Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kinerja jaringan irigasi melalui penerapan manajemen operasional irigasi yang tepat dan konsisten. Beberapa poin penting yang dibahas adalah pentingnya optimasi penggunaan air untuk kebutuhan pertanian, permasalahan yang sering dihadapi seperti efisiensi distribusi air yang rendah, manajemen operasional yang kurang tepat dan biaya operasi yang tidak mencukupi. Untuk meningkatkan kiner
Penelitian ini menganalisis daya beli masyarakat terhadap tarif air bersih PDAM Kota Bandung dengan menggunakan metode contingent valuation. Penelitian menemukan bahwa nilai rata-rata kesediaan membayar masyarakat untuk skenario I adalah Rp5.992/m3/bulan dan Rp7.534/m3/bulan untuk skenario II, lebih besar dari kemampuan membayar sebesar Rp3.752/m3. Penelitian
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkokomcivics
Dokumen tersebut membahas upaya pemeliharaan sistem drainase Kota Bangkok dalam rangka pengendalian banjir. Beberapa faktor pendukung pemeliharaan drainase yang disebutkan antara lain sistem pemeliharaan yang terpadu, manajemen SDM yang baik, jaminan kerja memadai, kontrol yang kuat, serta kesadaran masyarakat.
Dokumen ini membahas perencanaan sistem penyediaan air minum di Kecamatan Semarang Selatan untuk tahun 2013-2033. Rencananya adalah meningkatkan layanan air bersih ke seluruh wilayah kecamatan dengan membaginya menjadi 10 blok. Analisis kebutuhan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi diperlukan. Sistem distribusi akan menggunakan reservoir dan pompa untuk mendistribusikan air secara efisien. Beberapa saran unt
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kinerja jaringan irigasi melalui penerapan manajemen operasional irigasi yang tepat dan konsisten. Beberapa poin penting yang dibahas adalah pentingnya optimasi penggunaan air untuk kebutuhan pertanian, permasalahan yang sering dihadapi seperti efisiensi distribusi air yang rendah, manajemen operasional yang kurang tepat dan biaya operasi yang tidak mencukupi. Untuk meningkatkan kiner
Penelitian ini menganalisis daya beli masyarakat terhadap tarif air bersih PDAM Kota Bandung dengan menggunakan metode contingent valuation. Penelitian menemukan bahwa nilai rata-rata kesediaan membayar masyarakat untuk skenario I adalah Rp5.992/m3/bulan dan Rp7.534/m3/bulan untuk skenario II, lebih besar dari kemampuan membayar sebesar Rp3.752/m3. Penelitian
Pemeliharaan Drainase Dalam Upaya Pengendalian Banjir di Bangkokomcivics
Dokumen tersebut membahas upaya pemeliharaan sistem drainase Kota Bangkok dalam rangka pengendalian banjir. Beberapa faktor pendukung pemeliharaan drainase yang disebutkan antara lain sistem pemeliharaan yang terpadu, manajemen SDM yang baik, jaminan kerja memadai, kontrol yang kuat, serta kesadaran masyarakat.
Dokumen ini membahas perencanaan sistem penyediaan air minum di Kecamatan Semarang Selatan untuk tahun 2013-2033. Rencananya adalah meningkatkan layanan air bersih ke seluruh wilayah kecamatan dengan membaginya menjadi 10 blok. Analisis kebutuhan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi diperlukan. Sistem distribusi akan menggunakan reservoir dan pompa untuk mendistribusikan air secara efisien. Beberapa saran unt
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...Joy Irman
Pelatihan Pemantauan dan Evaluasi (Monev) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Pemantauan, (B) Evaluasi (C) Pelaporan dan Indikator Kinerja. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Merencanakan pengembangan sistem penyediaan air bersih Kecamatan Tugu berdasarkan data penduduk dan Rencana Tata Ruang Kota Semarang.
