M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
SAP_Anemia_Pada_Ibu_Hamil_docx.docx
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANEMIA PADA IBU HAMIL
DI POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Disusun oleh :
Angkatan A14 Periode III
1. Retno Dewi Anggraini, S.Kep 131813143034
2. Sacharisa Agape Sudiani, S.Kep 131813143068
3. Siti Sholihah, S.Kep 131813143007
4. Titin Paramida, S.Kep 131813143063
5. Yeni Rahayu, S.Kep 131813143039
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Stase : Profesi Keperawatan Maternitas
Pokok Bahasan : Masalah kesehatan pada Ibu hamil
Sub Pokok Bahasan : Anemia pada Ibu hamil
Sasaran : Keluarga dan pasien Poli Hamil RSUD Dr. Soetomo
Tempat : Poli Hamil RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
A. Latar Belakang
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan
makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak
stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya
kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering
mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai
macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa
wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh
semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan
kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nasional
65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia gangguan medis
yang paling umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekurang –
kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini memiliki insiden komplikasi puerperal
yang lebih tinggi, seperti infeksi, daripada wanita hamil dengan nilai hematologi
normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen.
Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan meningkatkan curah jantung.
Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi ventricular.
Dengan demikian, anemia yang menyertai komplikasi lain (misalnya,
preeklampsia) dapat mengakibatkan jantung kongestif.
3. Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah
pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik.
Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. Sekitar 80% kasus anemia pada masa
hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi (Arias, 1993). Dua puluh persen
(20%) sisanya mencakup kasus anemia herediter dan berbagai variasi anemia
didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat, anemia sel sabit dan talasemia.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ± 30 menit, diharapkan Ibu hamil
memahami tentang anemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia, ibu hamil
dapat dapat :
a) Menyebutkan pengertian anemia.
b) Menyebutkan penyebab anemia
c) Menyebutkan klasifikasi anemia
d) Menyebutkan tanda dan gejala anemia
e) Menyebutkan screening anemia
f) Menyebutkan pencegahan dan perawatan anemia.
g) Menyebutkan komplikasi anemia
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
E. Media
1. LCD
2. Presentation Power Point
3. Leaflet
4. F. Pengorganisasian
Pembimbing Akademik : Mira Triharini, S.kp., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ratnawati, Amd., Keb
Penyaji : Titin Paramida
Moderator : Sacharisa Agape Sudiani
Observer : Siti Sholihah
Fasilitator : Retno Dewi Anggraini
Notulen : Yeni Rahayu
G. Job Description
No. Nama Sie Job Description
1. Moderator 1. Membuka dan menutup acara
2. Mengatur jalannya acara dari awal hingga akhir
3. Memperkenalkan diri dan tim penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan
5. Memimpin jalannya acara
2. Penyuluh 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan
disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
3. Fasilitator 1. Membantu dan mengondisikan peserta selama penyuluhan
berlangsung
2. Meminta tanda tangan peserta yang hadir (absensi)
3. Membantu mengajukan pertanyaan untuk evaluasi hasil
4. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
4. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban penyaji sebagai
dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan disesuaikan dengan
rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan penyuluhan
5. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama penyuluhan
berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat proses
kegiatan penyuluhan
6. PJ 1. Mempertanggungjawabkan terselenggaranya acara
penyuluhan
2. Mengkoordinasi tim penyuluhan
5. H. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. Pembukaan a. Memberi salam
b. Menjelaskan tujuan
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
5 menit
2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan
pengertian anemia
b. Menjelaskan tanda
dan gejala anemia
c. Menjelaskan
penatalaksaan anemia
d. Menyebutkan
pencegahan dan
perawatan anemia.
e. Menyebutkan prinsip
utama perawatan
anemia
a. Mendengarkan dan
memperhatikan
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Mendengarkan dan
memperhatikan
d. Mendengarkan dan
memperhatikan
15 menit
3. Penutup a. Melakukan Tanya
jawab dengan peserta
penyuluhan
b. Menutup penyuluhan
dan menyimpulkan
c. Mengucapkan salam
a. Bertanya atau
menjawab
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Menjawab salam
10 menit
I. Setting Tempat
Keterangan :
: Peserta penyuluhan (pasien dan keluarga pasien)
Layar
Penyaji
Pembimbing Klinik/CE
P
Meja
P
P P P P P
P
P
Penyaji
6. J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa dalam memberikan materi penyuluhan
b) Media dan alat memadai
c) Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama
proses penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a) 80% pertanyaan dapat dijawab oleh peserta.
