SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Nama : Theo Filus Mulya 
Kelas : X IPA 2 
CONTOH PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA 
Tragedi Trisakti sulut api reformasi 1998 
LIMA belas tahun yang lalu, enam mahasiswa Universitas Trisakti tewas tertembus 
peluru polisi. Mereka menjadi martir saat melakukan aksi demonstrasi menolak pemilihan 
kembali Soeharto sebagai Presiden, pada 12 Mei 1998 silam. Kematian pejuang pro 
demokrasi itu, dengan cepat menyebar dan membakar amarah rakyat. 
Peristiwa itu terjadi saat ribuan mahasiswa menggelar longmarch dari kampus 
Trisakti di Grogol, menuju Gedung DPR/MPR di Slipi Jakarta. Namun, baru sampai depan 
kampus, mereka sudah dihadang ratusan polisi bersenjata lengkap dengan posisi siap 
menembak. Meski dihadapkan dengan moncong sejata, pemuda-pemudi pemberani ini tak 
gentar. 
Mereka tetap melangsungkan aksi demonstrasi dengan menggelar mimbar bebas di 
jalan selama berjam-jam. Polisi yang kesal kemudian menyuruh mahasiswa masuk, sambil 
mengancam akan menembak jika mereka tak mendengar. 
Mahasiswa pun setuju untuk kembali ke dalam kampus dengan damai. Namun, saat 
akan masuk ke dalam kampus, mereka mendapat provokasi hingga berujung pada 
bentrokan fisik. Suasana berubah menjadi chaos, dan terdengar suara rentetan tembakan 
ke arah massa pro demokrasi itu. 
Enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa penembakan itu. Sementara 16 orang 
mahasiswa lainnya, termasuk pelajar, dan masyarakat yang ikut dalam aksi mengalami luka 
parah. Mereka dipukuli, diinjak, dan menjadi korban penembakan brutal polisi. 
Para mahasiswa yang tewas tertembak dalam tragedi Trisakti adalah Elang Mulia 
Lesmana (Fakultas Arsitektur 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi 96), Heri Heriyanto 
(Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin 95), Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan 
Manajemen 96), Vero (Fakultas Ekonomi 96), dan Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil 95). 
Selain mahasiswa, Samsul Bahri, siswa STM juga tewas. Dia terkena peluru tajam 
pada bagian perutnya hingga terburai, dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk operasi. 
Sayang, nyawa pelajar pemberani ini tak tertolong. 
Pada saat yang sama, di kampus Atmajaya, massa mahasiswa yang tergabung 
dalam Forum Kota (Forkot) tengah melakukan aksi mimbar bebas di dalam kampus. Saat 
mendengar rekannya tewas tertembus timah panas, mereka berencana bergabung dengan 
mahasiswa Trisakti. Namun, baru sampai depan kampus, mereka dihadang polisi. 
Pasca peristiwa itu, amuk massa terjadi dimana-mana, hingga 15 Mei 1998. Ribuan 
gedung, toko, dan rumah dihancurkan. Bahkan ada yang dibakar oleh massa. Sasaran 
kemarahan massa saat itu dialihkan kepada etnis China. Tidak hanya menjarah, massa juga 
membunuh, dan memperkosa para wanita keturunan etnis minoritas itu. 
Situasi benar-benar tidak terkendali. Mahasiswa ada yang coba menenangkan, 
namun gagal. Sedang aparat kepolisian, dan tentara yang berjaga-jaga di lokasi saat itu, 
hanya menonton dari kejauhan. Alhasil, ribuan orang menjadi korban. Ada yang tewas 
dalam bentrok, hilang diculik, hingga terpanggang api saat melakukan penjarahan. 
Berdasarkan data Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), pelaku kerusuhan pada 13- 
15 Mei 1998 dibagi menjadi dua golongan. Terdiri dari massa pasif (massa pendatang) yang 
karena diprovokasi berubah menjadi massa aktif, dan kedua kelompok provokator. 
Para provokator ini, umumnya bukan dari wilayah setempat. Secara fisik, mereka 
tampak terlatih, dan sebagian memakai seragam sekolah seadanya (tidak lengkap). Bahkan 
mereka tidak ikut menjarah, dan segera meninggalkan lokasi setelah gedung atau barang 
terbakar. Belum diketahui siapa provokator ini. 