2. Mengumpulkan data primer melalui survei lapangan dan data sekunder dari instansi terkait.
3. Menganalisis data untuk merancang sistem sumber air, produksi, transmisi, dan distribusi guna memenuhi kebutuhan air penduduk.
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) ikhsan setiawan
Sistem penyediaan air bersih di kota Surabaya telah mensuplai air kepada lebih
dari 1,6 juta penduduk yang merupakan 64% dari seluruh total penduduk
yang ada di kota Surabaya. Kota Surabaya menerima sekitar 95% air bakunya
dari Kali Surabaya dan mengambil sisanya 5% dari mata air Pandaan dan
Umbulan. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh PDAM Kota Surabaya adalah
sebesar 8,4 m/det yang terdiri dari Instalasi Ngagel dengan kapasitas 4,4
m/det, dari Instalasi Karang Pilang sebesar 3,7 m/det serta dai sumber mata
air sebesar 0,3 m/det. Adapun sistem Transmisi dan Distribusinya meliputi ±
3680 km perpipaan, yang mana diameter yang terpasang bervariasi antara 50
-1500 mm. dari keseluruhan total pipa distribusi yang terpasang, sekitar 20%
pipa tersebut berusia lebih dari 20 tahun dan 9% usianya melebihi 30 tahun.
Proyeksi kebutuhan air untuk kota Surabaya dari tahun ke tahun
menunjukkan tingkat kenaikan yang cukup besar seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk di kota Surabaya. Dengan adanya tingkat
kenaikan tersebut maka dapatlah dibuat suatu skenario terhadap alternatif
proyeksi pemenuhan kebutuhan air untuk penduduk kota Surabaya hingga
tahun 2015 dengan melakukan evaluasi terhadap kapasitas produksi,
kapasitas konsumsi, pengembangan sistem penyediaan air bersih yang
diharapkan pada tahun proyeksi 2015 diharapkan masih dapat terpenuhi
namun apabila hal ini tidak rencanakan mulai sekarang maka kondisi
kebutuhan air bersih pada tanun 2015 akan menjadi sangat kritis untuk itu
perlu adanya pemikiran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun
mendatang sehingga dapat diambil langkah langkah yang diperlukan sesuai
dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat kota yang
perkembangannya sangat pesat dimana kebutuhan air bersih adalah salah satu
kebutuhan yang sangat mutlak bagi kebutuhan masyarakat kota Surabaya.
Kata Kunci : Instalasi, Distribusi, Proyeksi
Penyelenggaeraan Sistem Drainase Perkotaan - A.5 Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
Dokumen ini membahas tentang pemantauan dan evaluasi sistem drainase perkotaan. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem drainase secara keseluruhan, meliputi aspek teknis seperti kondisi prasarana dan sarana serta kualitas air, dan aspek non teknis seperti kelembagaan dan hukum. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan tindak lanjut. Pelaporan hasil kegi
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Joy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama:
1. Perundangan dan kebijakan terkait sistem drainase perkotaan di Indonesia.
2. Isu-isu strategis dan kebijakan serta strategi dalam penanganan drainase perkotaan.
3. Jenis dan persyaratan data yang dibutuhkan dalam perencanaan drainase perkotaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas analisis faktor-faktor penyebab kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
2) Faktor-faktor penyebab NRW antara lain kebocoran pipa, pencurian air, dan ketidakakuratan pembacaan meteran.
3) Upaya yang dianjurkan untuk mengurangi NRW adalah perbaikan infrastruktur jaringan
Laporan ini menampilkan hasil evaluasi kinerja 335 PDAM di Indonesia pada tahun 2011 dengan menggunakan 4 aspek penilaian. Hasilnya menunjukkan 87 PDAM di Sumatera dengan 16% kategori sehat, 34% kurang sehat dan 49% sakit."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan persyaratan air bersih serta kriteria perencanaan teknis sistem distribusi air bersih.
2) Air bersih didefinisikan sebagai air yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan air.
