Baik buruknya suatu kualitas batubara ditentukan oleh penggunaan batubara itu sendiri.
Batubara yang berkualitas baik untuk penggunaan tertentu, belum tentu baik pula untuk penggunaan yang lainnya, begitu juga sebaliknya
Kualitas suatu batubara dapat ditentukan
dengan cara analisa parameter tertentu baik
secara fisik maupun secara kimia.
Parameter yang ditentukan dari suatu analisa
batubara tergantung tujuan untuk apa
batubara tersebut digunakan.
El documento ofrece consejos sobre cómo mejorar la efectividad en la presentación del plan de negocios. Recomienda que se hable menos y se escuche más a los prospectos, centrándose en resolver sus dudas e inquietudes. Además, sugiere introducir brevemente el plan enfocándose en los intereses del prospecto y no extenderse para dejar espacio a preguntas.
1) El contacto efectivo se logra haciendo preguntas sobre la familia, ocupación, recreación y dinero de la persona para descubrir sus necesidades e intereses. La invitación debe ser breve y enfocarse en cómo el negocio puede beneficiar a la persona.
2) Es importante escuchar activamente a los prospectos para entender sus preocupaciones y no dar un seminario sobre las propias experiencias.
3) El plan debe presentarse en 10 minutos máximo y enfocarse en resolver las dudas de la persona en lugar de dar mucha información. Escuchar es la
This document describes an experiment investigating how the concentration of sucrose solutions affects the rate of osmosis in potato cylinders. Potato cylinders were placed in solutions of varying sucrose concentration (0%, 10%, 30%, 50%, 70%) and their change in mass over 30 minutes was measured. The results showed that as the concentration of sucrose increased, the potato cylinders lost more mass, indicating the rate of osmosis increased. This supported the hypothesis that increasing the concentration difference between the solution and potato would increase the rate of water moving from the potato into the solution.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang proses pembuatan sirup sorghum. Sirup sorghum dapat dibuat dengan metode tradisional menggunakan open pan atau metode modern menggunakan vacuum evaporator. Prosesnya meliputi pemerahan batang sorghum basah, pemurnian nira, penguapan, dan pengemasan. Sirup sorghum memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan madu dan dapat disimpan hingga delapan bulan.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pentingnya menepati janji dan amanah. Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang menekankan bahwa orang-orang yang menepati janji dan amanat akan mendapat balasan baik di akhirat, seperti masuk surga. Sebaliknya, mereka yang mengingkari janji akan mendapat azab. Dokumen ini juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam memberikan sumpah dan janji.
Baik buruknya suatu kualitas batubara ditentukan oleh penggunaan batubara itu sendiri.
Batubara yang berkualitas baik untuk penggunaan tertentu, belum tentu baik pula untuk penggunaan yang lainnya, begitu juga sebaliknya
Kualitas suatu batubara dapat ditentukan
dengan cara analisa parameter tertentu baik
secara fisik maupun secara kimia.
Parameter yang ditentukan dari suatu analisa
batubara tergantung tujuan untuk apa
batubara tersebut digunakan.
El documento ofrece consejos sobre cómo mejorar la efectividad en la presentación del plan de negocios. Recomienda que se hable menos y se escuche más a los prospectos, centrándose en resolver sus dudas e inquietudes. Además, sugiere introducir brevemente el plan enfocándose en los intereses del prospecto y no extenderse para dejar espacio a preguntas.
1) El contacto efectivo se logra haciendo preguntas sobre la familia, ocupación, recreación y dinero de la persona para descubrir sus necesidades e intereses. La invitación debe ser breve y enfocarse en cómo el negocio puede beneficiar a la persona.
2) Es importante escuchar activamente a los prospectos para entender sus preocupaciones y no dar un seminario sobre las propias experiencias.
