Elevator atau lift adalah alat transportasi vertikal yang membantu manusia beraktivitas di gedung bertingkat. Dokumen ini menjelaskan sejarah, komponen utama, dan jenis-jenis elevator beserta cara kerjanya. Komponen kunci elevator antara lain motor, governor, panel kontrol, kereta, dan bobot imbang. Ada empat jenis elevator yakni untuk penumpang, barang, layanan, dan hidrolik.
1. MODUL 6
ELEVATOR
I. SEJARAH PERKEMBANGAN ELEVATOR
Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama
lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk
mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam
gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang
pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua
pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat
transportasi vertikal ini.
Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada
tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat,
dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat
mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan
elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami
perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali
dibangun.
Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal
perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan
menggunakan tenaga non mekanik.
Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak
tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope )
dengan katrol ( pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk
pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk
amerika.
Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun
sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada
sistem kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu
pesat.
Elevator dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Elevator penumpang
2. Elevator barang atau dumb waiter
3. Elevator service
4. Elevator hidraulik
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 1
2. I.1. Elevator Penumpang
Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan
sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan
juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.
I.2. Elevator Barang atau Dumb Waiter
Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak
kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam
system keamanannya.
I.3. Elevator Service
Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk
pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel.
Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang,
perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari
sistrem pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia
saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan
barang.
I.4. Elevator Hidraulik
Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya
dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam
kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini
sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator
hidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan
bermotor, dan lain-lain.
II. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR
Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus
mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita
mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan
menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan,
yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 2
3. II.1. Ruang mesin ( Machine Room )
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya
semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam
ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu :
II.2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac)
dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak
ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210
putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan
arus maksimal 25 Ampere.
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang
berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,
pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic
Control) .Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan
tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai
pembahasan motor listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV.
Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.
Gambar 6.1. mesin elevator
II.3. Governor
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 3
4. Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam
governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian
sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat
pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat
selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.
Gambar 6.2. Governor
II.4. Panel
Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat
inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya
elevator.
II.5. Ruang luncur
Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong
vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini
terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam
ruang mesin.
II.6. Kereta
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di
kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang
berfungsi memandu atau menapaki rail.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 4
5. Gambar 6.3. Pemandu rel ( Slidding Guide )
Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer
rubber ) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun
mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang
terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor
gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu
kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator,
didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button
) yang akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper
yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan (
proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai
dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 5
6. Gambar 6.4. Sensor Kedekatan ( Proximity )
Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa komponen pendukung kerja
elevator antara lain seperti dibawah ini :
1. Saklar pintu ( door contact )
Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman
elevator.
2. Kunci pintu ( door lock )
Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar
3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )
Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta
elevator terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.
Penjelasan mengenai komponen pengaman elevator akan dibahas pada bahasan
keamanan pada elevator.
II.7. Saklar Pintu
Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu
komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari
saklar pintu ( door contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door
contact ) tiap-tiap lantai secara seri.
Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan
bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian
perawatan elevator.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 6
7. Gambar 6.5. Saklar pintu ( door contact )
II.8. Bobot imbang ( counterweight )
bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau
disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan
ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang
ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta
dan faktor keseimbangan.
Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut :
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan
>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %
600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %
Table II.1. Besaran factor bobot imbang
Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong
2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan
bandul ( filler weight ) ?
Penyelesaian :
2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg
Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift
1. Cirduit braker,berfungsi :
Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 7
8. Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2. Governoor, berfungsi :
Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi
terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley
governoornya).
Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit
sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan
menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car
lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa
terhadap lift.
3. Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :
Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit
switch (upper) gagal beroperasi.
4. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :
Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
5. Emergency exit (manhole),berfungsi :
Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui
manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari
sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
6. Emergency light (lampu emergency),berfungsi :
Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman
sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15
menit.
7. Safety gear/safety wedge,berfungsi :
Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi
terjadinya over speed.
8. limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :
Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :
Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich
gagal beroperasi.
10 Lubang kunci pintu luar,berfungsi :
Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk
di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika
terjadi emergency.
11 Door lock switch,berfungsi :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 8
9. Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu
hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.
12. Interphone,berfungsi :
Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building
maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi
pemdaman listrik atau hal emergency.
13. Safety shoe,berfungsi :
Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka
kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara
bersamaan safety shoe ini.
14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :
Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini
mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif
pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
15. Apron, berfungsi :
Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada
saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
16. Buffer, berfungsi :
Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah
paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yuriadi Kusuma
SISTEM MEKANIKAL GEDUNG 9