Dokumen tersebut membahas masalah sistem pengapian pada mesin, khususnya ketika beban rendah dan menengah. Sistem vakum advancer digunakan untuk mengatur saat pengapian agar tetap dekat dengan tekanan maksimum pada berbagai kondisi beban mesin. Selain itu, masalah pada sistem pengapian konvensional yang menggunakan breaker points juga dibahas, seperti frekuensi pemutusan yang tinggi pada mesin bersilinder banyak

1. PERMASALAHAN SISTEM
PENGAPIAN

2. Vakum Advancer
 Pada saat beban rendah dan menengah, kecepatan
bahan bakar rendah karena tolakan rendah,
temperatur rendah, campuran kurus.
 Waktu pembakaran menjadi lebih lama.
 Agar mendapat tekanan pembakaran maksimum
tetap dekat pda TMA, maka saat pengapian harus
dimajukan

3. Vakum Advancer

4. Vakum Advancer
Vakum tidak bekerja
 Pada putaran idle dan beban penuh
 Pada beban rendah, kevakuman menjdai rendah,
maka saat pengapian tidak berubah
Vakum advancer bekerja
 Vakum tinggi, membran tertarik, saat pengapian
maju

5. Masalah Pengapian konvensional
 Kelemahan utama pada
breaker points
 Engine dengan jumlah
silinder banyak pada
rpm tinggi, maka
frekuensi pemutusan
breaker point tinggi

6. Penyetelan Celah Platina
 Sudut Dwell Besar
 Sudut Buka Kecil

7. Penyetelan Celah Platina
 Sudut Dwell Kecil
 Sudut Buka Besar

8. Penyetelan Celah Platina

9. Penyetelan Celah Platina
 Kemampuan pengapian
ditentukan oleh kuat arus
primer
 Untuk mencapai kuat arus
primer maksimal
diperlukan waktu
pemutusan breaker point
yang cukup
• Waktu pemutusan kontak pendek
• Arus primer tidak maksimum
• Kemampuan pengapian kurang

10. Penyetelan Celah Platina
• Waktu pemutusan kontak
panjang
• Arus primer terlalu besar
• Kemampuan pengapian sangat
baik
• Platina menjadi cepat panas
• Kontak pemutus menjadi cepat
aus