Ada isitila "lupa diri", mengapa bisa terjadi? karena dia tidak memahami keberadaan dirinya, dia jarang "ngaca diri", tidak mau belajar tentang diri manusia. Ayo kita coba mengenal diri kita masing-masing
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Presentasi powerpoint ini diresume berdasarkan buku berjudul "Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?" yang ditulis oleh Syaikh Fathi Yakan. Dimohon bagi yang ingin mendownload agar tidak merubah data diri pembuat. Kami membuat ini untuk memudahkan kalian, sehingga tolong hargai apa yang kami buat.
Suyuthi mengatakan, “Di antara tanda keberkahan ilmu dan wujud syukur atas nikmat ilmu adalah menisbatkan ilmu kepada yang mengucapkannya. Abu Abdillah Ash-Shuri mengatakan, Abdul Ghani bin Said bercerita kepadaku, “Ketika buku karyaku sampai ke tangan Abdullah Al-Hakim dia mengucapkan terima kasih atas pemberian buku tersebut dan dia bercerita bahwa dia mendiktekan buku tersebut kepada banyak orang. Di antara isi surat terima kasihnya kepadaku adalah pengakuan bahwa dia mendapatkan banyak tambahan ilmu dengan sebab buku tersebut dan setiap tambahan ilmu yang dia dapatkan dia selalu sampaikan bahwa dia mendapatkannya dariku.”
Terima kasih atas perhatiannya. Jazakumullah khairan.
Akhukum fillah,
Salman Al-Farisi
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Ada isitila "lupa diri", mengapa bisa terjadi? karena dia tidak memahami keberadaan dirinya, dia jarang "ngaca diri", tidak mau belajar tentang diri manusia. Ayo kita coba mengenal diri kita masing-masing
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Presentasi powerpoint ini diresume berdasarkan buku berjudul "Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam?" yang ditulis oleh Syaikh Fathi Yakan. Dimohon bagi yang ingin mendownload agar tidak merubah data diri pembuat. Kami membuat ini untuk memudahkan kalian, sehingga tolong hargai apa yang kami buat.
Suyuthi mengatakan, “Di antara tanda keberkahan ilmu dan wujud syukur atas nikmat ilmu adalah menisbatkan ilmu kepada yang mengucapkannya. Abu Abdillah Ash-Shuri mengatakan, Abdul Ghani bin Said bercerita kepadaku, “Ketika buku karyaku sampai ke tangan Abdullah Al-Hakim dia mengucapkan terima kasih atas pemberian buku tersebut dan dia bercerita bahwa dia mendiktekan buku tersebut kepada banyak orang. Di antara isi surat terima kasihnya kepadaku adalah pengakuan bahwa dia mendapatkan banyak tambahan ilmu dengan sebab buku tersebut dan setiap tambahan ilmu yang dia dapatkan dia selalu sampaikan bahwa dia mendapatkannya dariku.”
Terima kasih atas perhatiannya. Jazakumullah khairan.
Akhukum fillah,
Salman Al-Farisi
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
6. Pengertian Asma’ul Husna
Secara bahasa:
Secara istilah:
Nama-nama yang indah dan baik
Nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki Allah,
sebagai bukti keagungan-Nya.
Menu
• “Dan Allah Swt. memiliki Asmā’ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut)
nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan.” (QS. Al-A’rāf [7]:180)
“Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang
mempunyai nama-nama yang terbaik”.
(QS. Thaha: 8)
7. Hadis tentang Asma’ul Husna
Menu
ِاحَو الِإ ًةَئاِم اًمْسا َينِعْسِتَو ًةَعْسِت ِ َّ ِ
ّلِل َّنِإ
َح ْنَم َرْتِوْلا ُّب ِحُي ٌرْتِو ُهَّنِإ ًاد
َةََََّّْلا ََََََ اََََِِف
.
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, Dia ganjil dan mencintai yang ganjil,
barangsiapa menghafalnya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah)
“Dari Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya
Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang
siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari)
9. arti
dalil
Penjelasan
arti
(MAHA MULIA)
1. AL-KARIM
Penjelasan Ulama
Allah Swt. Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah
yang memberi anugerah atau rezeki
kepada semua makhluk-Nya
“Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap
Tuhan Yang Maha Pemurah?” (QS. al-Infitār: 6)
Menurut imam al-Ghazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji,
menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli
berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan
dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila
kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju
dan berlindung kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau
perantara.
