KOMSAS: Pantun empat kerat (Jenaka dan Sindiran) dan Seloka Emak Si RandangMuhamad Nur Fitri Azari
Pantun dan seloka ini menyindir masyarakat yang bersikap luar biasa dan tidak rasional serta mengagungkan orang luar berbanding tanggungjawab terhadap keluarga. Pantun menyentuh topik tanggungjawab isteri, kepentingan ilmu, kehilangan kuasa pemimpin, dan perasaan hairan terhadap perkara luar biasa. Seloka pula mengisahkan Emak Si Randang yang melayan tetamu berlebihan sehingga mengabaikan anaknya sendiri.
KOMSAS: Pantun empat kerat (Jenaka dan Sindiran) dan Seloka Emak Si RandangMuhamad Nur Fitri Azari
Pantun dan seloka ini menyindir masyarakat yang bersikap luar biasa dan tidak rasional serta mengagungkan orang luar berbanding tanggungjawab terhadap keluarga. Pantun menyentuh topik tanggungjawab isteri, kepentingan ilmu, kehilangan kuasa pemimpin, dan perasaan hairan terhadap perkara luar biasa. Seloka pula mengisahkan Emak Si Randang yang melayan tetamu berlebihan sehingga mengabaikan anaknya sendiri.
Pak Kaduk mengalami berbagai kesulitan dan kemalangan, mulai dari ayamnya menang pertandingan sehingga harus menggadaikan kampungnya, pulang ke rumah dalam keadaan kelaparan karena tidak ada nasi, istriinya dibunuh, dan hampir mati kelaparan.
Gurindam Nasihath memberikan nasihat tentang pentingnya berkata sedikit, berpikir matang sebelum bertindak, mendidik anak, menghindari menjelek-jelekkan orang lain, menghindari kemalasan, bersikap sabar ketika mendengar berita, menghindari berbicara buruk tentang orang lain, berbicara dengan lemah lembut untuk mendapat dukungan orang lain, dan melakukan pekerjaan dengan benar tanpa menc
Pak Kaduk mengalami berbagai kesulitan dan kemalangan, mulai dari ayamnya menang pertandingan sehingga kampungnya tergadaikan, pulang ke rumah kebuluran karena istrinya dibunuh, sampai hampir mati karena kelaparan saat berlayar di lautan.
Dokumen menjelaskan tiga langkah untuk mengajar keterampilan membaca kepada murid. Langkah pertama melibatkan murid mendengarkan berbagai bunyi dan menebaknya. Langkah kedua melibatkan dialog antara guru dan murid mengenai bunyi tersebut. Langkah ketiga melibatkan murid menulis lima ayat berdasarkan bunyi dan mencari kata kerja dalam ayat tersebut.
Rangkaian pengajaran harian bahasa Melayu tahun 3 membahas tentang perayaan hari kemerdekaan Malaysia tanggal 31 Agustus 1957 dan tokoh-tokoh negara seperti Tun Hussein Onn, Tun Dr. Mahathir Mohamad, dan Tun Abdul Razak. Terdapat pembagian siswa ke dalam beberapa kelompok untuk diskusi.
Pak Kaduk mengalami berbagai kesulitan dan kemalangan, mulai dari ayamnya menang pertandingan sehingga harus menggadaikan kampungnya, pulang ke rumah dalam keadaan kelaparan karena tidak ada nasi, istriinya dibunuh, dan hampir mati kelaparan.
Gurindam Nasihath memberikan nasihat tentang pentingnya berkata sedikit, berpikir matang sebelum bertindak, mendidik anak, menghindari menjelek-jelekkan orang lain, menghindari kemalasan, bersikap sabar ketika mendengar berita, menghindari berbicara buruk tentang orang lain, berbicara dengan lemah lembut untuk mendapat dukungan orang lain, dan melakukan pekerjaan dengan benar tanpa menc
Pak Kaduk mengalami berbagai kesulitan dan kemalangan, mulai dari ayamnya menang pertandingan sehingga kampungnya tergadaikan, pulang ke rumah kebuluran karena istrinya dibunuh, sampai hampir mati karena kelaparan saat berlayar di lautan.
Dokumen menjelaskan tiga langkah untuk mengajar keterampilan membaca kepada murid. Langkah pertama melibatkan murid mendengarkan berbagai bunyi dan menebaknya. Langkah kedua melibatkan dialog antara guru dan murid mengenai bunyi tersebut. Langkah ketiga melibatkan murid menulis lima ayat berdasarkan bunyi dan mencari kata kerja dalam ayat tersebut.
Rangkaian pengajaran harian bahasa Melayu tahun 3 membahas tentang perayaan hari kemerdekaan Malaysia tanggal 31 Agustus 1957 dan tokoh-tokoh negara seperti Tun Hussein Onn, Tun Dr. Mahathir Mohamad, dan Tun Abdul Razak. Terdapat pembagian siswa ke dalam beberapa kelompok untuk diskusi.
1. PANTUN JENAKA
Lebuhraya kota bersegi
Tempat temasya dara teruna
Hodohnya ketawa orang tak bergigi
Ibarat kota tiada kubunya
Api terang banyak kelkatu
Masuk ke kamar bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu berbedak
Ditiup angin bunga semalu
Kuncup daun bila berlaga
Bercakap Melayu kononnya malu
Belacan setongkol dibedal juga
Orang Rengat menanam betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lumba berenang
Tanam jerangau di bukit tinggi
Mati dipijak anak badak
Melihat sang bangau sakit gigi
Gelak terbahak penghulu katak
Singapura dilanggar todak
Kapal karam di Tanjung Peringin
Orang tua beristerikan budak
Macam beruk mendapat cermin
Bapa gergasi menebar jala
Pegang tali melintuk-liuk
Masakan pengerusi tak garu kepala
Melihat ahli semua mengantuk