SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB II
KEHIDUPAN AWAL
MASYARAKAT INDONESIA
D. Peta Penemuan Manusia dan Hasil Budayanya.
1. Gambar Peta penemuan Manusia Purba.
1. Sangiran
2 . Sambungmacan
3 . Sonde
4 . Trinil
5 . Ngandong
7 . Kedung Brubus
8 . Kalibeng
9 . Kabuh
10 . Pucangan
11 . Mojokerto (Jetis-
Perning)
2. Hasil Budaya Manusia Purba
Berdasarkan Hasil Penelitian Para ahli, dibedakan menjadi
dua, Yaitu zaman batu dan zaman logam.
Zaman Batu
1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Zaman ketika alat-alat dari batu masih kasar(belum diasah halus).
Zaman ini diperkirakan pada zaman plestosin ±600.000 tahun yang
lalu. Di Indonesia pada zaman ini diperkirakan dihuni oleh manusia
setengah kera yang disebut dengan manusia purba. Adapun
penduduk pada zaman palaeolithikum antara lain sebagai
berikut :
a. Meganthropus Palaeo Javanicus
Manusia purba ini dianggap jenis yang tertua. Makanan utama
makhluk ini adalah sejenis tumbuh-tumbuhan. Yang artinya
manusiabesar tertua dari pulau jawa. Fosilnya ditemukan Von
Koeningswald.
di Sangiran pada tahun 1936 dan tahun 1941.
b. Pithecanthropus
Yang termasuk Pithecanthropus, adalah sebagai berikut.
1) Pitecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan
tegak. Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun
1890 di Trinil dekat Ngawi.
2) Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera yang besar
kuat tubuhnya. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von
Koeningswald dan F Weidenreich pada tahun 1939 di
lembah bengawan solo.
3) Pithecanthropus mojokertensis, artinya manusia kera dari
mojokerto. Fosilnya ditemukan pada tahun 1936 di Perning
mojokerto oleh Duyfjes,G.H.R Von Koeningswald dan Cokro
Handoyo.
c. Homo
Jenis manusia ini lebih sempurna dibandingkan dengan
meganthropus dan pithecanthropus.
1) Homo soloensis
manusia jenis ini, fosilya banyak ditemukan di sepanjang aliran
sungai bengawan solo, yaitu Ngandong, Sambung Macan, dan
Sangiran. Fosilnya ditemukan pada tahun 1931-1934 oleh Teer
Haar dan Oppennorth, serta diselidiki oleh G.H.R Von Koening
swald.
2) Homo wajakensis
Fosilnya ditemukan oleh Von Reischoten dan Eugene Dubois
pada tahun 1888 dan 1889 di desa Campurdarat, Wajak,
Tulungagung. Bentuk fisiknya mirip dengan penduduk asli
Australia (Suku Aborigin). Oleh karena itu, Eugene Dubois
menggolongkan jenis manusia ini ke dalam golongan
Australoid.
Pada zaman ini berlangsung sangat lama, yaitu kira-kira
600.000 tahun.
1. Kebudayaan Pacitan
Alat-alat kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koeningswald
pada tahun 1935. Alat-alat batu yang dihasilkan masih sangat kasar.
Alat-alat tersebut berbentuk kapak. Karena kapak tersebut tidak
menggunakan tangkai maka disebut kapak genggam (chopper) atau
kapak perimbas disebut juga kapak penetak. Kapak tersebut digunakan
untuk membelah, menggali, bereburu, menusuk.
Selain itu juga dikenal alat serpih (flakes) yang berfungsi untuk
menguliti binatang buruan, mengiris daging dan memotong ubi-ubian.
