Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengatur penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, lancar, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional. Undang-undang ini mengatur tentang pembinaan, prasarana, kendaraan, dan persyaratan pengemudi dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanPenataan Ruang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Negara bertanggung jawab atas pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan yang dilakukan melalui perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan. Pembinaan dilaksanakan oleh instansi terkait seperti kementerian yang membidangi jalan, sarana transportasi, dan kepolisian. Tujuannya adalah terciptanya pelayanan transportasi yang aman, selamat, tert
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah menetapkan asas dan tujuan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib dan lancar, serta mengatur ruang lingkup keberlakuannya termasuk kegiatan di jalan, sarana prasarana, dan hal-hal terkait. Undang-undang ini juga mengatur tentang pembinaan lalu lintas dan ang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengatur penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, lancar, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional. Undang-undang ini mengatur tentang pembinaan, prasarana, kendaraan, dan persyaratan pengemudi dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.
UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanPenataan Ruang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Negara bertanggung jawab atas pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan yang dilakukan melalui perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan. Pembinaan dilaksanakan oleh instansi terkait seperti kementerian yang membidangi jalan, sarana transportasi, dan kepolisian. Tujuannya adalah terciptanya pelayanan transportasi yang aman, selamat, tert
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah menetapkan asas dan tujuan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib dan lancar, serta mengatur ruang lingkup keberlakuannya termasuk kegiatan di jalan, sarana prasarana, dan hal-hal terkait. Undang-undang ini juga mengatur tentang pembinaan lalu lintas dan ang
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Banyumas untuk menciptakan ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas serta mendukung pembangunan ekonomi. Dokumen ini mendefinisikan istilah-istilah yang digunakan dan menjabarkan ketentuan umum mengenai pengaturan lalu lintas dan angkutan jalan di daerah tersebut.
[Ringkasan]
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia. Jalan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan negara. Undang-undang ini mengatur pengelompokan jalan menjadi jalan umum dan khusus, serta pengelompokan jalan umum berdasarkan sistem, fungsi, status, dan kelasnya.
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanPenataan Ruang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia dengan tujuan menciptakan pelayanan yang aman, selamat, tertib dan lancar serta mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini memberikan panduan tentang pengaturan, pengendalian dan pengawasan lalu lintas dan angkutan jalan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia dengan tujuan menciptakan pelayanan yang aman, selamat, tertib dan lancar serta mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini memberikan panduan tentang pengaturan, pengendalian dan pengawasan lalu lintas dan angkutan jalan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia dengan tujuan menciptakan pelayanan yang aman, selamat, tertib dan lancar serta mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang berbagai aspek seperti ruang lingkup, pembinaan, pengaturan dan pengendalian lalu lintas serta hak dan kewajiban pengguna jalan.
UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia, mencakup pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan umum dan jalan tol. UU ini menetapkan asas, tujuan, lingkup, peran, pengelompokan, dan bagian-bagian jalan yang diatur. Jalan dikelompokkan menjadi jalan umum dan khusus, lalu jalan umum dibedakan berdasarkan sistem, fungsi, status,
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia. UU ini mengatur tentang peran, pengelompokan, dan bagian-bagian jalan serta prinsip dan tujuan penyelenggaraan jalan yang berdasarkan pada kemanfaatan, keamanan, transparansi, dan partisipasi masyarakat. UU ini mengatur tentang pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan umum dan jalan tol di seluruh Indonesia.
Undang-undang ini mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia. Jalan diatur sebagai prasarana transportasi darat yang mencakup segala bagian jalan dan perlengkapannya. Jalan dikelompokkan menjadi jalan umum dan jalan khusus, dengan jalan umum terdiri atas jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan desa. Undang-undang ini mengatur peran, pengelompokan, dan bagian-bagian jalan serta asas dan tujuan pen
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...Kota Serang
http://www.kotaserang.com/2013/12/kumpulan-perda-kota-dan-kabupaten-serang.html
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KOTA SERANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAA...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan di Kabupaten Banyumas untuk menciptakan ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas serta mendukung pembangunan ekonomi. Dokumen ini mendefinisikan istilah-istilah yang digunakan dan menjabarkan ketentuan umum mengenai pengaturan lalu lintas dan angkutan jalan di daerah tersebut.
[Ringkasan]
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia. Jalan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan negara. Undang-undang ini mengatur pengelompokan jalan menjadi jalan umum dan khusus, serta pengelompokan jalan umum berdasarkan sistem, fungsi, status, dan kelasnya.
