The document discusses using social media and online fundraising. It notes that social networks can be used to create awareness and demand through public networks and deliver programs more effectively through private networks. Various roles of social media are listed, such as marketing and promotion (80%), viral awareness (72%), and marketing research (43%). It provides tips such as using the right tools for the problem, using public networks for recruitment, and private networks for programs.
More companies and institutions are looking for robust solutions to support their training programmes. They want to follow sustainable approaches that enhance learning and teaching over the internet.
E factor presentation social entrepreneurshipJonah Lupton
The document provides biographical information about Jonah Lupton and his involvement in several social entrepreneurship and philanthropic organizations. It then discusses what qualifies as a social entrepreneur, how they pursue social change through business, and factors that motivate philanthropic giving. The last sections summarize Lupton's Inspired Futures Foundation, which provides funding and resources to social entrepreneurs, and CharityAlly, a fundraising platform he co-founded to help non-profits engage donors online.
This document discusses the characteristics of "digital natives", or people born after 1985 who have grown up with digital technology being ubiquitous. It notes that digital natives have experienced major technological changes and developments throughout their lifetimes, from personal computers to the internet, smartphones, social media, and more. As a result, digital natives are constantly connected, multi-tasking, and expect to be able to access and share information anytime, anywhere, through various devices. Their ideas around communication, learning, content creation and sharing, and intellectual property differ from older "digital immigrants".
The document discusses using social media and online fundraising. It notes that social networks can be used to create awareness and demand through public networks and deliver programs more effectively through private networks. Various roles of social media are listed, such as marketing and promotion (80%), viral awareness (72%), and marketing research (43%). It provides tips such as using the right tools for the problem, using public networks for recruitment, and private networks for programs.
More companies and institutions are looking for robust solutions to support their training programmes. They want to follow sustainable approaches that enhance learning and teaching over the internet.
E factor presentation social entrepreneurshipJonah Lupton
The document provides biographical information about Jonah Lupton and his involvement in several social entrepreneurship and philanthropic organizations. It then discusses what qualifies as a social entrepreneur, how they pursue social change through business, and factors that motivate philanthropic giving. The last sections summarize Lupton's Inspired Futures Foundation, which provides funding and resources to social entrepreneurs, and CharityAlly, a fundraising platform he co-founded to help non-profits engage donors online.
This document discusses the characteristics of "digital natives", or people born after 1985 who have grown up with digital technology being ubiquitous. It notes that digital natives have experienced major technological changes and developments throughout their lifetimes, from personal computers to the internet, smartphones, social media, and more. As a result, digital natives are constantly connected, multi-tasking, and expect to be able to access and share information anytime, anywhere, through various devices. Their ideas around communication, learning, content creation and sharing, and intellectual property differ from older "digital immigrants".
Dokumen tersebut membahas upaya merekonstruksi dan reaktualisasi nilai patriotisme warga negara dalam perspektif pendidikan kewarganegaraan berbasis karakter. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam membentuk warga negara yang baik dengan mengajarkan hak dan kewajiban. Salah satu indikator merosotnya kewargaan negara adalah patriotisme. Oleh karena it
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamAnang Sarbaini
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan pentingnya pendidikan nilai di Indonesia, di mana pendidikan era modern yang lebih menitikberatkan pada pendidikan bebas nilai telah memporakporandakan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan menyebabkan pergeseran sistem pendidikan serta perubahan sosial yang mengakibatkan pergeseran nilai dan degradasi moral pada peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan nil
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi model pembinaan kepatuhan siswa terhadap norma sekolah di SMA Korpri Banjarmasin. Studi awal menunjukkan pengembangan model berbasis konsep siswa patuh, penataan iklim sekolah yang kondusif, dan sikap guru yang mendukung. Iklim sekolah ditata dengan memberi ruang bebas aktifitas siswa, menata kelas tidak berurutan tetapi menekankan ketertiban, dan mewarnai lingkungan sekol
PEMBINAAN KEPATUHAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAHAnang Sarbaini
Buku ini membahas tentang pembinaan nilai, moral, dan karakter kepatuhan peserta didik terhadap norma keteriban di sekolah. Buku ini menjelaskan landasan konseptual, teori, yuridis, dan empiris tentang pendidikan nilai, moral, dan karakter serta kepatuhan peserta didik terhadap aturan sekolah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas upaya rekonstruksi dan reaktualisasi patriotisme melalui pendidikan kewarganegaraan berbasis karakter untuk menciptakan warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
2. Patriotisme didefinisikan sebagai perasaan cinta kepada tanah air yang seharusnya diaktualisasikan dalam partisipasi masyarakat, namun patriotisme k
Dokumen tersebut membahas upaya merekonstruksi dan reaktualisasi nilai patriotisme warga negara dalam perspektif pendidikan kewarganegaraan berbasis karakter. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam membentuk warga negara yang baik dengan mengajarkan hak dan kewajiban. Salah satu indikator merosotnya kewargaan negara adalah patriotisme. Oleh karena it
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamAnang Sarbaini
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan pentingnya pendidikan nilai di Indonesia, di mana pendidikan era modern yang lebih menitikberatkan pada pendidikan bebas nilai telah memporakporandakan nilai-nilai luhur kemanusiaan dan menyebabkan pergeseran sistem pendidikan serta perubahan sosial yang mengakibatkan pergeseran nilai dan degradasi moral pada peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan nil
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi model pembinaan kepatuhan siswa terhadap norma sekolah di SMA Korpri Banjarmasin. Studi awal menunjukkan pengembangan model berbasis konsep siswa patuh, penataan iklim sekolah yang kondusif, dan sikap guru yang mendukung. Iklim sekolah ditata dengan memberi ruang bebas aktifitas siswa, menata kelas tidak berurutan tetapi menekankan ketertiban, dan mewarnai lingkungan sekol
PEMBINAAN KEPATUHAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAHAnang Sarbaini
Buku ini membahas tentang pembinaan nilai, moral, dan karakter kepatuhan peserta didik terhadap norma keteriban di sekolah. Buku ini menjelaskan landasan konseptual, teori, yuridis, dan empiris tentang pendidikan nilai, moral, dan karakter serta kepatuhan peserta didik terhadap aturan sekolah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas upaya rekonstruksi dan reaktualisasi patriotisme melalui pendidikan kewarganegaraan berbasis karakter untuk menciptakan warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
2. Patriotisme didefinisikan sebagai perasaan cinta kepada tanah air yang seharusnya diaktualisasikan dalam partisipasi masyarakat, namun patriotisme k