Asmaul Husna
10. Menebarkan kebaikan di manapun berada sehingga keberadaan
seorang muslim mendatangkan manfaat bagi siapa saja
Senantiasa menunaikan amanah yang diberikan kepadanya,juga selalu menepati janji
yang diucapkan.
Bersikap pemaaf dan lapang dada kepada siapa saja yang sudah
berbuat zalim kepadanya
Mencintai Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala
perintah dan menjauhi larangan-Nya
IMPLEMENTASI
AL-KARIM
Asmaul Husna
contoh
11. (Maha Memberi Keamanan dan Maha Tepercaya) المؤمن
Allah Maha memberi keamanan dan Maha terpercaya
dalam menepati janji-Nya (memberi ganjaran terhadap
yang taat dan menghukum terhadap pelaku maksiat)
2. AL-MU’MIN
Berkaitan dengan itu, Rasulullah saw. bersabda:
“Demi Allah tidak beriman. Demi Allah tidak
beriman. Demi Allah tidak beriman. Para sahabat
bertanya, ‘Siapa ya Rasulullah saw.?’ Rasulullah
saw. menjawab, ‘Orang yang tetangganya
merasa tidak aman dari gangguannya.’”
(H.R. Bukhari dan Muslim).
Mengamalkan dan meneladani
al-Mu’min, artinya bahwa
seorang yang beriman harus
menjadikan orang yang ada di
sekelilingnya aman dari
gangguan lidah dan tangannya.
Asmaul Husna
12. Memberikan rasa aman kepada siapapun baik dari lisannya ataupun dari tindakan yang dapat
merugikan orang lain
Berpartisipasi aktif menjaga keamanan lingkungan sekolah dan masyarakat
Tumbuhnya sikap optimis, tegar menghadapi berbagai cobaan, karena Allah Swt. Telah
memberi ketenangan dan jaminan kepada setiap mukmin;
Mentaati rambu lalulintas dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan diri
sendiri dan orang lain saat berkendara di jalan umum
IMPLEMENTASI
AL-MUKMIN
Asmaul Husna
contoh
13. 3. Al-Wakil (Maha Pemelihara)
Allah Swt. yang memelihara dan
mengurusi segala kebutuhan
makhluk-Nya, baik itu dalam urusan
dunia maupun urusan akhirat.
“Allah Swt. pencipta segala sesuatu dan Dia Maha PEMELIHARA
atas segala sesuatu.” (Q.S. az-Zumar [39]:62)
Asmaul Husna
14. Senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan mohon penjagaan-Nya di dalam agama, dunia dan akhirat.
Memiliki kepedulian terhadap urusan saudara yang seiman di manapun berada.
Berdoa kepada Allah Swt. agar tetap terjaga dari kejahatan yang ditimbulkan manusia dan menjaga
diri agar tidak berbuat jahat kepada manusia
Menjaga segala hal yang diamanahkan kepada diri terkait urusan kemanusian dengan penuh
keikhlasan dan semangat.
IMPLEMENTASI
AL-WAKIL
Mengerahkan segala kekuatan yang sudah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya untuk
berkhidmat kepada umat dan memberi manfaat kepada mereka
Menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah Swt. Semata setelah berikhtiar agar tidak berputus asa ketika
keinginannya tidak terpenuhi atau tidak sombong ketika keinginannya tercapai.
Asmaul Husna
contoh
15. 4. Al-Matin (Maha Kokoh)
Allah Swt. adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan
kekokohan-Nya. Kekokohan dalam prinsip sifat-sifat-Nya.
Allah Swt. juga Mahakokoh dalam kekuatan-kekuatan-Nya.
Oleh karena itu, sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan
yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.
