SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Direview oleh Diyah Perwitosari
Segala hal yang diketengahkan dalam buku ini, pada
akhirnya, mengambil analogi bahwa pemberontakan-
pemberontakan atau gerakan-gerakan sosial yang terjadi
selama era Soeharto merupakan perlawanan ‘anak’
kepada ‘bapak’ dengan meletakkan pola pengasuhan
dalam keluarga dan juga pemahaman mengenai apa itu
keluarga. Dalam tesis Ekna Satriyati yang berjudul
‘Alokasi Waktu bagi Anak-Anak di Desa Jawa’ dituliskan
bahwa orangtua memiliki posisi superior dan anak-anak
dalam posisi subordinat. Dengan demikian, saya dapat
mengatakan bahwa apapun yang diperintahkan oleh
orangtua harus ditanggapi sebagai sabda pandhita ratu tan
kena wola – wali.
Nampaknya nilai kepemimpinan ini lah yang diterapkan
oleh Soeharto, dimana apabila seorang pemimpin
bertitah, maka titahnya tersebut mengandung ketetapan
hukum dan harus dilaksanakan.
Kritisi saya pada Saya dalam melihat perlawanan ‘anak’
kepada ‘bapak’ adalah tidak disinggungnya bentuk
hubungan resiprositas anak dan orangtua dalam sebuah
keluarga. Pada sebuah thesis yang mengetengahkan
studi kasus di Desa Sriharjo, Yogyakarta.
Sukamtiningsih, menuliskan bahwa “ … anak bagi orang
tua dapat dijadikan sebagai tumpuan hidup nantinya di
hari tua … mempertahankan salah satu anaknya supaya
dapat tetap tinggal dalam rumah (tabon) … umunya
adalah anak yang dianggap dapat dijadikan tumpuan
hidupnya.” (Hal. 141)
Adakah hubungan yang bersifat resiprositas terhadap
‘anak’ dan ‘bapak’ yang teridentifikasi dalam buku ini?
Gerakan Sosial di Era Soeharto

More Related Content

More from Diyah Perwitosari (6)

Perempuan
PerempuanPerempuan
Perempuan
 
Pasar
PasarPasar
Pasar
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Reog dan Jathilan
Reog dan JathilanReog dan Jathilan
Reog dan Jathilan
 
Ritual dan Tradisi
Ritual dan TradisiRitual dan Tradisi
Ritual dan Tradisi
 
Syawalan dan Halal Bihalal
Syawalan dan Halal BihalalSyawalan dan Halal Bihalal
Syawalan dan Halal Bihalal
 

Gerakan Sosial di Era Soeharto

  • 1. Direview oleh Diyah Perwitosari
  • 2. Segala hal yang diketengahkan dalam buku ini, pada akhirnya, mengambil analogi bahwa pemberontakan- pemberontakan atau gerakan-gerakan sosial yang terjadi selama era Soeharto merupakan perlawanan ‘anak’ kepada ‘bapak’ dengan meletakkan pola pengasuhan dalam keluarga dan juga pemahaman mengenai apa itu keluarga. Dalam tesis Ekna Satriyati yang berjudul ‘Alokasi Waktu bagi Anak-Anak di Desa Jawa’ dituliskan bahwa orangtua memiliki posisi superior dan anak-anak dalam posisi subordinat. Dengan demikian, saya dapat mengatakan bahwa apapun yang diperintahkan oleh orangtua harus ditanggapi sebagai sabda pandhita ratu tan kena wola – wali.
  • 3. Nampaknya nilai kepemimpinan ini lah yang diterapkan oleh Soeharto, dimana apabila seorang pemimpin bertitah, maka titahnya tersebut mengandung ketetapan hukum dan harus dilaksanakan.
  • 4. Kritisi saya pada Saya dalam melihat perlawanan ‘anak’ kepada ‘bapak’ adalah tidak disinggungnya bentuk hubungan resiprositas anak dan orangtua dalam sebuah keluarga. Pada sebuah thesis yang mengetengahkan studi kasus di Desa Sriharjo, Yogyakarta. Sukamtiningsih, menuliskan bahwa “ … anak bagi orang tua dapat dijadikan sebagai tumpuan hidup nantinya di hari tua … mempertahankan salah satu anaknya supaya dapat tetap tinggal dalam rumah (tabon) … umunya adalah anak yang dianggap dapat dijadikan tumpuan hidupnya.” (Hal. 141)
  • 5. Adakah hubungan yang bersifat resiprositas terhadap ‘anak’ dan ‘bapak’ yang teridentifikasi dalam buku ini?