Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan dalam pendekatan studi kasus. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang tujuan, lingkup, dan komponen asuhan kebidanan selama kehamilan, persalinan, dan nifas yang dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Dokumen juga membahas tentang hak-hak perempuan hamil dan strategi pembelajaran klinik dengan pendekatan studi kasus.
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfEka Safitri
Asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan fisik ibu hamil secara berkala dan memberikan edukasi tentang kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Standar pelayanan kehamilan mencakup pemantauan berat badan, tekanan darah, dan tinggi fundus serta pemberian imunisasi TT. Tujuannya adalah menjaga kesehatan ibu dan janin serta mendeteksi komplikasi dini.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang mencakup filosofi, lingkup, prinsip, sejarah, dan tujuan asuhan kehamilan serta peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan yang efektif dan berfokus pada deteksi dini komplikasi serta persiapan persalinan.
Asuhan kehamilan bertujuan untuk mendeteksi komplikasi dini dan menjaga kesehatan ibu dan janin. Pelayanan asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, imunisasi, konseling gizi dan persiapan persalinan. Standar pelayanan asuhan kehamilan meliputi empat kali kunjungan dengan pemeriksaan kehamilan lengkap dan tindakan pencegahan atau rujukan bila ditemukan komplik
Asuhan kehamilan bertujuan untuk mendeteksi komplikasi dini dan menjaga kesehatan ibu dan janin. Pelayanan asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, imunisasi, konseling gizi dan persiapan persalinan. Standar pelayanan asuhan kehamilan meliputi empat kali kunjungan dengan pemeriksaan kehamilan lengkap dan tindakan pencegahan atau rujukan bila ditemukan komplik
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfEka Safitri
Asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan fisik ibu hamil secara berkala dan memberikan edukasi tentang kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Standar pelayanan kehamilan mencakup pemantauan berat badan, tekanan darah, dan tinggi fundus serta pemberian imunisasi TT. Tujuannya adalah menjaga kesehatan ibu dan janin serta mendeteksi komplikasi dini.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kehamilan yang mencakup filosofi, lingkup, prinsip, sejarah, dan tujuan asuhan kehamilan serta peran bidan dalam memberikan asuhan kehamilan yang efektif dan berfokus pada deteksi dini komplikasi serta persiapan persalinan.
Asuhan kehamilan bertujuan untuk mendeteksi komplikasi dini dan menjaga kesehatan ibu dan janin. Pelayanan asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, imunisasi, konseling gizi dan persiapan persalinan. Standar pelayanan asuhan kehamilan meliputi empat kali kunjungan dengan pemeriksaan kehamilan lengkap dan tindakan pencegahan atau rujukan bila ditemukan komplik
Asuhan kehamilan bertujuan untuk mendeteksi komplikasi dini dan menjaga kesehatan ibu dan janin. Pelayanan asuhan kehamilan meliputi pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, imunisasi, konseling gizi dan persiapan persalinan. Standar pelayanan asuhan kehamilan meliputi empat kali kunjungan dengan pemeriksaan kehamilan lengkap dan tindakan pencegahan atau rujukan bila ditemukan komplik
Asuhan ibu hamil (ANC) bertujuan untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan, mempersiapkan persalinan dan merawat bayi baru lahir. ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan dengan memberikan pemeriksaan kesehatan ibu dan janin serta penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan selama masa kehamilan, meliputi pembagian trimester kehamilan, periode antepartum, filosofi dan prinsip asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, dan standar-standar pelayanan asuhan kehamilan.
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
Modul ini membahas tujuan asuhan kehamilan, tipe pelayanan kebidanan, hak-hak wanita hamil, dan standar asuhan kehamilan. Tujuan asuhan kehamilan adalah mempromosikan kesehatan ibu dan janin, mendeteksi komplikasi, mempersiapkan persalinan, dan menyiapkan ibu untuk menyusui. Terdapat tiga tipe pelayanan kebidanan yaitu primer, kolaborasi, dan rujukan. Wanita hamil ber
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi latar belakang masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia, filosofi asuhan kehamilan, tujuan, prinsip, dan isi refocusing asuhan kehamilan. Asuhan kehamilan bertujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan fokus pada persiapan persalinan normal maupun menghadapi komplikasi serta mendeteksi dini kondisi yang membut
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan agar tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan terbaik berdasarkan bukti-bukti klinis terkini.
2. Refocusing antenatal care perlu dilakukan agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil dengan fokus pada persiap
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Pelayanan kehamilan yang berbasis bukti (evidence-based practice) memberikan asuhan terbaik kepada ibu hamil berdasarkan bukti-bukti klinis terkini. Fokus pelayanan kehamilan perlu diperbarui agar dapat menjangkau seluruh ibu hamil dan mendeteksi komplikasi, bukan hanya mengklasifikasi resiko. Standar pelayanan kehamilan menurut kebijakan pemerintah meliputi 14 kunjungan antenatal, pemberian suplemen, imun
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan, meliputi definisi, filosofi, lingkup, prinsip, tujuan, standar pelayanan, model pelayanan, peran bidan, dan evidence based practice dalam asuhan kehamilan.
Asuhan ibu hamil (ANC) bertujuan untuk mendeteksi dini komplikasi kehamilan, mempersiapkan persalinan dan merawat bayi baru lahir. ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan dengan memberikan pemeriksaan kesehatan ibu dan janin serta penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil."
Dokumen tersebut membahas konsep dasar asuhan kebidanan selama masa kehamilan, meliputi pembagian trimester kehamilan, periode antepartum, filosofi dan prinsip asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan, refocusing asuhan kehamilan, dan standar-standar pelayanan asuhan kehamilan.
Kb2 tujuan asuhan, tipe pelayanan, hak wanita hamil, standar asuhan kehamilanpjj_kemenkes
Modul ini membahas tujuan asuhan kehamilan, tipe pelayanan kebidanan, hak-hak wanita hamil, dan standar asuhan kehamilan. Tujuan asuhan kehamilan adalah mempromosikan kesehatan ibu dan janin, mendeteksi komplikasi, mempersiapkan persalinan, dan menyiapkan ibu untuk menyusui. Terdapat tiga tipe pelayanan kebidanan yaitu primer, kolaborasi, dan rujukan. Wanita hamil ber
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan yang meliputi latar belakang masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia, filosofi asuhan kehamilan, tujuan, prinsip, dan isi refocusing asuhan kehamilan. Asuhan kehamilan bertujuan untuk menurunkan kematian ibu dan bayi dengan fokus pada persiapan persalinan normal maupun menghadapi komplikasi serta mendeteksi dini kondisi yang membut
1. Antenatal care berkualitas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini dan merujuk tepat waktu.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan evidence-based practice dalam pelayanan kehamilan agar tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan terbaik berdasarkan bukti-bukti klinis terkini.
2. Refocusing antenatal care perlu dilakukan agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap wanita hamil dengan fokus pada persiap
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptxDiandr
Pelayanan kehamilan yang berbasis bukti (evidence-based practice) memberikan asuhan terbaik kepada ibu hamil berdasarkan bukti-bukti klinis terkini. Fokus pelayanan kehamilan perlu diperbarui agar dapat menjangkau seluruh ibu hamil dan mendeteksi komplikasi, bukan hanya mengklasifikasi resiko. Standar pelayanan kehamilan menurut kebijakan pemerintah meliputi 14 kunjungan antenatal, pemberian suplemen, imun
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan siklus hidup perempuan dalam pelayanan kesehatan reproduksi. Pendekatan ini memperhatikan kebutuhan kesehatan perempuan sepanjang siklus hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, remaja, usia subur hingga lanjut usia. Pelayanan kesehatan perlu disesuaikan dengan tahapan siklus hidup tersebut agar dapat mencegah masalah kesehatan di masa depan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asuhan kehamilan, meliputi definisi, filosofi, lingkup, prinsip, tujuan, standar pelayanan, model pelayanan, peran bidan, dan evidence based practice dalam asuhan kehamilan.
4. Asuhan Kehamilan disesuaikan dengan filosofi dalam
Asuhan Kebidanan:
Add Text
Pemberian asuhan dilakukan
dengan memperlihatkan prinsip
fisiologis
Add Text
Asuhan kehamilan dilakukan
untuk mengoptimalkan
Kesehatan pada ibu dan bayi
baru lahir.
Add Text
Fokus pelayanan asuhan
kebidanan khususnya pada
kehamilan adalah peningkatan
Kesehatan dan pencegahan
komplikasi
Add Text
Kehamilan dan persalinan
kejadian normal yang terjadi
secara alami
Add Text
Perempuan memilki kepribadian
yang unik dan masing-masing
berbeda
Add Text
Asuhan kebidanan memberikan
pelayanan secara
interprofesional dengan cara
berkolaborasi dengan tenaga
Kesehatan lainnya.
Add Text
Perempuan memiliki hak dalam
memutuskan asuhan yang akan
didapatkan
5. Akses pelayanan
(Access to service)
Kompetensi teknis
(Technical Competence)
Efektifitas (Affectiveness) Keamanan (Safety)
Ramah tamah
(Amenities)
Hubungan antar manusia
(Interpersonal
Relationship)
6. Tujuan Asuhan
Memantau Kesehatan Ibu dan
tumbuh kembang janin
Tujuan Asuhan
Mempertahankan dan meningkatkan
Kesehatan biologis, psikologis,
spiritual dan kultural ibu dan janin
Mendeteksi dini jika ada bahaya
yang terjadi pada ibu dan janin
Mempersiapkan ibu dan keluarga
untuk menerima kelahiran bayi
Mempersiapkan ibu untuk bisa
menjalani masa nifas dengan baik
Mempersiapkan persalinan
normal, aman dan nyaman
7. Lingkup Asuhan
Kehamilan Tindakan pencegahan dan deteksi dini
komplikasi
intervensi ketidaknyamanan yang
dialami ibu pada kehamilan
fisiologis
Pemeriksaan ibu
dan janin Intervensi sistem kesehatan untuk
meningkatkan pemanfaatan kualitas
asuhan kehamilan
intervensi gizi selama
kehamilan
8. Masalah yang dianalisis
Penyebab
Kejadian yang berhubungan dengan kasus
maupun tindakan
Faktor risiko
Reaksi dari kasus terhadap suatu perlakuan atau
pemaparan tertentu
STUDI
KASUS
/ CASE
STUDY
REPORT
(CSR)
9. Ruang Lingkup dan Cakupan
1.Ibu hamil fisiologis dan patologis
2.Ibu bersalin fisiologis dan patologis
3.Ibu nifas fisiologis dan patologis
4.Bayi baru lahir fisiologis dan patologis
5.Keluarga berencana dengan masalah kesehatan
reproduksi
6.Gangguan kesehatan reproduksi remaja sampai pre
menopause
7.Bayi balita sakit dan tumbuh kembang bayi balita
8.Kesehatan dan kesejahteraan perempuan
9.Individu / keluarga dengan masalah kebidanan
10. Hak Wanita Hamil
Ibu hamil berhak mendapat pelayanan komprehensif
bu hamil berhak menerima informasi secara jelas
mengenai keadaan diri dan janin
Ibu hamil berhak mengajukan
pertanyaan
11. 1 Penilaian kesehatan perempuan, janin,
promkes, dan kesejahteraan
2 Deteksi komplikasi selama kehamilan
3
Kompetensi pra Kehamilan dan kehamilan
12. Pemeliharaan pra-
kehamilan
• Anatomi dan fisiologi perempuan dan
laki-laki terkait dengan reproduksi dan
perkembangan seksual
• Aspek sosial budaya dari seksualitas
manusia
• Skrining berbasis bukti
1
Pengetahuan
13. Mengidentifikasi dan membantu mengurangi hambatan terkait dengan mengakses
dan menggunakan layanan kesehatan seksual dan reproduksi
Menilai status gizi, status imunisasi saat ini, perilaku sehat
Melakukan prosedur penyaringan untuk infeksi menular
termasuk Covid 19 , penyakit seksual dan lainnya, HIV,
kanker serviks termasuk Covid 19 di era Pandemi
Memberikan konseling tentang
suplemen gizi
ku
14. Fisiologi siklus menstruasi dan ovulasi
Komponen riwayat kesehatan komprehensif
Komponen kondisi fisik lengkap
Pengetahuan
Tentukan status kesehatan wanita
2
15. Menginformasi kehamilan dan memperkirakan usia kehamilan dari riwayat,
pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan / atau ultrasonografi
Dapatkan riwayat kesehatan yang komprehensif
Lakukan pemeriksaan fisik lengkap
Dapatkan sampel biologis untuk tes laboratorium
Berikan informasi tentang kondisi itu
mungkin dideteksi dengan penyaringan
Menilai status imunisasi, dan memperbarui sebagaimana data yang ditemukan
Diskusikan temuan dan implikasi potensial dengan seorang wanita dan saling
menentukan rencana perawatan
Keterampilan dan perilaku
16. 5
Promosi dan dukungan perilaku sehat yang meningkatkan
kesejahteraan
Dampak kondisi sosial, lingkungan, dan
ekonomi yang merugikan pada kesehatan
ibu-janin
Efek nutrisi yang tidak memadai
dan pekerjaan fisik yang berat
Efek penggunaan tembakau dan paparan
asap rokok, penggunaan alkohol dan obat-
obatan terlarang
Efek obat yang diresepkan pada
janin
Sumber daya masyarakat
Strategi untuk mencegah atau
mengurangi risiko penularan penyakit
dari ibu ke anak
Efek kekerasan berbasis gender, pelecehan
emosional, dan pengabaian fisik
P
17. 1
2 Metode pemberian informasi
3
Metode memunculkan perasaan dan harapan
ibu
Pemberian panduan antisipatif terkait dengan kehamilan, kelahiran,
menyusui, menjadi orang tua, dan perubahan dalam keluarga
6
Pengetahuan
18. Keterampilan dan perilaku
1. Berpartisipasi dalam program pendidikan persalinan
2. Menyampaikan informasi secara akurat dan jelas dan
menanggapi kebutuhan individu
3. Persiapkan wanita, pasangan, dan keluarga untuk
mengenali onset persalinan kapan harus mencari
perawatan, dan kemajuan persalinan
4. Memberikan informasi tentang kebutuhan
pascapersalinan
5. Identifikasi kebutuhan atau masalah yang membutuhkan
keahlian atau rujukan lebih lanjut
19. Mendeteksi, menstabilkan, mengelola, dan
lebih suka wanita dengan kehamilan yang rumit
7
Komplikasi kehamilan awal
malposisi, persalinan prematur
Tanda dan gejala kondisi patologis
Tanda-tanda keadaan darurat akut
Pengetahuan
20. Stabilkan dalam keadaan darurat dan rujuk untuk
perawatan sebagaimana diperlukan
Berkolaborasi dalam perawatan komplikasi
Melaksanakan kegiatan perawatan kritis
Memobilisasi donor darah jika perlu
Transfer ke fasilitas tingkat yang lebih tinggi jika
diperlukan
Keterampilan
dan
perilaku
21. 8
Bantu wanita dan keluarganya untuk merencanakan tempat
kelahiran yang tepat
1. Bukti tentang hasil kelahiran
dalam pengaturan tempat
kelahiran yang berbeda
2. Ketersediaan opsi di lokasi
tertentu; keterbatasan iklim,
geografi, sarana transportasi,
dan sumber daya yang tersedia
dalam fasilitas
3. Kebijakan dan pedoman lokal
Pengetahuan Keterampilan dan perilaku
1. Diskusikan opsi, prevalensi, dan rencana
darurat dengan seorang wanita dan
orang-orang pendukung dan hormati
keputusan mereka
2. Memberikan informasi tentang
mempersiapkan situs kelahiran jika di
komunitas, mis. perjalanan dan masuk ke
fasilitas
3. Promosikan ketersediaan berbagai
pengaturan kelahiran
22. 8
Bantu wanita dan keluarganya untuk merencanakan tempat
kelahiran yang tepat
1. Bukti tentang hasil kelahiran
dalam pengaturan tempat
kelahiran yang berbeda
2. Ketersediaan opsi di lokasi
tertentu; keterbatasan iklim,
geografi, sarana transportasi,
dan sumber daya yang tersedia
dalam fasilitas
3. Kebijakan dan pedoman lokal
Pengetahuan Keterampilan dan perilaku
1. Diskusikan opsi, prevelensi, dan rencana
darurat dengan seorang wanita dan
orang-orang pendukung dan hormati
keputusan mereka
2. Memberikan informasi tentang
mempersiapkan situs kelahiran jika di
komunitas, mis. perjalanan dan masuk ke
fasilitas
3. Promosikan ketersediaan berbagai
pengaturan kelahiran
23. 9
Berikan perawatan kepada wanita dengan kehamilan yang tidak
diinginkan atau salah sasaran
1. Kompleksitas pengambilan keputusan
2. Kontrasepsi darurat
3. Opsi hukum untuk aborsi yang diinduksi; kelayakan dan ketersediaan layanan aborsi
medis dan bedah
4. Obat yang digunakan untuk memicu aborsi; properti, efek, dan efek samping
5. Risiko aborsi yang tidak aman
6. Metode keluarga berencana yang sesuai untuk periode pasca-aborsi.
7. Perawatan dan dukungan (fisik dan psikologis) yang dibutuhkan selama dan setelah
aborsi
Pengetahuan
24. Ongoing Care of Women and
Newrborn
4. Deteksi komplikasi
5. Stabilisasi dan rujukan
dalam keadaan darurat
6. Penyediaan layanan
keluarga berencana
30. Title text addition
Promosikan dan dukung menyusui
03
1. Promosikan pemberian ASI dini dan eksklusif sambil menghormati
pilihan wanita terkait pemberian makanan bayi baru lahir
2. Berikan informasi tentang kebutuhan bayi, frekuensi, dan lama
menyusui, dan penambahan berat badan
3. Memberikan dukungan dan informasi tentang menyusui selama
minimal enam bulan, termasuk menggabungkan dengan pekerjaan,
menjaga persediaan ASI, dan menyimpan ASI.
4. Identifikasi dan atasi masalah menyusui (mis. Mastitis, suplai susu
rendah, pembengkakan, kait yang tidak tepat)
5. Memberikan informasi kepada ibu menyusui banyak bayi baru lahir
6. Rujuk wanita ke dukungan menyusui seperti yang ditunjukkan
7. Advokasi untuk menyusui di keluarga dan masyarakat
Keterampilan
&
Perilaku
31. Title text addition
Mendeteksi, mengobati, dan menstabilkan
komplikasi pascanatal pada wanita dan
merujuk seperlunya
04
Pengetahuan
35. 0 1
Stunting dapat di cegah dengan 8000 HPK
8000 HPK investasi Pada Kesehatan Anak
dan Remaja
35
36. 36
• 1000 HPK sebagai perioritas dalam pembangunan – hal ini tidak cukup
• 1000 HPK tidak cukup untuk sebuh investasi.
• Dibutuhkan
• Perlunya perhatian khusus pada 7000 HPK selanjutnya
• Intervensi 7000 hari dari masa kanak-kanak ke remaja sering diabaikan
• Intervensi kesehatan dirancang dengan baik di masa kanak-kanak dan
remaja
8000 HPK
37. 1000 HPK 7000 HPK
730 hari
• 1000 hari
pertama
kehidupan
sebagai perioritas
• Tidak memadai
Fase pertumbuhan
dan konsolidasi anak
usia menegah (5-9 th)
Infeksi dan kekurang
gizi menjadi kendala
utama
Percepatan
pertumbuhan
remaja (10-14 th)
Terjadi perubahan
fisiologis dan
perilaku (pubertas)
Fase pertumbuhan
konsolidasi remaja (15-19
th)
restrukturisasi otak lebih
lanjut sebagai penenti
kesehatan seumur hidup
37
3 fase kehidupan setelah 1000 HPK:
1 2 3
8000 HPK
5-9 th 10-14 th 15-19 th 20 th
5 tahun
270 hari
38. 38
• Pemberian obat cacing
• Promosi PHBS
• Imunisasi tetanus toxoid & HPV
• Kesehatan gizi dan mulut
• Skrining gangguan penglihatan dan
pemberian kacamata
• Suplementasi zat gizi makro
• Fortifikasi / pengayaan gizi makanan
• School feeding
• Promosi PHBS
• Pelayanan kesehatan
ramah anak/remaja
• Promosi kesehatan
reproduksi
• Edukasi dan konseling
gizi
• Edukasi dan konseling
kesehatan mental
Perhatikan permasalahan
setiap fase
5-9 th
10-19 th
41. • Sebesar 37.91% pernikahan dibawah usia 16
tahun (Profil Kesehatan Anak Indonesia, 2018)
• 1 dari 4 perempuan di Indonesia menikah
sebelum usia 18 tahun (BPS, UNICEF)
• kaum muda rentan terhadap permasalahan sexual
and reproductive health and rights (SRHR)
• 7 dari 20 remaja perempuan menikah dan
bercerai dibawah usia 15 tahun mengalami
kehamilan
• Remaja memiliki hak berpartisipasi dan
mengakses informasi berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan yang mempengaruhi
kehidupannya.
41
42. Penting untuk di ketahui!
Dibutuhkan 8000 hari bagi anak untuk mencapai dewasa
Setiap fase kehidupan anak dimulai dalam kandungan sampai dewasa
sangat penting dan memiliki permasalahan tersendiri
1000 HPK menjadi faktor penting bagi pembangunan namun bagimana
saat anak dewasa? apakah bisa menjadi sebuah investasi hanya pada
1000 HPK?
Masa kanak-kanank dan remaja menjadi faktor penting untuk
meningkatkan investasi dan pembangunan bangsa
Pemantauan kesehatan harus dilakukan secara terus menerus sejak anak
dalam kandungan sampai anak dewasa
42
43. Kementerian kesehatan menyatakan bahwa data
kementerian kesehatan tahun 2018 mencatat
sebanyak tiga dari 10 anak Indonesia bertubuh
pendek. Secara global ada 15-17% kejadian
stunting
Tim Indonesiabaik.id. (2019). Bersama Perangi Stunting, cet 1. Jakarta: Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika
Secara global target penurunan stunting pada
anak dibawah usia 5 tahun sebesar 40% pada
tahun 2025
Secara global, 1 dari 3 anak dibawah usia 5 tahun
tidak tumbuh dengan baik : stunting, kurus,
overweight
United Nations Children’s Fund (UNICEF). (2019). The State of the World’s Children 2019. Children, Food and Nutrition: Growing well in a changing world. United Nations Children’s Fund (UNICEF).
43
44. Kemungkinan stunting terjadi pada anak usia 2 tahun
Ibu dengan
perawakan pendek
Anemia berat
selama hamil
Selama hamil
kenaikan berat
badan ibu < 8 kg
1 5
4
3
2
Melahirkan bayi
dengan BB < 2 kg
Tidak menerima
suplemen
vitamin A
Pandey, P., Bajpai, P., Jain, S., & Sharma, A. (2017). Maternal empowerment holds the key to reducing stunting during first 1000 days of life: Evidence from a case–controlled study. Annals of Tropical Medicine and Public Health, 10(3), 667.