“Sungguh Allah Swt., Dialah pemberi rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi SANGAT KOKOH.” (QS. aż-Żariyāt [51]: 58)
Asmaul Husna
16. Memiliki tekad yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia
Berusahalah sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa nafsu yang terdapat dalam diri
sehingga seorang muslim tetap berada di jalan yang benar
Hanya berpegang teguh kepada tali agama Allah Swt. dan tidak ada sesuatupun yang
dapat membuatnya berpaling
Memiliki prinsip dan pendirian yang kokoh untuk menyebarkan Islam yang memberikan
rahmat kepada segenap alam (Islam Rahmatan Lil’alamin)
IMPLEMENTASI
AL-MATIN
Asmaul Husna
contoh
17. 5. Al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan)
Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu
yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha Mengumpulkan
apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah Swt.
berkehendak
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau MENGUMPULKAN manusia untuk
(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya
Allah Swt. tidak menyalahi janji.”(Q.S. Ali Imrān [3]: 9).
Asmaul Husna
18. Kuatkanlah semangat persatuan agar tidak mudah dipecah belah oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab
Kembangkan sikap toleran terhadap perbedaan antara sesama umat Islam selama
perbedaan tersebut bukan masalah ushul (pokok).
Tumbuhkan sikap ukhuwwah islamiyah di antara sesama umat Islam tanpa melihat ras,
etnis, bahkan negara
Mengajak umat Islam untuk senantiasa taat kepada Allah Swt., Rasul, dan ulil amri
selama perintah ulil amri tersebut tidak melanggar aturan agama
IMPLEMENTASI
AL-JAAMII
Asmaul Husna
contoh
19. 6. Al-’Adlu (Mahaadil) العدل
Mahaadil, sangat sempurna keadilan-Nya dan tidak terbatas,
keadilan manusia terbatas (kadang khilaf, salah, condong
terhadap sesuatu yang dicintainya dan lain-lain).
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’ān), sebagai kalimat yang BENAR DAN
ADIL. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat- Nya dan Dia-lah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. al- An’ām [6]: 115).
Asmaul Husna
20. Memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang dalam pergaulan sehari-hari
Hendaknya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga tidak menimbulkan masalah
Menetapkan hukum yang sama kepada siapa saja yang bersalah, tidak menerapkan seperti yang
dikatakan pepatah “tumpul ke atas tajam ke bawah”
Jadilah bagian dari solusi bukan bagian dari masalah untuk mendapat ketenangan dan kedamaian
dalam hidup
IMPLEMENTASI
AL-’ADL
Tidak melakukan keberpihakan ketika menjadi seseorang yang dipercaya untuk memutuskan suatu
perkara atau sesuatu yang lainnya
Bersikap sportif dengan berani mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.
Asmaul Husna
contoh
21. 7. Al-Akhir (Maha Akhir)
Allah Swt. Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-
Nya. Adapun kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya
kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang
Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya.
“Dialah Yang Awal dan AKHIR Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu “.
(Q.S. Al-Hadid [57]: 3).
Asmaul Husna
22. Menjadikan Allah Swt. sebagai tujuan peribadatan seorang hamba
Menyadari bahwa kematian pasti akan datang sehingga senantiasa termotivasi untuk
selalu beramal saleh
Meyakini sepenuh hati bahwa yang kekal abadi hanya Allah Swt. semata. Oleh karena
itu, seluruh sandaran hidup, tempat bergantung, tempat memohon hanya
kepada Allah Yang Maha Hidup;
IMPLEMENTASI
AL-AKHIR
Menu
Asmaul Husna
Penutup
contoh
24. Fungsi Iman Kepada Allah
• Dapat menyelamatkan seseorang dari segala sesuatu yang
menimpa dirinya karena orang yang beriman akan ditolong Allah.
• Hati menjadi tenang, tidak gelisah.
• Dapat mendatangkan keuntungan. Karena orang yang tidak beriman
akan selalu berada dlam kerugian.
• Sebagai pengendali perilaku yang dilarang Allah.
• Untuk mendorong seseorang dalam beribadah kepada Allah.
• Sebagai penyesuai diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah
lemah dan tidak berkekuatan jika dibandingkan dengan Allah.
• Dapat mempertebal keyakinan akan kekuasaan dan ke-Esaan Allah.
