Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rumah Sakit Umum Daerah "Bagas Waras" Kabupaten Klaten. RSUD ini didirikan untuk memenuhi hak dasar rakyat akan pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanannya. Peraturan ini mengatur tentang tujuan, tugas, wewenang, organisasi, dan unsur-unsur kelembagaan RSUD tersebut.
Undang-undang ini mengatur tentang Rumah Sakit yang meliputi ketentuan umum, asas dan tujuan, tugas dan fungsi, tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah, persyaratan pendirian rumah sakit mencakup lokasi, bangunan, prasarana, dan sumber daya manusia. Rumah sakit bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan pemerintah bertanggung jawab menyediakan rumah sakit dan memastikan ak
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2019. DAK Fisik bidang kesehatan digunakan untuk membiayai sarana prasarana dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengelolaan DAK Fisik meliputi penganggaran, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemantauan/evaluasi oleh dinas kesehatan dan rumah sakit
[Ringkasan]
Keputusan Direktur RSD Kol. Abundjani Bangko menetapkan standar pengelolaan sumber daya manusia bidang kesehatan di rumah sakit tersebut. Standar tersebut mencakup pengelolaan secara makro dan mikro, termasuk perencanaan, rekrutmen, evaluasi, dan pengembangan sumber daya manusia bidang kesehatan. Keputusan ini juga menetapkan prosedur penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan klasifikasi
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan yang mencakup DAK fisik reguler, penugasan, dan afirmasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan di daerah yang mencakup penyusunan rencana
Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko menetapkan pedoman pelayanan kesehatan baru yang tercantum dalam lampiran keputusan. Pedoman ini wajib diikuti oleh seluruh tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit secara efektif dan efisien. Komite Medik bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pedoman ini.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang Rumah Sakit Umum Daerah "Bagas Waras" Kabupaten Klaten. RSUD ini didirikan untuk memenuhi hak dasar rakyat akan pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanannya. Peraturan ini mengatur tentang tujuan, tugas, wewenang, organisasi, dan unsur-unsur kelembagaan RSUD tersebut.
Undang-undang ini mengatur tentang Rumah Sakit yang meliputi ketentuan umum, asas dan tujuan, tugas dan fungsi, tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah, persyaratan pendirian rumah sakit mencakup lokasi, bangunan, prasarana, dan sumber daya manusia. Rumah sakit bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan pemerintah bertanggung jawab menyediakan rumah sakit dan memastikan ak
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2019. DAK Fisik bidang kesehatan digunakan untuk membiayai sarana prasarana dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pengelolaan DAK Fisik meliputi penganggaran, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pemantauan/evaluasi oleh dinas kesehatan dan rumah sakit
[Ringkasan]
Keputusan Direktur RSD Kol. Abundjani Bangko menetapkan standar pengelolaan sumber daya manusia bidang kesehatan di rumah sakit tersebut. Standar tersebut mencakup pengelolaan secara makro dan mikro, termasuk perencanaan, rekrutmen, evaluasi, dan pengembangan sumber daya manusia bidang kesehatan. Keputusan ini juga menetapkan prosedur penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan klasifikasi
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. Dokumen ini menjelaskan ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan yang mencakup DAK fisik reguler, penugasan, dan afirmasi. Dokumen ini juga menjelaskan pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan di daerah yang mencakup penyusunan rencana
Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Kol. Abundjani Bangko menetapkan pedoman pelayanan kesehatan baru yang tercantum dalam lampiran keputusan. Pedoman ini wajib diikuti oleh seluruh tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit secara efektif dan efisien. Komite Medik bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pedoman ini.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 mengatur tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit. Peraturan ini menetapkan ketentuan umum tentang definisi rumah sakit, bentuk rumah sakit, serta klasifikasi dan perizinan rumah sakit yang meliputi izin mendirikan, izin operasional, perubahan izin, registrasi, akreditasi, pembinaan dan pengawasan rumah sakit.
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2018, yang bertujuan untuk membantu pembangunan kesehatan di daerah sesuai prioritas nasional. Dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas kesehatan dasar, rujukan, dan farmasi di seluruh Indonesia.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Rendra GUnawan
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit mengatur tentang klasifikasi rumah sakit berdasarkan bentuk, jenis pelayanan, dan persyaratan sumber daya manusia. Rumah sakit dapat berbentuk statis, bergerak, atau lapangan dan dikelompokkan menjadi rumah sakit umum atau khusus. Persyaratan sumber daya manusia rumah sakit umum meliputi tenaga medis, keperawatan, farm
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Universitas Pancasila
Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2020 mengatur tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit di Indonesia. Peraturan ini menetapkan ketentuan tentang bentuk rumah sakit (statis, bergerak, lapangan), jenis pelayanan (umum, khusus), dan persyaratan sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk rumah sakit umum dan khusus.
