungan dari panas, kelembaban,
banjir, genangan air dan ventilasi serta pencahayaan yang adekuat dan komponen dari hunian seperti lantai, dinding dan
atap yang baik dan tidak mudah terbakar).
- Lingkungan dari rumah itu memberikan rasa aman, nyaman dan menyenangkan untuk hidup, adanya ruang pribadi,
ruang hijau, jalan untuk orang dan kendaraan dan ruang untuk interaksi masyarakat, dan keterjangkauan dengan
jaringan dengan fasilitas lain di kota.
- Harus dapat dijangkau oleh kelompok miskin dan penghasilannya tidak tetap.
- Harus dihasilkan dan dapat dipelihara melalui upaya yang berkelanjutan dan ikut menyumbangkan pada tujuan
pembangunan.
- Harus cocok dalam segi kontek sosial, politik dan kultur serta keadaan lingkungan dan harus memberikan pilihan pada
konsumen mengembangkan kreatifitasnya.
- Memberikan status seperti kepemilikan tanah.
Berkaitan dengan rumah sehat, WHO (1989) mengemukakan beberapa prinsip rumah sehat. Prinsip ini dapat dipakai
sebagai masukan untuk menetapkan standar rumah sehat. Prinsip rumah sehat menurut WHO dibedakan atas dua
bagian
- Yang berkaitan dengan kebutuhan kesehatan, terdiri atas :
· Perlindungan terhadap penyakit menular melalui pengadaan air minum, sistem sanitasi, pembuangan sampah padat,
saluran air (permukaan), kebersihan personal dan domestik, penyiapan makanan yang aman dan struktur rumah yang
aman dan memberi perlindungan
· Perlindungan terhadap trauma / benturan, keracunan dan penyakit kronik dengan memberi perhatian pada struktur
rumah, polusi udara dalam rumah, keamananan dari bahan kimia dan perhatian pada penggunaan rumah sebagai
tempat kerja
· Mengurangi stress psikologis dan sosial melalui ruang yang adekuat, privacy dan nyaman, memberi rasa aman pada
individu dan keluarga, ada akses pada rekreasi dan sarana komunitas dan perlindungan terhadap bunyi.
· Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan melalui adanya pelayanan emergency dan keamanan, pelayanan
kesehatan dan sosial
· Melindungi kelompok yang beresiko seperti ibu dan anak, orang tua, orang cacat.
- Yang berkaitan dengan kegiatan melindungi dan meningkatkan kesehatan, terdiri atas :
· Informasi dan nasihat tentang rumah sehat dilakukan oleh petugas kesehatan pada umumnya dan kelompok
masyarakat melalui berbagai saluran media dan kampanye.
· Kebijakan sosial ekonomi yang berkaitan dengan perumahan harus mendukung penggunaan tanah dan sumber daya
perumahan untuk memaksimalkan aspek fisik, mental dan sosial.
· Pembangunan sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan perumahan dan hunian harus didasarkan pada proses
perencanaan, formulasi dan pelaksanaan kebijakan publik dan pemberian pelayanan dengan kerjasama intersektoral
dalam manajemen dan perencanaan pembangunan, perencanaan perkotaan dan penggunaan tanah, standar rumah,
desain dan konstruksi rumah, pengadaan pelayanan bagi masyarakat dan monitoring serta analisa situasi secara terus
menerus.
· Pendidikan pada masyarakat dan profesional (arsitek), petugas kesehatan, perencana dan penentu kebijakan akan
pengadaan dan penggunaan rumah sebagai sarana peningkatan kesehatan.
· Keikutsertaan masyarakat dalam berbagai tingkat melalui kegiatan mandiri di antara keluarga dan perkampuingan serta
http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
kelompok masyarakat untuk mengatasi masalah hunian.
H. Penyakit yang Ditimbulkan oleh Rumah yang Tidak Sehat
Penyakit
Dalys
(Million per year)
Masalah Lingkungan yang relevan
% dari daly yang dapat diubah
Strategi Pencegahan
Infeksi saluran napas akut
119
Polusi udara dalam rumah dan kepadatan
15
Peningkatan ventilasi
Peningkatan dapur, alat masak
Penyediaan listrik pada penduduk desa dan penduduk miskin kota
Diarrhea
99
Sanitasi, penyediaan air dan hygiene / kebersihan
40
Peningkatan kualitas air
Peningkatan kuantitas air dengan meningkatkan keterjangkauan & jaminan suplai air
Peningkatan sanitasi dan kebersihan (perilaku cuci tangan, memasak air, mencegah penggunaan sumber yang tidak
aman)
Cacing Usus
18
Sanitasi, penyediaan air dan hygiene
40
Sama dengan diarrhea
Malaria
x
Penyediaan air
x
Peningkatan manajemen air permukaan
Menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk
Mengurangi kunjungan ke tempat sarang nyamuk
Menggunakan kelambu
Demam Dongue
x
Penyediaan air dan pengumpul-an sampah
x
Sama dengan malaria
Penyakit Tropik (schistommiasis, trypanosomiasis dan filariasis)
8
Sanitasi, pembuangan sampah, tempat berkembang biak vektor sekitar rumah
30
Mengurangi kontak dengan air yang terinfeksi
Mengontrol populasi keong
Filter air
TBC
46
Kepadatan
10
Peningkatan kualitas dan kuantitas rumah
Pennyakit saluran napas kronis
41
Polusi udara dalam rumah
15
Sama dengan penyakit saluran napas akut.
I. Penutup
1. Kondisi rumah, perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Hal ini harus
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penataan perumahan dan permukiman
2. Kondisi rumah, perumahan dan permukiman mempengaruhi penyebaran penyakit menular.
3. Kesadaran dan perilaku berpengaruh terhadap kondisi kesehatan rumah, perumahan dan permukiman.
4. Membangun rumah, perumahan dan permukiman sehat adalah pembangunan multi sector.
http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
5. Membangun rumah, perumahan dan permukiman sehat memberikan keuntungan ekonomis bagi semua pihak
6. Diharapkan semua sektor dapat berkoordinasi membangun rumah, perumahan dan permukiman sehat sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
7. Penataan rumah, perumahan dan permukiman sehat harus selaras dengan kondisi dan daya dukung lingkungan
sekitarnya. Faktor alam yang tidak dapat kita pengaruhi perlu diketahui dan dipelajari bagaimana menyikapinya.
http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46