26. Al Karim
Menjadi orang yang Dermawan
• Menyisihkan uang jajan untuk infaq setiap hari
Jum’at
• Membantu teman yang sedang dalam
kesulitan
• Menjamu tamu yang datang kerumah
27. Al Mukmin
menjadi orang yang jujur
• Menyisihkan uang jajan untuk infaq setiap hari
Jum’at
• Membantu teman yang sedang dalam
kesulitan
• Menjamu tamu yang datang kerumah
28. Al Wakil
menjadi orang Bertawakkal
• Mandiri, tidak merepotkan orang lain
• Bekerja sungguh-sungguh karena Allah
29. Al Matin
menjadi orang kuat dan teguh pendirian
• Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan orang
lain
• Kuat dan sabar dalam menghadapi ujian
30. Al Jami’
menjadi orang yang memiliki karakter pemimpin
• Mempersatukan orang-orang yang sedang
berselisih
• Melaksanakan sholat berjamaah
• Hidup bermasyarakat, agar bermanfaat bagi
orang lain
31. Al ‘Adl
menjadi orang yang Adil
• Tidak memihak orang yang bersalah
• Menjaga diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan dari kezaliman
32. Al Akhir
menjadi orang yang bertaqwa
• Melaksanakan perintah Allah
– Sholat lima waktu
– Puasa
– Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
• Menjauhi larangan Allah
– Mencuri
– Minuman keras
– Berjudi
– Pergaulan bebas
– Melawan orang tua
34. mempelajari dan mengkajinya sehingga memiliki pengetahuan tentang Asmaulhusna. Dari sini kita mampu untuk
mengenal Allah Swt
menjadikan lafaz-lafaz Asmaulhusna sebagai bagian mengingat Allah Swt. dalam bentuk zikir
setelah melakukan salat fardu dan bagian dari bacaan doa yang dilantukan seorang
muslim.
mengusahakan dengan sekuat tenaga untuk menghafal asma-asma Allah Swt. yang terdapat dalam
Asmaulhusna.
menghafal ayat-ayat yang berkaitan dengan Asmaulhusna dan menjadikan hafalan tersebut
sebagai bacaan ketika melaksanakan salat
IMPLEMENTASI
AL-’ADL
menerapkan perilaku akhlakulkarimah dengan meneladani asma-asma Allah yang terdapat dalam
Asmaulhusna
35. Contoh: Ar-Rahman (Maha Penyayang)
Waktu MPLS di sekolah, siswa baru sangat mengagumi
perilaku Muhammad, salah seorang anggota OSIS. Hampir
semua siswa di sekolah itu menyukainya. Muhamamd
adalah siswa yang senantiasa patuh dan hormat terhadap
guru, menghargai sesama serta menyayangi adik-adik
kelasnya seperti terhadap adik sendiri. Intinya Muhammad
adalah siswa yang penyayang, dan ini berarti bersikap sesuai
dengan sifat Ar Rahman
36. Al-Hadi (Maha Pemberi Petunjuk)
Bersikap sesuai dengan sifat Allah Al-Hâdî
(Yang Maha Memberi Petunjuk) berarti kita
tidak boleh pelit dalam membagi
pengetahuan. Meneladani sifat Allah Al-Hâdî
juga berarti bahwa kita harus selalu
kooperatif (terbuka untuk bekerjasama)
dengan orang lain.
37. Membuat Kisah Pendek
Ar-Rahman: Maha Pengasih (kasih Allah pada makhluk-Nya, kasih ibu
pada anaknya, sayang anak pada ibunya, kasih kakak pada adiknya,
kebaikan kepada tetangga dan sesama, dsb)
Al-Hadi: Maha Pemberi Petunjuk (Hidayah Allah untuk makhluk-Nya,
kisah muallaf masuk Islam, pendosa yang bertaubat, dsb)
As-Salam: Maha Sejahtera (Karunia Allah untuk makhluk-Nya, kisah
para pencari rizki, orang kaya dan miskin dari segi harta, rezeki Allah
yang melimpah di alam, kisah hamba Allah yang kaya, kisah orang-
orang pinggiran dan hikmahnya, dsb)