Silabus ini membahas perencanaan dan instalasi sistem audio video yang mencakup pembelajaran tentang gelombang suara, sistem akustik ruang, psikoakustik anatomi telinga manusia, mikrofon, penguat depan audio, pengatur nada, dan pencampur audio. Mata pelajaran ini diajarkan selama 6 semester dengan durasi 420 jam pelajaran.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
silabus PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO.docx
1. SILABUS
PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Semarang
Kelas/Semester :XI / 3 dan 4 , XII / 5 dan 6
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Audio Video
Mata Pelajaran : PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO
Durasi Pembelajaran : 420 JP @ 45 menit
Deskripsi KI :
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja dasar dasar teknik elektronika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dillakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja dasar-dasar teknik elektronika. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja. Menunjukan ketrampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektih, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarainya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukan ketrampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Materi
Pembalajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.1 Memahami
gelombang suara
dan sistem akustik
ruang
3.1.1. Menginterprestasikan elemen gelombang, jenis-
jenis dan interaksi gelombang suara.
3.1.2. Menginterprestasikan karakteristikgelombang
suara pada berbagai macam media.
3.1.3. Menginterprestasikan level suara dalam satuan
decibel (dB).
3.1.4. Merencanakan sistem akustik ruang kecil.
3.1.5. Merencanakan kebutuhan mikrofon pada sistem
akustik suara.
1. Gelombang
suara
2. Sistem
akustik ruang
3. Mikrophone
3. Decibell
• Inkuiri dengan
pendekatan
siklus belajar
5E
• Model
pembelajaran
berbasis
proyek (project
based learning)
• Cooperative
learning
• Model
Penilaian
meliputi:
• Kognitif
(pengetahuan)
• Psikomotorik
(ketrampilan
• Afektif (Sikap)
Jenis penilaian:
• Tulis
• Lisan
• Tugas
• Praktek
6 jp •Internet
•Panduan
Op-amp.
Fredrick W.
Hughes.
Elex media
komputind
o
Penguat
Operasion
al dan
rangkaian
2. pembelajaran
berbasis tugas
(Task based
learning)
• Model
pembelajaran
berbasis
komputer
(computer
based learning)
portofolio terpadu
linier.
Robert F.
Coughlin.
Erlangga
Data
book.natio
nal
semicondu
ctor. 1981
4.1 Mengukur
gelombang suara
dan dimensi sistem
akustik
ruang.
4.1.1. Mengklasifikasikan elemen gelombang, jenis-jenis
dan interaksi gelombang suara.
4.1.2. Mendiagramkan karakteristik gelombang suara
pada berbagai macam media.
4.1.3. Mengukur level suara dalam satuan decibel (dB)
dan interprestasi data hasil pengukuran.
4.1.4. Mengukur level suarasistemakustik ruang kecil dan
interprestasi data hasil pengukuran.
4.1.5. Memilih kebutuhan mikrofon sesuai dengan
kebutuhan sistem akustik ruang kecil.
• Mengukur
level suara
•
Mengkl
asifikasikan
mikrophone
Penilaian praktek 6 jp internet
3.2 Memahami
psikoakustik
anatomi telinga
manusia
3.2.1. Menjelaskan anatomy dan fungsi telinga manusia.
3.2.2. Memahami anatomy dan fungsi telinga manusia.
3.2.3. Memahami ambang batas daerah dengar sensasi
telinga manusia.
3.2.4. Menginterprestasikan level suara dalam satuan
decibel (dB).
3.2.5. Menginterprestasikan level suara dalam
satuandecibel (dB-SPL).
• Telinga
manusia
• Ambang
batas suara
Saintifik dengan
pendekatan siklus
5 M
Tes tertulis 6 jp Modul C
(modul guru
pembelajar)
4.2
Mendimensikan
ambang batas
daerah dengar
telinga manusia.
4.2.1. Mencontohkan gambar anatomi telinga untuk
menjelaskan psiko- akustik telinga manusia.
4.2.2. Menguji kepekaan telingaterhadapperubahan
frekuensi dan amplitudo sumber suara.
4.2.3. Menguji dan mendemontrasikan ambang batas
daerah dengar sensasi telinga manusia.