Alat ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan dan Timor.
Alat-alat ini diperkirakan berasal dari lapisan Trinil (pleistosin tengah).
Pendukung utama kebudayaan ini adalah Pithecanthropus erectus.
2. Kebudayaan Ngandong
Alat-alat yang ditemukan dalam kebudayaan Ngandong adalah alat-
alat dari batu,alat-alat dari tulang semacam penusuk, tanduk rusa yang
Mengorek ubi dan keladi. Alat ujung tombak dengan gigi-gigi yang
pada sisinya digunakan untuk menangkap ikan, flakes yang
terbuat
batu yang indah yang disebut dengan calsedon. Alat kebudayaan
Ngandong berasal dari pleistosin atas. Manusia purba pendukung
kebudayaan ini adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
2. Zaman Batu Tengah( Mesolithikum)
Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun. Alat-alat
kebudayaan hampir sama dengan zaman palaelothikum, tetapi
lebih mengalami kemajuan. Di Indonesia zaman palaeolithikum
ditandai dengan kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaan
abris sous roche. Ras pendukung kebudayaan mesolithikum
adalah ras papua melanesoid.
a. Kyokkenmoddinger
Artinya sampah dapur, yaitu bukit tumpukan kerang dan siput
yang
tinggi dan panjang yang telah menjadi fosil. Yang ditemukan di
sepanjang pantai timur sumatra antara Langsa sampaalami
Medan. Di dalam sampah dapur ditemukan kapak genggam
(chopper) yang
diberi nama kapak sumatra atau pebble. Juga ditemukan kapak
pendek (hanche court) serta batu penggiling (pipisan) dan
landasanya. Batu penggiling tersebut berguna untuk menggiling
makanan dan membuat cat merah yang dioleskan pada badan
sebagai tolak bala terhadap gangguan yang mungkin di hadapi.
Pendukung kebudayaan ini adalah ras papua melanesoid.
b. Abris Sous Roche
yang artinya gua-gua sebagai tempat tinggal. Penelitian ini
dilakukan oleh Von Stein Callenfes (1928-1931) di gua lawa,
Sampung, Ponorogo. Alat yang ditemukan dari zaman
palaeolithikum sampai zaman logam, yang berupa flake, batu
penggiling, ujung panah dari batu, kapak, alat-alat dari tulang dan
Dan tanduk binatang, alat-alat dari perunggu dan besi. Yang paling
banyak alat dari tulang dan tanduk binatang sehingga disebut
Sampung Bone Culture. Van Heekerm juga mengadakan penelitian
abris sous roche di Besuki dan Bojonegoro di Jawa Timur alat-alat
yang ditemukan berupa tulang, tanduk, kerang dan pebble.
Sedangkan alfred Buhler mengadakan penelitian di Pulau Timor
dan Pulau Roti alat-alat yang ditemukan berupa flakes, ujung
panah dan calsedhon. Pendukung kebudayaan ini adalah ras Papua
Melanesoid. Mereka diperkirakan berasal dari daratan Asia ,
tepatnya di Pegunungan Bascon dan pegunungan Hoabin
perbatasan Vietnam dan Cina. Hal ini diperkuat oleh pendapat
peneliti dari Perancis, Medalaine Colari, yang menyatakan Bascon
Hoabinh merupakan salah satu pusat peradaban Mesolithikum
di Asia Tenggara. Di sini ditemukan pebble hache court alat-alat
dari tulang dan tanduk serta fosil ras papua melanesoid.
