Tari Tor-Tor berasal dari Mandailing, Sumatera Utara. Tarian ini awalnya digunakan untuk upacara kematian, panen, dan pesta muda-mudi, dengan makna ritual, penyemangat jiwa, dan hiburan. Lama tarian bervariasi tergantung pesan yang ingin disampaikan. Di masa kolonial, Tor-Tor menjadi hiburan raja dan alat perlawanan terhadap Belanda dengan bunyi gendang khusus.