Softswitch adalah alat yang menghubungkan jaringan sirkuit dan jaringan paket seperti PSTN, internet berbasis IP, kabel TV, dan jaringan seluler. Softswitch terdiri dari beberapa perangkat seperti Media Gateway Controller yang mengontrol sesi komunikasi dan menghubungkan jaringan dengan karakteristik berbeda. Softswitch bekerja dengan cara mengidentifikasi panggilan masuk dan mengintruksikan gateway pelanggan untuk merutekan stream suara secara langsung sambil
Hardware menjadi salah satu komponen utama untuk membangun sebuah jaringan komputer, sehingga kekurangan salah satu satu elemen hardware saja kemungkinan suatu jaringan tidak akan dapat terhubung dengan sempurna atau bahkan tidak akan bisa berjalan. Perkembangan teknologi hardware juga mempengaruhi kualitas dalam jaringan.
Hardware menjadi salah satu komponen utama untuk membangun sebuah jaringan komputer, sehingga kekurangan salah satu satu elemen hardware saja kemungkinan suatu jaringan tidak akan dapat terhubung dengan sempurna atau bahkan tidak akan bisa berjalan. Perkembangan teknologi hardware juga mempengaruhi kualitas dalam jaringan.
2.  Hal yang akan dibahas:
Bandwidth Jaringan dan
Protokoler Server
Softswitch
Kebutuhan Beban
(Bandwidth) Jaringan
Konsep Kerja Protokoler
Server Softswitch
3. A. Kebutuhan Beban (Bandwidth) Jaringan
Dalam prosedur ini kebutuhan beban jaringan dikenal dengan istilah bandwidth
dan throughput. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari definisi bandwidth
internet secara umum identik dengan batas maksimal kecepatan yang diberikan oleh
sebuah ISP kepada user. Internet Service Provider(ISP) diterjemahkan sebagai jasa
penyedia layanan internet yang biasanya ditangani oleh sebuah perusahaan tertentu.
1. Pengertian Bandwidth
Salah satu dari elemen-elemen desain jaringan yang biasanya dioptimalkan
dengan cara terbaik dengan mengkonfigurasi jaringan secara benar dari terminal luar
adalah bandwidth. Satuan yang digunakan dalam bandwidth adalah bps atau bit per
second. Secara mendasar, bandwidth disajikan sebagai ukuran dari banyaknya
informasi atau data (bit) yang dapat dikirim dari suatu tempat ketempat lain dalam
satu detik. Konsep bandwidth memiliki kelemahan utama yaitu tidak dapat mengukur
aliran data analog maupun aliran data digital.
a. Klasifikasi bandwidth
Dalam pemakaiannya, internet memiliki kecepatan akses yang berbeda-beda
tergantung kepada provider yang digunakan. Kecepatan akses internet dapat diukur
dari lebar pita (bandwidth) sebagai ukuran dari besarnya kapasitas untuk pemindahan
atau transfer data. Semakin besar bandwidth yang dimiliki, maka kecepatan aksesnya
semakin besar.
4. Secara mendasar, bandwidth dikategorikan menjadi bandwidth analog dan digital.
Bandwidth analog adalah rentang antara frekuensi yang terendah dengan frekuensi
yang tertinggi yang digunakan pada transmisi signal radio (digital ataupun analog)
dalam satuan hertz(hz) yang dapat menentukan banyaknya informasi yang dapat
ditransmisikan dalam suatu saat.
Bandwidth digital diterjemahkan sebagai suatu jumlah atau banyaknya data (bit) yang
dapat dikirimkan dan diterima melalui sebuah saluran komunikasi tanpa adanya
distoris dicapai waktu dalam 1 detik.
b. Konsep bandwidth
1). Bandwidth uplink (batas kecepatan upload)
Upload diterjemahkan sebagai proses mengunggah atau mengirim data berupa
text, pesan, gambar, video, dan lain-lain ke perangkat lain menggunakan jaringan
komputer atau internet.
2). Bandwidth downlink (batas kecepatan download)
Download adalah sebuah proses mengunduh (mengambil) data dari perangkat lain
atau internet dalam wujud text, gambar, pesan, video, dan lain-lain ke komputer
tujuan dengan menggunakan jaringan komputer atau internet.
5. 2. Pengertian Throughput
Throughput identik dengan bandwidth yang sebenarnya (aktual) yang diukur
dengan satuan waktu tertentu dan kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk
melakukan transfer file dengan ukuran tertentu juga.
Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya throughput pada saat mengirim
dan menerima data lewat jaringan internet, sebagai berikut.
a. Kualitas Jaringan
Pada dasarnya, kualitas jaringan yang paling baik adalah jaringan kabel, karena
bebas interferensi. Jika jaringan ISP yang digunakan adalah wireless, pada umumnya
akan lebih sering trouble karena rawan terhadap gangguan signal dari perangkat lain
(interferensi) serta gangguan alam yang menyebabkan signal yang melemah.
Beberapa faktor yang sering mengalami gangguan signal drop atau kualitas signal
jelek (interferensi) banyak ditemui pada pengguna internet wireless seperti GSM,
WCDMA, dan WI-FI.
b. Jam Sibuk
Jika pada jam-jam sibuk internet mendadak menjadi melambat, kemungkinan
alokasi bandwidth ISP sedang penuh, sehingga paket data yang dikirim atau terima
mengalami pending. Pada umumnya, ISP akan membuat pool dimana user akan
ditempatkan dalam jumlah tertentu dan diberi alokasi bandwidth yang telah
ditentukan. Ketika semua user aktif maka paket data menjadi antri, dan bisa
mendapat speed lebih dari yang ditentukan pada saat sedikit user yang aktif.
6. c. Malware
Keberadaan malware pada sebuah jaringan/komputer bisa berimbas pada
penurunan kualitas jaringan, karena jaringan yang bersangkutan sibuk digunakan
oleh malware. Muncul trafic tertentu pada pengguna internet seluler (GSM CDMA)
meskipun internet tersebut tidak digunakan. Di samping itu, malware bisa
membelokan trafik/mengubah routing ke jaringan malware yang bersangkutan,
sehingga perangkat komputer akan terasa lambat jika digunakan untuk mengakses
internet.
d. Kecepatan uplink server
Server yang digunakan website besar selalu mengalokasikan uplink yang besar.
Jika pengunjung (visitor traffic) berlebihan, maka tidak menutup kemungkinan uplink
tersebut akan segera habis, sehingga pada saat melakukan akses dan mendownload
data server tersebut, maka kecepatan yang diperoleh tidak akan keluar sepenuhnya
(full).
7. 3. Kebutuhan Bandwidth dalam Jaringan
Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan lainnya bisa bervariasi.
Sangat penting menentukan berapa banyak bit per detik yang melintas jaringan dan
jumlah bandwidth yang digunakan tiap-tiap aplikasi agar jaringan bisa bekerja
dengan cepat dan berfungsi dengan baik. Dalam berbagai hal, bandwidth untuk
jaringan adalah salah satu faktor
penting dalam merancang dan memelihara LAN atau WAN yang dijadikan pedoman
oleh seorang administrator jaringan.
4. Keragaman Kebutuhan Bandwidth Sesuai Kebutuhan
Didalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim
untuk data transfer data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam
jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Secara umum, koneksi dengan
bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar
seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation. Oleh sebab itu,
bandwidth lebih mengarah pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan yang
terhubung ke jaringan serta mewakili kapasitas koneksi jaringan.
8. B. Konsep Kerja Protokoler Server Softswitch
1. Konsep Kerja Server Softswitch
Softswitch identik dengan suatu alat yang mampu menghubungkan antara
jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk didalamnya jaringan telepon tetap
(PSTN), internet berbasis IP, kabel TV dan jaringan seluler yang telah ada selama ini.
Softswitch lebih dikenal dengan IP-PBX.
a. Jenis perangkat dalam softswitch
Perangkat dalam softswitch harus mampu menjamin kualitas layanan dengan
batas nilai dalam one way delay, delay fariation, information loss, MOS (Mean Opition
Socore), echo cancelation, dan post dial delay.
Sedangakan fitur-fitur softswitch antara lain abreviated dialing, call forwarding,
Calling Line Indentification (CCIP), call waiting cancel, clip on call waiting, confrex, dan
conterence call.
Jenis-jenis perangkat dalam softswitch sebagai berikut.
1). Media Gateway Controller (MGC)
Media Gateway Controller (MGC) sering disebut dengan istilah call agent. MGC
atau Call Agent pada dasarnya berperan sebagai elemen utama softswitch, yang
berfungsi dalam mengontrol semua sesi layanan komunikasi, mengatur interaksi
elemen-elemen jaringan yang lain, dan menjembatani jaringan dengan karakteristik
yang berbeda, termasuk PSTN, SS7, dan jaringan IP.
9. 2). Application Server
Application server diterjemahkan sebagai entitas pengeksekusi aplikasi. Peran utama
nya adalah menyediakan logika layanan dan eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan.
Misalnya, features OSS dan NMS.
3). Media Server
Selain memiliki berbagai perangkat, softswitch juga memiliki kapasitas yaitu harus
mampu menangani trafik panggilan minimal 4 juta BHC (Business Hosted Communications)
dan dapat ditambah kapasitasnya sesuai kebutuhan. Kapasitas sistem ini juga harus
didesain secara modular.
b. Cara kerja softswitch
Cara kerja softswitch diawali dari Media Gateway Controller (MGC/call agent) yang
bekerja ditataran pengaturan panggilan (call control) serta call processing. MGC akan
mengontrol panggilan masuk untuk mengetahui jenis media panggilan dan tujuannya.
Selanjutnya Media Gateway Controller (MGC) mengirimkan sinyal ke MG untuk melakukan
koneksi, baik intrakoneksi pada jaringan sirkuit ke sirkuit, paket ke paket maupun
intrakoneksi jaringan sirkuit ke paket dan sebaliknya. Jika diperlukan, MGC dapat meminta
MG melakukan konverensi media yang sesuai dengan permintaan, atau pun langsung
meneruskan panggilan jika tidak diperlukan konverensi.
Antara MGC dan MG harus saling berhubungan dengan protokol Megaco atau MGCP
(Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu MGC akan berhubbungan dengan
MGC lain yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda dengan mengirimkan
protokol sinyal tertentu.
10. Selanjutnya, MGC akan mengirimkan SS7 (Signalling System 7) untuk jaringan sirkuit,
jika berhubungan dengan jaringan paket maka Media Gateway Controller (MGC) akan
menggunakan H.323 atau SIP (Season Initation Protocol). MG juga bisa bekerja disisi
pelanggan maupun penyedia layanan, dimana softswitch bukan hanya berfungsi sebagai
converter, namun juga memberikan feature lebih, termasuk dial-tone tentunya. Dalam
hal ini, MG hanya akan bekerja sebagai converter antara jaringan sirkuit dengan jaringan
paket. Sehingga fungsi softswitch hanya setara dengan switch analog dan tidak
memberikan layanan yang lain. Pada posisi inii, maka softswitch akan bekerja lebih
kompleks.
c. Konsep kerja server softswitch
Softswitch sebagai suatu kumpulan dari beberapa perangkat protokol dan aplikasi
yang memungkinkan perangkat-perangkat lain dapat mengakses layanan telekomunikasi
atau internet berbasis jaringan IP, dimana seluruh prosesnya dilakukan dengan
menjalankan software pada suatu sistem komputer. Bagian yang paling kompleks dalam
sentral lokal adalah bagian software yang mengatur call processing. Salah satu solusi
untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat
menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun circuit. Namun
demikian, menurut industri pertelekomunikasikan memberikan alterntif terbaik dengan
cara memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara fisik serta
menghubungkan keduanya melalui suatu protocol standar tersendiri.
11. d. Cara kerja server softswitch
Pada saat pelanggan gateway dan telepon IP mengirimkan sinyal satu sama lain
dalam jaringan paket menggunakan protokol IP Telephony seperti H.323 atau SIP,
maka sinyal akan diterima softswitch dengan cara mengidentifikasi panggilan
masuk berasal dari jaringan IP dan PSTN.
Jika berasal dari jaringan IP, maka softswitch akan mengintruksikan originating
customer gateway dan terminating customer gateway untuk me-rute-kan
packetized voice stream secara langsung. Selanjutnya softswitch mengontol
pembentukan, (setup) dan pemutusan (realease) panggilan dari dan ke pelanggan
srta mengatur hbuungan pelanggan terseut dengan internet sinyal secara simultan.