4.2.4. Mengukurlevel suara dalam satuan decibel (dB)
dalam mediadan karakteristik lingkungan yang berbeda.
penugasan 6 jp
3. 4.2.5. Mengkonversi level suara dalam satuan decibel
(dB-SPL) dalam media dan karakteristiklingkungan yang
berbeda.
3.3 Menerapkan
instalasi
macammacam
tipe mikrofon pada
sistem akustik
3.4.1. Menjelaskan terminologykarakteristik mikrofon
sistem akustik suara.
3.4.2. Mengklasifikasi mikrofon sistem akustik suara.
3.4.3. Memahami konsep dasar strukturmikrofon
berdasarkan tipenya.
3.4.4. Menentukan sensitivitas sebuah mikrofon
berdasarkan data teknis.
3.4.5. Menjelaskan prinsip kerja macam- macam tipe
mikrofon.
3.4.6. Memahami sistem mikrofon tanpakabel (wireless
microphone) pada sistem akustik suara.
3.4.7. Menginterprestasikan koordinasi frekuensi
(frequency coordination) yang digunakan pada
systemmikrofon tanpa kabel.
3.4.8. Memahami kegunaan bodypack transmitters pada
sistem mikrofon tanpa kabel.
3.4.9. Menerapkan instalasi macam- macam tipe
mikrofon pada systemakustik
• Mikrophone
• Wireless
mikrophone
• Instalasi
mikrophone
Saintifik dengan
pendekatan siklus
5M
Tes tertulis
Penugasan
6 jp Teknik audio
BSE
Modul guru
pembelajar
internet
4.3 Menguji
mikrofon pada
sistem
akustik pada posisi
dengan
level sumber bunyi
yang
berbeda-beda.
4.4.1. Menguji macam-macam mikrofon dan interprestasi
karakteristik mikrofon berdasarkan hasilpengujian
4.4.2. Memilih jenis dan tipe mikrofon sesuai dengan
kebutuhan sistem akustik suara.
4.4.3. Memilih dan menempatkanHeadset Microphones
sistem akustik suara.
4.4.4. Mendimensikan sensitivitassebuah mikrofon
berdasarkan spesifikasi data teknis.
4.4.5. Memilih dan mendimensikanBoundry Microphones
sistem akustik suara.
4.4.6. Memasang mikrofon tanpa kabel (wireless
microphone) pada sistem akustik suara.
4.4.7. Mengetes frekuensi kerja mikrofontanpa kabel.
4.4.8. Mengeteskepekaan bodypack transmitters pada
sistem mikrofon tanpa kabel.
Penugasan
Tes praktik
6 jp
4. 4.4.9. Menentukan tata letak systempenerima dan
antena (receiversand antennas) sistem mikrofon tanpa
kabel
3.4 Merencanakan
rangkaian
penguat depan
audio
(universal pre-
amplifier)
3.5.1. Memahami arsitektur rangkaian penguat depan
universal audio(universal pre-amplifier).
3.5.2. Merencanarangkaian penguat depan universal
audio.
3.5.3. Mendimensikan komponen DC (statis) dan
komponen AC(dinamis) penguat depan universal audio
3.5.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
penguat depan universal audio
3.5.5. Mendeskripsikan faktor cacat dancakap silang
(cross talk) penguat depan universal audio sistem stereo
3.5.6. Mengerti kegunaandan penerapan spesifikasi data
teknis penguatdepan universalpada sistem audio
• Pre- Amp
• Komponen
AC dan DC
pada
amplifier
• Cross talk
Tes tertulis
Tes lisan
Observasi
6 jp
4.4 Membuat
rangkaian penguat
depan audio
(universal
preamplifier).
4.5.1. Menggambarskema rangkaian penguat depan
universal audio (universal pre-amplifier) beserta daftar
komponen dan namakomponen.
4.5.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT)penguat depan universal menggunakan perangkat
lunak.
4.5.3. Melakukan pengukurantitik kerja
DC (statis) dan AC (dinamis) penguat depan universal audio
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.5.4. Melakukan pengukuran
tanggapan frekuensi rangkaian penguat depan universal
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.5.5. Melakukan pengukuran faktor cacat dan cakap
silang (cross talk) penguat depan universal audio sistem
stereo
4.5.6. Menyajikan spesifikasi data teknis penguat depan
universal sistem
audio
• Pembuata
n Pre-amp
• Pengukura
n kerja Pre
amp
Respon
frekuensi
12 jp
3.5 Merencanakan 3.6.1. Memahami arsitektur rangkaian pengatur nada Tone kontrol 6 jp internet
5. rangkaian
pengatur nada
(tone control)
penguat audio.
(tone control) penguat audio
3.6.2. Merencana rangkaian pengatur nada penguat
audio.
3.6.3. Mendimensikan komponen DC (statis) dan
komponen AC (dinamis) pengatur nada penguat audio
3.6.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
pengatur nada penguat audio
3.6.5. Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang
(cross talk)rangkaian pengatur nada penguat audio sistem
stereo
3.6.6. Mengerti kegunaan dan penerapan spesifikasi data
teknis pengatur nada pada penguat audio
4.5 Mengukur
rangkaian pengatur
nada (tone control)
penguat
audio.
4.6.1. Menggambar skema rangkaian pengatur nada
audio (tone control) beserta daftar komponen dan nama
komponen.
4.6.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT)pengatur nada audio (tone control)menggunakan
perangkat lunak.
4.6.3. Melakukan pengukuran titik kerjaDC (statis) dan AC
(dinamis)rangkaian pengatur nada (tone control)
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.6.4. Melakukan pengukurantanggapan frekuensi
rangkaian pengatur nada (tone control)menggunakan
perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran
4.6.5. Melakukan pengukuran factorcacat dan cakap
silang (cross talk) rangkainpengatur nada (tone
control)sistem stereo
4.6.6. Menyajikan spesifikasi data teknis rangkaian
pengatur nada (tonecontrol)sistem audio
Pembuatan
tone kontrol
Pengukuran
kerja tone
kontrol
Praktikum 12 jp
3.6 Merencanakan
rangkaian
pencampur (mixer)
audio.
3.7.1. Memahami arsitektur rangkaian pencampur
(mixer) penguat audio
3.7.2. Merencana rangkaian pencampur(mixer) penguat
audio.
3.7.3. Mendimensikan komponen DC (statis) dan
komponen AC(dinamis) rangkain pencampur(mixer)
• Mixer audio
• Pembuatan
mixer audio
• Pengukuran
kerja mixer
audio
Tes tertulis 6 jp
6. penguat audio
3.7.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
pencampur(mixer) penguat audio
3.7.5. Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang
(cross talk) rangkaian pencampur (mixer)pada penguat
audio sistem stereo.
3.7.6. Mengerti kegunaan dan penerapan spesifikasi data
teknispenguat pengatur nada padasistem audio
4.6 Mengukur
rangkaian
pencampur (mixer)
audio.
4.7.1. Menggambar skema rangkaianpencampur audio
(audio mixer) beserta daftar komponen dan nama
komponen.
4.7.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT) rangkaian pencampur audio(audio mixer)
menggunakan perangkat lunak.
4.7.3. Melakukan pengukuran titik kerja DC (statis) dan
AC (dinamis) rangkaian pencampur audio(audio mixer)
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi data
hasil pengukuran
4.7.4. Melakukan pengukuran tanggapan frekuensi
rangkaian pencampur audio (audio mixer)menggunakan
perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran
4.7.5. Melakukan pengukuran faktor cacat dan cakap
silang (cross talk)rangkaian pencampur audio(audio
mixer) sistem stereo
4.7.6. Menyajikan spesifikasi data teknis rangkaian
pencampur audio(audio mixer)
Pembuatan
rangkaian tone
kontrol
Pengukuran dan
uji coba
rangkaian tone
kontrol
Praktikum
penugasan
12 jp
3.7 Merencanakan
rangkaian
penguat daya
audio (power
amplifier).
3.8.1. Memahami arsitektur, klasifikasi penguat daya
audio.
3.8.2. Merencana rangkaian penguat daya audio (power
amplifier).
3.8.3. Mendimensikan komponen DC(statis) dan
komponen AC (dinamis) rangkain penguatdaya audio
3.8.4. Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian
penguat daya audio
3.8.5. Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang
(cross talk) rangkaian penguat daya audio sistem stereo
• Power
amplifier
•
Pembu
atan power
amplifier
•
Penguk
uran dan
instalasi
6 jp
7. 3.8.6. Mengerti kegunaan danpenerapan spesifikasi data
teknis penguat pengatur nada pada sistem audio
3.8.7. Mendimensikan rangkaian proteksi arus lebih
penguat daya
4.7 Membuat
rangkaian penguat
Daya
4.8.1. Menggambar skema rangkaian penguat daya audio
(audio power amplifier), VU-meter, rangkaian sistem
proteksi beserta daftar komponen dan nama komponen.