3) Kriteria perencanaan teknis sistem distribusi mencakup pertimbangan pemilihan jaringan perpipaan, klasifikasi pipa,
Audit kehilangan air dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kehilangan air baik secara fisik maupun komersial di jaringan distribusi agar dapat ditangani dengan baik. Metode audit melibatkan pendekatan top-down dan bottom-up untuk mengumpulkan data konsumsi dan kebocoran secara lebih akurat sehingga dapat mengambil tindakan strategis untuk mengontrol kehilangan air. Pengurangan kehilangan diharapkan menghasilkan air hemat dan peningk
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...Joy Irman
Pelatihan Pemantauan dan Evaluasi (Monev) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Pemantauan, (B) Evaluasi (C) Pelaporan dan Indikator Kinerja. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Merencanakan pengembangan sistem penyediaan air bersih Kecamatan Tugu berdasarkan data penduduk dan Rencana Tata Ruang Kota Semarang.
2. Mengumpulkan data primer melalui survei lapangan dan data sekunder dari instansi terkait.
3. Menganalisis data untuk merancang sistem sumber air, produksi, transmisi, dan distribusi guna memenuhi kebutuhan air penduduk.
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) ikhsan setiawan
Sistem penyediaan air bersih di kota Surabaya telah mensuplai air kepada lebih
dari 1,6 juta penduduk yang merupakan 64% dari seluruh total penduduk
yang ada di kota Surabaya. Kota Surabaya menerima sekitar 95% air bakunya
dari Kali Surabaya dan mengambil sisanya 5% dari mata air Pandaan dan
Umbulan. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh PDAM Kota Surabaya adalah
sebesar 8,4 m/det yang terdiri dari Instalasi Ngagel dengan kapasitas 4,4
m/det, dari Instalasi Karang Pilang sebesar 3,7 m/det serta dai sumber mata
air sebesar 0,3 m/det. Adapun sistem Transmisi dan Distribusinya meliputi ±
3680 km perpipaan, yang mana diameter yang terpasang bervariasi antara 50
-1500 mm. dari keseluruhan total pipa distribusi yang terpasang, sekitar 20%
pipa tersebut berusia lebih dari 20 tahun dan 9% usianya melebihi 30 tahun.
Proyeksi kebutuhan air untuk kota Surabaya dari tahun ke tahun
menunjukkan tingkat kenaikan yang cukup besar seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk di kota Surabaya. Dengan adanya tingkat
kenaikan tersebut maka dapatlah dibuat suatu skenario terhadap alternatif
proyeksi pemenuhan kebutuhan air untuk penduduk kota Surabaya hingga
tahun 2015 dengan melakukan evaluasi terhadap kapasitas produksi,
kapasitas konsumsi, pengembangan sistem penyediaan air bersih yang
diharapkan pada tahun proyeksi 2015 diharapkan masih dapat terpenuhi
namun apabila hal ini tidak rencanakan mulai sekarang maka kondisi
kebutuhan air bersih pada tanun 2015 akan menjadi sangat kritis untuk itu
perlu adanya pemikiran untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun
mendatang sehingga dapat diambil langkah langkah yang diperlukan sesuai
dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakat kota yang
perkembangannya sangat pesat dimana kebutuhan air bersih adalah salah satu
kebutuhan yang sangat mutlak bagi kebutuhan masyarakat kota Surabaya.
Kata Kunci : Instalasi, Distribusi, Proyeksi
Penyelenggaeraan Sistem Drainase Perkotaan - A.5 Pemantauan dan EvaluasiJoy Irman
Dokumen ini membahas tentang pemantauan dan evaluasi sistem drainase perkotaan. Pemantauan dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem drainase secara keseluruhan, meliputi aspek teknis seperti kondisi prasarana dan sarana serta kualitas air, dan aspek non teknis seperti kelembagaan dan hukum. Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan tindak lanjut. Pelaporan hasil kegi
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Joy Irman
Modul Pelatihan Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) terdiri atas beberapa Sub-Modul, yaitu Pengantar Perencanaan, Proses Perencanaan, Pengumpulan Data, Studi EHRA (Environment Health Risk Assessment), Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS), Tata Cara Survei, Perumusan Kebijakan dan Strategi Sanitasi, Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), Perencanaan SPAL-Terpusat (SPAL-T), Tahapan Pelaksanaan, dan Konsultasi Publik & Legalisasi Rencana.
