Dokumen tersebut membahas pentingnya service excellence bagi tenaga medis, terutama dalam berkomunikasi dengan pasien. Service excellence dipengaruhi oleh komunikasi nonverbal, keramahan, dan kemampuan memahami pasien. Tujuannya adalah mengurangi komplain dengan memberikan layanan terbaik kepada pasien.
Rumah sakit adalah tempat di mana pasien mencari perawatan medis dan dukungan emosional. Service excellence, atau layanan prima, menjadi kunci untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya. Dengan menerapkan service excellence, rumah sakit dapat meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan reputasi mereka.
Rumah sakit adalah tempat di mana pasien mencari perawatan medis dan dukungan emosional. Service excellence, atau layanan prima, menjadi kunci untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya. Dengan menerapkan service excellence, rumah sakit dapat meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan reputasi mereka.
Komunikasi efektif diperlukan untuk menjamin komunikasi antar profesional pemberi asuhan di Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan dapat berjalan dengan cepat, tepat, informatif, dan tidak bermakna ganda. Hal ini juga meningkatan mutu dan keselamatan pasien selama pelayanan. Puskesmas menyusun standar terhadap tatacara komunikasi antar PPA selama asuhan pasien berjalan.
Komunikasi efektif diperlukan untuk menjamin komunikasi antar profesional pemberi asuhan di Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan dapat berjalan dengan cepat, tepat, informatif, dan tidak bermakna ganda. Hal ini juga meningkatan mutu dan keselamatan pasien selama pelayanan. Puskesmas menyusun standar terhadap tatacara komunikasi antar PPA selama asuhan pasien berjalan.
4. Training Objective:
• Peserta menyadari
pentingnya service
excellence
• Mengidentifikasi
kemampuan
service excellence
yang dimiliki
(Nonferbal
communication)
• Mampu melakukan
service excellence
5. Did you know?
• Pasien komplain yang dicatat oleh National
Health Service (NHS) mencapai 174.900 atau
sekitar 480 per hari (2013 hingga tahun 2014)
• Komplain dapat mempengaruhi kesehatan: 95%
dokter mengalami stress saat adanya komplain.
• Hal ini juga menyebabkan terganggunya
kehidupan professional dan personalnya sekitar
50% kasus. Hanya 25% stressnya hilang
sepenuhnya setelah kasus ditutup.
• 50% dari pasien/keluarganya tidak paham
tentang apa yang dikatakan oleh dokternya ketika
pasien dan keluarganya pulang.
8. Service excellence
Suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan
kebutuhan pasien dengan mutu tertinggi dalam hal ini yang dilakukan
di RSU Kertha Usada (Maddy, 2009; Lilis et al, 2020)
28. PATIENT AS A FRIEND
“THINKING THAT YOU ARE
THE PATIENT”
29. TARGET
• ZERO Complaint cause by bad grooming
• ZERO complaint cause by non verbal communication
• ZERO complaint cause by miscommunication
• ZERO complaint cause by medical team not ontime
• ZERO complaint cause by bad hospitality