Dokumen ini membahas tentang komuter di Jakarta dan ruang tinggal di kota. Jakarta mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga jumlah komuter harian mencapai 6-7 juta orang. Namun ruang tinggal yang sebenarnya hanya di rumah, sementara sisa waktu dihabiskan di jalan karena kemacetan yang parah. Dokumen ini mengajak untuk memanfaatkan ruang kota sebagai ruang tinggal dan mengubah jalan tol menjadi tempat
Proposal Deep Water Tunnel oleh Badan Regulasi Air Bersih DKI Jakarta. Proposal yang mengangankan adanya sistem sanitasi, pengendalian banjir dan jalan sekaligus.
Proposal yang tidak akan menyelesaikan masalah, dan hanya mengurangi dampak saja.
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)Rahmawati Muslan
Arsitektur Kontekstual (Contextual Architecture)
Bangunan konservasi Hotel Surabaya merupakan bangunan peninggalan lama yang harus dilestarikan. Bangunan Hotel Gino Feruci di belakangnya adalah bangunan baru. Slide ini akan membahas bagaimana kontektual antara bangunan lama (Ex Hotel Surabaya) dan bangunan baru (Hotel Gino Feruci) yang berlokasi di Kota Bandung, Indonesia.
Tugas perencanaan rumah tumbuh dalam sebuah kawasan. Dengan isu utama yaitu hemat energi yang dalam hal ini dengan peniadaan penghawaan buatan (AC) serta mengoptimalkan pencahayaan buatan dan tetap menjaga kenyamanan pada ruang.
Proposal Deep Water Tunnel oleh Badan Regulasi Air Bersih DKI Jakarta. Proposal yang mengangankan adanya sistem sanitasi, pengendalian banjir dan jalan sekaligus.
Proposal yang tidak akan menyelesaikan masalah, dan hanya mengurangi dampak saja.
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)Rahmawati Muslan
Arsitektur Kontekstual (Contextual Architecture)
Bangunan konservasi Hotel Surabaya merupakan bangunan peninggalan lama yang harus dilestarikan. Bangunan Hotel Gino Feruci di belakangnya adalah bangunan baru. Slide ini akan membahas bagaimana kontektual antara bangunan lama (Ex Hotel Surabaya) dan bangunan baru (Hotel Gino Feruci) yang berlokasi di Kota Bandung, Indonesia.
Tugas perencanaan rumah tumbuh dalam sebuah kawasan. Dengan isu utama yaitu hemat energi yang dalam hal ini dengan peniadaan penghawaan buatan (AC) serta mengoptimalkan pencahayaan buatan dan tetap menjaga kenyamanan pada ruang.
1. “ diDedikasikan untuk Komuter ” Workshop AMI “ruang tinggal dalam kota” 27mei2009 - elisa .yohanes.evelyn.lia.wike.arifin.julian-
2. “ berapa banyak waktu masyarakat di jalan?” “ berapa banyak waktu masyarakat di rumah?” JALAN : Ruang (TINGGAL) = ? “ diDedikasikan untuk Komuter ”
3.
4.
5. “ lebih baik disini atau rumahku???” “ diDedikasikan untuk Komuter ” “ aku pergi ketika matahari terbit....” “ di tempat ini,aku menjalani ruang namun DIAM” “ aku pulang ketika senja menjemput...” “ disinilah aku kembali bergerak..” “ aku punya rumah... Tapi dimanakah aku banyak ‘tinggal’?”
6. “ diDedikasikan untuk Komuter ” “ pemerintahberusaha me”nyaman”kan aku dengan satu cara” “ maka aku pun akan meninggalkan kendaraan ku dan beralih ke cara ini”
7. “ sebagai “ ruang ”ku....” “ diDedikasikan untuk Komuter ” “ dan ketika aku sudah menggunakan cara ini, maka.......” “ maka aku akan memakai tempat ini.....”
9. In the not so distance future Imagine there’s no highway It’s easy if you try No gridlock on the road Around us only trees Imagine all the commuter Living life in peace You may say that we’re dreamers But we’re not the only one We hope someday you’ll join us And the world will live as one “ diDedikasikan untuk Komuter ”
10. ? Apa POTENSI jalan tol “ diDedikasikan untuk Komuter ”
11. dari sini.. kita bisa merasakan jakarta .. baik sisi positif nya.. maupun sisi negatif nya.. “ diDedikasikan untuk Komuter ”
12. kita dapat memanfaatkan Jakarta.. memanfaatkan sumber energi .. memanfaatkan sumber cahaya .. memanfaatkan ruang hijau yang tersisa..
13. Aku dapat dengan mudah jikalau aku tinggal di jalan tol .. Liat expo di PRJ Kemayoran .. Bekerja di Sentral Senayan .. Meeting di Ancol .. Makan Malam di Restoran Angke .. Makan Siang di Taman Anggrek .. Tidur di daerah Tebet ..
14. Space is a practiced PLACE … Thus the street geometrically defined by urban planning is transformed into a SPACE by walkers… “ diDedikasikan untuk Komuter ”