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama:
1. Perundangan dan kebijakan terkait sistem drainase perkotaan di Indonesia.
2. Isu-isu strategis dan kebijakan serta strategi dalam penanganan drainase perkotaan.
3. Jenis dan persyaratan data yang dibutuhkan dalam perencanaan drainase perkotaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas analisis faktor-faktor penyebab kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
2) Faktor-faktor penyebab NRW antara lain kebocoran pipa, pencurian air, dan ketidakakuratan pembacaan meteran.
3) Upaya yang dianjurkan untuk mengurangi NRW adalah perbaikan infrastruktur jaringan
Laporan ini menampilkan hasil evaluasi kinerja 335 PDAM di Indonesia pada tahun 2011 dengan menggunakan 4 aspek penilaian. Hasilnya menunjukkan 87 PDAM di Sumatera dengan 16% kategori sehat, 34% kurang sehat dan 49% sakit."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan persyaratan air bersih serta kriteria perencanaan teknis sistem distribusi air bersih.
2) Air bersih didefinisikan sebagai air yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan tekanan air.
3) Kriteria perencanaan teknis sistem distribusi mencakup pertimbangan pemilihan jaringan perpipaan, klasifikasi pipa,
Audit kehilangan air dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kehilangan air baik secara fisik maupun komersial di jaringan distribusi agar dapat ditangani dengan baik. Metode audit melibatkan pendekatan top-down dan bottom-up untuk mengumpulkan data konsumsi dan kebocoran secara lebih akurat sehingga dapat mengambil tindakan strategis untuk mengontrol kehilangan air. Pengurangan kehilangan diharapkan menghasilkan air hemat dan peningk
Similar to Sidang TA - Epandi [Versi Edit].pptx (20)
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENDUDUK TERHADAP
KINERJA SISTEM DRAINASE BERBASIS IMPORTANCE
PEMBIMBING : YULIA, ST, MT, IPM
MAHASISWA : EPANDI
NIM : 1403120110
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BATHOH – BANDA ACEH
2020
PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DI KECAMATAN
KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH
CO. PEMBIMBING : MAHDI SYAHBANA, ST, MT
2. Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil observasi awal, Kota Banda Aceh terdapat beberapa drainase yang
telah menurun kinerjanya seperti pada wilayah Kecamatan Kuta Alam yang masuk
dalam zona 3 dan 5. Penurunan kinerja drainase ini disebabkan oleh tidak
terimplementasinya indikator-indikator yang terdapat pada aspek teknis, aspek operasi
pemeliharaan, dan aspek pengelolaan. Sehubungan dengan permasalahan tersebut,
maka peneliti tertarik meneliti “Analisis Tingkat Kepuasan Penduduk Terhadap Kinerja
Sistem Drainase Berbasis Importance Performance Analysis (IPA) di Kecamatan Kuta
Alam Kota Banda Aceh”. Hasil evaluasi tingkat kepentingan dan kinerja drainase, dapat
menjadi bahan acuan pihak pemerintah dan masyarakat untuk mengalokasikan
sumber daya yang memadai dalam meningkatkan kinerja drainase di Kecamatan Kuta
Alam.
3. Pendahuluan
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah tingkat kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase
berbasis IPA di Kecamatan Kuta Alam?
Berapakah nilai indeks kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase di
Kecamatan Kuta Alam?