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan JalanPenataan Ruang
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia dengan tujuan menciptakan pelayanan yang aman, selamat, tertib dan lancar serta mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini memberikan panduan tentang pengaturan, pengendalian dan pengawasan lalu lintas dan angkutan jalan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia dengan tujuan menciptakan pelayanan yang aman, selamat, tertib dan lancar serta mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini memberikan panduan tentang pengaturan, pengendalian dan pengawasan lalu lintas dan angkutan jalan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Undang-undang ini mengatur tentang lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia dengan tujuan menciptakan pelayanan yang aman, selamat, tertib dan lancar serta mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang berbagai aspek seperti ruang lingkup, pembinaan, pengaturan dan pengendalian lalu lintas serta hak dan kewajiban pengguna jalan.
UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia, mencakup pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan umum dan jalan tol. UU ini menetapkan asas, tujuan, lingkup, peran, pengelompokan, dan bagian-bagian jalan yang diatur. Jalan dikelompokkan menjadi jalan umum dan khusus, lalu jalan umum dibedakan berdasarkan sistem, fungsi, status,
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia. UU ini mengatur tentang peran, pengelompokan, dan bagian-bagian jalan serta prinsip dan tujuan penyelenggaraan jalan yang berdasarkan pada kemanfaatan, keamanan, transparansi, dan partisipasi masyarakat. UU ini mengatur tentang pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan umum dan jalan tol di seluruh Indonesia.
Undang-undang ini mengatur tentang penyelenggaraan jalan di Indonesia. Jalan diatur sebagai prasarana transportasi darat yang mencakup segala bagian jalan dan perlengkapannya. Jalan dikelompokkan menjadi jalan umum dan jalan khusus, dengan jalan umum terdiri atas jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan desa. Undang-undang ini mengatur peran, pengelompokan, dan bagian-bagian jalan serta asas dan tujuan pen
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...Kota Serang
http://www.kotaserang.com/2013/12/kumpulan-perda-kota-dan-kabupaten-serang.html
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDANG PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KOTA SERANG
Similar to Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Nabil, dan Rijal.pdf (20)
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Tugas Politik Hukum (Teknik Perundang-undangan) Kelompok Faisal, Deinaira, Nabil, dan Rijal.pdf
1. TUGAS POLITIK HUKUM
Di Susun Oleh :
Faisal Rabbani 205010019
Nabil Agus Jamal 205010038
Deinaira Severini 205010005
Muhammad Rijal Firdaus 215010021
Susun dan berikan deskripsi sesuai dengan kerangka peraturan
Kelompok kami membahas mengenai :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
6. PERBEDAAN UU NO 22 TAHUN 2009
DENGAN
PERDA KAB. BANDUNG NO 9 TAHUN 2012
UU NO, 22, 2009 PERDA KAB. BANDUNG NO, 9, 2012
MEMPERHATIKAN - -
MENIMBANG A. Bahwa lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai
peran strategis dalam mendukung pembangunan dan
integrasi nasional sebagai bagian dari memajukan
kesejahteraan umum sebagaimana di amanatkan oleh
undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
B. Bahwa lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian
dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan
potensi dan peran nya untuk mewujudkan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas
dan angkutan jalan dalam rangkan mendukung
pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah
A. Bahwa dalam rangka menunjang perkembangan
pembangunan dan pertumbuhan perekonomian di
Kabupaten Bandung, diperlukan sistem lalu lintas dan
angkutan jalan yang handal, selamat, lancar, tertib,
aman nyaman, berdaya guna dan berhasil guna.
B. Bahwa sistem lalu lintas dan angkutan jalan perlu
diselenggarakan dengan mengintegrasikan semua
komponen lalu lintas dan angkutan jalan kedalam satu
kesatuan yang mencakup seluruh kebijaksanaan
Pemerintah Kabupaten Bandung. Berdasarkan
kewenangan yang ada sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku
MENGINGAT A. Pasal 5 ayat ( 1 ) serta pasal 20 ayat 1 dan ayat 2
Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia
Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
7. Tahun 1945 Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun
1950) sebagaimana telah diubah dengan
UndangUndang Nomor 4 Tahun 1968 tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang dengan mengubah Undang–Undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2851);
KETENTUAN UMUM A. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di
ruang lalu lintas jalan.
