SAHABAT YANG ABADI Suasana pagi itu cerah dan bersahabat.sang surya telah merekah dari ufuk timur menerangi kaki langit untuk memenuhi kewajibannya menyinari cakrawala.aku keluar dengan langkah ringan dari rumah pamanku yaitu didaerah sekitar kalianget yang sudah setengah bulan aku disana.ku langkahkan kaki menuju pantai yang sudah rutin aku lakukan selama ada disana.hari itu aku sangat gembira.sesekali dari mulutku tersungging sebuah senyuman.sapaan dari tetangga aku tanggapi dengan ramah. Di mulut gang, seperti biasa bu ijah si pemilik warung nasi sibuk melayani pelanggannya. Tidak jauh dari tempat itu, Abu sedang membantu ayahnya. Kulanjutkan perjalanan menuju pantai, jalan masih sepi ketika ku lalui, memang sengaja aku berangkat pagi sekali.alasannya,akuingin menghirup udara bersih dan segar. Sesampai di pantai aku duduk-duduk di pasir, tiba-tiba terdengar suara di dekat telingaku. “ya Alloh sehatkan tubuhku, cerdaskan otakku, bersihkan hatiku, indahkan akhlak ku. Suara tersebut berasal dari sosok pemuda seumuranku yang baru