Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Perkembangan Koperasi di Kalimantan
1. PerkembanganKoperasi Di Kalimantan.
Substansi Kebijakan
Visi dan Misi
VISI :
Terwujudnya Kalimantan Timursebagai wilayahperdagangan yang kompetitif di kawasan
Asia Pacifikdidukung industriberbasissumberdayalokaldanperansignifikan UMKM dan Koperasi.
MISI :
1. Memberdayakan UMKM danKoperasiberbasisekonomikerakyatan.
2. Mengembangkanindustribertumpupadapotensidaerahyang berkelanjutandanramahlingkungan.
3. MeningkatkanKualitas SDM aparaturdanduniausahadankoperasi.
4. Mengembangkansistemperdagangan yang efisien, bebasdistorsidanprokompetisipasar.
5. PengembanganpotensiekonomiKaltim
Sasaran
Seluruh elemen masyarakat yang ada di Kalimantan Timur
Strategi
- Menerapkan kepada seluruh badan usaha koperasi yang ada di kalimantan Timur untuk menerapkan
sistem manajemen modern yang mempunyaiciri-cirisebagaiberikut:
Semuaanggotadiperlakukansecaraadil.
Didukungadministrasi yang canggih.
Koperasi
yang
kecildanlemahdapatbergabung
(merjer)
agar
menjadikoperasi
yang
lebihkuatdansehat.
Pembuatankebijakandipusatkanpadasentra-sentra yang layak.
Petugaspemasarankoperasiharusbersifatagresifdenganmenjemput
bola
bukanhanyamenunggupembeli.
Kebijakanpenerimaanpegawaididasarkanataskebutuhan,
yaitu
yang
terbaikuntukkepentingankoperasi.
Manajerselalumemperhatikanfungsiperencanaandanmasalah yang strategis.
Memprioritaskankeuntungantanpamengabaikanpelayanan
yang
baikkepadaanggotadanpelangganlainnya.
Dalam meningkatkan pembinaan untuk memacu perkembangan koperasi di Kalimantan
Timur, dan sebagai upaya mengukur keberhasilan pembinaan yang telah dilakukan oleh Dinas
2. Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi di Provinsi maupun 14 Kabupaten/Kota untuk menentukan
koperasi yang berkualitas, dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1. Padatahun 2006 dilakukanklasifikasikoperasiterhadap 494 (empatratussembilanpuluhempat)
koperasi, yang digolongkankedalam 3 (tiga) kategori, yaitukategori A, B dan C.
Kegiataninibersumberdaridanadekonsentrasi
(APBN)
untukwilayahKaltim.
denganhasilpengklasifikasiantersebutadalahsebagaiberikut :
Kategori A sebanyak 44 (empatpuluhempat) koperasi
Kategori B sebanyak 150 (seratus lima puluh) koperasi
Kategori C sebanyak 300 (tigaratus) koperasi
2. Pada tahun 2007 dilakukan pemeringkatan koperasi terhadap 125 (seratus dua puluh lima)
koperasi, yang digolongkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu koperasi berkualitas dan koperasi
cukup
berkualitas.
Adapunhasilpemeringkatantersebutdiperolehnominasisebanyak
29
(duapuluhsembilan) koperasiadalahsebagaiberikut :
KoperasiBerkualitassebanyak 6 unit
KoperasiCukupBerkualitassebanyak 23 unit
3.
Pada tahun 2008 dilakukan pemeringkatan koperasi terhadap 100 (seratus) koperasi, yang
digolongkan ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu koperasi sangat berkualitas, koperasi berkualitas,
koperasi cukup berkualitas, koperasi kurang berkualitas dan koperasi tidak berkualitas. Adapun hasil
pengklasifikasian tersebut adalah sebagai berikut :
KoperasiSangatBerkualitassebanyak 65 unit
KoperasiBerkualitassebanyak 10 unit
KoperasiCukupBerkualitassebanyak 35 unit
KoperasiKurangBerkualitassebanyak 38 unit
KoperasiTidakBerkualitassebanyak 10 unit
4. Padatahun
2009
dilakukanpemeringkatankoperasiterhadap
1.000
(seribu)
koperasi,
namunhanyaterdapat 535 (lima ratustigapuluh lima) koperasi yang dapatdiperingkatkedalam 4
(empat) kategori, yaitu :
KoperasiBerkualitassebanyak 2 unit
KoperasiCukupBerkualitassebanyak 131 unit
KoperasiKurangBerkualitassebanyak 110 unit
KoperasiTidakBerkualitassebanyak 292 unit
5. Padatahun 2010 dilakukanpemeringkatankoperasiterhadap 2.512 (duaribu lima ratusduabelas)
koperasikedalam 2 (dua) kategori, yaitu :
3. KoperasiBerkualitassebanyak 629 unit
KoperasiTidakberkualitassebanyak 1.883 unit
6. Padatahun 2011 dan 2012 tidakdilakukanpemeringkatankoperasi.
7. PadaTahun
2013
telahdiprogramkanuntukpemeringkatankoperasisebanyak
1500
koperasiuntukmendukungterwujudnyaProvinsiPenggerakKoperasi.
Program
Pembangunan sektor industri, perdagangan dan koperasi mengarah pada
a.Peningkatan nilai tambah dan produktivitas produk primer melalui pengolahan hasil pertanian
(agroindustri) dan kerajinan.
b.Pembangunan industri kecil berkelanjutan dengan memperhatikan aspek permintaan pasar yang
berorientasi pada perubahan permintaan konsumen.
c. Peningkatan kuantitas dan kualitas industri kecil dan menengah.
d.Pengembangan industri kecil dan menengah (IMKM/UMKM) yang mampu memiliki daya saing di
pasaran.
e.Peningkatan daya saing koperasi melalui peningkatan kompetensi dan penguatan kewirausahaan,
pengembangan kemitraan, peningkatan produktivitas yang ditunjang oleh upaya peningkatan adaptasi
terhadap kebutuhan pasar.
f. Peningkatan akses permodalan bagi pelaku perekonomian di daerah.