1. Mainhole atau bak kontrol berfungsi sebagai penghubung jaringan pemipaan dan tempat kontrol perawatan sistem sanitasi limbah.
2. Terdapat beberapa jenis mainhole berdasarkan ukuran dan fungsinya seperti bak kontrol primer, sambungan rumah, dan grease trap.
3. Material pembuatan mainhole yang umum digunakan adalah batu bata konvensional, precast beton, dan serat fiber.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Komponen Unit Pelayanan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Modul ini membahas perencanaan teknis sistem pengelolaan limbah terpusat (SPAL-T), termasuk komponen-komponen unit pelayanan seperti pipa tinja dan non-tinja, bak penangkap lemak, bak kontrol pekarangan, pipa persil, bak kontrol akhir, dan lubang inspeksi. Dilengkapi pula dengan spesifikasi teknis masing-masing komponen seperti diameter pipa, kemiringan, dimensi, dan bahan konstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang instalasi pipa PVC, mulai dari jenis dan kegunaan pipa PVC, teknik penyambungan pipa PVC, sistem perpipaan air bersih dan pembuangan air kotor, serta peralatan pelengkapnya seperti keran dan pancuran.
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem pengolahan air limbah setempat menggunakan tangki septik. Tangki septik adalah salah satu teknologi pengolahan air limbah domestik individual yang bekerja secara anaerobik untuk memisahkan padatan dan cairan. Dokumen ini menjelaskan proses yang terjadi di dalam tangki septik serta cara perhitungan dan penentuan dimensi tangki septik berdasarkan jumlah pemakai dan standar yang berlaku.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Cubluk Kembar - Perencanaan T...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Komponen Unit Pelayanan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Modul ini membahas perencanaan teknis sistem pengelolaan limbah terpusat (SPAL-T), termasuk komponen-komponen unit pelayanan seperti pipa tinja dan non-tinja, bak penangkap lemak, bak kontrol pekarangan, pipa persil, bak kontrol akhir, dan lubang inspeksi. Dilengkapi pula dengan spesifikasi teknis masing-masing komponen seperti diameter pipa, kemiringan, dimensi, dan bahan konstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang instalasi pipa PVC, mulai dari jenis dan kegunaan pipa PVC, teknik penyambungan pipa PVC, sistem perpipaan air bersih dan pembuangan air kotor, serta peralatan pelengkapnya seperti keran dan pancuran.
Sistem Panel Serbaguna merupakan Sistem yang terdiri dari Panel Pracetak yang dihubungkan sling satu sama lain dan diisi urugan tanah di antara kedua Panel Pracetak.
Ringkasan dokumen tentang instalasi pipa air kotor adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembuangan air kotor dan jenis pipa yang digunakan untuk instalasi pembuangan air kotor, termasuk proses instalasi pipa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kemiringan pipa. Dokumen juga menjelaskan tentang tangki septic yang digunakan untuk menampung air limbah di tempat yang tidak terjangkau saluran
Laporan praktikum instalasi pipa air bersih menjelaskan proses perencanaan dan instalasi sistem pipa air bersih untuk bilik mandi. Terdiri dari pemilihan material dan ukuran pipa berdasarkan beban aliran, pengukuran dan pemasangan pipa, serta evaluasi hasil instalasi.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang cara uji slump beton yang mencakup ruang lingkup, definisi istilah, rangkuman metode pengujian, peralatan yang diperlukan, langkah-langkah pengujian, dan ketentuan pelaporan hasil uji.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan air limbah domestik. Air limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan untuk mencegah polusi. Terdapat beberapa sistem pengolahan air limbah seperti sistem sanitasi setelokal, terpusat, dan penyaluran terpisah. Juga dibahas tentang komponen sistem penyaluran seperti pipa, pola aliran, dan fasilitas seperti lubang inspeksi dan pompa.
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)deni_hermawan
1. Dokumen tersebut membahas perancangan sistem plambing instalasi air bersih dan air buangan untuk pembangunan gedung perkantoran 7 lantai. Perancangan ini meliputi penentuan kapasitas bak penampung air, pompa, dan sistem distribusi air yang sesuai agar tekanan dan debit air mencukupi untuk seluruh lantai.
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pekerjaan bangunan air limbah permukiman yang mencakup konsep pengelolaan air limbah domestik, komponen-komponen sistem pengelolaan air limbah setempat seperti unit pengolahan setempat, pengangkutan, dan pengolahan lumpur tinja serta ketentuan perencanaan teknis untuk masing-masing komponen tersebut."