3) El plan debe presentarse en 10 minutos máximo y enfocarse en resolver las dudas de la persona en lugar de dar mucha información. Escuchar es la
This document describes an experiment investigating how the concentration of sucrose solutions affects the rate of osmosis in potato cylinders. Potato cylinders were placed in solutions of varying sucrose concentration (0%, 10%, 30%, 50%, 70%) and their change in mass over 30 minutes was measured. The results showed that as the concentration of sucrose increased, the potato cylinders lost more mass, indicating the rate of osmosis increased. This supported the hypothesis that increasing the concentration difference between the solution and potato would increase the rate of water moving from the potato into the solution.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang proses pembuatan sirup sorghum. Sirup sorghum dapat dibuat dengan metode tradisional menggunakan open pan atau metode modern menggunakan vacuum evaporator. Prosesnya meliputi pemerahan batang sorghum basah, pemurnian nira, penguapan, dan pengemasan. Sirup sorghum memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan madu dan dapat disimpan hingga delapan bulan.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pentingnya menepati janji dan amanah. Terdapat beberapa ayat Al-Quran yang menekankan bahwa orang-orang yang menepati janji dan amanat akan mendapat balasan baik di akhirat, seperti masuk surga. Sebaliknya, mereka yang mengingkari janji akan mendapat azab. Dokumen ini juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam memberikan sumpah dan janji.
Musawarah merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan secara bijaksana. Sebelum memulai musawarah, perlu berdoa kepada Allah agar mendapatkan hidayah dan petunjuk-Nya. Norma yang harus dipatuhi adalah menyampaikan kebenaran dengan sabar dan kasih sayang serta menghindari teriakan dan ejekan. Hasil musawarah yang baik ialah kesepakatan dengan menepati janji dan menjauhi perbuatan yang tid
Memberi makan orang miskin disebutkan sebagai hukuman atau kaffarat dalam beberapa kasus seperti membunuh binatang buruan saat ihram, melanggar puasa, dan menzihar istrinya sebagai ibunya. Hukuman tersebut berupa memberi makan sepuluh hingga enam puluh orang miskin tergantung kasusnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perencanaan pembuatan reaktor biomassa gasifikasi, mulai dari kapasitas yang dibutuhkan, bahan biomassa yang digunakan, material konstruksi reaktor, bagian-bagian utama reaktor, serta beberapa kasus perancangan gasifier untuk aplikasi thermal maupun diesel engine beserta perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai pemanfaatan biomasa gasifikasi di berbagai negara tetangga Indonesia seperti India, Sri Lanka, Myanmar, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Malaysia. Dokumen tersebut juga membahas mengenai potensi pemanfaatan biomasa gasifikasi di Indonesia untuk aplikasi rumah tangga, industri, dan pembangkit listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pembakaran dan gasifikasi biomasa untuk menghasilkan energi. Teknologi gasifikasi biomasa generasi ketiga dijelaskan mampu menghasilkan gas bakar dari bahan biomassa berkualitas rendah dengan efisiensi dan dampak lingkungan yang lebih baik dibanding pembakaran langsung. Berbagai jenis biomassa yang tersedia lokal seperti sekam padi, batok kelapa, dan cangkang sawit
Proses distilasi ethanol memerlukan energi dalam jumlah besar, baik uap maupun listrik. Pemilihan sumber energi yang tepat sangat penting untuk efisiensi dan daya saing. Teknologi gasifikasi biomasa seperti sekam padi dan ampas tebu dapat menghasilkan uap dan listrik dengan biaya rendah, sehingga cocok digunakan dalam proses distilasi ethanol.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penggilingan gabah menjadi beras dan optimalisasi penggunaan energi sekam padi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Secara khusus dibahas tentang penggantian bahan bakar minyak/solar dengan energi sekam padi dalam proses pengeringan gabah dan penggerak mesin penggiling gabah, yang dapat menghemat biaya hingga ratusan ribu rupiah per siklus pengeringan dan pul
Dokumen ini membahas tentang gasifikasi biomassa menjadi gas bakar sintetis menggunakan gasifier. Jenis-jenis biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar antara lain sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang tanah. Gas hasil gasifikasi dapat dimanfaatkan untuk aplikasi pemanasan maupun pembangkit listrik. Diberikan pula beberapa model gasifier beserta kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.