Permenkes 14 2015 standar kompetensi manajerial jabatan fungsional apotekerUlfah Hanum
Peraturan ini menetapkan standar kompetensi manajerial untuk jabatan fungsional apoteker di Kementerian Kesehatan. Standar kompetensi tersebut mencakup 5 kelompok kompetensi yaitu kemampuan berpikir, mengelola diri, mengelola orang lain, mengelola tugas, dan mengelola sosial budaya. Standar kompetensi ini digunakan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan fungsional apoteker.
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017, yang mencakup bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas dan rumah sakit, serta pelaporan dan pengawasan penggunaannya. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung prioritas kesehatan nasional.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini menetapkan tarif pelayanan kesehatan kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Tarif tersebut meliputi biaya jasa sarana, jasa pelayanan, penggunaan bahan, akomodasi, makan, dan pelayanan lain seperti operasi, perawatan intensif, dan rehabilitasi. Peraturan ini bertujuan mengatur biaya pelayanan kesehatan di RSUD Banyumas.
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_Azizah Dewi
Peraturan ini mengatur tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan di Indonesia. Bidan harus memiliki Surat Tanda Registrasi Bidan dan Surat Izin Praktik Bidan untuk dapat melakukan praktik keprofesiannya. Peraturan ini juga mengatur tentang persyaratan dan prosedur perizinan bagi bidan lulusan dalam negeri, luar negeri, dan asing yang akan berpraktik di Indonesia.
Peraturan Bupati Banjarnegara ini mengatur tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Dokumen ini mengatur tentang susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi RSUD serta Direktur RSUD.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 mengatur tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit. Peraturan ini menetapkan ketentuan umum tentang definisi rumah sakit, bentuk rumah sakit, serta klasifikasi dan perizinan rumah sakit yang meliputi izin mendirikan, izin operasional, perubahan izin, registrasi, akreditasi, pembinaan dan pengawasan rumah sakit.
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2018, yang bertujuan untuk membantu pembangunan kesehatan di daerah sesuai prioritas nasional. Dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas kesehatan dasar, rujukan, dan farmasi di seluruh Indonesia.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Rendra GUnawan
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit mengatur tentang klasifikasi rumah sakit berdasarkan bentuk, jenis pelayanan, dan persyaratan sumber daya manusia. Rumah sakit dapat berbentuk statis, bergerak, atau lapangan dan dikelompokkan menjadi rumah sakit umum atau khusus. Persyaratan sumber daya manusia rumah sakit umum meliputi tenaga medis, keperawatan, farm
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Universitas Pancasila
Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2020 mengatur tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit di Indonesia. Peraturan ini menetapkan ketentuan tentang bentuk rumah sakit (statis, bergerak, lapangan), jenis pelayanan (umum, khusus), dan persyaratan sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk rumah sakit umum dan khusus.
Permenkes 14 2015 standar kompetensi manajerial jabatan fungsional apotekerUlfah Hanum
Peraturan ini menetapkan standar kompetensi manajerial untuk jabatan fungsional apoteker di Kementerian Kesehatan. Standar kompetensi tersebut mencakup 5 kelompok kompetensi yaitu kemampuan berpikir, mengelola diri, mengelola orang lain, mengelola tugas, dan mengelola sosial budaya. Standar kompetensi ini digunakan sebagai persyaratan dalam pengangkatan jabatan fungsional apoteker.
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017, yang mencakup bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas dan rumah sakit, serta pelaporan dan pengawasan penggunaannya. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung prioritas kesehatan nasional.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYAN...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini menetapkan tarif pelayanan kesehatan kelas III di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Tarif tersebut meliputi biaya jasa sarana, jasa pelayanan, penggunaan bahan, akomodasi, makan, dan pelayanan lain seperti operasi, perawatan intensif, dan rehabilitasi. Peraturan ini bertujuan mengatur biaya pelayanan kesehatan di RSUD Banyumas.
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_Azizah Dewi
Peraturan ini mengatur tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan di Indonesia. Bidan harus memiliki Surat Tanda Registrasi Bidan dan Surat Izin Praktik Bidan untuk dapat melakukan praktik keprofesiannya. Peraturan ini juga mengatur tentang persyaratan dan prosedur perizinan bagi bidan lulusan dalam negeri, luar negeri, dan asing yang akan berpraktik di Indonesia.
