SMA Budhi Warman 2 Jakarta memperkenalkan wallmagz, yaitu majalah dinding digital berukuran besar yang dipasang di sepanjang koridor sekolah untuk menampilkan berbagai konten audiovisual seperti lagu dan kartun bergerak. Wallmagz ini disediakan oleh PT Telkom melalui anak perusahaannya untuk merangsang kreativitas siswa.

1. Wallmagz: Majalah Dinding Digital SMA Budhi warman 2 Jakarta
Setelah sekian lama menerapkan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan fasilitas IT
(internet dan teknologi), SMA Budhi Warman 2 Jakarta memasuki babak baru lagi dalam
penggunaan media digital. Kali ini inovasi baru tersebut hadir dalam wujud wallmagz (wall-
magazine), yaitu majalah dinding yang tidak lagi menggunakan kertas-kertas yang ditempel di
dinding konvensial seperti yang sering kita lihat di sekolah-sekolah lain selama ini, tetapi
berganti dengan menggunakan layar digital.
Karena medianya yang berbentuk digital, maka alatnya pun sekarang berupa layar LED yang
berukuran lebar di atas rata-rata, yakni 55 inci, atau dua-tiga kali lipat lebarnya dibandingkan
dengan layar televisi yang ada di rumah kita masing-masing. Dan hebatnya, pada satu paket
media digital itu terdapat dua layar sekaligus; satu layar dipasang dengan posisi horizontal dan
satunya lagi dipasang dengan posisi vertikal. Selain untuk memuat konten (isi materi/ informasi)
yang berlainan, pemasangan layar dalam posisi yang tidak-biasa seperti itu memang untuk
menimbulkan kesan artistik, sehingga penampilannya menjadi indah dan berbeda dilihat mata.
Pemasangan wallmagz ini adalah hasil kerjasama antara SMA Budhi Warman 2 Jakarta dengan
P.T. Telkom. Melalui anak perusahaannya, yang bernama MD Media, P.T. Telkom menyediakan
dan merakit peralatannya untuk dipasang di lantai 1 dan lantai 2. Kedepannya mudah-mudahan
lantai 3 dan lantai 4 juga segera mendapatkan gilirannya, sehingga di setiap lantai terpasang
wallmagz yang canggih ini.
Dengan tersedianya fasilitas wallmagz di SMA Budhi Warman 2 Jakarta ini, tentu saja warga
sekolah dituntut untuk lebih kreatif lagi. Kalau pada era majalah dinding konvensional, materi
yang bisa ditempel paling hanya tulisan dalam bentuk ketikan komputer atau gambar kartun
statis menggunakan photoshop, sekarang materi itu bisa berupa audio-visual yang dinamis.
Misalnya, siswa yang jago mengarang lagu bisa bisa menampilkan karya lagunya dalam bentuk
audio dan video sekaligus, sedangkan siswa yang suka menggambar kartun, sekarang karakter
kartunnya bisa dibuat bergerak dan berbicara.
Media digital ini memang dimaksudkan untuk merangsang kreatifitas siswa dengan kreasi-kreasi
yang lebih spektakuler dan fenomenal lagi, seperti kreasi-kreasi yang sering membawa mereka
memenangkan lomba antar SMA di DKI Jakarta seperti selama ini.