1. JOKOWI
Si Tukang Kayu
Dikutip dari novel JOKOWI Si Tukang Kayu
Karya GATOTKOCO SUROSO
Tebal 245 halaman
Penerbit UFUK FICTION
OM 12 :
- Melina Sari
- Utari Nur Afni
2. I. BANTARAN KALI PEPE
Pak Jokowi dilahirkan di kampung itu, utara terminal tirtonadi,di jantung
kota Solo. Tempat itu juga terkenal dengan sebutan pasar pring karena
banyak orang berjualan bambu dan kayu disana.
Rumahnya berukuran tujuh kali tiga puluh meter berdinding
tembokdengan bagian depan banyak sekali dipenuhi kayu dan bambu.
Bapak beliau bernama Notomiharjo yang merupakan pedagang kayu dan
bambu , sedaangkan ibu beliau bernama Sujiatmi yang ikut membantu
Bapak beliau menghidupi beliau dan dan ketiga adik perempuan beliau
yang bernama Iit Sriyantini, Handayati, dan Titik Ritawati. Sebagai anak
lelaki pertama Bapak Jokowi memepunyai tanggung jawab yang besar,
harus bisa menggantikan peran Bapak beliau ketika berhalangan dan
sebagai anak pertama diharapkan dapat meneruskan apa yang telah
diperjuangkan orangtua.
Menjadi penghuni liar bantaran kali serba tidak mengenakkan bagi
beliau karena seawaktu waktu harus berpindah karena banjir ataupun
karena larangan pemerintah.beliau sempat berpindah di daerah
srambatan dan akhirnya pindah ke pasar Gilingan di bantaran kali
Anyar.
Meskipun beliau terlahir bukan dari keluarga berada tetapi semangat
belajar dan ingin tahu beliau sangat besar, hal itu dibuktikan dengan.
selalu juara kelas dan rajin belajar meskipun dengan memakai lampu
sentir karena dirumah beliau saat itu belum mempunyai listrik.
3. II. WONG NDESO
Sebutan wong ndeso sudah melekat dalam diri Bapak Jokowi sejak kecil
karena latar belakang beliau yang tinggal di bantaran kali. dengan
sebutan itu beliau tidak lantas minder tetapi sebutan itu dijadikan
motivasi agar terus berprestasi.
Meskipun beliau kadang sakit hati ketika teman – teman beliau
mengolok – olok dengan menyebut beliau orang desa dan orang pinggir
kali,beliau tetap sabar dan terus semangat menjukkan kalau orang dari
bantaran kali juga bisa pintar dan berprestasi.
Masa kecil beliau tidak di habiskan dengan banyak bermain seperti anak
– anak pada umumnya, melaikankan sepulang sekolah dan pada hari
libur beliau selalu membantu bapak beliau mencari kayu kehutan.
Dan pada akhirnya beliau berpindah tempat tinggal lagi di ruas jalan
Ahmad Yani pada masa beliau beranjak dewasa dan mulai percaya diri
bergaul dengan orang kota karena beliau tidak lagi tinggal di bantaran
kali.
Beliau sangat menyukai music rock yang sedang terkenal pada masa
remaja beliau itu, sampai – sampai beliau membiarkan ramputnya
panjang agar seperti grup rock yang digemari beliau. Dan kamar beliau
banyak tempelan poster – poster grub rock yang legendaries seperti
Trenchem, Rolling Stone, Giant Step dan masih banyak lagi.
4. III. UGM (UNIVERSITAS GAJAH
MADA)
Pak Jokowi adalah lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta fakultas
kehutanan.
Beliau sempat ragu – ragu untuk kuliah karena biaya kuliah sangat
mahal dan beliau menyadari bahwa beliau bukan dari keluarga yang
kaya. Tetapi beliau berencana setelah dari SMA beliau akan lebih giat
membantu bapak beliau agar bisa mengumpulkan uang untuk biaya
kuliah. Akan tetapi pada saat beliau mengutarakan maksudnya orang tua
beliau sangat mendukung dan menyuruh beliau untuk segera mendaftar
tanpa perlu bekerja terlebih dahulu karena biaya akan selalu diusahakan
orang tua beliau selama beliau bersungguh – sungguh dan berprestasi.
Setelah lulus dari UGM beliau kemudian bekerja di perusahaan BUMN
di aceh dan kemudian menikah dengan istri beliau, Ibu Iriana yang
merupakan teman adik perempuan beliau.
5. IV. EXPORTIR MEBEL
Setelah bekerja di Aceh, beliau pulang ke Solo dan bekerja di toko
mebel milik paman beliau sambil beliau belajar menjadi pengusaha
mebel.
Setelah cukup mendapatkan ilmu dari usaha paman beliau kemudian
meminjam sertifikat tanah orang tuanya kemudian di tukarkan dengan
uang pinjaman di bank untuk modal awal beliau mendirikan usaha.
Setelah mendapatkan pinjaman modal,beliau menyewa tempat untuk
usaha kecil beliau. Ketika usaha beliau mulai ada perkembangan beliau
ditawari menjadi supplier dalam partai besar. Kemudian beliau tidak
menyiakan kesempatan tersebut dan beliau ingin menambah modal
dengan meminjam modal kepada paman dan teman beliau, ketika beliau
sudah mengirimkan barang danganan itu beliau menunggu hasilnya. Dan
ternyata sudah mulai berjalan sebulan perusahaan itu tidak membayar
dan setelah dicari lagi alamat perusahaan itu sudah pindah tempat.
Beliau telah ditipu oleh pengusaha itu dan mengakibatkan toko mebel
beliau tutup selama beberapa bulan dan beliau sangat menyesali hal itu.
Hal itu tidak memutuskan semangat beliau,kemudian beliau membuka
toko meuble itu lagi dan mulai produksi lagi,dengan sangat hati – hati
beliau berusaha agar tidak tertipu lagi.
Dan berkat kegigihan,ketekunan serta keuletan beliau akhirnya beliau
mengembangkan usahanya menjadi eksportir mebel.
6. V. WALIKOTA SOLO
Pada tahun 2005, Pak Jokowi memutuskan untuk mencalonkan diri
sebagai Walikota Solo dengan partai politik PDI Perjuangan sebagai
kendaraan politiknya. Akhirnya Beliau pun terpilih menjadi Walikota
Solo. Selama kepemimpinannya, Solo banyak mengalami kemajuan.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat.
Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota
Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup
progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: beliau mampu merelokasi
pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk
merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor
untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi
langsung rutin dan terbuka dengan masyarakat. Taman Balekambang,
yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya
taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju
dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia
mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota
Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006.
7. DAFTAR ISI :
I. Bantaran kali pepe
II. Wong ndeso
III. UGM (Universitas Gajah Mada)
IV. Exportir Mebel
V. Wali Kota Solo