4.8.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT) penguat daya audio (audio power amplifier), VU-
meter, rangkaian sistem proteksi menggunakan
perangkat lunak.
4.8.3. Melakukan pengukuran titik kerja DC (statis) dan
AC (dinamis) rangkaian penguat daya audio (audio power
amplifier), VU-meter, rangkaian sistem
proteksimenggunakan perangkat lunak dan interprestasi
data hasil pengukuran
4.8.4. Melakukan pengukuran tanggapan frekuensi
rangkaian penguat daya audio (audio poweramplifier),
VU-meter, rangkaian sistem proteksi menggunakan
perangkat lunak dan interprestasi data hasil pengukuran
4.8.5. Melakukan pengukuran factorcacat dan cakap
silang (cross talk) rangkain penguat daya audio (audio
power amplifier), VU-meter, rangkaian sistem proteksi
sistem stereo
4.8.6. Menyajikan spesifikasi data teknisrangkaian
penguat daya audio (audio power amplifier), VU-meter,
rangkaian sistem proteksi sistem audio
4.8.7. Menguji rangkaian proteksi aruslebih penguat daya
18 jp
3.8 Menganalisis
rangkaian
penguat daya
audio (power
amplifier
3.8.1 Memahami penguatan arus dan tegangan power
amplifier
3.8.2 memahami respon frekuensi sebuah penguat
Penguatan arus,
tegangan dan
daya sebuah
penguat
Respon
frekuensi
amplifier
6 jp
4.8 Mengukur 4.8.1 menerapkan pengukuran penguatan amplifier 12 jp
8. respon frekuensi
penguat daya
audio
4.8.2 menerapkan pengukuran respon frekuensi amplifier
3.9 Merencanakan
rangkaian
proteksi
loudspeaker,
muting,
limiter dan
indikator sistem
audio.
3.9.1. Memahami arsitektur rangkaian pengaman
loudspeaker sistem penguat audio
3.9.2. Merencana rangkaian pengamanloudspeaker
sistem audio
3.9.3. Menerapkan rangkaian audio muting, limiter dan
indikator sinyal pada sistem audio
• Protek-tor
loudspeaker
• Pembuatan
protektor
loudspeaker
• Pengujian dan
pengukuran
protektor
loudspeaker
6 jp
4.9 Menguji
rangkaian proteksi
loudspeaker,
muting, limiter
dan indikator
sistem audio.
4.9.1. Menggambar skema rangkaian pengaman
loudspeaker sistem penguat audio beserta daftar
komponen dan nama komponen.
4.9.2. Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak
(PRT)rangkaian pengaman loudspeaker sistem penguat
audio
4.9.3. Menguji rangkaian pengaman loudspeaker sistem
audio dan interprestasi data hasil pengujian
4.9.4. Menguji rangkaian audio muting, limiter dan
indikator sinyal pada sistem audio dan interprestasi data
hasil pengujian
12 jp
3.10
Merencanakan
sistem akustik
ruang kecil
3.3.1. Mendesain sistem akustik ruang kecil.
3.3.2. Mendeskripsikan difraksi gelombang suara.
3.3.3. Mendeskripsikan refraksi gelombang suara.
3.3.4. Mendeskripsikan difusi gelombang suara.
3.3.5. Mendeskripsikan gemagelombang suara.
3.3.6. Mendeskripsikan empat aspek dasar teknik
penyekatan suara.
3.3.7. Mendeskripsikan karakteristik vibrasi suara dalam
media udara.
3.3.8. Mendeskripsikan teknikpenyekatan atap (ceiling
isolation)ruang akustik sistem suara.
3.3.9. Mendeskripsikan desain penyekatan dinding (wall
isolation) ruang akustik sistem suara.
• Gelombang
suara
• Teknik
penyekatan
• Akustik ruang
dan
kebutuhanny
a
6 jp
9. 3.3.10. Mendeskripsikan teknik penyekatan lantai ruang
akustik sistem suara.