TUJUAN PENELITIAN
Mengidentifikasi tingkat kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase
berbasis IPA di Kecamatan Kuta Alam.
Mengidentifikasi nilai indeks kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase
di Kecamatan Kuta Alam.
LINGKUP PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kuta Alam yang termasuk dalam zona 3
dan 5 drainase Kota Banda Aceh.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi dan wawancara,
serta metode kuantitatif melalui kuesioner.
Observasi meliputi pembagian sistem drainase, tingkat sedimentasi, karakteristik
dinding saluran, dan profil saluran.
4. Pendahuluan
Narasumber dan responden dalam penelitian ini adalah penduduk Kecamatan
Kuta Alam.
Variabel kinerja sistem drainase yang diamati adalah aspek teknis, aspek operasi
pemeliharaan, dan aspek pengelolaan.
MANFAAT PENELITIAN
Memberikan informasi kepada Pemerintah Kota Banda Aceh mengenai tingkat
kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase berbasis IPA di Kecamatan
Kuta Alam.
Memberikan informasi kepada Pemerintah Kota Banda Aceh mengenai nilai
indeks kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase di Kecamatan Kuta
Alam.
5. Tinjauan Kepustakaan
KINERJA SISTEM DRAINASE
Suryanti (2013) berpendapat bahwa kinerja sistem jaringan drainase adalah bagaimana
hasil sistem drainase yang sudah dibangun dapat mengatasi permasalahan genangan.
Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan (2003) menyatakan bahwa aspek yang
dapat meningkatkan kinerja sistem drainase adalah sebagai berikut:
Aspek teknis
Pembagian sistem drainase harus jelas.
Tingkat sedimentasi harus rendah, karena dapat merusak bangunan drainase
dan menghambat kelancaran air dalam saluran.
Karakteristik dinding saluran dalam konsisi baik.
Profil saluran sudah sesuai dengan hitungan hidrologi dan hidrolika.
Bangunan pelengkap dalam kondisi baik.
Aspek operasi pemeliharaan
Jadwal pemeliharaan harus dilakukan secara rutin, sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP).
Pengangkutan sedimentasi dan sampah pada saluran drainase baik pada
saluran tertutup maupun terbuka.
Masyarakat ikut memelihara saluran drainase.
6. Tinjauan Kepustakaan
Kelancaran operasional pintu-pintu air, saringan sampah, operasi pompa,
inlet-inlet drainase, dan bangunan lainnya.
Aspek pengelolaan
Kelengkapan dan kesiapan organisasi pengelola drainase.
Peran serta pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan drainase.
Kelengkapan aturan regulasi yang berlaku.
7. Metodologi Penelitian
JENIS DAN SUMBER DATA
Data primer
Kuesioner
Observasi
Wawancara
Data sekunder
Peta Provinsi Aceh
Peta Kota Banda Aceh
Peta Kecamatan Kuta Alam
Peta zona drainase Kota Banda Aceh
Peta jaringan drainase Kecamatan Kuta Alam
Jumlah penduduk Kota Banda Aceh
TEKNIK PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dimaksudkan kepada penduduk Kecamatan Kuta Alam.
Berdasarkan data BPS Kota Banda Aceh tahun 2018, jumlah penduduk Kecamatan
Alam sebanyak 13.507 rumah tangga.
Dengan menggunakan rumus Slovin, maka sampel penelitian diperoleh sebanyak
99 jiwa/rumah tangga.
Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling yaitu
pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata atau latar belakang
penduduk Kecamatan Alam.
8. Metodologi Penelitian
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Kuesioner
Kuesioner bagian A, menanyakan tentang karakteristik responden mulai dari
jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Pengukuran jawaban
dilakukan sesuai dengan karakteristik masing-masing responden.
Kuesioner bagian B, menanyakan tentang tingkat kepentingan dan tingkat
kinerja sistem drainase pada aspek teknis, operasi pemeliharaan dan aspek
pengelolaan. Pengukuran jawaban menggunakan skala Likert.