7. LAMPIRAN MATERI
A. Defenisi Anemia
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer,
2002 : 935).
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia
akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam
maanan. Gangguan penyerapan, peningkatan ebutuhan zat besi atau karena
terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada
perdarahan. Wanita hamil butuh zatbesi sekitar 40 mg perhari atau 2 kali lipat
kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap
kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu
singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan
yang bai minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga
badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan
cadangan zat besinya (Mardliyanti, 2006).
B. Penyebab Anemia
Penyebab anemia umumnya adalah kurang gizi, kurang zat besi,
kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit-penyakit kronik
(Mochtar, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah:
1. Umur ibu
Ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun yaitu 74% menderita anemia dan ibu hamil yang berumur 20-35
tahun yaitu 50,5% menderita anemia.
8. Faktor umur merupakan faktor kejadian anemia pada ibu
hamil.umur seorang ibu berkaitan dengan alat-alat reproduksi wanita.
Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun.
Kehamilan diusia <20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan
anemia karena pada kehamilan diusia <20 tahun secara biologis belum
optimal emosinya cendrung labil, mentalnya belum matang sehingga
mudah mengalami keguncangan yang mengakibatan kurangnnya perhatian
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya.
Sedangkan pada usia >35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan
daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang seing menimpa diusi ini.
Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat
berpengaruh terhadap kejadian anemia (Amirudin dan Wahyuddin, 2004)
2. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahiran oleh seorang ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan
mempunyai resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila
tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama hamil zat-zat gizi
akan terbai untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya. (Djalimus dan
Herlina, 2008)
3. Jarak kehamilan
Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya
anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan
pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi
kebutuhan nutrisi janin yang dikandung. ( Wiknjosastro, 2005)
4. Pendidikan
Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan
anemia yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan gizi banyak di
jumpai daerah pedesaan dengan malnutrisi atau kekurangan gizi.
Kehamilan dan persalinan dengan jarak yanng berdekatan, dan ibu hamil
dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah. ( Amirudin dan
Herlina 2004).
9. C. Klasifikasi Anemia
Pembagian anemia menurut Marmi (2011) :
1. Hb 11 gr/dl : Normal
2. Hb 9 - 10 gr/dl : Anemia ringan
3. Hb 7 – 8 gr/dl : Anemia sedang
4. Hb <7 gr/dl : Anemia berat
Anemia juga dapat digolongkan menjadi :
a. Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi)
Anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
b. Anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B12)
Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali
karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban
sehingga dapat diberikan transfusi darah.
c. Anemia hemolitik (pemecah sel-sel darah lebih cepat dari pembentukan)
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah
yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan
kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala
komplikasi bila terjadi kelainan pada organ - organ vital.Pengobatannya
tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan
oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah
darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil.
Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
10. d. Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah).
Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel
darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan
diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan
pemeriksaan retikulosi.
D. Tanda dan Gejala Anemia
1. Anemia Ringan : biasanya tidak menimbulkan tanda dan gejala apapun,
jika anemia kronis tubuh dapat beradaptasi dan mengimbangi perubahan,
dalam hal ini mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi
berat (Proverawati, 2011).
2. Anemia Sedang : kelelahan, penurunan energi, kelemahan, sesak nafas
ringan, tampak pucat karena kekurangan oksigendalam jaringn tubuh
(Atikah, 2011)
3. Anemia Berat : perubahan warna tinja, denyut nadi cepat, penurunan
tekanan darah, frekuensi nafas cepat, pucat / kulit dingin, pusing, sakit
kepala dan nyeri dada, sembeli, daya konsentrasinya menurun, rambut
rontok dan memburuknya masalah jantung (Proverawati, 2011).
Gejala yang khas pada anemia adalah kuku menjadi rapuhdan cekung
mirip sendok (koilorika) permukaan lidah menjadi licin karena peradangan
pada sudut mulut dan nyeri menelan. Gejala anemia pada ibu hamil yang
paling sering dijumpai yaitu mata berkunang – kunang, malasie. Di
masyarakat gejala anemia dikenal 5 L yaitu Letih, Lesu, Lemah, lelah dan
lunglai
E. Pemeriksaan Penunjang Anemia
1. Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun
2. Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume
korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP).