3.3.11. Merencanakan kebutuhan material dan konstruksi
lantai ruang akustik sistem suara
4.10 Merancang
sistem akustik
suara untuk
keperluan ruang
kecil
4.3.1. Menentukan dimensi ruang sistem akustik suara.
4.3.2. Melakukan ekperimen gelombang suara difraksi
dan interprestasipengaruh terhadap sistem akustik suara.
4.3.3. Melakukan ekperimen (membuat ilustrasi)
gelombang suara refraksi dan interprestasi pengaruh
terhadap sistem akustik suara.
4.3.4. Melakukan ekperimen(membuat ilustrasi)
gelombang suara difusi dan interprestasi pengaruh
terhadap sistem akustik suara.
4.3.5. Melakukan eksperimen(membuatilustrasi)
gelombang suara gema dan interprestasi pengaruh
terhadap sistem akustik suara.
4.3.6. Membuat desain dan merencanakan
bahanpenyekat suara sistem akustik sesuaidengan
kebutuhan.
4.3.7. Mengukur kualitas sistem akustik suara
menggunakandB-SPL meter.
4.3.8. Membuat desain danmerencanakan kebutuhan
bahan sistem penyekat atap (ceiling isolation) ruang
akustik sistem suara.
4.3.9. Membuat desain dan merencanakan kebutuhan
bahansistem penyekat dinding (wall isolation) ruang
akustik sistem suara.
4.3.10. Membuat desain dan merencanakan kebutuhan
bahansistem penyekat lantai ruang akustik sistem suara.
4.3.11. Menguji kualitas redaman lantai ruang sistem
akustik suara
6 jp
3.11
Merencanakan
sistem
pengaturan
peralatan studio
3.7.1. Merencanakan ruang kontrol suara
3.7.2. Merencanakan tata ruang (layout)perekaman
suara
3.7.3. Mendeskripsikan sistem komunikasi studio
perekaman suara
Rekaman audio 6 jp
10. rekaman audio
video untuk
kebutuhan ruang
kecil (home
studio)
3.7.4. Menyiapkan kebutuhan bahan, alat & peralatan
sistem audio/video studio perekaman untuk kebutuhan
ruang kecil (studio rumah)
3.7.5. Menrencanakan sistemaudio/video studio
perekaman untuk keperluan ruang kecil (home studio)
3.7.6. Memahami teknik perekaman suara menggunakan
perangkatlunak dan interprestasi kualitas suara hasil
perekaman
3.7.7. Memahami teknik perekaman video dan
interprestasi kualitas gambar hasil perekaman
4.11 Merancang
sistem pengaturan
peralatan studio
rekaman audio
video untuk
kebutuhan ruang
kecil (home studio)
4.7.1. Mendimensikan dan mendiagramkan ruang
kontrol suara
4.7.2. Membuat tata ruang
(layout)perekaman suara
4.7.3. Mendiagramkan sistem komunikasi studio
perekaman suara
4.7.4. Mentabulasikan kebutuhan bahan, alat & peralatan
sistem audio/video studio perekaman untuk kebutuhan
ruang kecil (studio rumah)
4.7.5. Melakukan instalasi sistem audio/video studio
perekamanuntuk keperluan ruang kecil (home studio)
4.7.6. Melakukan eksperimen teknik perekaman suara
menggunakan perangkat lunak dan interprestasi
12 jp
3.12 Memahami
prinsip kerja
macam-macam
mikropon
Memahami prinsip kerja macam-macam mikropon Mikropon 6 jp
4.12 Menguji
macam-macam
Mikropon
Menerapkan pengujian kerja mikropon 6 jp
3.13 Memahami
prinsip kerja
macam-macam
loudspeaker
Memahami prinsip kerja berbagai macam loudspeaker loudspeaker 6 jp
4.13 Menguji
prinsip kerja
Menerapkan pengujian loudspeaker 6 jp
11. macammacam
loudspeaker
3.14 Memahami
prinsip kerja
rangkaian
crossover
3.14.1 memahami macam-macam crossover
3.14.2 memahami prinsip kerja rangkaian crossover
crossover 6 jp
4.14 Menguji
prinsip kerja
rangkaian
crossover.
Menerapkan pengujian dan pengukuran rangkaian
crossover
12 jp
3.15 Menerapkan
macam-macam
sambungan kabel
dan interkoneksi
Memahami macam-macam sambungan kabel dan
interkoneksi
Sambungan
kabel dan
interkoneksi
6 jp
4.15 Membuat
macam-macam
sambungan kabel
dan interkoneksi
Menerapkan pembuatan macam-macam sambungan kabel
dan interkoneksi
6 jp
3.16
Merencanakan
instalasi sistem
suara hiburan
pertunjukkan
rumah (home
theater)
3.3.1. Memahami informasi umum (user manual) sistem
hiburan pertunjukkan rumah (home theatre).
3.3.2. Menginterprestasikan spesfikasi teknis sistem hiburan
pertunjukkan rumah.
3.3.3. Merencanakan tata letak sistem hiburan
pertunjukkan rumah.
3.3.4. Memahami metode pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
Home theater 6 jp
4.16 Merancang
instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
rumah
(home theater)
4.3.1. Membaca informasi umum (user manual) sistem
hiburanpertunjukkan rumah (home theatre).
4.3.2. Membuat sketsa sesuai dengan user manual dan
spesfikasi teknis sistem hiburan
pertunjukkanrumah.
4.3.3. Melakukan instalasi sistem hiburan pertunjukkan
rumah.
4.3.4. Melakukan pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
12 jp
3.17 Menerapkan Memahami instalasi sistem home theater 6 jp
12. instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
rumah
(home theater)
4.17 Membuat
instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
rumah
(home theater).
Melaksanakan instalasi home theater 12 jp
3.18
Merencanakan
instalasi audio
pada sistem
hiburan audio
video mobil
3.4.1. Mendeskripsikan volume ruang sistem akustik mobil.
3.4.2. Menentukan besarnya kebutuhan daya audio
maksimum.
3.4.3. Menentukan kebutuhan kabel yang digunakan.
3.4.4. Merencanakan sistem pengawatan peralatan
audio video mobil.
3.4.5. Merencanakan kotak sub-woferspeaker daya.
3.4.6. Menentukan tata letak posisi sistem suara
(loudsppeaker) dan subwoofer.
3.4.7. Memahami metode pengujiankekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
Sistem audio
mobil
Tes tertulis
penugasan
6 jp
4.18 Merancang
instalasi audio
pada
sistem hiburan
audio video
mobil
4.4.1. Mendimensikan volume ruang sistem akustik
mobil.
4.4.2. Mendimensikan besarnyakebutuhan daya audio
maksimum.
4.4.3. Menghitung kebutuhan kabel yang digunakan.
4.4.4. Membuat pohon kabel sistem pengawatan
peralatan audio videomobil.
4.4.5. Membuat kotak sub-wofer speaker daya.
4.4.6. Melakukan instalasi sistem hiburan
audio/video mobil.
4.4.7. Melakukan pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
Praktikum
penugasan
12 jp
3.19 Menerapkan
instalasi sistem
Memahami sistem audio video mobil Sistem audio
mobil
6 jp
13. hiburan audio
video mobil
4.19
Mendemontrasikan
instalasi
sistem hiburan
audio video
mobil
Melakukan instalasi sistem audio video mobil 12 jp
3.20
Merencanakan
instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
siaran
langsung di ruang
terbuka
atau di ruang
tertutup
3.5.1. Memahami instalasi sistem audio/video
pertunjukkan siaranlangsung ruangterbuka dan
tertutup
3.5.2. Merencanakan kebutuhan alat & peralatan sistem
audio/video pertunjukan ruang terbuka dan tertutup.
3.5.3. Merencanakan alur instalasi sistem audio/video
pertunjukan ruang terbuka dan tertutup.
3.5.4. Memahami metode pengujian kekuatan daya
audiomengguna-kan sound level meter
Sistem audio
daya besar
Sistem hiburan
indoor dan out
door
6 jp
4.20 Membuat
instalasi sistem
hiburan
pertunjukkan
siaran
langsung di ruang
terbuka atau
di ruang tertutup
4.5.1. Membuat sketsa instalasi sistem audio/video
pertunjukkan siaran langsung ruang terbuka dan tertutup
4.5.2. Melakukan ceklist ketersedian alat
& peralatan sistem audio/video pertunjukan ruang terbuka
dan tertutup.
4.5.3. Melakukan instalasi systemaudio/video
pertunjukan ruang terbuka dan tertutup.
