Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah untuk membuat user permissions pada folder di Windows, meliputi cara membuat user administrator dan standard, membuat folder, mengatur izin akses user untuk folder tersebut melalui properti keamanan, serta contoh ketika user tanpa izin mencoba mengakses folder.
Bagi rekan-rekan yang senang utak-atik Wifi barangkali tertarik untuk membuat WiFi Repeater, yang tujuannya untuk memperluas area WiFi yang sudah ada atau memperluas area hotspot.
Teknologinya disebut dengan Wireless Distribution System ( WDS), di mana ada 1 WiFi Access Point (AP) yang utama dan WiFi Access Point lainnya sebagai repeater. Beberapa produk vendor seperti Lynksys, Dlink, dll juga fasilitas tambahan WDS-AP atau selain sebagai distribusi (repeater) sekaligus berfungsi sebagai Access Point (AP).
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk memposisikan AP sebagai WDS, diantaranya :
1. Access Point (AP) harus mendukung fitur WDS. Pastikan dulu ttg hal ini dengan membaca brosur produk AP yang dibeli.
2. Authentication access point yang didukung dalam system WDS hanyalah WEP 64/128 bit dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan konfigurasi WEP yang sama persis.
3. Channel Wifi yang digunakan harus sama. Berdasarkan standar IEEE 802.11b/g, Spektrum frequency Wifi beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan demikian mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), dengan frequency center sebagai berikut :
Channel 1 - 2,412 MHz
Channel 2 - 2,417 MHz
Channel 3 - 2,422 MHz
Channel 4 - 2,427 MHz
Channel 5 - 2,432 MHz
Channel 6 - 2,437 MHz
Channel 7 - 2,442 MHz
Channel 8 - 2,447 MHz
Channel 9 - 2,452 MHz
Channel 10 - 2,457 MHz
Channel 11 - 2,462 MHz
4. Di seting konfigurasi AP, setting channel Freq ini cukup dengan meng’klik’ nomor channel saja.
5. Pastikan MAC Address repeater sudah diijinkan untuk konek pada Access Point utama. Jika syarat diatas sudah dipenuhi, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah :
* Aktifkan Wireless Bridging / WDS di semua Access Point yang ingin “digabungkan”.
* Catat MAC Address WiFi AP utama, lalu masukkan MAC Address itu ke WiFi repeater pada bagian WDS. Begitu juga sebaliknya.
* Setting IP WiFi AP Repeater sebagai bagian dari Network WiFi AP Utama.
* Matikan DHCP server di WiFi AP Repeater, krn DHCP akan diambil alih oleh WiFi AP Utama.
Sebagai catatan berdasarkan pengalaman :
* ISSID (Service Set Identifier) tidak perlu sama
* Ada kemungkinan beda Merk WiFi AP tidak bisa direlay
* Sudah sukses dilakukan di DLINK DWL-2700AP & DWL-2100AP.
* AP Utama tidak bisa mengaktifkan Mode Bursting tipe apa pun
Untuk file Docx/Office, Copy dan Paste-kan link --> http://fumacrom.com/2WUB8 <-- ke Browser anda, tunggu 5 detik lalu klik Skip Ad (Sebelah Kanan Atas). Tunggu 15 detik selanjutnya klik Download File.
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Charis Fitriyanto
Contoh laporan prakerin atau PKL untuk jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Semoga contoh laporan prakerin ini bisa bermanfaat da bisa dijadikan referensi dalam penyusunan laporan.
Sumber: https://www.charis.id/
Bagi rekan-rekan yang senang utak-atik Wifi barangkali tertarik untuk membuat WiFi Repeater, yang tujuannya untuk memperluas area WiFi yang sudah ada atau memperluas area hotspot.
Teknologinya disebut dengan Wireless Distribution System ( WDS), di mana ada 1 WiFi Access Point (AP) yang utama dan WiFi Access Point lainnya sebagai repeater. Beberapa produk vendor seperti Lynksys, Dlink, dll juga fasilitas tambahan WDS-AP atau selain sebagai distribusi (repeater) sekaligus berfungsi sebagai Access Point (AP).
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk memposisikan AP sebagai WDS, diantaranya :
1. Access Point (AP) harus mendukung fitur WDS. Pastikan dulu ttg hal ini dengan membaca brosur produk AP yang dibeli.
2. Authentication access point yang didukung dalam system WDS hanyalah WEP 64/128 bit dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan konfigurasi WEP yang sama persis.
3. Channel Wifi yang digunakan harus sama. Berdasarkan standar IEEE 802.11b/g, Spektrum frequency Wifi beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan demikian mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), dengan frequency center sebagai berikut :
Channel 1 - 2,412 MHz
Channel 2 - 2,417 MHz
Channel 3 - 2,422 MHz
Channel 4 - 2,427 MHz
Channel 5 - 2,432 MHz
Channel 6 - 2,437 MHz
Channel 7 - 2,442 MHz
Channel 8 - 2,447 MHz
Channel 9 - 2,452 MHz
Channel 10 - 2,457 MHz
Channel 11 - 2,462 MHz
4. Di seting konfigurasi AP, setting channel Freq ini cukup dengan meng’klik’ nomor channel saja.
5. Pastikan MAC Address repeater sudah diijinkan untuk konek pada Access Point utama. Jika syarat diatas sudah dipenuhi, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah :
* Aktifkan Wireless Bridging / WDS di semua Access Point yang ingin “digabungkan”.
* Catat MAC Address WiFi AP utama, lalu masukkan MAC Address itu ke WiFi repeater pada bagian WDS. Begitu juga sebaliknya.
* Setting IP WiFi AP Repeater sebagai bagian dari Network WiFi AP Utama.
* Matikan DHCP server di WiFi AP Repeater, krn DHCP akan diambil alih oleh WiFi AP Utama.
Sebagai catatan berdasarkan pengalaman :
* ISSID (Service Set Identifier) tidak perlu sama
* Ada kemungkinan beda Merk WiFi AP tidak bisa direlay
* Sudah sukses dilakukan di DLINK DWL-2700AP & DWL-2100AP.
* AP Utama tidak bisa mengaktifkan Mode Bursting tipe apa pun
Untuk file Docx/Office, Copy dan Paste-kan link --> http://fumacrom.com/2WUB8 <-- ke Browser anda, tunggu 5 detik lalu klik Skip Ad (Sebelah Kanan Atas). Tunggu 15 detik selanjutnya klik Download File.
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Charis Fitriyanto
Contoh laporan prakerin atau PKL untuk jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Semoga contoh laporan prakerin ini bisa bermanfaat da bisa dijadikan referensi dalam penyusunan laporan.
Sumber: https://www.charis.id/
Tutorial sql server 2014 basic security priviledge, role, authentificationJanuar Wicaksono
Slide ini akan memberikan Tutorial seputar Bagaimana cara Penggunaan Database Management System(DBSM) SQLserver 2014 milik Microsoft dalam hal Basic Security - user, priviledge, role, authentifikasi.
Berikut video : https://youtu.be/E_1O3D4Ia50
UAS Keamanan jaringan (User, Group, and Access PermissionFajar Bap
UAS Keamanan Jaringan Komputer yang membahas tentang User, Group, and Access Permission
[Pambudi Firdaus - 12050974213]
[Fajar Bagus Ardi Pratama - 12050974252]
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Membuat user permissions pada folder (windows )
1. KEAMANAN KOMPUTER [AGUS GINANJAR - 201243570006]
Membuat User Permissions pada Folder:
Langkah-langkah :
Pertama, pastikan kita mempunya minimal satu access user Administrator dan satu access user
Standartd, untuk membuatnya yaitu seperti gambar di bawah ini:
Click windows dan pilih control panel, kemudian akan muncul screen control panel dan pilih
User Accounts, maka akan muncul screen Add User seperti gambar dibawah ini :
Sekarang kita sudah mempunyai satu User Administrator dan satu user Standard
• Langkah kedua adalah membuat folder yang akan diberi user permissions, dengan
contoh gambar dibawah ini:
2. KEAMANAN KOMPUTER [AGUS GINANJAR - 201243570006]
Setelah folder selesai terbentuk klik
kanan pada folder dan pilih properties
maka akan muncul screen folder
properties, lalu pilih tab security lihat
pada gambar-gambar di bawah :
Setelah muncul screen properties dengan tab security maka pilih user yang akan diubah User
Access nya dengan click edit, jika belum ada maka masukan terlebih dahulu User ke dalam list,
contoh pada gambar di bawah ini:
3. KEAMANAN KOMPUTER [AGUS GINANJAR - 201243570006]
Kemudian Click tombol Add maka akan muncul screen seperti gambar di bawah ini :
Kemudian klik tombol Advanced, akan muncul screen untuk memilih user seperti gambar
dibawah ini :
4. KEAMANAN KOMPUTER [AGUS GINANJAR - 201243570006]
Jika user sudah dipilih, maka selanjutnya kita tinggal mengatur permission untuk user Test,
misalkan dalam kasus saya User Test tidak diperbolehkan sama sekali untuk mengakses apapun
di dalam folder
5. KEAMANAN KOMPUTER [AGUS GINANJAR - 201243570006]
Jika sudah maka log off computer anda dan switch user Administrator anda menjadi user
Standard dalam hal ini User “Test”,
Klik pada folder yang sudah di berikan Access permissions, karena kita berada pada User Test
yang tidak mempunyai hak Access untuk membuka folder tersebut maka akan muncul pop up
yang berisi bahwa user kita tidak mempunyai permissions untuk mengakses folder, seperti
gambar dibawah ini :