Wawancara
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui informasi dari narasumber terkait
dengan jadwal pemeliharaan rutin, pengangkutan sedimentasi, partisipasi
masyarakat, kelengkapan dan kesiapan organisasi pengelola drainase, peran serta
pemerintah dan masyarakat dan aturan regulasi.
Observasi
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting drainase Kecamatan
Kuta Alam, mulai dari pembagian sistem drainase, tingkat sedimentasi,
karakteristik dinding saluran dan profil saluran.
9. Hasil dan Pembahasan
UJI VALIDITAS
Uji ini digunakan untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu pernyataan
dalam kuesioner berdasarkan data isian jawaban yang diterima dari seluruh
responden, dengan syarat Rhitung > Rtabel.
10. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil olah data melalui software SPSS, menunjukkan bahwa seluruh
pernyataan memiliki nilai Rhitung > Rtabel, sehingga seluruh pernyataan dapat
dinyatakan valid.
UJI RELIABILITAS
Uji ini dilakukan untuk mengetahui variabel yang ada pada kuesioner dapat
dipercaya atau tidak, berdasarkan data isian jawaban yang diterima seluruh dari
responden, dengan syarat Cronbach Alpha > 0,6.
Berdasarkan hasil olah data melalui software SPSS, menunjukkan bahwa seluruh
variabel memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6, sehingga seluruh variabel dapat
dinyatakan reliable.
14. Hasil dan Pembahasan
ANALISIS INDEKS KEPUASAN PENDUDUK
Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) mampu menemukan indeks kepuasan
penduduk terhadap kinerja sistem drainase Kecamatan Kuta Alam pada seluruh
aspek secara simultan.
Berdasarkan Tabel 2.3 halaman 16, nilai CSI sebesar 68,22% menunjukkan tingkat
kepuasan yang puas. Oleh karena itu indeks kepuasan penduduk terhadap kinerja
sistem drainase Kecamatan Kuta Alam mempunyai tingkat yang puas.
15. Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN
Tingkat kepentingan dan kinerja sistem drainase di Kecamatan Kuta Alam adalah:
Aspek teknis, indikator yang perlu peningkatan kinerja adalah profil saluran.
Indikator yang perlu dipertahankan kinerja adalah pembagian sistem
drainase, tingkat sedimentasi, dan karakteristik dinding saluran.
Aspek operasi pemeliharaan, indikator yang perlu peningkatan kinerja adalah
jadwal pemeliharaan rutin. Indikator yang perlu dipertahankan kinerja adalah
pengangkutan sedimentasi dan sampah pada saluran drainase serta
masyarakat ikut memelihara saluran drainase.
Aspek pengelolaan, indikator yang perlu peningkatan kinerja adalah
kelengkapan dan kesiapan organisasi pengelola drainase serta kelengkapan
aturan regulasi yang berlaku. Indikator yang perlu dipertahankan kinerja
adalah peran serta pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan drainase.
Indeks kepuasan penduduk terhadap kinerja sistem drainase di Kecamatan Kuta
Alam adalah puas dengan nilai CSI sebesar 68,22%.
16. Kesimpulan dan Saran
SARAN
Disarankan Pemerintah Kota Banda Aceh perlu memperlebar atau memperdalam
profil saluran drainase untuk perencanaan selanjutnya sesuai dengan hitungan
hidrologi dan hirolika, agar kinerja sistem drainase Kecamatan Kuta Alam dapat
meningkat.
Disarankan kepada Penduduk Kecamatan Kuta Alam perlu ikut aktif berpartisipasi
dalam menentukan jadwal pemeliharaan rutin, membentuk struktur organisasi
pengelola drainase, dan merumuskan regulasi terkait dengan pengelolaan
drainase pada masing-masing gampong, agar kinerja sistem drainase dapat
meningkat.
17. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BATHOH – BANDA ACEH
2020