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Dokumen tersebut berisi definisi istilah-istilah yang terkait dengan bidang teknik sipil seperti agregat, air baku, bangunan gedung, bahan-bahan konstruksi, dan peralatan pengujian beton dan bahan bangunan lainnya. Secara keseluruhan memberikan penjelasan singkat mengenai istilah-istilah teknis yang relevan dalam bidang konstruksi sipil dan pengujian material bangunan.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang standar nasional Indonesia mengenai tata cara perencanaan bangunan MCK umum. Dokumen tersebut menjelaskan tentang ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, serta persyaratan yang berlaku untuk sarana MCK seperti lokasi, kapasitas, sistem air bersih, bahan bangunan, konstruksi, dan sarana mandi, cuci, kakus."
Sistem Panel Serbaguna merupakan Sistem yang terdiri dari Panel Pracetak yang dihubungkan sling satu sama lain dan diisi urugan tanah di antara kedua Panel Pracetak.
Ringkasan dokumen tentang instalasi pipa air kotor adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembuangan air kotor dan jenis pipa yang digunakan untuk instalasi pembuangan air kotor, termasuk proses instalasi pipa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kemiringan pipa. Dokumen juga menjelaskan tentang tangki septic yang digunakan untuk menampung air limbah di tempat yang tidak terjangkau saluran
Laporan praktikum instalasi pipa air bersih menjelaskan proses perencanaan dan instalasi sistem pipa air bersih untuk bilik mandi. Terdiri dari pemilihan material dan ukuran pipa berdasarkan beban aliran, pengukuran dan pemasangan pipa, serta evaluasi hasil instalasi.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang cara uji slump beton yang mencakup ruang lingkup, definisi istilah, rangkuman metode pengujian, peralatan yang diperlukan, langkah-langkah pengujian, dan ketentuan pelaporan hasil uji.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan air limbah domestik. Air limbah harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan untuk mencegah polusi. Terdapat beberapa sistem pengolahan air limbah seperti sistem sanitasi setelokal, terpusat, dan penyaluran terpisah. Juga dibahas tentang komponen sistem penyaluran seperti pipa, pola aliran, dan fasilitas seperti lubang inspeksi dan pompa.
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)deni_hermawan
1. Dokumen tersebut membahas perancangan sistem plambing instalasi air bersih dan air buangan untuk pembangunan gedung perkantoran 7 lantai. Perancangan ini meliputi penentuan kapasitas bak penampung air, pompa, dan sistem distribusi air yang sesuai agar tekanan dan debit air mencukupi untuk seluruh lantai.
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan pekerjaan bangunan air limbah permukiman yang mencakup konsep pengelolaan air limbah domestik, komponen-komponen sistem pengelolaan air limbah setempat seperti unit pengolahan setempat, pengangkutan, dan pengolahan lumpur tinja serta ketentuan perencanaan teknis untuk masing-masing komponen tersebut."
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Dokumen tersebut berisi definisi istilah-istilah yang terkait dengan bidang teknik sipil seperti agregat, air baku, bangunan gedung, bahan-bahan konstruksi, dan peralatan pengujian beton dan bahan bangunan lainnya. Secara keseluruhan memberikan penjelasan singkat mengenai istilah-istilah teknis yang relevan dalam bidang konstruksi sipil dan pengujian material bangunan.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang standar nasional Indonesia mengenai tata cara perencanaan bangunan MCK umum. Dokumen tersebut menjelaskan tentang ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, serta persyaratan yang berlaku untuk sarana MCK seperti lokasi, kapasitas, sistem air bersih, bahan bangunan, konstruksi, dan sarana mandi, cuci, kakus."
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. MAINHOLE (BAK KONTROL)
MAINHOLE
Secara harfiah mainhole singkatan dari maintenance hole,
dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai
lubang kontrol untuk perawatan pasca
konstruksi.
Dalam sistem sanitasi limbah komunal , mainhole sendiri
bisa berupa bak yang berfungsi :
1. Sebagai penghubung jaringan pemipaan
2. Sebagai kontrol perawatan
3. Sebagai tempat memperlambat laju aliran (terjunan)
Dalam sistem pengolahan limbah domestik
komunal, manhole (bak kontrol)mempunyai
peran yang sangat penting untuk mempermudah
perawat IPAL dan jaringan pemipaannya,
sehingga biaya perawatan IPAL tidak mahal dan
outlet buangan limbahnya sesuai baku mutu
yang sudah ditetapkan sebelum dibuang ke badan air.