More Related Content

Similar to Sehat dari perumahan

Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffffPpt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffffMuh Hidayah
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 
kriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxkriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxRyoKelvin
 
Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanSeptya Kaunang
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehatHadik27
 
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxRUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxssuser7927a2
 
Rumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan Sehatpptx
Rumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan SehatpptxRumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan Sehatpptx
Rumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan SehatpptxEnnyMarisa2
 
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHPPetunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHPBagus ardian
 
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.pptazis93
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat07051994
 
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatKondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatBrawijaya
 
Manajemen bangunan
Manajemen bangunanManajemen bangunan
Manajemen bangunanipinArch
 
PPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptxmejakamar1
 

Similar to Sehat dari perumahan (20)

Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Perumahan
PerumahanPerumahan
Perumahan
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffffPpt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 
rumah sehat.pdf
rumah sehat.pdfrumah sehat.pdf
rumah sehat.pdf
 
kriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxkriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptx
 
Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahan
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxRUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
 
Rumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan Sehatpptx
Rumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan SehatpptxRumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan Sehatpptx
Rumah Sehat Pramuka.Krida Bina Lingkungan Sehatpptx
 
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHPPetunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
 
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
244454645-Rumah-Sehat-ppt.ppt
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat
 
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatKondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
 
Manajemen bangunan
Manajemen bangunanManajemen bangunan
Manajemen bangunan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Rumah Layak Huni
Rumah Layak HuniRumah Layak Huni
Rumah Layak Huni
 
PPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Hukum-Lingkungan-Pertemuan-1.pptx
 

Sehat dari perumahan

  • 1. SEHAT DARI ASPEK PERUMAHAN (Friday, 14 October 2005) - Kontributor: Administrator - Terakhir Diperbaharui (Wednesday, 15 March 2006) SEHAT DARI ASPEK PERUMAHAN SEHAT DARI ASPEK PERUMAHANA. Pengantar Permukiman ini merupakan tempat sebagian besar waktu masyarakat menjalankan kegiatan sehari - harinya. Permukiman yang sehat akan menjadikan awal kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya berjalan dengan baik. Permasalahan yang dijumpai untuk menuju ke permukiman sehat sangat rumit dan kompleks, telah terjalin dan muncul dalam waktu yang telah lama, melibatkan berbagai sektor dan instansi serta melibatkan pula berbagai tingkat dan lapisan masyarakat. Meskipun demikian sebenarnya banyak usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menuju permukiman sehat. Usaha tersebut bersifat sederhana dan tidak menghabiskan banyak waktu, pemikiran dan tenaga. Apabila usaha itu dilaksanakan secara kolektif dan massal maka akan mempunyai dampak positif terhadap kualitas kesehatan permukiman. Persyaratan kesehatan perumahan yang bersifat teknis kesehatan, dilaksanakan dalam lingkup perencanaan, pembangunan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan rumah dan perumahan guna melindungi penghuni rumah dan atau perumahan serta masyarakat sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan. Penyelenggara pembangunan perumahan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan dapat dikenakan sanksi pidana dan/atau sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan pelaksanaannya. Sedangkan bagi pemilik rumah yang belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan tidak dikenai pidana dan/atau sanksi administratif. Namun dihimbau agar para pemilik rumah dapat memenuhi persyaratan kesehatan rumah tinggal sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 829/Menkes/SK/VII/1989. Keputusan menteri tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan telah ada dan perlu pedoman pelaksanaan, implementasi dan sosialisasi. Pembentukan pola perilaku atau budaya masyarakat harus diawali dengan Pemasyarakatan Rumah Sehat dan Layak Huni bagi masyarakat DKI Jakarta. B. Dasar Hukum - Undang – Undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman khususnya Pasal 5 Ayat 1 menyatakan : “Setiap warganegara mempunyai hak untuk menempati dan / atau menikmati dan / atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur”. - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/Menkes/SK/VII tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan; - Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat); C. Definisi dan Pengertian - Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah sebagai tempat membina keluarga, tempat berlindung dari iklim dan tempat menjaga kesehatan keluarga. - Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi. - Rumah Sehat adalah rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan, shg memungkinkan penghuni memperoleh derajat kesehatan yang optimal; - Kesehatan Perumahan adalah kondisi fisik, kimia dan biologik di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. - Rumah Sederhana Sehat adalah tempat kediaman yang layak dihuni dan harganya terjangkau oleh masyarakat, berupa bangunan yang luas lantai dan luas kavelingnya memadai dengan jumlah penghuni serta memenuhi persyaratan kesehatan rumah tinggal; - Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah, masyarakat yang bermukim di perumahan, dan atau masyarakat di sekitarnya dari bahaya atau gangguan kesehatan. - Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