Mereka juga membawa dan menyiapkan sejumlah barang untuk keperluan merusak 
dan membakar, seperti jenis logam pendongkel, bahan bakar cair, kendaraan, bom molotov, 
dan sebagainya. 
Kelompok inilah yang menggerakkan massa dengan memancing keributan, 
memberikan tanda-tanda tertentu pada sasaran, melakukan perusakan awal, pembakaran,
Nama : Theo Filus Mulya 
Kelas : X IPA 2 
dan mendorong aksi penjarahan. Kelompok ini datang dari luar, dan bukan penduduk 
setempat. Jumlah mereka hanya belasan, tetapi sangat terlatih. 
Kelompok ini mempunyai kemampuan ahli dan terbiasa menggunakan alat untuk 
kekerasan. Mereka juga memiliki mobilitas yang tinggi dan kerja yang sistematis. Dalam 
aksinya, mereka kerap menggunakan sarana transportasi, seperti motor, mobil/Jeep, dan 
alat komunikasi (HT/HP). 
Pada umumnya, kelompok ini sulit dikenali walaupun di beberapa kasus dilakukan 
oleh kelompok dari organisasi pemuda (contoh di Medan, ditemukan keterlibatan langsung 
Pemuda Pancasila). TGPF juga menemukan fakta adanya keterlibatan anggota aparat 
keamanan dalam kerusuhan di Jakarta, Medan, dan Solo. 
Dalam kesimpulannya, TGPF menyatakan, kerusuhan Mei bersifat saling terkait 
antar-lokasi, dengan model yang mirip provokator. Skala kerusuhan ini sangat besar dan 
terdapat keseragaman waktu. Lebih jauh, kerusuhan terjadi secara berurutan, dan 
sistematis. 
Tim juga menemukan, dugaan adanya faktor kesengajaan yang mengandung unsur 
penumpangan situasi. Dimana para provokator diduga sengaja menciptakan kerusuhan, 
sebagai bagian dari pertarungan politik di tingkat elite. 
Kesimpulan itu merupakan penegasan bahwa terdapat keterlibatan banyak pihak, 
mulai dari preman lokal, organisasi politik dan massa, hingga adanya keterlibatan sejumlah 
anggota dan unsur di dalam ABRI yang ada di luar kendali dalam kerusuhan itu. 
D. UPAYAH PENYESLESAIAN DALAM PELANGGARAN HAM 
Penyelesaian kasus trisakti nasibnya kurang lebih sama dengan reformasi, yaitu mati 
suri. Bertahun-tahun sudah kasus trisakti terjadi, tapi para pelaku tidak pernah terungkap 
dengan terang benderang, sehingga mereka tak pernah dibawa ke meja hijau. 
Padahal Komnas HAM menengarai adanya pelanggaran HAM berat pada penangan 
demonstrasi mahasiswa Trisakti 12 Mei 1998. Salah satu indikasi sulitnya membongkar 
kasus ini adalah keterlibatan orang-orang penting (berkuasa) pada saat itu atau bahkan 
sampai saat ini sehingga ada banyak kepentingan yang menghalang-halangi penuntasa 
kasus ini. 
Tahun demi tahun terus bergulir. Pemerintah (presiden) pun telah beberapa kali berganti, 
namun penyelesaian kasus trisakti tidak tahu rimbanya. Komnas HAM menyatakan bahwa 
mereka telah menyerahkan laporan penyalidikan kasus itu sejak 6 Januari 2005 kepada 
Kejaksaan Agung. Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut yang jelas yang dapat 
diketahui masyarakat terutama keluarga korban. 
Untuk itu diperlukan keseriusan, kejujuran, dan kebranian berbagai pihak untuk 
menuntaskan kasus ini. Presiden serta menkopolhukam dan kementrian hukum dan HAM 
yang ada dibawahnya harus bertindak. DPR memberikan pengawasan dan meningkatkan 
pemerintah, Kejaksaan Agung harus mengambil langkah strtegis. Demikian juga 
keberadaan Komnas HAM dan pihak lainnya untuk sama-sama mencari solusi 
penyelesaiann kasus ini. Tanpa itu semua, sepertinya kita masih harus menunngu 
bagaimana akhir dari tragedy Trisakti. 
Namun ada beberapa cara lagi yang menurut saya bisa dilakukan untuk mengatasi kasus 
pelanggaran HAM pada kasus Trisakti ini. 