4.5.4. Melakukan pengujian kekuatan daya audio
menggunakan sound level meter
12 jp
3.21 Memahami
peralatan instalasi
system audio
paging
3.6.1. Memahami ambang batas gangguan (tingkat
kebisingan) lingkungan sekitar
3.6.2. Merencanakan kebutuhan daya, tata letak dan
jumlah loudspeakeryang akan digunakan.
3.6.3. Menjelaskan sistem paging suara tegangan standar
3.6.4. Merencanakan daya akustik sistem paging
tegangan standar
Sistem audio
paging
6 jp
4.21
Mengoperasikan
4.6.1. Mendimensikan ambang batas gangguan
(tingkat kebisingan)lingkungan sekitar
Praktikum
sistem audio
12 jp
14. peralatan
instalasi system
audio paging
4.6.2. Mendimensikan kebutuhan daya, tata letak dan
jumlah loudspeaker yang akan digunakan.
4.6.3. Melakukan instalasi sistem pagingsuara fasilitas
umum tegangan standar.
4.6.4. Menguji kualitas dan daya akustik sistem paging
tegangan standar.
paging
3.22 Menerapkan
instalasi sistem
audio paging
Memahami perencanaan sistem audio paging 6 jp
4.22 Membuat
instalasi sistem
audio
paging
Membuat dan menguji coba serta menginstalasi sistem
audio paging
Instalasi, uji
coba dan
pengukuran
sistem audio
paging
6 jp
3.23 Menerapkan
pembuatan
master rekaman
audio
3.23.1 memahami prinsip pembuatan master rekaman
audio
3.23.2 memahami langkah-langkah pembuatan master
rekaman audio
Prinsip master
rekaman audio
Prinsip duplikasi
rekaman audio
6 jp
4.23 Membuat
master rekaman
audio
Menerapkan pembuatan master rekaman audio Pembuatan
master rekaman
audio
Pembuatan
duplikasi
rekaman
12 jp
3.24 Memahami
peralatan
pembuatan
dokumentasi video
3.24.1 memahami kebutuhan peralatan pembuatan
dokumentasi video
3.24.2 memahami perencanaan pembuatan dokumentasi
video
3.24.3 memahami pengoperasian kamera video
3.24.4 memahami proses editing video
Perencanaan
dokumentasi
video
SOP kamera
video
6 jp
4.24
Mengoperasikan
peralatan
pembuatan
dokumentasi video
4.24.1 mengoperasikan peralatan rekaman audio video
4.24.2 mengoperasikan peralatan editing video
Pengoperasian
kamera
Pengoperasian
peralatan
editing video
12 jp
3.25 Memahami perencanaan pembuatan dokumentasi video Perencanaan 6 jp
15. Merencanakan
pembuatan
dokomentasi video
pembuatan
dokumentasi
audio video
4.25 Membuat
dokumentasi video
4.25.1 Melakukan perekaman dokumentasi video
4.25.2 melakukan proses editing video
Pengoperasian
kamera
Rekaman audio
video
Editing video
12 jp
3.26 Menerapkan
instalasi system
pengamanan
gedung
menggunakan
CCTV
3.5.1. Mentabulasikan kebutuhanbahan instalasi CCTV
untuksystem keamanan rumah secara off-line
3.5.2. Menerapkaninstalasi CCTVuntuk sistem keamanan
rumah secara off-line.
3.5.3. Mentabulasikan kebutuhan bahan instalasi CCTV
untuk sistem keamanan berbasisjaringan LAN.
3.5.4. Menerapkan instalasi CCTV untuk sistem keamanan
berbasis jaringan LAN.
CCTV
CCTV berbasis
LAN
6 jp
4.26 Membuat
instalasi sistem
CCTV
4.5.1. Melakukan instalasi CCTVuntuk sistem keamanan
rumah secara off-line
4.5.2. Melakukanpengujian intalasiCCTV untuk sistem
keamanan rumah secara off-line dan inter dan
interprestasi data hasil pengujian.
4.5.3. Melakukan instalasi CCTV untuk sistem keamanan
berbasis jaringan LAN.
4.5.4. Melakukan pengujian instalasi CCTV untuk sistem
keamanan berbasis jaringan LAN dan interprestasi data
hasil pengujian.
6 jp