  • 2. - Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. - Prasarana Lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. - Sarana Lingkungan adalah fasilitas penunjang, yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. D. Hubungan Manusia dengan Perumahan dan Permukiman Sehat - Perumahan dan lingkungan permukiman sehat akan menjadikan hidup manusia nyaman, aman, tertib, teratur dan tentram. - Perumahan dan lingkungan permukiman sehat akan memberi berbagai kemudahan bagi kehidupan manusia untuk dapat bekerja dan berusaha secara layak. - Perumahan dan lingkungan permukiman yang sehat akan mempengaruhi kualitas kehidupan manusia menjadi lebih sehat dan produktif dalam suasana kebersamaan dan kesetiakawanan. E. Persyaratan Kualitas Minimal Perumahan dan Permukiman Sehat - Bangunan Fisik Rumah : · Bahan Bangunan. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikro organisme patogen. · Atap berfungsi untuk menahan panas, debu, dan air hujan. Penutup atap sebaiknya merupakan bidang datar dan sudut kemiringan atap tergantung dari jenis bahan penutup atap yang dipakai. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir. · Langit – langit berfungsi agar sinar matahari tidak dirasakan langsung. Tinggi langit – langit sekurangnya 2,4 m. Langit – langit berfungsi untuk menyerap panas. Langit – langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan. · Dinding berfungsi untuk menahan angin dan debu, serta dibuat tidak tembus pandang. Bahan dinding dapat berupa batu bata, batako, bambu, papan kayu. Dinding dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara. Dinding kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan. · Jendela dan pintu berfungsi sebagai lubang angin, jalan udara segar dan sinar matahari serta sirkulasi. Letak lubang angin yang baik adalah searah dengan tiupan angin. · Lantai harus dalam keadaan kering, tidak lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan. Bahan penutup lantai dapat berupa floor, ubin, batu bata, teraso, porselen, keramik. Tinggi lantai untuk rumah bukan panggung sekurang – kurangnya 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan. Bahan lantai sebaiknya kedap air untuk menghindari naiknya air tanah. · Fundasi berfungsi meneruskan beban bangunan termasuk berat sendiri ke tanah, memberi kestabilan dan bangunan hingga tidak runtuh, konstruksi penghubung dari bangunan atas dengan tanah. Bahan fundasi dapat berupa : batu kali, batu bata, beton. Bahan fundasi harus kedap air untuk menghindari rembesan air tanah ke atas. - Fasilitas Kelengkapan Bangunan Rumah : · Sarana Air Bersih, Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas 120 liter/hari/orang. Kualitas air bersih harus memenuhi persyaratan kesehatan. Sekeliling sumur dangkal (gali) diberikan pengerasan dan selokan air agar tempat sekitarnya tidak tergenang air (becek). Jarak sumur terhadap resapan / septik tank harus mencukupi syarat kesehatan. · Limbah dan selokan Air, air kotor atau air buangan dari kamar mandi, cuci dan dapur disalurkan melalui selokan terbuka atau tertutup di dalam pekarangan rumah ke selokan air di pinggir jalan. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah. · Tempat Pembuangan Sampah disediakan berupa tong atau bak sampah diberi penutup agar lalat dan binatang tidak dapat masuk. · Fasilitas Penerangan Ruangan. Letak rumah yang baik adalah sesuai arah matahari agar sinar matahari dapat dimanfaatkan untuk penerangan alami. - Penataan Bangunan Rumah : · Perancangan Ruang, Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi/cuci/WC, ruang bermain anak yang letaknya terpisah satu sama lain. Luas ruang sekurang–kurangnya 9 m2 per orang ; bukaan ventilasi 1/9 luas lantai atau minimal 1 m2 ; atau lebih dari 11% luas ruang. Lebih lanjut, parameter yang harus diperhatikan dalam perancangan rumah adalah : kepadatan hunian terutama kamar tidur, pencahayaan terutama dari sinar matahari, penghawaan, jenis lantai, jenis dinding serta jenis bahan bakar yang digunakan dalam rumah tangga. http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