 Pertama, pemerintah melalui Komnas HAM, harus menyelidiki dengan seksama apa 
yang terjadi saat itu, siapa yang menembaki mahasiswa itu dan mengapa mereka harus 
ditembaki. Komnas HAM harus segera menuntaskannya agar kepercayaan bangsa 
Indonesia terhadap pemerintahnya tidak hilang akibat janji-janji kosong mengenai tindakan 
lanjut dari tragedi di Trisakti. 
 Kedua, tidak hanya Komnas HAM, pemerintah pun harus mendukung penyelesaian 
kasus ini, yaitu dengan mendukung Komnas HAM dalam investigasi dengan menyediakan 
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam investigasi. Parapejabat tinggi militer pun 
harus mendisiplinkan mereka yang saat itu bertugas “menjaga ketertiban massa”, karena
Nama : Theo Filus Mulya 
Kelas : X IPA 2 
ternyata mereka membunuh empat mahasiswa dengan peluru bermesiu, bukan peluru karet. 
Dan suatu hal yang tidak biasa menertibkan massa dengan peluru karet. 
 Saat penyelidikan usai, giliran lembaga yudikatif kita untuk mengadili dengan adil tiap 
mereka yang bertanggung jawab akan aksi kekerasan dan penembakan yang terjadi. 
Jangan sampai keputusan yang diambil tidak sebanding denagn perbuatan mereka. 
 Bila ternyata Komnas HAM dan pemerintah ternyata tidak sanggup melakukan 
penegakan HAM di Indonesia, masyarakat kita harus meminta lembaga yang lebih tinggi 
lagi, yaitu PBB, untuk mengambil alih kasus ini sebelum kasus ini kadaluarsa dan ditutup 
sehingga mengecewakan masyarakat Indonesia. 
 Yang terakhir yang dapat saya uraikan agar menjadi suatu cara untuk mengatasi 
terulangnya kejadian ini adalah pembenahan akan jiwa pemerintah agar menghargai hak-hak 
asasi dari warga Indonesia, melalui mengusahakn secara maksimal agar hak mereka 
untuk hidup dijunjung tinggi, begitu pula hak asasi lain seperti hak mereka untuk 
memperoleh penghidupan yang layak, perekonomian yang baik, kebebasab individu diakui 
sesuai nilai Pancasila yangberkembang dalam masyarakat. Maka pemerintah Indonesia 
harus memperbaiki hidup bangsa ini. 
A. KESIMPULAN 
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. 
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita 
ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan 
bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk 
pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau 
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM 
menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat 
dalam Undang-Undang pengadilan HAM. 
B. SARAN 
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan 
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang 
lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita 
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita

More Related Content

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 

Contoh pelanggaran hak asasi manusia di indonesia

  • 1. Nama : Theo Filus Mulya Kelas : X IPA 2 CONTOH PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Tragedi Trisakti sulut api reformasi 1998 LIMA belas tahun yang lalu, enam mahasiswa Universitas Trisakti tewas tertembus peluru polisi. Mereka menjadi martir saat melakukan aksi demonstrasi menolak pemilihan kembali Soeharto sebagai Presiden, pada 12 Mei 1998 silam. Kematian pejuang pro demokrasi itu, dengan cepat menyebar dan membakar amarah rakyat. Peristiwa itu terjadi saat ribuan mahasiswa menggelar longmarch dari kampus Trisakti di Grogol, menuju Gedung DPR/MPR di Slipi Jakarta. Namun, baru sampai depan kampus, mereka sudah dihadang ratusan polisi bersenjata lengkap dengan posisi siap menembak. Meski dihadapkan dengan moncong sejata, pemuda-pemudi pemberani ini tak gentar. Mereka tetap melangsungkan aksi demonstrasi dengan menggelar mimbar bebas di jalan selama berjam-jam. Polisi yang kesal kemudian menyuruh mahasiswa masuk, sambil mengancam akan menembak jika mereka tak mendengar. Mahasiswa pun setuju untuk kembali ke dalam kampus dengan damai. Namun, saat akan masuk ke dalam kampus, mereka mendapat provokasi hingga berujung pada bentrokan fisik. Suasana berubah menjadi chaos, dan