Musawarah merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan secara bijaksana. Sebelum memulai musawarah, perlu berdoa kepada Allah agar mendapatkan hidayah dan petunjuk-Nya. Norma yang harus dipatuhi adalah menyampaikan kebenaran dengan sabar dan kasih sayang serta menghindari teriakan dan ejekan. Hasil musawarah yang baik ialah kesepakatan dengan menepati janji dan menjauhi perbuatan yang tid
Memberi makan orang miskin disebutkan sebagai hukuman atau kaffarat dalam beberapa kasus seperti membunuh binatang buruan saat ihram, melanggar puasa, dan menzihar istrinya sebagai ibunya. Hukuman tersebut berupa memberi makan sepuluh hingga enam puluh orang miskin tergantung kasusnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai perencanaan pembuatan reaktor biomassa gasifikasi, mulai dari kapasitas yang dibutuhkan, bahan biomassa yang digunakan, material konstruksi reaktor, bagian-bagian utama reaktor, serta beberapa kasus perancangan gasifier untuk aplikasi thermal maupun diesel engine beserta perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai pemanfaatan biomasa gasifikasi di berbagai negara tetangga Indonesia seperti India, Sri Lanka, Myanmar, Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Malaysia. Dokumen tersebut juga membahas mengenai potensi pemanfaatan biomasa gasifikasi di Indonesia untuk aplikasi rumah tangga, industri, dan pembangkit listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pembakaran dan gasifikasi biomasa untuk menghasilkan energi. Teknologi gasifikasi biomasa generasi ketiga dijelaskan mampu menghasilkan gas bakar dari bahan biomassa berkualitas rendah dengan efisiensi dan dampak lingkungan yang lebih baik dibanding pembakaran langsung. Berbagai jenis biomassa yang tersedia lokal seperti sekam padi, batok kelapa, dan cangkang sawit
Proses distilasi ethanol memerlukan energi dalam jumlah besar, baik uap maupun listrik. Pemilihan sumber energi yang tepat sangat penting untuk efisiensi dan daya saing. Teknologi gasifikasi biomasa seperti sekam padi dan ampas tebu dapat menghasilkan uap dan listrik dengan biaya rendah, sehingga cocok digunakan dalam proses distilasi ethanol.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penggilingan gabah menjadi beras dan optimalisasi penggunaan energi sekam padi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. Secara khusus dibahas tentang penggantian bahan bakar minyak/solar dengan energi sekam padi dalam proses pengeringan gabah dan penggerak mesin penggiling gabah, yang dapat menghemat biaya hingga ratusan ribu rupiah per siklus pengeringan dan pul
Dokumen ini membahas tentang gasifikasi biomassa menjadi gas bakar sintetis menggunakan gasifier. Jenis-jenis biomassa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar antara lain sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang tanah. Gas hasil gasifikasi dapat dimanfaatkan untuk aplikasi pemanasan maupun pembangkit listrik. Diberikan pula beberapa model gasifier beserta kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Ringkasan.
Simulasi “performance proses” gula tebu sebagai bagian dari
kegiatan yang mendasari pengembangan rancang bangun dan sebagai
tolok ukur kinerja yang diinginkan, simulasi proses menitik beratkan kepada
performance equipment pada masing masing tahap proses , sehingga nilai
nilai parameter proses dapat diidentifikasi untuk dasar optimalisasi,
sedangkan “performance equipment” dari masing masing proses meliputi
strenght kalkulasi , pemilihan system, material dll dalam simulasi dan
perhitungan tersendiri.
Dari simulasi peformance proses akan didapat gambaran yang lebih
jelas atas tiap tahap proses sehingga dapat pula digunakan untuk melacak
penyimpangan yang mungkin terjadi, melacak kehilangan gula selama
proses pada masing masing tahap proses, melacak terjadinya
penyimpangan kwalitas dll.
Simulasi performance proses dimulai dari simulasi ektraksi untuk
mengetahui tingkat ektraksi pada sistem ektraksi yang direncanakan,
purifikasi dengan perhitungan effisiensi sistem , penguapan dan masakan
untuk mengetahui neraca masa dan neraca uap ,serta proses separasi dll.
Neraca masa hasil simulasi dengan satuan berat dan volume
digunakan sebagai acuan perhitungan kapasitas equipment, sehingga akan
didapat suatu rangkaian equipment proses yang harmoni.
Banyaknya variable dalam proses produksi gula mulai keheteroginan
bahan olah (kemasakan, kandungan sabut dll), setting equipment dll
membuat simulasi sebenarnya menhasilkan nilai dalam sebaran batas bawah
dan batas atas, namun untuk kemudahan simulasi beberapa parameter
diambil sebagai angka asumsi yang memang lazim digunakan.