  • 3. · Kepadatan hunian. Satu keluarga yang terdiri dari 5 orang, minimum luas rumah adalah 50 m2. Untuk kamar tidur diperlukan luas lantai minimum 3 m2 / orang dan untuk mencegah penularan penyakit (misalnya penyakit pernapasan) jarak antara tepi tempat tidur yang satu dengan yang lain minimum 90 cm. Apabila ada anggota yang menderita penyakit pernapasan sebaiknya tidak tidur sekamar dengan anggota yang lain. · Pencahayaan. Untuk memperoleh cahaya yang cukup pada siang hari, diperlukan luas jendela kaca minimum 20 % luas lantai. Kamar tidur sebaiknya diletakkan di sebelah timur untuk memberi kesempatan masuknya sinar ultraviolet yang ada dalam sinar matahari pagi. Jika perletakan jendela kurang leluasa, dapat dipasang genteng kaca karena semua jenis cahaya dapat mematikan kuman, hanya berbeda satu sama lain dari segi lamanya proses mematikan kuman. Agar cahaya matahari tidak terhalang masuk ke dalam rumah, maka jarak rumah yang satu dengan yang lain paling sedikit sama dengan tinggi rumahnya. · Penghawaan. Untuk memungkinkan pergantian udara secara lancar diperlukan minimum luas lubang ventilasi tetap 5% luas lantai, dan jika ditambah dengan luas lubang yang dapat memasukkan udara lainnya (celah, pintu,jendela, lubang anyaman bambu dan sebagainya) menjadi berjumlah 10% luas lantai. Udara yang masuk sebaiknya udara yang bersih dan bukan udara yang mengandung debu atau bau. · Jenis Bahan Bakar. Di beberapa rumah masih sering dijumpai rumah tangga yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Apabila penghawaan rumah tidak baik dan tidak ada cerobong asap, maka asap akan memenuhi seluruh ruangan. Apalagi ibu – ibu sering masak sambil menggendong anaknya, asap akan memperparah penderita sakit pernapasan terutama pada balita dan lansia. Sedapat mungkin digunakan bahan bakar yang tidak menimbulkan masalah pencemaran. Yang terbaik tentu saja listrik, tetapi harganya mahal. · Konstruksi Bangunan Rumah : Bagian atap, dinding dan fundasi rumah harus kokoh, kaku dan kuat menahan beban sendiri, beban angin dan beban gempa. Fundasi harus terletak di atas tanah yang keras. Dinding harus cukup kaku, tahan terhadap goyangan gerakan gempa. · Binatang Penular Penyakit. Tidak ada tikus, kecoa atau binatang pembawa / vektor penyakit bersarang di dalam rumah - Kebiasaan dan Perilaku Penghuni : · Harus rajin membersihkan rumah. · Penderita penyakit tidak boleh meludah, bersin atau batuk sembarangan. Meludah harus pada tempatnya, bersin dan batuk harus ditutup. · Harus rajin menjemur bantal, guling dan kasur. · Tidak tidur bersama – sama penderita. · Kesehatan perseorangan harus dijaga. · Jika pagi hari bukalah jendela agar sinar matahari dapat masuk terutama ke kamar tidur. · Sedapat mungkin tidak memakai tempat tidur bertingkat. - Prasarana dan Sarana Lingkungan Permukiman : · Memiliki taman bemain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan. · Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. · Memilik sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut : Ø Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan ; Ø Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat ; Ø Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman ; Ø Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan. · Tersedianya sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan.; · Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan ; · Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan ; · Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya ; · Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku ; · Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan, sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku ; F. Upaya yang Dilakukan oleh Instansi Terkait Pertama, terhadap perumahan yang belum terencana, seperti perumahan kumuh di perkotaan dan di pedesaan dan perkampungan nelayan, pendekatannya dilakukan dengan cara : ü Memasyarakatkan Rumah Sehat dan Layak Huni kepada masyarakat DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Propinsi DKI Jakarta & Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta; ü Melanjutkan program perbaikan lingkungan dan program pemeliharaan lingkungan (program MHT) dengan pendekatan Tribina; ü Pembangunan rumah sehat dan layak huni seperti rumah susun dan rumah percontohan yang dilaksanakan oleh BUMD/Dinas Perumahan Propinsi DKI Jakarta, ü Peningkatan pembinaan sosial dan peran serta masyarakat oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Propinsi DKI Jakarta; http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