Peraturan Bupati Banjarnegara ini mengatur tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Dokumen ini mengatur tentang susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi RSUD serta Direktur RSUD.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit guna menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standar. Standar ini berlaku selama 2 tahun bagi rumah sakit untuk menyesuaikan diri dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Kepmenkes no.129 tahun 2008 standar pelayanan minimal rsIrfan Nur
Keputusan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang bertujuan untuk menjamin pelayanan kesehatan bermutu dan dapat diakses seluruh masyarakat sesuai standar yang ditetapkan. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit mencakup indikator kinerja pelayanan rumah sakit dalam hal jenis, mutu, dan target pencapaian pelayanan.
Peraturan Bupati Blora Nomor 49 Tahun 2021 mengatur tentang Standar Pelayanan Minimal pada BLUD UPTD Puskesmas Kabupaten Blora. Peraturan ini menetapkan jenis pelayanan dasar kesehatan yang harus disediakan Puskesmas seperti kesehatan ibu dan anak, penyakit menular dan tidak menular, serta mengatur mutu pelayanan yang harus dipenuhi pemerintah daerah melalui standar teknis jumlah dan kualitas barang/jasa ke
Pmk no _3_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dana_alokasi_khusus_nonfisik_bidang_k...Etti Suryani
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus nonfisik bidang kesehatan, yang mencakup bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan pengelolaan dan penggunaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 12 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Bengkulu Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Sigli, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Bengkulu khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Sigli:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
UNIKBET : Link Slot Resmi Pragmatic Play Bisa Deposit Via Bank Bengkulu 24 Ja...
Perbup no 39_tahun_2015_ttg_peraturan_internal_rumah_sakit_umum_daerah_blam-bangan_kab._banyuwangi_
1. 1
BUPATI BANYUWANGI
PERATURAN BUPATI BANYUWANGI
NOMOR 39 TAHUN 2015
TENTANG
PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN
KABUPATEN BANYUWANGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANYUWANGI,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 29 ayat
(1) huruf r Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit perlu menetapkan Peraturan Internal Rumah
Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten Banyuwangi
dalam Peraturan Bupati.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431 );
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5587) sebagaimana telah
diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 5679);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
2. 2
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971 Tahun 2009
tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 971);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
755/Menkes/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor :755);
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6
Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Banyuwangi (Lembaran Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 1/D);
11. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 67 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja RSUD di
Kabupaten Banyuwangi (Berita Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2011 Nomor 32/D);
12. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 41 Tahun 2008
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Kabupaten Banyuwangi (Berita Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2008 Nomor 33/E)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Banyuwangi Nomor 50 Tahun 2009 (Berita Daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2009 Nomor 17/E).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN KABUPATEN
BANYUWANGI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Banyuwangi.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
3. Bupati adalah Bupati Banyuwangi.
4. Peraturan Internal Rumah Sakit adalah aturan dasar yang mengatur tata
cara hubungan dan penyelenggaraan rumah sakit antara pemilik, direktur,
pejabat struktural, komite medik, staf medis yang ditetapkan dengan
peraturan bupati.
5. RSUD Blambangan Banyuwangi yang selanjutnya disebut Rumah Sakit
adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi.
6. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan
Kabupaten Banyuwangi.
3. 3
7. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang menerapkan
pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah dan dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas.
8. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang
selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-
praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan daerah pada umumnya
9. Peraturan Internal Staf Medis adalah peraturan yang mengatur tentang
fungsi, tugas, tanggung jawab, kewajiban, kewenangan dan hak dari Staf
Medis di Rumah Sakit.
10. Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut
Dewan Pengawas adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
11. Staf Medis adalah Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis dan Dokter Gigi
Spesialis yang bekerja di Unit Pelayanan/Rumah Sakit.
12. Kewenangan klinis adalah hak khusus seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam lingkungan
Rumah Sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan klinis.
13. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk menentukan
kelayakan diberikan kewenangan klinis.
14. Tenaga administrasi adalah orang atau sekelompok orang yang bertugas
melaksanakan administrasi perkantoran guna menunjang pelaksanaan
tugas-tugas pelayanan.
15. Standar Pelayanan Minimal rumah sakit adalah penyelenggaraan
pelayanan manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan
penunjang, dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat
jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh Rumah Sakit.
16. Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi atau
langkah-langkah berurutan yang dibakukan untuk menyatakan suatu
proses kerja tertentu.
17. Staf Medis Fungsional adalah kelompok medis yang keanggotaannya
sesuai dengan profesi dan keahliannya.