Pada akhirnya simulasi akan memberikan prediksi berapa tingkat gula
yang dapat direcovery dari tebu, suatu pertanyaan yang selama ini agak sulit
untuk dijelaskan.
Page 2 of 23
3. I.SIMULASI GILINGAN
Untuk simulasi unjuk kerja dari proses ektraksi tebu harus diketahui dan
ditetapkan beberapa variable awal antara lain :
Parameter yang dapat diketahui melalui pengukuran dan penentuan adalah:
Kadar sabut dalam batang tebu/ fibre content dlm %
Berat jenis fibre (Mc = 0%)
Berat jenis tebu
Brix rata rata dari tebu (bawah - tengah - atas)
Kandungan gula dalam batang tebu (Pol)
Lebar bukaan gilingan atau work opening
Putaran dari mollen roll
Dimensi dari mollen roll (panjang dan diameter)
Imbibisi level % thd berat ampas/fibre
Parameter yang merupakan angka tebaan atau dugaan/ coba coba adalah
Compaction faktor (Co)
Filling Ratio (Cf)
Brix distribution Coeffisien (Ic)
Reabsorbsion faktor (k)
A. BAHAN BAKU (TEBU)
1.Fibre content thd tebu
Kandungan sabut dalam batang tebu bervariasi tergantung dari varitas tebu
dll, sabut dalam tebu dalam kisaran 10-17% dalam simulasi diambil kadar
sabu f=15%
f 0.15
Page 3 of 23
4. 2. Berat jenis sabut (fibre density)
Berat jenis sabut dapat diukur dan ditentukan melalui lab analisis , dalam
simulasi diambil df= 95.5 lb/cuft (1.52 gr/ml).
df 95.5
3. Berat jenis tebu (cane density)
Berat jenis tebu (no void density of cane) dapat diukur dan ditentukan melalui
lab analisis , dalam simulasi diambil do = 70.5 lb/cuft (1.13 gr/ml)
do 70.5
4.Brix tebu (Bxc)
Brix tebu dapat diukur dengan menggunakan brix weigher atau refractometer
dari batang bawah - tengah dan atas.Tinggi rendahnya Brix ada korelasi
dengan kemasakan tebu dan kwalitas tebu, ideal Brix > 18%
Bxc 0.17
5.Kandungan gula dlm tebu (Pol)
Pol tebu dapat diukur dengan menggunakan Polarimeter Tinggi rendahnya
Pol ada korelasi dengan kemasakan tebu dan kwalitas tebu, dan akan
menentukan tingkat rendemen gula yang dikutip .
Pol
B. DIMENSI GILINGAN.
1. Panjang roll gilingan
Panjang roll gilingan dalam simulasi dinyatakan dalam feet (panjang roll 400
mm) didapat L = panjang roll (feet)
Page 4 of 23
5. 400
L
25.4. 12
L = 1.312
2. Diameter roll gilingan
Diameter roll gilingan dalam simulasi dinyatakan dalam feet (diameter roll 300
mm) didapat D = diameter roll (feet)
300
D
25.4. 12
D = 0.984
C. KONDISI OPERASI.
1.Work Opening (Wo)
Work opening atau lebar bukaan roll dinyatakan dalam feet Wom = lebar
bukaan dalam quot;mmquot; yang ditentukan dikonversi menjadi Wo = Lebar bukaan
dalam quot;feetquot;
Wom 2.5
Wom
Wo
25.4. 12
Wo = 8.202 10 3
2 .Putaran Roll Gilingan (n)
Putaran Roll Gilingan dinyatakan dalam Rpm, dinotasikan sebagai “n”
n 12
Page 5 of 23
6. 3. Kecepatan Linear Roll (S)
Kecepatan linear dari roll adalah perkalian dari keliling roll dengan Putaran
Roll S = feet/minute
3.14. D . n
S
S = 37.087
4. Imbibisi level (IL).
Ratio dari berat air imbibisi diberikan thd berat sabut tiap satuan waktu .