terdengar suara rentetan tembakan ke arah massa pro demokrasi itu. Enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa penembakan itu. Sementara 16 orang mahasiswa lainnya, termasuk pelajar, dan masyarakat yang ikut dalam aksi mengalami luka parah. Mereka dipukuli, diinjak, dan menjadi korban penembakan brutal polisi. Para mahasiswa yang tewas tertembak dalam tragedi Trisakti adalah Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur 1996), Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi 96), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin 95), Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 96), Vero (Fakultas Ekonomi 96), dan Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil 95). Selain mahasiswa, Samsul Bahri, siswa STM juga tewas. Dia terkena peluru tajam pada bagian perutnya hingga terburai, dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk operasi. Sayang, nyawa pelajar pemberani ini tak tertolong. Pada saat yang sama, di kampus Atmajaya, massa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) tengah melakukan aksi mimbar bebas di dalam kampus. Saat mendengar rekannya tewas tertembus timah panas, mereka berencana bergabung dengan mahasiswa Trisakti. Namun, baru sampai depan kampus, mereka dihadang polisi. Pasca peristiwa itu, amuk massa terjadi dimana-mana, hingga 15 Mei 1998. Ribuan gedung, toko, dan rumah dihancurkan. Bahkan ada yang dibakar oleh massa. Sasaran kemarahan massa saat itu dialihkan kepada etnis China. Tidak hanya menjarah, massa juga membunuh, dan memperkosa para wanita keturunan etnis minoritas itu. Situasi benar-benar tidak terkendali. Mahasiswa ada yang coba menenangkan, namun gagal. Sedang aparat kepolisian, dan tentara yang berjaga-jaga di lokasi saat itu, hanya menonton dari kejauhan. Alhasil, ribuan orang menjadi korban. Ada yang tewas dalam bentrok, hilang diculik, hingga terpanggang api saat melakukan penjarahan. Berdasarkan data Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), pelaku kerusuhan pada 13- 15 Mei 1998 dibagi menjadi dua golongan. Terdiri dari massa pasif (massa pendatang) yang karena diprovokasi berubah menjadi massa aktif, dan kedua kelompok provokator. Para provokator ini, umumnya bukan dari wilayah setempat. Secara fisik, mereka tampak terlatih, dan sebagian memakai seragam sekolah seadanya (tidak lengkap). Bahkan mereka tidak ikut menjarah, dan segera meninggalkan lokasi setelah gedung atau barang terbakar. Belum diketahui siapa provokator ini. Mereka juga membawa dan menyiapkan sejumlah barang untuk keperluan merusak dan membakar, seperti jenis logam pendongkel, bahan bakar cair, kendaraan, bom molotov, dan sebagainya. Kelompok inilah yang menggerakkan massa dengan memancing keributan, memberikan tanda-tanda tertentu pada sasaran, melakukan perusakan awal, pembakaran,
  • 2. Nama : Theo Filus Mulya Kelas : X IPA 2 dan mendorong aksi penjarahan. Kelompok ini datang dari luar, dan bukan penduduk setempat. Jumlah mereka hanya belasan, tetapi sangat terlatih. Kelompok ini mempunyai kemampuan ahli dan terbiasa menggunakan alat untuk kekerasan. Mereka juga memiliki mobilitas yang tinggi dan kerja yang sistematis. Dalam aksinya, mereka kerap menggunakan sarana transportasi, seperti motor, mobil/Jeep, dan alat komunikasi (HT/HP). Pada umumnya, kelompok ini sulit dikenali walaupun di beberapa kasus dilakukan oleh kelompok dari organisasi pemuda (contoh di Medan, ditemukan keterlibatan langsung Pemuda Pancasila). TGPF juga menemukan fakta adanya keterlibatan anggota aparat keamanan dalam kerusuhan di Jakarta, Medan, dan Solo. Dalam kesimpulannya, TGPF menyatakan, kerusuhan Mei bersifat saling terkait antar-lokasi, dengan model yang mirip provokator. Skala kerusuhan ini sangat besar dan terdapat keseragaman waktu. Lebih jauh, kerusuhan terjadi secara berurutan, dan sistematis. Tim juga menemukan, dugaan adanya faktor kesengajaan yang mengandung unsur penumpangan situasi. Dimana para provokator diduga sengaja menciptakan kerusuhan, sebagai bagian dari pertarungan politik