4. 4
BAB II
NAMA, VISI, MISI, TUJUAN, DAN FILOSOFI
Bagian Kesatu
Nama
Pasal 2
Nama Rumah Sakit ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan
Kabupaten Banyuwangi.
Bagian Kedua
Visi
Pasal 3
Visi Rumah Sakit adalah menjadi Rumah Sakit Andalan dan Pusat Rujukan
Spesialistik di Kabupaten Banyuwangi.
Bagian Ketiga
Misi
Pasal 4
Misi rumah sakit adalah :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.
b. Mewujudkan kinerja keuangan yang sehat dan akuntabel.
Bagian Keempat
Tujuan
Pasal 5
Tujuan Strategis Rumah Sakit:
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit
2. Meningkatkan sistem dan prosedur keuangan Rumah Sakit
Bagian Kelima
Filosofi
Pasal 6
Filosofi Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan merupakan Rumah Sakit
Umum Daerah yang berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan
kesehatan paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada
pasien/pelanggan serta meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai.
BAB III
ORGANISASI PEMILIK
Pasal 7
(1) Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten
Banyuwangi terdiri atas:
a. Dewan Pengawas
b. Pejabat Pengelola
(2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
5. 5
(3) Pejabat Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
a. Direktur.
b. Kepala Bagian Tata Usaha.
c. Kepala Sub Bagian Umum & Perelengkapan.
d. Kepala Sub Bagian Kepegawaian.
e. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
f. Kepala Bidang Pelayanan.
g. Kepala Seksi Pelayanan Medik.
h. Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan.
i. Kepala Bidang Penunjang.
j. Kepala Seksi Penunjang Klinik.
k. Kepala Seksi Penunjang Non Klinik.
l. Kepala Bidang Keuangan.
m. Kepala Seksi Akuntansi.
n. Kepala Seksi Anggaran dan Pengelolaan Keuangan.
(4) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola sebagaiman
adimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
BAB IV
PERAN, TUGAS DAN KEWENANGAN PEMILIK
Pemilik Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten Banyuwangi
adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Bagian Kesatu
Peran
Pasal 8
Peran pemillik Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten
Banyuwangi adalah menjamin kelangsungan hidup, perkembangan dan
kemajuan Rumah Sakit sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 9
Tugas pemilik Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten
Banyuwangi adalah:
a. Menetapkan visi, misi, tujuan, dan master plan Rumah Sakit;
b. Menetapkan kebijakan Rumah Sakit dalam arti yang seluas-luasnya;
c. Memilih dan menetapkan Direktur Rumah Sakit;
d. Melaksanakan tindakan yang dapat memiliki dampak luas terhadap
kelangsungan hidup Rumah Sakit;
e. Memantau kualitas pelayanan Rumah Sakit;
f. Menjaga citra Rumah Sakit.
6. 6
Bagian Ketiga
Kewenangan
Pasal 10
Kewenangan pemilik Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten
Banyuwangi adalah:
a. Mengawasi mutu pelayanan Rumah Sakit
b. Mengawasi keterjangkauan pelayanan
c. Melakukan evaluasi dan/atau meminta laporan mengenai kinerja Rumah
Sakit baik menyangkut kinerja keuangan maupun non keuangan
BAB V
STATUS RUMAH SAKIT
Pasal 11
Status Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Kabupaten Banyuwangi
adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang menerapkan PPK-BLUD.
BAB VI
PERAN, TUGAS DAN KEWENANGAN DIREKTUR
Bagian Kesatu
Peran
Pasal 12
Direktur Rumah Sakit berperan dalam:
a. Menjamin terlaksananya program kerja, pengendalian, pengawasan, dan
pelaksanaan serta laporan kegiatan Rumah Sakit;
b. Menjamin peningkatan akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit.
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 13
Direktur mempunyai tugas :
a. Menyusun Rencana Strategis Bisnis RSUD dengan mengacu pada RPJMD
Kabupaten;
b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi
seluruh kegiatan di rumah sakit baik pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis dan non medis, pelayanan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan,
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pelayanan
administrasi umum dan keuangan;
c. Memimpin dan memberdayakan bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
dan pencapaian tujuan organisasi;
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran
dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;
e. Menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengembangan karier;
7. 7
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya;
g. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang
tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Ketiga
Kewenangan
Pasal 14
Direktur Rumah Sakit mempunyai kewenangan:
a. Memberikan perlindungan dan bantuan hukum kepada seluruh unsur yang
ada di Rumah Sakit;
b. Menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit;
c. Menetapkan peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan prosedur tetap
Rumah Sakit;
d. Mengusulkan, mengangkat dan memberhentikan pegawai Rumah Sakit
sesuai peraturan perundang-undangan;
e. Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pegawai
Rumah Sakit sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Memberikan penghargaan kepada pegawai, karyawan dan profesional yang
berprestasi tanpa atau dengan sejumlah uang yang besarnya tidak melebihi
ketentuan yang berlaku;
g. Memberikan sanksi kepada pegawai, karyawan dan profesional yang bersifat
mendidik sesuai dengan peraturan yang berlaku;
h. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dibawah
Direktur kepada Bupati;
i. Mendatangkan ahli, profesional konsultan atau lembaga independen apabila
diperlukan;
BAB VII
KOMITE MEDIK
Pasal 15
(1) Komite medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di
Rumah Sakit oleh Direktur.