B. Simpul adalah tempat yang diperuntukan bagi
pergantian antarmoda dan intermoda yang berupa
Terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan
sungai, dan danau, dan bandar udara
C. Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di
permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang
meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang
yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan
A. Lalu Lintas adalah gerak kendaraan, orang dan
hewan di jalan.
B. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
selanjutnya disingkat forum, adalah wahana
koordinasi antar instansi penyelenggara Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
C. Manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah
serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan,
dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan
dalam rangka mewujudkan, mendukung dan
8. membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
D. Keamanan lalu lintas dan angkutan jalan adalah
suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang,
dan/atau kendaraan dari gangguan perbuatan melawan
hukum, dan/atau rasa takut dalam berlalu lintas.
memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas.
D. Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian
kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari
pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan
infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam
bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.
MATERI POKOK A. Ruang lingkup undang-undang adalah membina dan
menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan jalan yang
aman, selamat, tertib, dan lancar sesuai dengan pasal 4
B. Negara Bertanggung jawab atas lalu lintas dan
angkutan jalan dan pembinaan nya dilaksanakan oleh
pemerintah sesuai dengan pasal 5
C. Penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan
dalam kegiatan pelayanan langsung kepada masyarakat
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan
hukum, dan atau masyarakat sesuai dengan pasal 7 ayat
1.
A. Forum Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan adalah
untuk mengorganisasikan antar instansi
penyelenggara dan para pengguna Lalu Lintas.
B. Jaringan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Untuk
memberikan arah yang jelas tentang pembangunan
sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang ingin
dicapai, terpadu dengan moda transportasi lainnya,
Pemerintah Daerah menyusun dan menetapkan
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Daerah.
C. Penyelenggaraan Sistem Informasi Dan
Komunikasi Untuk mendukung Keamanan,
Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan sistem
informasi dan komunikasi yang terpadu.
9. D. Setiap jalan yang dipergunakan untuk lalu lintas
umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan berupa :
rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat, alat
penerangan jalan, alat pengendali dan pengamanan
pengguna jalan, alat pengawasan dan pengaman jalan,
fasilitas sepeda, pejalan kaki, dan penyandang cacat,
dan fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan
angkutan jalan yang berada di jalan dan di luar badan
jalan sesuai dengan pasal 25 ayat 1.
D. Sistem Pemeriksaan Kendaraan Bermotor Dalam
rangka meningkatkan ketertiban dan keselamatan
lalu lintas dan angkutan jalan, kelestarian
lingkungan serta terjaganya sarana dan prasarana
jalan, Pemerintah Daerah menyelenggarakan
sistem pemeriksaan kendaraan bermotor sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
KETENTUAN SANKSI A. Setiap orang yang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan kerusakan dan / atau gangguan fungsi
jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat 1
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun
atau denda paling banyak RP. 24.000.000.00 ( dua
puluh empat juta rupiah ). Pasal 274 ayat 1
B. Setiap pengguna jalan yang tidak mematuhi perintah
yang diberikan oleh petugas kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal
104 ayat 3 dipidana dengan pidana kurungan paling
lama 1 bulan atau denda paling banyak RP. 250.000.00
A. Sanksi Administrasi Sanksi administrasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda;
c. pencabutan izin;
d. pembatalan izin;
e. pembekuan izin.
10. ( dua ratus lima puluh ribu rupiah )/ Pasal 282.
KETENTUAN PERALIHAN Pada saat undang-undang ini mulai berlaku, pendidikan
dan pelatihan pengemudi yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan dan pelatihan pengemudi tetap
berlangsung sesuai dengan izin yang diberikan dengan
ketentuan dalam jangka waktu paling lama 2 tahun
wajib disesuaikan dengan undang-undang ini. Pasal 318
KETENTUAN PENUTUP Peraturan pelaksanaan undang-undang ini harus
ditetapkan paling lama 1 tahun sejak undang-undang ini
berlaku. Pasal 320
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan
Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya
ditetapkan oleh Bupati.
PENGESAHAN Disahkan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 2009 oleh
Presiden DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
dan Menteri hukum dan hak asasi manusia ANDI
MATTALATTA. LEMBARAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 96.
Disahkan di Soreang pada tanggal 2 Januari 2012 oleh
Bupati Bandung DADANG M. NASER.
Sumber :
jdih.dephub.go.id
https://jdih.dephub.go.id › uuPDF
Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009