Il 1.5
5. Density Air Imbibisi (di).
Berat jenis air imbibisi dinyatakan dalam lb/cuft, untuk imbibisi air berarti brix
= 0 (air tidak mengandung padatan terlarut)
di 63
6. Kapasitas giling.
Kapasitas Giling ditentukan untuk disimulasikan performance nya (ton/jam),
dinotasikan “Wcj”
Wcj 2.5
D. PARAMETER DUGAAN .
1.Brix distribibution coeffisien
Ic1 1.05
Page 6 of 23
7. 2.Reabsorbsion faktor
k1 1.25
PERFORMANCE GILINGAN.
Performance gilingan meliputi kapasitas giling persatuan waktu (ton tebu/jam)
dan tingkat ektraksi dari brix yang didapatkan, kapasitas sangat mungkin
ditingkatkan dengan mem - perbesar bukaan roll tetapi akan menurunkan
tingkat ektraksi, begitu pula untuk menda- patkan ekstraksi tinggi dengan
memperkecil lebar bukaan tetapi berakibat turunnya kapa sitas giling dan
naiknya daya yang diperlukan, simulasi diharapkan mendapatkan kondisi
pendekatan ideal antara kapasitas giling dan tingkat ekstraksi yang dihasilkan
.
E. GILINGAN
1. Kapasitas Giling Lb/menit (Wc).
Kapasitas giling untuk simulasi dalam satuan Lb/menit , dari ton/jam dikalikan
2240 (1 ton = 2240 lb) dan dibagi dengan 60 menit.
Wcj .
2240
Wc
60
Wc = 93.333
2. Compaction faktor
Dihitung dengan rumus dibawah .
Wc
Co
. L . Wo . do
S
Co = 3.316
Page 7 of 23
8. 3. Filling ratio (Cf)
f . Wc
Cf
. Wo . L . S
df
Cf = 0.367
4. Extraksi brix gilingan no 1 - E1bx.
k1 . . do
f
1
Cf df
E1bx
do
f.
1
df
E1bx = 0.701
5. Extraksi brix gil no 1x Brix Dist Coeff
E1bx. Ic1
Ebx
Ebx = 0.736
6. Brix dalam batang tebu ton/jam (Bx)
Jumlah/ berat padatan total dalam tebu adalah derajat brix tebu (Bxc)
dikalikan berat tebu digiling perjam
Bxc . Wcj
Bx
Bx = 0.425
Page 8 of 23
9. 7. Brix dalam ampas gilingan no 1 -ton/jam (Bxb)
Adalah 100 % berat padatan dalam tebu dikurangi dengan persen padatan
yang terektraksi .
Ebx ) . Bx
Bxb (1
Bxb = 0.112
8. Brix dlm Juice - ton/jam (BxJ)
Adalah total padatan (gula dan non gula) didalam juice, brix total tebu
dikurangi dengan Brix dalam ampas gilingan 1
Bxj Bx Bxb
Bxj = 0.313
F.Perhitungan Juice Ektraksi.
1. Compaction faktor
Co = 3.316
2. Juice Extration
k1
1
Co
Ej
. do
f
1
df
Ej = 0.701
3.Berat juice terektraksi (ton/jam)
Ej . ( 1 f ) . Wcj
Wje
Wje = 1.489
Page 9 of 23
10. 4. Berat ampas gilingan 1 (ton/jam)
Wb Wcj Wje
Wb = 1.011
5. Brix extraktion gilingan no 1 (Ebx1)
Ic1. Ej
Ebx1
Ebx1 = 0.736
6. Brix dalam ampas gil no 1 (ton/jam)
Ebx1 ) . Bx
Bxb1 (1
Bxb1 = 0.112
7. Brix dalam juice (ton/jam)
Bxj Bx Bxb1
Bxj = 0.313
8. Brix Extraxtion %
Bxj .
Brix 100
Bx
Brix = 73.57
Page 10 of 23
17. 24. Fibre content % Ampas gil 2
Wf . 100
f2
. 1000. 2.24
Wb2
f2 = 38.149
25.Derajad Brix Ampas gil 2
Bxb2 .
Bxa2 100
Wb2
Bxa2 = 6.103
26. Moist Content Ampas Gil 2 (%)
Mca2 Bxa2 f2
100
Mca2 = 55.748
F.Checking Extraction.