(2) Komite medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan
wadah perwakilan dari staf medis.
BAB VIII
PERAN, TUGAS DAN KEWENANGAN KOMITE MEDIK
Bagian Kesatu
Peran
Pasal 16
Komite medik dibentuk dengan peran menyelenggarakan tata kelola klinis
yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin
dan terlindungi.
8. 8
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 17
Komite medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis
yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi staf medis; dan
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
Bagian Ketiga
Kewenangan
Pasal 18
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik berwenang:
a. memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis;
b. memberikan rekomendasi surat penugasan klinis;
c. memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis tertentu; dan
d. memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis;
e. memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis;
f. memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan;
g. memberikan rekomendasi pendampingan; dan
h. memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin;
BAB IX
RAPAT
Pasal19
(1) Rapat Pejabat Struktural diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
bulan sekali.
(2) Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal
yang berhubungan dengan rumah sakit sesuai dengan tugas,kewenangan
dan kewajibannya.
(3) Keputusan Rapat Pejabat Struktural diambil berdasarkan musyawarah
mufakat, bila tidak tercapai kata mufakat maka diambil berdasarkan
suara terbanyak.
(4) Untuk setiap rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir.
BAB X
PENGAWAS INTERNAL
Pasal 20
(1) Satuan Pengawas Internal adalah Satuan Kerja Fungsional yang bertugas
melaksanakan pengawasan internal rumah sakit;
(2) Tugas dan fungsinya melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan
sumber daya Rumah Sakit, yang meliputi :
a. Membantu Direktur melakukan pengawasan Internal Rumah Sakit;
b. Memberikan Rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran Rumah
Sakit secara Ekonomis, Efiesien dan Efektif;
9. 9
c. Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi terjadinya KKN
yang menimbulkan kerugian Rumah Sakit, bekerjasama dengan unit
kerja terkait;
d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan Internal beserta
rekomendasinya secara tertulis kepada Direktur Rumah Sakit;
e. Memantau, mengevaluasi dan menganalisis tindak lanjut Rekomendasi
hasil pengawasan internal yang telah disetujui oleh Direktur Rumah
Sakit;
(3) Pembentukan Satuan Pengawasan Internal ditetapkan dengan Keputusan
Direktur, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur;
BAB XI
MEKANISME PENGAWASAN
Pasal 21
(1) Satuan Pengawas Internal melakukan pengawasan internal keuangan dan
operasional Rumah Sakit, menilai pengendalian, pengelolaan dan
pelaksanaannya pada Rumah Sakit serta memberikan saran-saran
perbaikannya.
(2) Komite Medik melakukan pengawasan internal di bidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai
dengan standar dan etika profesi.
BAB XII
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
Pasal 22
(1) Pasien mempunyai hak:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit;
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi;
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi;
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit;
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya;
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
10. 10
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukann oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lain;
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan Rumah Sakit;
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya;
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya;
q. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata maupun pidana; dan
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Setiap pasien mempunyai kewajiban:
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
b. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggungjawab;
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Rumah Sakit;
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansialnya dan
jaminan kesehatan yang dimilikinya;
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di Rumah Sakit dan disetujui oleh Pasien bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan
dan/ atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga
Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatan lainnya; dan
h. Memberikan imbalan jasa pelayanan yang diterimanya.
11. 11
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal yang diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam berita Daerah Kabupaten
Banyuwangi
Ditetapkan di Banyuwangi
pada tanggal 2 Oktober 2015
BUPATI BANYUWANGI,
H. ABDULLAH AZWAR ANAS
Diundangkan di Banyuwangi
Pada tanggal 2 Oktober 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANYUWANGI,
Drs. H. Slamet Kariyono, M.Si.
Pembina Utama Madya
NIP. 19561008 198409 1 001
BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015 NOMOR 39