3. JENIS, UKURAN DAN FUNGSI MAINHOLE
(BAK KONTROL)
Mainhole (bak kontrol) bisa dibedakan dari Jenis, Ukuran dan
Fungsinya
Keberadaan mainhole (bak kontrol) dalam sistem pemipaan
limbah komunal sangatlah penting, ada berbagai jenis dan
ukuran yang lazim digunakan saat ini, diharapkan dalam
pemasangannya tidak mengurangi fungsi manhole (bak kontrol)
sebagai kontrol
Mainhole (bak kontrol) dari Jenis
1. Bak kontrol primer
berada dijalur jaringan pemipaan utama
2. Bak kontrol Sambungan Rumah
berada di jalur jaringan Sambungan Rumah (SR)
3. Bak greasstrap (bak perangkap lemak)
berada/ menjadi satu kesatuan jaringan Sambungan Rumah (SR)
Mainhole (bak kontrol) dari ukuran
1. Bak kontrol primer yang biasa digunakan adalah ukuran D 40-D 60 tergantung kedalaman
pemasangan pemipaannya. D 40 digunakan untuk kedalaman pemasangan kurang dari 1m. D 60
digunakan untuk kedalaman pemasangan lebih dari 1m
2. Bak kontrol Sambungan Rumah yang biasa digunakan adalah ukuran D 30
3. Bak greasstrap yang biasa digunakan adalah ukuran D 33
4. Mainhole (bak kontrol) dari Fungsinya
1. Bak kontrol primer D 40 - D 60
berfungsi sebagai penghubung antara jaringan pemipaan sambungan rumah SR
dengan jaringan pemipaan utama
memperlambat laju aliran limbah (terjunan) dipipa utama apabila kemiringan jaringan
pemipaan lebih dari 5%
2. Bak kontrol Sambungan Rumah D 30
Berfungsi sebagai pencampur aliran limbah dari closet dengan bak greasstrap
3. Bak grease tap yang biasa digunakan adalah ukuran D 33
Berfungsi seabagai perangkap limbah padat seperti plastik, bungkus sampo, bungkus
sabun, lemak dan pasir yang berasal dari mandi,cuci, dapur yang ikut terlarut
5. MAINHOLE (BAK KONTROL) MENURUT
MATERIAL PEMASANGANNYA
Dari awal sistem pengolahan limbah komunal on-site kita ditahun 2005 sampai menjadi
booming selama satu dekade ini ternyata mainhole (bak kontrol) mengalami berbagai
perkembangan, sehingga bak kontrol samapai saat ini bisa dibedakan menjadi 3 macam :
1. Bak kontrol Konvensional (Pasangan Batu bata)
bak kontrol konvensional bisa kita temukankan pada awal-awal sistem
pengolahan limbah domestik komunal on-site di tahun 2005 samapai
sekarang.
2. Bak kontrol Precast (beton bertulang pracetak)
bak kontrol beton yang dibuat di pabrik (fabrikasi) lebih banyak dan lazim
kita temukan sekarang ini.