Kebudayaan mesolithikum Asia Tenggara masuk ke Indonesia
Melalui dua jalur, yaitu :
1.indocina-Muangthai-Malaysia-Indonesia. Dengan ciri
kebudayaan pebble.
2.Asia-Jepang-Formosa-Filipina-Sulawesi. Dengan ciri kebudayaan
flakes
3. Zaman Batu Baru (Neolithikum)
Pendukung kebudayaan neolithikum adalah bangsa Proto
Melayu atau Melayu Tua. Yang masuk ke Indonesia kira-kira
tahun
2000 SM melalui jalan barat dan timur. Bangsa ini berasal dari
Yunan Cina Selatan yang kemudian menjadi nenek moyang
bangsa Indonesia. Termasuk ketutunan bangsa ini adalah suku
Batak, Suku Dayak dan suku Toraja.
Pada masa ini terjadi revolusi kebudayaan dan kehidupan di
Indonesia. Yaitu kebudayaan nomaden menjadi kebudayaan
Kebudayaan menetap. Pada masa ini dapat diaktakan terjadi
perubahan kehidupan dari food gathering ke food producing. Ciri-
ciri kebudayaan batu baru antara lain alat-alatnya sudah
dihaluskan (diumpan) bahkan sudah diberi tangkai,telah
mempunyai tempat tinggal menetap, memiliki kemampuan
bercocok tanam, telah menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme. Sedangkan wujud kebudayaan neolithikum, berupa :
(1)kapak persegi banyak ditemukan di Lahat, Palembang, Bogor,
Sukabumi, Kerawang, Tasikmalaya, Pacitan. Penyebaran kapak
persegi adalah daratan Asia-Sumatra-Jawa-Bali-Nusa Tenggara-
Sulawesi.
(2) kapak lonjong
banyak ditemukan di Irian, kepulauan Tanimbar. Di luar
Indonesia kapak lonjong banyak ditemukan di Birma, Cina,
Jepang. Sehingga diperkirakan penyebaran kapak lonjong di
Dari daratan Asia-Jepang-Philipina-Minahasa-Irian Jaya.
(3) Alat Serpih, alat ini digunakan untuk memotong, gurdi/penusuk
(4) Gerabah. Benda-benda ini dibuat dari tanah liat yang dibakar.
Jenis benda yang dibuat antara lain kendi, mangkuk, periuk
belanga dan manik-manik.
(5) perhiasan. Biasanya dibuat dari batu, tembikar dan kulit kerang.
Banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jenisnya
berupa
gelang, kalung, manik-manik dan anting-anting.
4. Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Masa ini menggunakan batu besar untuk bangunan khususnya
kepentingan rohani. Hasil kebudayaanya berupa :
(1) Menhir, yaitu tugu batu yang berfungsi sebagai tanda
peringatan suatu peristiwa atau tempat pemujaan roh nenek
moyang. Banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah
dan Kalimantan.
2. Dolmen, meja batu yang berfungsi untuk meletakan sesaji
untuk roh nenek moyang. Banyak ditemukan di Bondowoso.
3. Sarkofagus atau keranda. Peti batu besar yang bentuknya
seperti lesung dan diberi tutup. Fungsinya sebagai kuburan
peti mayat. Banyak ditemukan di Bali
4. Kubur batu, seperti sarkofagus tetapi keempat sisinya terbuat
dari lempengan batu, banyak ditemukan di Kuningan Jawa Barat
5. Punden berundak-undak, tempat pemujaan ronh nenek
moyang yang bangunanya dibuat bertingkat-tingkat
6. Waruga, kubur batu yang berbentuk kubus ditemukan di
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
7. Arca dari batu dibuat untuk pemujaan roh nenek moyang.

More Related Content

Viewers also liked

Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaJoko Sriyatno
 
Teori jual beli dalam islam
Teori jual beli dalam islamTeori jual beli dalam islam
Teori jual beli dalam islamArham Gensida
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaJoko Sriyatno
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iisriyandi djoeweri
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaArly Hidayat
 
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal TulisanKehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal TulisanYoga Fachruddin
 
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksaraKehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksaraLydia Agnes Gracia
 
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahMasyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahmbak_aul
 
Sejarah indonesia bab 4
Sejarah indonesia bab 4Sejarah indonesia bab 4
Sejarah indonesia bab 4sekar illiyyin
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaCynthia Caroline
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxMinhyuk Cnblue'rp
 
Edunation Sejarah T4 & T5.Modul E-Book
Edunation Sejarah T4 & T5.Modul E-BookEdunation Sejarah T4 & T5.Modul E-Book
Edunation Sejarah T4 & T5.Modul E-Bookisharsmiaa
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi SejarahTeachers
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksarafakhriza99
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaTitus Haryanto
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Viewers also liked (20)

Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesia
 
Teori jual beli dalam islam
Teori jual beli dalam islamTeori jual beli dalam islam
Teori jual beli dalam islam
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesia
 
presentas1
presentas1presentas1
presentas1
 
Diktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester iiDiktat sejarah kelas ix semester ii
Diktat sejarah kelas ix semester ii
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
 
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal TulisanKehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Kehidupan Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
 
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksaraKehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
 
pembabakan zaman pra aksara
pembabakan zaman pra aksarapembabakan zaman pra aksara
pembabakan zaman pra aksara
 
pembabakan zaman pra sejarah
pembabakan zaman pra sejarahpembabakan zaman pra sejarah
pembabakan zaman pra sejarah
 
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahMasyarakat indonesia pada zaman prasejarah
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarah
 
Sejarah indonesia bab 4
Sejarah indonesia bab 4Sejarah indonesia bab 4
Sejarah indonesia bab 4
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
 
Edunation Sejarah T4 & T5.Modul E-Book
Edunation Sejarah T4 & T5.Modul E-BookEdunation Sejarah T4 & T5.Modul E-Book
Edunation Sejarah T4 & T5.Modul E-Book
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi Sejarah
 
Ppt 1 praaksara
Ppt 1 praaksaraPpt 1 praaksara
Ppt 1 praaksara
 
Uts.xii.is
Uts.xii.isUts.xii.is
Uts.xii.is
 
Masa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesiaMasa pra aksara di indonesia
Masa pra aksara di indonesia
 
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Siswa sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Bab ii kehidupan awal manusia di indonesia

  • 2. D. Peta Penemuan Manusia dan Hasil Budayanya. 1. Gambar Peta penemuan Manusia Purba. 1. Sangiran 2 . Sambungmacan 3 . Sonde 4 . Trinil 5 . Ngandong 7 . Kedung Brubus 8 . Kalibeng 9 . Kabuh 10 . Pucangan 11 . Mojokerto (Jetis- Perning)
  • 3. 2. Hasil Budaya Manusia Purba Berdasarkan Hasil Penelitian Para ahli, dibedakan menjadi dua, Yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman Batu 1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Zaman ketika alat-alat dari batu masih kasar(belum diasah halus). Zaman ini diperkirakan pada zaman plestosin ±600.000 tahun yang lalu. Di Indonesia pada zaman ini diperkirakan dihuni oleh manusia setengah kera yang disebut dengan manusia purba. Adapun penduduk pada zaman palaeolithikum antara lain sebagai berikut : a. Meganthropus Palaeo Javanicus Manusia purba ini dianggap jenis yang tertua. Makanan utama makhluk ini adalah sejenis tumbuh-tumbuhan. Yang artinya manusiabesar tertua dari pulau jawa. Fosilnya ditemukan Von Koeningswald.
  • 4. di Sangiran pada tahun 1936 dan tahun 1941. b. Pithecanthropus Yang termasuk Pithecanthropus, adalah sebagai berikut. 1) Pitecanthropus erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil dekat Ngawi. 2) Pithecanthropus robustus, artinya manusia kera yang besar kuat tubuhnya. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von Koeningswald dan F Weidenreich pada tahun 1939 di lembah bengawan solo. 3) Pithecanthropus mojokertensis, artinya manusia kera dari mojokerto. Fosilnya ditemukan pada tahun 1936 di Perning mojokerto oleh Duyfjes,G.H.R Von Koeningswald dan Cokro Handoyo. c. Homo Jenis manusia ini lebih sempurna dibandingkan dengan meganthropus dan pithecanthropus.
  • 5. 1) Homo soloensis manusia jenis ini, fosilya banyak ditemukan di sepanjang aliran sungai bengawan solo, yaitu Ngandong, Sambung Macan, dan Sangiran. Fosilnya ditemukan pada tahun 1931-1934 oleh Teer Haar dan Oppennorth, serta diselidiki oleh G.H.R Von Koening swald. 2) Homo wajakensis Fosilnya ditemukan oleh Von Reischoten dan Eugene Dubois pada tahun 1888 dan 1889 di desa Campurdarat, Wajak, Tulungagung. Bentuk fisiknya mirip dengan penduduk asli Australia (Suku Aborigin). Oleh karena itu, Eugene Dubois menggolongkan jenis manusia ini ke dalam golongan Australoid. Pada zaman ini berlangsung sangat lama, yaitu kira-kira 600.000 tahun.
  • 6. 1. Kebudayaan Pacitan Alat-alat kebudayaan Pacitan ditemukan oleh Von Koeningswald pada tahun 1935. Alat-alat batu yang dihasilkan masih sangat kasar. Alat-alat tersebut berbentuk kapak. Karena kapak tersebut tidak menggunakan tangkai maka disebut kapak genggam (chopper) atau kapak perimbas disebut juga kapak penetak. Kapak tersebut digunakan untuk membelah, menggali, bereburu, menusuk. Selain itu juga dikenal alat serpih (flakes) yang berfungsi untuk menguliti binatang buruan, mengiris daging dan memotong ubi-ubian. Alat ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan dan Timor. Alat-alat ini diperkirakan berasal dari lapisan Trinil (pleistosin tengah). Pendukung utama kebudayaan ini adalah Pithecanthropus erectus. 2. Kebudayaan Ngandong Alat-alat yang ditemukan dalam kebudayaan Ngandong adalah alat- alat dari batu,alat-alat dari tulang semacam penusuk, tanduk rusa yang
  • 7. Mengorek ubi dan keladi. Alat ujung tombak dengan gigi-gigi yang pada sisinya digunakan untuk menangkap ikan, flakes yang terbuat batu yang indah yang disebut dengan calsedon. Alat kebudayaan Ngandong berasal dari pleistosin atas. Manusia purba pendukung kebudayaan ini adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. 2. Zaman Batu Tengah( Mesolithikum) Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahun. Alat-alat kebudayaan hampir sama dengan zaman palaelothikum, tetapi lebih mengalami kemajuan. Di Indonesia zaman palaeolithikum ditandai dengan kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche. Ras pendukung kebudayaan mesolithikum adalah ras papua melanesoid.
  • 8. a. Kyokkenmoddinger Artinya sampah dapur, yaitu bukit tumpukan kerang dan siput yang tinggi dan panjang yang telah menjadi fosil. Yang ditemukan di sepanjang pantai timur sumatra antara Langsa sampaalami Medan. Di dalam sampah dapur ditemukan kapak genggam (chopper) yang diberi nama kapak sumatra atau pebble. Juga ditemukan kapak pendek (hanche court) serta batu penggiling (pipisan) dan landasanya. Batu penggiling tersebut berguna untuk menggiling makanan dan membuat cat merah yang dioleskan pada badan sebagai tolak bala terhadap gangguan yang mungkin di hadapi. Pendukung kebudayaan ini adalah ras papua melanesoid. b. Abris Sous Roche yang artinya gua-gua sebagai tempat tinggal. Penelitian ini dilakukan oleh Von Stein Callenfes (1928-1931) di gua lawa, Sampung, Ponorogo. Alat yang ditemukan dari zaman palaeolithikum sampai zaman logam, yang berupa flake, batu penggiling, ujung panah dari batu, kapak, alat-alat dari tulang dan
  • 9. Dan tanduk binatang, alat-alat dari perunggu dan besi. Yang paling banyak alat dari tulang dan tanduk binatang sehingga disebut Sampung Bone Culture. Van Heekerm juga mengadakan penelitian abris sous roche di Besuki dan Bojonegoro di Jawa Timur alat-alat yang ditemukan berupa tulang, tanduk, kerang dan pebble. Sedangkan alfred Buhler mengadakan penelitian di Pulau Timor dan Pulau Roti alat-alat yang ditemukan berupa flakes, ujung panah dan calsedhon. Pendukung kebudayaan ini adalah ras Papua Melanesoid. Mereka diperkirakan berasal dari daratan Asia , tepatnya di Pegunungan Bascon dan pegunungan Hoabin perbatasan Vietnam dan Cina. Hal ini diperkuat oleh pendapat peneliti dari Perancis, Medalaine Colari, yang menyatakan Bascon Hoabinh merupakan salah satu pusat peradaban Mesolithikum di Asia Tenggara. Di sini ditemukan pebble hache court alat-alat dari tulang dan tanduk serta fosil ras papua melanesoid. Kebudayaan mesolithikum Asia Tenggara masuk ke Indonesia
  • 10. Melalui dua jalur, yaitu : 1.indocina-Muangthai-Malaysia-Indonesia. Dengan ciri kebudayaan pebble. 2.Asia-Jepang-Formosa-Filipina-Sulawesi. Dengan ciri kebudayaan flakes 3. Zaman Batu Baru (Neolithikum) Pendukung kebudayaan neolithikum adalah bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua. Yang masuk ke Indonesia kira-kira tahun 2000 SM melalui jalan barat dan timur. Bangsa ini berasal dari Yunan Cina Selatan yang kemudian menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Termasuk ketutunan bangsa ini adalah suku Batak, Suku Dayak dan suku Toraja. Pada masa ini terjadi revolusi kebudayaan dan kehidupan di Indonesia. Yaitu kebudayaan nomaden menjadi kebudayaan
  • 11. Kebudayaan menetap. Pada masa ini dapat diaktakan terjadi perubahan kehidupan dari food gathering ke food producing. Ciri- ciri kebudayaan batu baru antara lain alat-alatnya sudah dihaluskan (diumpan) bahkan sudah diberi tangkai,telah mempunyai tempat tinggal menetap, memiliki kemampuan bercocok tanam, telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Sedangkan wujud kebudayaan neolithikum, berupa : (1)kapak persegi banyak ditemukan di Lahat, Palembang, Bogor, Sukabumi, Kerawang, Tasikmalaya, Pacitan. Penyebaran kapak persegi adalah daratan Asia-Sumatra-Jawa-Bali-Nusa Tenggara- Sulawesi. (2) kapak lonjong banyak ditemukan di Irian, kepulauan Tanimbar. Di luar Indonesia kapak lonjong banyak ditemukan di Birma, Cina, Jepang. Sehingga diperkirakan penyebaran kapak lonjong di
  • 12. Dari daratan Asia-Jepang-Philipina-Minahasa-Irian Jaya. (3) Alat Serpih, alat ini digunakan untuk memotong, gurdi/penusuk (4) Gerabah. Benda-benda ini dibuat dari tanah liat yang dibakar. Jenis benda yang dibuat antara lain kendi, mangkuk, periuk belanga dan manik-manik. (5) perhiasan. Biasanya dibuat dari batu, tembikar dan kulit kerang. Banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jenisnya berupa gelang, kalung, manik-manik dan anting-anting. 4. Zaman Batu Besar (Megalithikum) Masa ini menggunakan batu besar untuk bangunan khususnya kepentingan rohani. Hasil kebudayaanya berupa : (1) Menhir, yaitu tugu batu yang berfungsi sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau tempat pemujaan roh nenek moyang. Banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
  • 13. 2. Dolmen, meja batu yang berfungsi untuk meletakan sesaji untuk roh nenek moyang. Banyak ditemukan di Bondowoso. 3. Sarkofagus atau keranda. Peti batu besar yang bentuknya seperti lesung dan diberi tutup. Fungsinya sebagai kuburan peti mayat. Banyak ditemukan di Bali 4. Kubur batu, seperti sarkofagus tetapi keempat sisinya terbuat dari lempengan batu, banyak ditemukan di Kuningan Jawa Barat 5. Punden berundak-undak, tempat pemujaan ronh nenek moyang yang bangunanya dibuat bertingkat-tingkat 6. Waruga, kubur batu yang berbentuk kubus ditemukan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. 7. Arca dari batu dibuat untuk pemujaan roh nenek moyang.