LATAR BELAKANG MENUA DAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF
1. LATAR BELAKANG
Menjadi tua adalah suatu proses alamiah yang berkesinambungan, terjadi terus
menerus sejak seseorang lahir ke dunia. Proses menua adalah proses alami yang
disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling
berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan secara umum. Di Negara berkembang, jumlah penduduk usia 60 tahun ke
atas diperkirakan meningkat menjadi 20% antara tahun 2015-2050. Indonesia berada
di urutan keempat, setelah China, India, dan Jepang. Penduduk lanjut lansia (lansia) di
Indonesia tahun 2005 berjumlah 18,2 juta orang atau 8,2%, tahun 2007 penduduk
lansia berjumlah 18,7 juta (8,42%), tahun 2010 meningkat menjadi 9,77%, dan pada
tahun 2020 diperkirakan menjadi dua kali lipat berjumlah 28,8 juta (11,34%).
Sekitar 10% orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun dan 50% pada usia
yang lebih dari 85 tahun akan mengalami gangguan kognitif, dimana akan dijumpai
gangguan yang ringan sampai terjadinnya demensia. Penurunan kognitif pada lansia
umumnya dianggap sebagai salah satu hal yang paling ditakuti seiring bertambahnya
usia. Hal yang sering terlibat pada penurunan fungsi kognitif adalah berupa penurunan
daya ingat. Fungsi kognitif yang mengalami penurunan dapat menjadi mild cognitive
impairment (prodroma demensia), yang kemudian menjadi demensia. Para pakar
menyatakan bahwa demensia dapat didiagnosa sebelumnya, dapat dihambat, dicegah
bahkan dapat diobati jika tahapannya sudah dikenali. Oleh karena itu, kemempuan
kognitif lansia perlu diamati untuk mengenali keaadaan yang dapat berkembang
menjadi prademensia. Resiko penurunan fungsi kognitif mengancam kemandirian
kualitas hidup lansia yang merupakan tantangan untuk sistem perawatan kesehatan.