  • 4. ü Penerbitan perijinan bangunan rumah tinggal sub standar oleh Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) Propinsi DKI Jakarta; ü Penertiban pemukiman kumuh ilegal oleh Dinas Tramtib Linmas Propinsi DKI Jakarta Kedua, terhadap pembangunan perumahan baru yang terencana, pendekatannya dilakukan melalui mekanisme pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Propinsi DKI Jakarta. Ketiga, pembinaan penghunian perumahan melalui penyuluhan peraturan perundang-undangan perumahan yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Propinsi DKI Jakarta terhadap keluarga yang tinggal di perumahan yang dibangun sendiri/pengembang, baik swasta maupun pemerintah, agar tercapai budaya tertib penghunian perumahan. G. Rumah yang Memadai Beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam kaitan rumah yang memadai ialah : - Letak, harus mempunyai akses pada kesempatan pengembangan perkotaan serta terhindar dari bahaya. Identifikasi tanah untuk bangunan, harus cocok dari segi geologis dan lingkungan serta kesempatan ekonomi pelayanan sosial. - Infratsruktur Dasar, harus memberikan akses pelayanan dasar yang penting bagi kesehatan seperti air, sanitasi, pembuangan sampah dan listrik. - Harus memberikan rasa aman, nyaman dengan struktur yang kuat dan ruang pribadi yang cukup untuk makan, tidur, beristirahat serta kehidupan keluarga (mencakup struktur fisik yang memberi perlindungan dari panas, kelembaban, banjir, genangan air dan ventilasi serta pencahayaan yang adekuat dan komponen dari hunian seperti lantai, dinding dan atap yang baik dan tidak mudah terbakar). - Lingkungan dari rumah itu memberikan rasa aman, nyaman dan menyenangkan untuk hidup, adanya ruang pribadi, ruang hijau, jalan untuk orang dan kendaraan dan ruang untuk interaksi masyarakat, dan keterjangkauan dengan jaringan dengan fasilitas lain di kota. - Harus dapat dijangkau oleh kelompok miskin dan penghasilannya tidak tetap. - Harus dihasilkan dan dapat dipelihara melalui upaya yang berkelanjutan dan ikut menyumbangkan pada tujuan pembangunan. - Harus cocok dalam segi kontek sosial, politik dan kultur serta keadaan lingkungan dan harus memberikan pilihan pada konsumen mengembangkan kreatifitasnya. - Memberikan status seperti kepemilikan tanah. Berkaitan dengan rumah sehat, WHO (1989) mengemukakan beberapa prinsip rumah sehat. Prinsip ini dapat dipakai sebagai masukan untuk menetapkan standar rumah sehat. Prinsip rumah sehat menurut WHO dibedakan atas dua bagian - Yang berkaitan dengan kebutuhan kesehatan, terdiri atas : · Perlindungan terhadap penyakit menular melalui pengadaan air minum, sistem sanitasi, pembuangan sampah padat, saluran air (permukaan), kebersihan personal dan domestik, penyiapan makanan yang aman dan struktur rumah yang aman dan memberi perlindungan · Perlindungan terhadap trauma / benturan, keracunan dan penyakit kronik dengan memberi perhatian pada struktur rumah, polusi udara dalam rumah, keamananan dari bahan kimia dan perhatian pada penggunaan rumah sebagai tempat kerja · Mengurangi stress psikologis dan sosial melalui ruang yang adekuat, privacy dan nyaman, memberi rasa aman pada individu dan keluarga, ada akses pada rekreasi dan sarana komunitas dan perlindungan terhadap bunyi. · Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan melalui adanya pelayanan emergency dan keamanan, pelayanan kesehatan dan sosial · Melindungi kelompok yang beresiko seperti ibu dan anak, orang tua, orang cacat. - Yang berkaitan dengan kegiatan melindungi dan meningkatkan kesehatan, terdiri atas : · Informasi dan nasihat tentang rumah sehat dilakukan oleh petugas kesehatan pada umumnya dan kelompok masyarakat melalui berbagai saluran media dan kampanye. · Kebijakan sosial ekonomi yang berkaitan dengan perumahan harus mendukung penggunaan tanah dan sumber daya perumahan untuk memaksimalkan aspek fisik, mental dan sosial. · Pembangunan sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan perumahan dan hunian harus didasarkan pada proses perencanaan, formulasi dan pelaksanaan kebijakan publik dan pemberian pelayanan dengan kerjasama intersektoral dalam manajemen dan perencanaan pembangunan, perencanaan perkotaan dan penggunaan tanah, standar rumah, desain dan konstruksi rumah, pengadaan pelayanan bagi masyarakat dan monitoring serta analisa situasi secara terus menerus. · Pendidikan pada masyarakat dan profesional (arsitek), petugas kesehatan, perencana dan penentu kebijakan akan pengadaan dan penggunaan rumah sebagai sarana peningkatan kesehatan. · Keikutsertaan masyarakat dalam berbagai tingkat melalui kegiatan mandiri di antara keluarga dan perkampuingan serta http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
  • 5. kelompok masyarakat untuk mengatasi masalah hunian. H. Penyakit yang Ditimbulkan oleh Rumah yang Tidak Sehat Penyakit Dalys (Million per year) Masalah Lingkungan yang relevan % dari daly yang dapat diubah Strategi Pencegahan Infeksi saluran napas akut 119 Polusi udara dalam rumah dan kepadatan 15 Peningkatan ventilasi Peningkatan dapur, alat masak Penyediaan listrik pada penduduk desa dan penduduk miskin kota Diarrhea 99 Sanitasi, penyediaan air dan hygiene / kebersihan 40 Peningkatan kualitas air Peningkatan kuantitas air dengan meningkatkan keterjangkauan & jaminan suplai air Peningkatan sanitasi dan kebersihan (perilaku cuci tangan, memasak air, mencegah penggunaan sumber yang tidak aman) Cacing Usus 18 Sanitasi, penyediaan air dan hygiene 40 Sama dengan diarrhea Malaria x Penyediaan air x Peningkatan manajemen air permukaan Menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk Mengurangi kunjungan ke tempat sarang nyamuk Menggunakan kelambu Demam Dongue x Penyediaan air dan pengumpul-an sampah x Sama dengan malaria Penyakit Tropik (schistommiasis, trypanosomiasis dan filariasis) 8 Sanitasi, pembuangan sampah, tempat berkembang biak vektor sekitar rumah 30 Mengurangi kontak dengan air yang terinfeksi Mengontrol populasi keong Filter air TBC 46 Kepadatan 10 Peningkatan kualitas dan kuantitas rumah Pennyakit saluran napas kronis 41 Polusi udara dalam rumah 15 Sama dengan penyakit saluran napas akut. I. Penutup 1. Kondisi rumah, perumahan dan permukiman sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Hal ini harus digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan penataan perumahan dan permukiman 2. Kondisi rumah, perumahan dan permukiman mempengaruhi penyebaran penyakit menular. 3. Kesadaran dan perilaku berpengaruh terhadap kondisi kesehatan rumah, perumahan dan permukiman. 4. Membangun rumah, perumahan dan permukiman sehat adalah pembangunan multi sector. http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46
  • 6. 5. Membangun rumah, perumahan dan permukiman sehat memberikan keuntungan ekonomis bagi semua pihak 6. Diharapkan semua sektor dapat berkoordinasi membangun rumah, perumahan dan permukiman sehat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 7. Penataan rumah, perumahan dan permukiman sehat harus selaras dengan kondisi dan daya dukung lingkungan sekitarnya. Faktor alam yang tidak dapat kita pengaruhi perlu diketahui dan dipelajari bagaimana menyikapinya. http://www.jakarta.go.id/dinasperumahan - Dinas Perumahan DKI Jakarta Powered by Mambo Generated: 28 February, 2008, 12:46