Dokumen tersebut membahas tentang upaya menemukan jati diri melalui introspeksi dan memahami berbagai perspektif seperti sudut pandang dan persepsi terhadap kehidupan dan fenomena. Orientasi diri ditujukan untuk mengetahui siapa pencipta dan tujuan penciptaan diri serta kembali kepada-Nya.
2.
Semakin bertambah waktu semakin banyak
pengetahuan dan wawasan manusia.
Perubahan terjadi dan menentukan akibat
Kesusahan dan kesenangan sulit dimengerti
Kesalahan dan kebenaran sering disalah
artikan
Banyak kegalauan, kegelisahan dan
kebingungan
Susah menemukan Jati Diri
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
3. ORIENTASI
Siapa Penciptaku?
Kepada siapa aku kembali?
Introspeksi
Siapa Aku?
Untuk apa aku diciptakan?
Sudut Pandang
Persepsi
Kehidupan &
Fenomena
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
4. Kehidupan merupakan lahirnya individu hingga
akhir hayatnya
Fenomena merupakan apa yang terlihat, dan
terjadi, menimbulkan keinginan untuk difikirkan
dan diketahui kejelasannya.
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
5.
Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau
identifikasi secara inderawi yang bersifat
sementara dan perlu kejelasan.
Persepsi dapat mengarah pada pemikiran positif
bisa juga mengarah pada pemikiran negatif.
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
6.
Sudut pandang merupakan cara menilai
sesuatu, sebagai usaha mendapat kejelasan
persepsi dari fenomena yang ada.
Sudut pandang dapat berdasarkan
agama, adat, budaya, profesi, hukum.
Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan
berfikir, pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman individu.
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
12.
Yang Maha Pencipta itu Tuhan.
Yang Maha Pencipta hanya 1.
Apakah Tuhan itu 1 ?
Ketahuilah dengan Yakin & Iman
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
13.
Ibu, ayah, nenek, kakek, istri, suami ?
Pacar, selingkuhan ?
Teman, sahabat, shoulmet, Boss, atasan ?
Yang Maha Pencipta ?
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
14. ORIENTASI
Siapa Penciptaku?
Kepada siapa aku kembali?
Introspeksi
Siapa Aku?
Untuk apa aku diciptakan?
Sudut Pandang
Persepsi
Kehidupan &
Fenomena
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)
15. JIKA KAMU SUDAH MENEMUKAN JATI DIRIMU MAKA DIAMLAH,
JADIKAN ITU RAHASIAMU DENGAN YANG MAHA PENCIPTA, DAN
JALANILAH HIDUPMU SESUAI PADA UMUMNYA MANUSIA,
MENJALANKAN PERINTAH DAN MENINGGALKAN LARANGAN NYA,
HINGGA ENGKAU KEMBALI PADA NYA.
Ns. SUHARTONO, S.Kep. (2013)