1.Reabsorbsion faktor
0.0052. S
k 1.06
k = 1.253
2.Extraction Juice
k
1
Co
Ej_c
f . do
1
df
Ej_c = 0.7
Page 17 of 23
18. 3.Extraction Juice kali Brix Distribution Coeff
Ej_c. Ic1
Ej_i
Ej_i = 0.735
G. HASIL SIMULASI EKTRAKSI
1.Tingkat ektraksi (%)
Total_ext = 0.859
2.Berat mixed juice (ton/jam)
Wj = 2.08
3.Berat Brix terektraksi (ton/jam)
Tbx = 0.365
4.Derajat brix raw juice
Bx_mix = 17.553
5.Berat ampas akhir (ton/jam)
Wb2 = 0.983
6.Kadar air ampas akhir (%)
Mca2 = 55.748
Page 18 of 23
19. II.SIMULASI PURIFIKASI
1. Clear Juice persen thd raw juice
Cj_p .90
2. Berat clear juice (kg/jam)
Wj . 1000. Cj_p
W_clear
W_clear = 1.872 103
III. SIMULASI EVAPORASI
1. Derajat brix syrup ditentukan
Bx_syrup 60
2. Berat syrup (kg/jam)
Bx_mix .
W_syrup W_clear
Bx_syrup
W_syrup = 547.513
3. Berat air diuapkan di evaporator (ton/jam)
Wa_evap W_clear W_syrup
Wa_evap = 1.324 103
Page 19 of 23
20. 4. Laju penguapan single effect kg/m2hs
L_1e 30
5. Kebutuhan luas panas (m2)
Luas panas evaporator untuk menguapkan clear juice menjadi syrup
Wa_evap
HS_e
L_1e
HS_e = 44.135
6. Densitas syrup (tabel Baikov)
d_syrup 1.28873
7.Volume syrup (l/jam)
W_syrup
V_syrup
d_syrup
V_syrup = 424.847
IV. SIMULASI PAN MASAKAN 1.
1. Laju penguapan pan masakan (kg/m2.jam)
L_p1 8
2. Derajat brix masecuite A(tabel Baikov)
Bx_mas1 93.26
Page 20 of 23
21. 3. Berat massecuite A
Hasil penguapan syrup dalam pan no 1
Bx_syrup .
W_mas1 W_syrup
Bx_mas1
W_mas1 = 352.249
4. Berat air diuapkan di pan 1(kg/jam)
Wa_pan1 W_syrup W_mas1
Wa_pan1 = 195.263
5. Luas panas pan masakan 1 (m2)
Luas panas yang dibutuhkan untuk menguapkan syrup menjadi massecuite
Wa_pan1
HS_pan1
L_p1
HS_pan1 = 24.408
6. Densitas massecuite A(tabel Baikov)
d_mas1 1.50524
7. Volume massecuite A (liter/jam)
Berat massecuite A dibagi densitasnya
W_mas1
V_mas1
d_mas1
V_mas1 = 234.015
Page 21 of 23
22. V. SIMULASI SEPARASI
1. Sugar Recovery
Persen bagian gula dalam Massecuite A
Sr1 .45
2. Berat Gula Putih
Bagian padat hasil pemisahan massecuite A dgn centrifugal separator adalah
GULAPUTIH
W_mas1 . Sr1
W_gula
W_gula = 158.512
3. Rendemen Gula Putih
Berat gula putih yang dihasilkan persen terhadap berat tebu
W_gula
Rendemen1
Wcj . 10
Rendemen1 = 6.34
4. Berat Tetes A (Molasse A)
Bagian cairan hasil pemisahan massecuite A dengan centrifugal separator
W_tts W_mas1 W_gula
W_tts = 193.737
Page 22 of 23
23. VI. SIMULASI PAN MASAKAN 2
1. Berat produk gula merah
Sisa padatan dalam tetes A diuapkan sampai fraksi air app 11%, untuk
kemudian diturunkan kedalam mixer dan dicetak sbg GULAMERAH
W_glmerah W_tts
W_glmerah = 193.737
2. Rendemen gula merah
Berat gula merah persen terhadap berat tebu
W_glmerah
Rendemen2
Wcj . 10
Rendemen2 = 7.749
VII. TOTAL RENDEMEN.
Adalah jumlah rendemen gula putih dan rendemen gula merah dalam %
T_rend Rendemen1 Rendemen2
T_rend = 14.09
Page 23 of 23