di tingkat elite. Kesimpulan itu merupakan penegasan bahwa terdapat keterlibatan banyak pihak, mulai dari preman lokal, organisasi politik dan massa, hingga adanya keterlibatan sejumlah anggota dan unsur di dalam ABRI yang ada di luar kendali dalam kerusuhan itu. D. UPAYAH PENYESLESAIAN DALAM PELANGGARAN HAM Penyelesaian kasus trisakti nasibnya kurang lebih sama dengan reformasi, yaitu mati suri. Bertahun-tahun sudah kasus trisakti terjadi, tapi para pelaku tidak pernah terungkap dengan terang benderang, sehingga mereka tak pernah dibawa ke meja hijau. Padahal Komnas HAM menengarai adanya pelanggaran HAM berat pada penangan demonstrasi mahasiswa Trisakti 12 Mei 1998. Salah satu indikasi sulitnya membongkar kasus ini adalah keterlibatan orang-orang penting (berkuasa) pada saat itu atau bahkan sampai saat ini sehingga ada banyak kepentingan yang menghalang-halangi penuntasa kasus ini. Tahun demi tahun terus bergulir. Pemerintah (presiden) pun telah beberapa kali berganti, namun penyelesaian kasus trisakti tidak tahu rimbanya. Komnas HAM menyatakan bahwa mereka telah menyerahkan laporan penyalidikan kasus itu sejak 6 Januari 2005 kepada Kejaksaan Agung. Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut yang jelas yang dapat diketahui masyarakat terutama keluarga korban. Untuk itu diperlukan keseriusan, kejujuran, dan kebranian berbagai pihak untuk menuntaskan kasus ini. Presiden serta menkopolhukam dan kementrian hukum dan HAM yang ada dibawahnya harus bertindak. DPR memberikan pengawasan dan meningkatkan pemerintah, Kejaksaan Agung harus mengambil langkah strtegis. Demikian juga keberadaan Komnas HAM dan pihak lainnya untuk sama-sama mencari solusi penyelesaiann kasus ini. Tanpa itu semua, sepertinya kita masih harus menunngu bagaimana akhir dari tragedy Trisakti. Namun ada beberapa cara lagi yang menurut saya bisa dilakukan untuk mengatasi kasus pelanggaran HAM pada kasus Trisakti ini.  Pertama, pemerintah melalui Komnas HAM, harus menyelidiki dengan seksama apa yang terjadi saat itu, siapa yang menembaki mahasiswa itu dan mengapa mereka harus ditembaki. Komnas HAM harus segera menuntaskannya agar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap pemerintahnya tidak hilang akibat janji-janji kosong mengenai tindakan lanjut dari tragedi di Trisakti.  Kedua, tidak hanya Komnas HAM, pemerintah pun harus mendukung penyelesaian kasus ini, yaitu dengan mendukung Komnas HAM dalam investigasi dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam investigasi. Parapejabat tinggi militer pun harus mendisiplinkan mereka yang saat itu bertugas “menjaga ketertiban massa”, karena
  • 3. Nama : Theo Filus Mulya Kelas : X IPA 2 ternyata mereka membunuh empat mahasiswa dengan peluru bermesiu, bukan peluru karet. Dan suatu hal yang tidak biasa menertibkan massa dengan peluru karet.  Saat penyelidikan usai, giliran lembaga yudikatif kita untuk mengadili dengan adil tiap mereka yang bertanggung jawab akan aksi kekerasan dan penembakan yang terjadi. Jangan sampai keputusan yang diambil tidak sebanding denagn perbuatan mereka.  Bila ternyata Komnas HAM dan pemerintah ternyata tidak sanggup melakukan penegakan HAM di Indonesia, masyarakat kita harus meminta lembaga yang lebih tinggi lagi, yaitu PBB, untuk mengambil alih kasus ini sebelum kasus ini kadaluarsa dan ditutup sehingga mengecewakan masyarakat Indonesia.  Yang terakhir yang dapat saya uraikan agar menjadi suatu cara untuk mengatasi terulangnya kejadian ini adalah pembenahan akan jiwa pemerintah agar menghargai hak-hak asasi dari warga Indonesia, melalui mengusahakn secara maksimal agar hak mereka untuk hidup dijunjung tinggi, begitu pula hak asasi lain seperti hak mereka untuk memperoleh penghidupan yang layak, perekonomian yang baik, kebebasab individu diakui sesuai nilai Pancasila yangberkembang dalam masyarakat. Maka pemerintah Indonesia harus memperbaiki hidup bangsa ini. A. KESIMPULAN HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM. B. SARAN Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita