3. Latar Belakang
Web Service memiliki kumpulan operasi yang tidak berurutan atau berdiri
sendiri sehingga tidak memiliki susunan konfigurasi. Untuk mengatasi
kekurangan tersebut, maka diperlukan adanya proses mapping menggunakan
model proses bisnis, sehingga model proses bisnis tersebut dapat digunakan
sebagai acuan.
Hasil dari proses mapping kemudian akan dilanjutkan dengan proses komposisi
web service atau penyusunan web service menggunakan workflow technique.
4. Latar Belakang
Komposisi web service merupakan suatu proses penggabungan
beberapa web service yang telah dipetakan menggunakan
mekanisme penggabungan agar dapat digenerate menjadi BPEL.
Sedangkan workflow technique merupakan metode komposisi
yang berbasis workflow. Memiliki Teknik komposisi secara statis
dan dinamis
5. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memetakan model proses terhadap web service?
2. Bagaimana mengkomposisi web services berdasarkan model
proses dengan workflow technique?
9. Proses Bisnis
Rangkaian aktifitas yang saling
terkait untuk mencapai tujuan
bisnis tertentu yang diselesaikan
secara berurutan
Memiliki tujuan efektifitas,
efisiensi dan meningkatkan
produktifitas dari suatu organisasi
Aktivitas yang mewakili proses
bisnis suatu perusahaan sehingga
prosesnya dapat dipahami, dianalisis,
dan ditingkatkan
Pemodelan Proses Bisnis
Memiliki manfaat untuk memudahkan
pemahaman alur proses secara
terintegrasi.
Memiliki tujuan untuk mendefinisikan
langkah-langkah yang harus diambil
untuk mencapai suatu tujuan
Standart pemodelan proses bisnis,
mulai dari UML, BPEL, BPMN, dll
XPDL
XPDL merupakan standar bahasa yang tepat
digunakan untuk memodelkan proses bisnis yang
tidak mengandung interaksi layanan antar aplikasi
BPMN
Tujuan utama dari BPMN yaitu untuk
menyediakan notasi yang mudah digunakan
dan bisa dimengerti
BPMN standar untuk menggambarkan proses
bisnis
XPDL merupakan format terbaik yang digunakan
dalam pertukaran diagram BPMN dan dirancang
khusus untuk menyimpan semua aspek dari BPMN
10. Web Service sebagai sebuah sistem software yang dirancang
untuk mendukung interaksi interoperabilitas antara mesin ke
mesin pada sebuah jaringan.
Konsep arsitektur yang mendasari teknologi web service
adalah Service Oreinted Architecture (SOA). SOA
mendefinisikan 3 peran berbeda yang menunjukkan peran
dari masing-masing komponen dalam sistem, yaitu :
• Service Provider :merupakan penyedia web service.
• Service Requestor : merupakan konsumen web service.
• Service Registry : pusat direktori layanan yang
menyediakan tempat bagi developer untuk
memplubikasikan layanan baru atau menemukan layanan
yang sudah ada.
Web Service
11. BPEL
(Business Process Executing Language)
Tujuan utama BPEL adalah untuk standardisasi proses
bisnis untuk dapat bekerjasama dengan menggunakan
Web Services
Merupakan sebuah bahasa yang berbasis XML yang
digunakan untuk mendefinisikan proses bisnis dengan
web service
Text Mining
Mengekstrak informasi yang berguna dari sumber data melalui identifikasi dan
eksplorasi dari suatu pola menarik.
Sumber data berupa sekumpulan dokumen dan pola menarik yang tidak ditemukan
dalam bentuk database record
Case Folding
Tokenizing
Filtering
Stemming
12. TF-IDF
Algoritma TF-IDF adalah suatu algoritma yang berdasarkan nilai statistik menunjukkan
kemunculan suatu kata di dalam dokumen
TF (Term Frequency) menyatakan
banyaknya suatu kata muncul dalam
sebuah dokumen
DF (Document Frequency) menyatakan
banyaknya dokumen yang mengandung
suatu kata dalam satu segmen publikasi.
Ontology
Ontology merupakan penjelasan dari
sebuah konsep dan keterhubungannya
dari sebuah ilmu tertentu
Ontology Matching merupakan proses
untuk membandingkan dua ontology dan
menemukan keterhubungan diantara dua
ontology.
Ontology Matching
Terdapat dua teknik yang dapat
digunakan untuk mengkomposisi, yaitu
workflow statis dan dinamis
Workflow Technique merupakan
metode komposisi yang berbasis
workflow.
Workflow Technique
15. <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<Package xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-
instance"
xmlns:xsd="http://www.w3.org/2001/XMLSchema"
Id="75825e66-ba88-4360-a071-83658958bcf4"
Name="Diagram 1"
xmlns="http://www.wfmc.org/2009/XPDL2.2">
<PackageHeader>
<XPDLVersion>2.2</XPDLVersion>
<Vendor>Bizagi Process Modeler.</Vendor>
<Created>2016-11-05T00:39:01.8247066+07:00</Created>
<ModificationDate>2017-03-
02T19:12:05.0499293+07:00</ModificationDate>
<Description>Diagram 1</Description>
<Documentation />
</PackageHeader>
<RedefinableHeader>
<Author>navIras</Author>
<Version>1.0</Version>
<Countrykey>CO</Countrykey>
</RedefinableHeader>
Contoh XPDL
Dalam penelitian ini, data yang diambil adalah
model proses bisnis serta web service
discovery penerimaan santri baru pondok
pesantren hasil dari penelitian sebelumnya.
Data model proses bisnis yang berformat .bpm
harus di konversi terlebih dahulu menjadi
format XPDL.
Mengambil Data
16. Analisis XPDL
Text Mining
Pasar modal merupakan
sebuah fasilitator yang
mempertemukan antara
BADAN (usaha).
Pasar modal merupakan
sebuah fasilitator yang
mempertemukan antara
badan usaha
pasar modal merupakan sebuah
fasilitator yang mempertemukan
antara badan usaha
pasar
modal
merupakan
sebuah
fasilitator
yang
mempertemu
kan antara
badan
usaha
Case Folding Tokenizing
17. Analisis XPDL
Text Mining
Filtering Stemming
pasar
modal
fasilitator
temu
badan
usaha
pasar
modal
fasilitator
mempertemukan
badan
usaha
pasar
modal
fasilitator
mempertemu
kan
badan
usaha
pasar
modal
merupakan
sebuah
fasilitator
yang
mempertemu
kan antara
badan
usaha
18. Analisis XPDL
TF (Term Frequency) menyatakan banyaknya suatu kata muncul
dalam sebuah dokumen
TF-IDF
IDF (Inverse Document Frequency) berguna untuk mencari
banyaknya dokumen yang mengandung sebuah kata.
𝐼𝐷𝐹𝑡 = log
𝑁
𝑛𝑗
Dimana N merupakan jumlah seluruh dokumen yang ada, nj
adalah jumlah dokumen yang mengandung kata/term i
19. Mapping dan Composing
Setelah dilakukan pembobotan, tahap selanjutnya melakukan
perhitungan kemiripan antara web service A dan web service B.
Cosine (Di) = sum(Wij × Wik) / sqrt(Wij
2) × sqrt(Wik
2)
Jika nilai pendekatan sama, maka yang ditentukan web service yang
mendekati kriteria.
Cosine Similarity
20. 1. Menentukan threshold (angka/teks)
2. Menghitung semua nilai yang sama antar kata kunci
3. Membandingkan dengan threshold
4. Jika dua kata kunci memiliki nilai yang sama diatas threshold atau sama dengan
threshold maka yang ditentukan kata kunci yang sesuai kriteria.
5. Kata kunci yang tidak terhubung dengan kata kunci manapun berarti tidak masuk
kelompok manapun.
Mapping dan Composing
Clustering /Pengelompokkan
Clustering/ metode pengelompokan yang dipakai adalah berdasarkan perbandingan nilai threshold.
Tahapan yang dilakukan setelah clustering kata kunci :
21. Terminological-based ontology merupakan salah satu teknik
onotolgy matching yang akan digunakan dalam menyelesaikan
pencocokan ini. Proses terminological-based ontology dimana
proses ini merupakan proses mencocokan dua buah ontology
O1 dan O2 dengan beberapa metode serial yang terdapat
didalamnya.
Mapping dan Composing
Ontolgy Matching
22. Workflow Technique merupakan metode komposisi yang berbasis workflow. Proses
komposisi menggunakan sebuah platform yang bernama Eflow, yaitu sebuah
platform untuk spesifikasi, penentuan dan manajemen composite service. Eflow
menggunakan metode workflow static. Composite service dimodelkan oleh grafik
yang mendefiniskan urutan eksekusi antara node dalam proses.
Mapping dan Composing
Workflow Technique
23. Generate BPEL
Contoh Struktur BPEL
• <process>
• <!– Definition and roles of process participants -->
• <partnerLinks> ... </partnerLinks>
• <!- Data/state used within the process -->
• <variables> ... </variables>
• <!- Properties that enable conversations -->
• <correlationSets> ... </correlationSets>
• <!- Exception handling -->
• <faultHandlers> ... </faultHandlers>
• <!- Error recovery – undoing actions -->
• <compensationHandlers> ... </compensationHandlers>
• <!- Concurrent events with process itself -->
• <eventHandlers> ... </eventHandlers>
• <!- Business process flow -->
• (activities)*
• </process>
24. Kategori yang diuji oleh Black Box Testing diantaranya :
1. Kesesuaian rangkaian antara input/output web service dalam hal nama dan tipe data.
2. Tingkat kesesuaian rangkaian yang dapat dipasangkan, jika tidak sesuai maka tidak dapat
dipasangkan
3. Jalannya web service sesuai yang diharapkan
4. Hasil dari pengolahan sistem akan dibandingkan dengan hasil perhitungan manual.
Apabila keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan maka dapat dikatakan
bahwa sistem lolos dari pengujian.
Black Box