3. Bak kontrol fiber (serat fiber dengan resin)
bak kontrol serat fiber dengan resin yang dibuat di pabrik, jarang sekali
kita temukan di sistem pengolahan limbah domestik komunal on-site, bak
kontrol fiber biasanya ditemukan pada sistem pengolahan
limbah Rumah Sakit
6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MAINHOLE (BAK KONTROL) MENURUT
MATERIAL PEMASANGANNYA
Dari ketiga jenis bak kontrol menurut material pemasangannya, tentu ada kelebihan dan
kekurangan yang harus kita pertimabangkan sehingga hasilnya bisa maksimal
1. Bak kontrol Konvensional (Pasangan Batu bata)
kelebihanya:
material mudah didapat
Tidak memerlukan langsiran
Bisa ditempatkan dilokasi yang sempit karena ukuran tidak konsisten
kekurangannya:
Tidak rapat terutama pada tutup baknya
Tidakn kuat tekan karena tidak ada tulangan dindingnya
Mudah rusak / pecah
Lama pengerjaannya
Harga Lebih mahal
7. 2. Bak kontrol Precast (beton bertulang pracetak)
Kelebihannya
Rapi dan rapat
Kuat tekan karena beton bertulang
Tidak mudah rusak walaupun dipasang dijalan utama
Waktu pemasangan lebih cepat sehingga menghemat ongkos upah
Tidak terkendala cuaca pada saat pemasangan
Secara keseluruhan Lebih murah harganya
Kekurangan
Tidak semua toko material menjualnya
3. Bak kontrol Fiber
Kelebihannya
Praktis
Lebih ringan
Lebih rapat
Kekurangan
Tidak semua toko material menjualnya
Harga terlalu mahal
Tidak bisa dipasang dijalan utama
Tidak kuat tekan
8. MAINHOLE (BAK KONTROL PRECAST)
Mainhole (Bak Kontrol) Precast
Bak kontrol precast juga disebut bak kontrol beton pra cetak, bak kontrol
yang telah dibuat di pabrik (fabrikasi) dengan berbagai ukuran dengan
bahan beton bertulang serta material pilihan sehingga mempunyai
tingkat kekerasan sampai K 250.
ukuran yang lazim digunakan untuk bak kontrol precast :
1. D 40 – D 60
2. D 30
3. D 32
16. ESTIMASI MAINHOLE (BAK KONTROL PRECAST) DENGAN MAINHOLE (BAK KONTROL
KONVENSIONAL)
SNI Memasang 1 buah bak kontrol pasangan batu bata ukuran
(30x30)cm tinggi 35
HARGA
SATAUAN
UPAH MATERIAL TOTAL
3.2000Pekerja 30,000.00 96,000.00
1.0150Tukang Batu 40,000.00 40,600.00
0.0015Kepala Tukang 42,000.00 63.00
0.0160Mandor 40,000.00 640.00
102.0000Batu - bata 550.00 56,100.00
44.0000
Semen
Portland 1,150.00 50,600.00
0.0700Pasir Pasang 110,240.00 7,716.80
0.0700Koral Beton 188,700.00 13,209.00
1.6000Besi beton 9,170.00 14,672.00
0.0600Pasir beton 117,400.00 7,044.00
137,303.00 149,341.80 286,644.80
17. Taksir
Memasang
1 buah
Pree cash
dia. 30 cm
Pre cash 1 bj x Rp 175,000= Rp 175,000
0.35 61,250 214,37.5
material
Jumlah (I)
= Rp 196,437.5
Tenaga
Tukang
batu 0.2 Oh x Rp 55,660= Rp 11,132.00
Kep. Tk.
Batu 0.01 Oh x Rp 58,080= Rp 580.80
Pekerja 0.2 Oh x Rp 46,600= Rp 9,320.00
upah
Jumlah (II)
= Rp 21,032.80
Jumlah per biji= Rp 217,470.30
18. ESTIMASI BIAYA PASANG BAK KONTROL KONVENSIONAL 45X45
TINGGI 50 DENGAN BAK KONTROL PRECAST D 40 TINGGI 70
SNI
Memasang 1 buah bak kontrol pasangan batu bata ukuran (45*45)cm tinggi 50
1.4200Pekerja 46,600.00 66,172.00
0.4730Tukang Batu 55,660.00 26,327.18
0.0470Kepala Tukang 58,080.00 2,729.76
0.0710Mandor - 0.00
175.0000Batu - bata 720.00 126,000.00
77.0000Semen Portland 1,274.00 98,098.00
0.1300Pasir Pasang 175,500.00 22,815.00
0.0200Koral Beton 188,700.00 3,774.00
2.6000Besi beton 9,000.00 23,400.00
0.0900Pasir beton 184,500.00 16,605.00
95,228.94 290,692.00 385,920.94
19. Taksir
Memasang 1 buah Pree cash dia. 40 cm TINGGI 70
Pre cash 1 bj x Rp 295,000= Rp 295,000
Perlengkapan 0.35 103,250 36,137.5
Jumlah (I) = Rp 331,137.5
Tenaga
Tukang batu 0.2 Oh x Rp 55,660= Rp 11,132
Kep. Tk. Batu 0.01 Oh x Rp 58,080= Rp 580.8
Pekerja 0.2 Oh x Rp 46,600= Rp 9,319.9
Jumlah (II) = Rp 21,032.8
Jumlah per biji= RP 352,170.30