Pansitopenia (aplastik).
3. Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons
sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
11. 4. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengindikasikan tipe khusus anemia).
5. LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :
peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
6. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa
anemia, misal: pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai
waktu hidup lebih pendek.
7. Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
8. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
9. Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi
(hemolitik)
10. Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/absorpsi
11. Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
12. TBC serum : meningkat (DB)
13. Feritin serum : meningkat (DB)
14. Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
15. LDH serum : menurun (DB)
16. Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
17. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas (AP).
18. Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah
dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia,
misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel
darah (aplastik).
19. Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan :
perdarahan GI.
12. F. Penatalaksanaan Anemia
1. Anemia Ringan
a. Kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10 gr/dl masih dianggap ringan
sehingga hanya perlu kombinasi 60 mg/hari zat besi dan 500 mg asam
folat peroral sehari sekali (Arsman, 2004)
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan yang baik
dikonsumsi selama hamil misal : daging, sayur hijau seperti baya, daun
singkong, kangkung, kacang – kacangandan buah – buahan
(Pudiastuti, 2010).
2. Anemia Sedang
a. Preparat besi seros 600 – 1000 mg/hari seperti sulfat feroas atau
glukosa ferous (Winjusastra, 2005).
b. Meningkatkan konsumsi tablet besi secara rutin dan mengkonsumsi
makanan bergizi serta banyak mengandung zat besi (Manuaba, 2010)
c. Memberikan tablet tambah darah sehari1 tablet / 90 tablet selama
hamil (Ratna, 2011).
3. Anemia Berat
a. Preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg 6 bulan selama hmil
dilanjutkan sampai 3 bulan setelah melahirkan(Arisman, 2004).
4. Pemberian tablet Fe.
Ketentuan pemberian tablet Fe untuk ibu hamil, yaitu:
1. Sehari 1 tablet selama minimal 90 tablet.
2. Dimulai pada waktu pertama kali pemeriksaan hamil.
3. Diberikan tanpa pemeriksaan Hb.
4. Bila bumil telah melahirkan tapi Fe yang dimakan belum mencukupi
90 tablet, maka harus diteruskan sampai selesai.
Efek samping pemberian tablet Fe, yaitu:
Menimbulkan gejala antara lain: mual – muntah, kadang diare / sulit BAB.
Tinja akan berwarna kehitaman (tapi tidak berbahaya).
13. Cara makan obat:
Minum tablet tambah darah setelah makan malam / menghindari gejala
efek samping. Dianjurkan untuk tidak minum bersama dengan susu, teh,
kopi dan tablet kalk.
G. KOMPLIKASI
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai.
a. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan
: abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
b. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan
prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim, asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah
terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
c. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer
maupun sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan
tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia
dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh,
mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
d. Pada bayi : IQ rendah, stunting, gangguan tumbuh kembang, GDD
(Global Development Delay)
H. DIET UNTUK MENCEGAH ANEMIAPADA IBU HAMIL
1. Mengkomsumsi buah yang tinggi vitamin C : Jeruk, Jambu biji, Pepaya,
Kiwi, Stroberi, Nanas, Mangga.
2. Mengkonsumsi cukup kalori
3. Mengkonsumsi makanan tinggi zat besi : Bayam, Daging merah, Kacang
merah, Tomat, Telur.
4. Mengkonsumsi makanan tinggi protein : Telur, Kacang almond, Dada
ayam, Gandum, Keju cottage, Yogurt, Susu, Daging sapi, Ikan tuna,
Udang.
14. DAFTAR PUSTAKA
Morgan Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Pansuan Praktik. Jakarta: EGC.
Loowdermilk,dkk.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC.
Taber Ben-zion,M,D.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan
Ginekologi.Jakarta:EGC.
Prawirohardjo, Sarwono.2006.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal
dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Nanda.2009. Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC
Smeltzer Suzannec, Brenda Bare G.2002. Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah.
Penerbit Buku Kedokteran:Jakarta.
Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
Winkyosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta: EGC
Handayani Wiwik dan Andi Sulistyo. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika
15. DAFTAR HADIR PESERTA PKRS
Tempat : Poli Hamil RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
16. DAFTAR HADIR MAHASISWA SAAT PKRS
Tempat : Poli Hamil RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
17. DAFTAR HADIR PEMBIMBING SAAT PKRS
Tempat : Poli Hami; RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
18. LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN
“ANEMIA PADA IBU HAMIL”
DI POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan
Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: power point & leaflet
4 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 10)
5 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
oleh mahasiswa
6 Pengorganisasian penyelenggaran
penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5 Menyebutkan materi penyuluhan
6 Menggali pengetahuan peserta
Pelaksanaan:
7 Penyampaian materi penyuluhan
8 Memberikan kesempatan kepada sasaran
penyuluhan untuk mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang
disampaikan
9 Menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peserta penyuluhan
10 Peserta antusias dalam mengikuti
penyuluhan
Evaluasi:
19. 11 Menanyakan kepada peserta penyuluhan
tentang materi yang diberikan
12 Moderator penyimpulkan hasil
penyuluhan
13 Membagikan leaflet
14 Ucapan terimakasih kepada peserta
15 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
16 Peserta yang hadir 10 orang
17 Acara dimulai tepat waktu
18 Peserta mengikuti acara sesuai dengan
aturan yang disepakati
19 Peserta memahami materi yang telah
disampaikan dan menjawab pertanyaan
dengan benar
Surabaya, 10 Januari 2019
Observer
(..................................................)
20. LEMBAR EVALUASI MAHASISWA
PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN
“ANEMIA PADA IBU HAMIL”
DI POLI HAMIL RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
No
Struktur Penilaian
Keterlaksanaan (Sesuai dengan
Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Moderator
1 Membuka acara penyuluhan
2 Memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
3 Menyebutkan kontrak waktu
penyuluhan.
4 Memotivasi peserta untuk bertanya
5 Memimpin jalannya diskusi dan
evaluasi
6 Menutup acara penyuluhan.
Penyuluh
7 Menjelaskan materi penyuluhan
dengan jelas dan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
8 Memotivasi peserta untuk tetap aktif
dan memperhatikan proses
penyuluhan
9 Menjawab pertanyaan peserta.
Fasilitator
10 Ikut bergabung dan duduk bersama di
antara peserta
11 Menjawab pertanyaan jika ada
peserta yang bertanya kepadanya
12 Memotivasi peserta untuk bertanya
materi yang belum jelas
13 Menjelaskan tentang istilah atau hal-
hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
Observer
14 Mencatat nama, dan jumlah peserta,
serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan
jalannya proses penyuluhan.
15 Mencatat pertanyaan yang diajukan
peserta
16 Mengamati perilaku verbal dan non
verbal peserta selama proses
21. penyuluhan.
17 Mengevaluasi hasil penyuluhan
dengan rencana penyuluhan
18 Menyampaikan evaluasi langsung
kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
Surabaya, 10 Januari 2019
Observer
(..................................................)
22. LEMBAR NOTULEN
Kegiatan : Penyuluhan
Pokok Bahasan : Masalah kesehatan pada Ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan : Anemia pada Ibu Hamil
Tempat : Poli Hamil RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
Jam Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
24. FORMAT PENILAIAN PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT
(PKRS)
I. Penyajian
No. Aspek Yang Dinilai Bobot
1 2 3 4
1. Sesuai waktu yang dialokasikan
2. Menggunakan bahasa yang bisa dimengerti
3. Kelancaran dan kejelasan penyajian
4. Kemampuan mengemukakan intisari
penyuluhan
5. Penampilan penyaji dalam penyuluhan
TOTAL : ……………..
II. Isi Penyuluhan ( Bobot : 4 )
No. Aspek Yang Dinilai Bobot
1 2 3 4
1. Kesesuaian TIK denga TIU
2. Kesesuaian materi dengan TIK
3. Kesesuaian kegiatan penyuluhan
4. Kesesuian Media/ alat dan sumber
5. Kesesuian alat evaluasi
TOTAL : ……………..
III. Tanya Jawab ( Bobot : 3)
No. Aspek yang Dinilai Bobot
1 2 3 4
1. Ketepatan Menjawab
2. Kemampuan mengemukan argumen
3. Sikap penyuluh menanggapi pertanyaan
TOTAL : ……………..
Score Akhir = ( Penyajian + Isi + Tanya Jawab ) X 100 = ……..
52
Surabaya, _____, ________________, 2018
(_________________________________)
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik