Sidang merupakan forum organisasi untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan yang mengikat. Ada dua jenis sidang yaitu sidang pleno dan komisi. Sidang dipimpin oleh presidium dan mengikuti aturan tertentu seperti tata tertib, penggunaan palu, dan teknik interupsi.
Persidangan organisasi adalah pertemuan formal yang diadakan oleh suatu organisasi atau lembaga dengan tujuan tertentu. Ini bisa berlangsung dalam berbagai konteks dan memiliki beragam tujuan. Berikut beberapa contoh persidangan organisasi yang umum:
Persidangan organisasi adalah pertemuan formal yang diadakan oleh suatu organisasi atau lembaga dengan tujuan tertentu. Ini bisa berlangsung dalam berbagai konteks dan memiliki beragam tujuan. Berikut beberapa contoh persidangan organisasi yang umum:
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Pengertian Sidang
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi
guna membahas masalah tertentu dalam upaya
menghasilkan keputusan, yang akan menjadi
sebuah ketetapan. Keputusan dari persidangan ini
akan mengikat seluruh elemen organisasi selama
belum diadakan perubahan. Keputusan ini sifatnya
final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju
maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam
persidangan.
3. Jenis sidang :
1. Sidang Pleno
a. Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta dan
peninjau permusyawaratan;
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang;
c. Sidang Pleno membahas dan memutuskan
segala sesuatu yang berhubungan dengan
permusyawaratan.
4. Jenis sidang (cont.)
2. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing
komisi;
b. Anggota masing-masing komisi adalah peserta
penuh dan peserta peninjau yang ditentukan oleh
Sidang Pleno;
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan
dibantu oleh Sekretaris Sidang Komisi;
d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh
anggota komisi dalam komisi tersebut;
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang
menjadi tugas dari komisi yang bersangkutan.
6. PERISTILAHAN DALAM PERSIDANGAN
1. Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat kendala
tekhnis atau prinsip.
2. Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying,
dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan antarpeserta sidang yang
berseteru.
3. Lobying, yaitu proses diskusi antarpeserta sidang di luar pengaturan
pimpinan sidang.
4. Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan kesalahpahaman
yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
5. Voting, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak
setelah jalan musyawarah mengalami kebuntuan.
6. Quorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar keputusan dapat
dianggap sah.
7. Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
8. Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah dibukukan
(tertulis).
9. Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan sidang.
7. 10. DEADLOCK suatu keadaan dimana musyawarah tidak menemui jalan
sepakat
11. WALK OUT peserta sidang keluar arena persidangan dengan alasan tidak
setuju atas suatu keputusan
12. AKLAMASI penentuan suatu keputusan dengan cara menawarkan suara
mayoritas.
8. Aturan sidang
1. Peserta
Peserta dalam proses persidangan dibagi menjadi dua, yaitu peserta penuh
dan peserta peninjau. Peserta penuh adalah pengurus atau anggota penuh
dalam suatu organisasi, sedangkan peserta peninjau adalah orang-orang yang
diundang, atau pihak-pihak yang bukan anggota penuh namun hadir dalam
persidangan.
a. Hak Peserta Penuh
1) Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, mengajukan
usulan kepada pimpinan sidang, baik secara lisan maupun secara tulisan.
2) Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
3) Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
4) Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan.
9. b. Hak Peserta Peninjau
Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah
hak bicara.
c. Kewajiban peserta penuh dan peninjau
1) Menaati tata tertib
persidangan/permusyawaratan.
2) Menjaga ketenangan persidangan.
10. PIMPINAN SIDANG (PRESIDIUM)
IDEALNYA TERDIRI DARI 3 ORANG YAITU :
- 1 PRESIDIUM SIDANG
- 2 ANGGOTA PRESIDIUM
a. Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui
Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah (Steering Committee).
b. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya sidang
seperti aturan yang disepakati bersama.
c. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib
persidangan.
12. PALU SIDANG
Merupakan hal
yang tidak bisa
dipisahkan dalam
persidangan. Palu
sidang merupakan
nyawa sebuah
persidangan. Tanpa
palu persidangan
tidak akan berjalan.
13. Aturan Ketuk Palu
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penggunaan palu
sidang berkaitan
dengan jumlah ketukannya.
1. Satu Kali Ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang;
b. Mengesahkan keputusan poin perpoin (keputusan sementara);
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak
terlalu lama, sehingga peserta tidak perlu meninggalkan tempat
sidang;
d. Mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap
keliru.
e. Memberi peringatan kepada peserta sidang.
14. 2. Dua Kali Ketukan
Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama,
misalnya untuk lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit,
dan sebagainya.
3. Tiga Kali Ketukan
a. Membuka atau menutup sidang secara resmi
b. Mengesahkan putusan final atau akhir sidang.
4. Ketukan Berulang-ulang
Menenangkan peserta sidang atau forum.
15. Interupsi
1. Macam-Macam Interupsi (Interruption)
a. Interruption Point of Order
Dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan masukan yang berkaitan
dengan jalannya pesidangan. (jika pembahasan melebar atau tidak konsisten)
b. Interruption Point of Clarification
Dilakukan jika terdapat penyampaian pendapat atau informasi yang butuh klarifikasi,
agar tidak terjadi pendangkapan bias ketika seseorang memberikan tanggapan atau
sebuah penegasan terhadap suatu pernyataan.
c. Interruption Point of Information
Dilakukan untuk menyampaiakan informasi tambahan yang dianggap membantu
maupun informasi yang sifatnya teknis.
d. Interruption Point of Personal Previllage
Dilakukan jika terdapat pendapat yang terlalu menyudutkan pihak tertentu diluar
substansi permasalahan.
16. 2. Pelaksanaan Interupsi
a. Interupsi dilaksanakan dengan mengangkat tangan terlebih
dahulu, dan berbicara setelah minta izin dari presidium
sidang.
b. Interupsi di atas hanya berlaku selama tidak menggangu
persidangan.
Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu
menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka
panitia pengarah (SC) diberikan wewenang untuk mengambil
alih jalannya persidangan, atas permintaan Presidium Sidang
dan/atau Peserta Sidang.
17. Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh
peserta pada saat sidang dengan memperhatikan aturan
umum organisasi dan nilai-nilai universal dalam masyarakat.
Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib persidangan akan dikenakan
sanksi dengan mempertimbangkan saran dan usulan peserta.