https://doi.org/10.4103/ATMPH.ATMPH_228_17
44
45. Pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak disaat
pandemi
1. Pedoman bagi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir di era pandemi covid19
http://www.kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman%20bagi%20Ibu%20Hami
l,%20Bersalin,%20Nifas%20dan%20BBL%20di%20Era%20Pandemi%20COVID%20
19.pdf
2. Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi baru lahir selama sosial distancing
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman%20bagi%20ibu%20hamil,%20
ibu%20nifas%20dan%20BBL%20selama%20social%20distancing.pdf
3. Panduan pelayanan kesehatan Balita pada masa pandemi Covid-19
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Panduan%20Balita%20dalam%20situasi
%20Covid19.pdf
4. Panduan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dalam situasi
pandemi covid-19
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Panduan%20pelayanan%20KB%20dan
%20Kespro%20dalam%20situasi%20Covid19.pdf
46. Jenis
data
analisis
data
alat dan
metode
pengumpulan
data
Primer
• Wawancara
• Observasi langsung dan
pemeriksanaan fisik
Sekunder
• Dokumen rekam medik,
buku, jurnal, hasil tugas
akhir terdahulu (berkaitan
dengan tema penelitian)
harus jelas seperti
format askeb,
pedoman
wawancara, dll
• Reduksi data
• Penyajian data
• Penarikan
simpulan
47. Issue dalam
kebidanan
1. Kehamilan normal
2. Abortus Imminens
3. Anemia (ringan,
sedang, berat)
4. Emesis gravidarum
5. Hipertensi dalam
kehamilan
6. KEK
7. Hamil di usia remaja
ANC
INC
1. Persalinan Normal
2. Ketuban pecah dini
3. Sectio caesaera
4. Persalinan preterm
PNC
1. Bendungan ASI
2. Luka perineum
3. Puting susu lecet
4. ASI belum keluar hari
ke-3
BBL, Bayi, Balita
KB / KESPRO
1. Ikterus Neonatorum
2. Gizi Buruk
3. Pneumonia
4. Diare
5. BBLR
6. Perawatan tali pusat
1. Kontrasepsi (suntik, IUD,
pil, dll)
2. Keputihan
48. 1. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Anemia
di Puskesmas Umbulharjo II Yogyakarta
2. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin dengan
Ketuban Pecah Dini di RSUD Wates
3. Penatalaksanaan post sectio caesarea di RS PKU
Muhammadiyah Gamping Yogyakarta
4. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dengan post SC di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
5. Asuhan Kebidanan pada Bayi dengan Ikterus di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
6. Penatalaksanaan Gizi Buruk Pada Anak Balita di
Rumah Perbaikan Gizi Sleman
7. Asuhan Kebidanan pada Akseptor Kontrasepsi IUD
di PMB Sleman
49. Manajemen asuhan
kebidanan
alur pikir dalam memberikan arah
menangani kasus yang menjadi
tanggung jawab
1. Proses pemecahan masalah kebidanan
2. Metode dalam berfikir logis sistematis
3. Berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan, atau tahapan logis
7 langkah
varney
SOAP
51. Model pelayanan CoC berkaitan erat dengan filosofi
kebidanan
Filosofi utama kebidanan adalah pelayanan yang
berkelanjutan. Perawatan yang berkelanjutan adalah
filosofi dan proses yang memungkinkan bidan
mengembangkan atau menjalin hubungan dengan
pasien dan memberikan perawatan dengan baik
52. 1. CoC dimulai dari ANC, INC, asuhan BBLR, asuhan postpartum,
asuhan neonatus, pelayanan KB
2. satu bidan satu pasien
3. filosofi dan proses yang memungkinkan bidan memberikan
perawatan holistik dan membangun kemitraan berkelanjutan pada
pasien.
4. filosofi model CoC = menekankan pada kondisi alamiah.
53. Our ideal
Continuity of Care (CoC)
• Midwifery-led
• continuity of care : kehamilan, kelahiran, nifas
• satu bidan, atau sekelompok kecil bidan harus
merawat setiap wanita
54. Evidence
Continuity of Care (CoC)
• wanita menghargai perawatan berkelanjutan
menginginkan one to one care in labor
• hasil lebih baik ketika menerima perawatan dari bidan
yang sama atau sekelompok kecil bidan termasuk
wanita dengan kebutuhan kompleks
• CoC dapat dicapai oleh bidan yang memegang kasus
dan bekerja dengan mitra (bidan) atau tim kebidanan
• Askeb CoC aman dan hemat biaya
• Bidan yang menggunakan metode CoC merasa sangat
puas dan dapat meningkatkan agensi perempuan dan
bidan
55. Challenges
Continuity of Care (CoC)
• Kendala sumber daya, konfigurasi layanan,
dan kebutuhan tenaga kerja merupakan
hambatan bagi CoC
• Tenaga kerja kebidanan hampir seluruhnya
perempuan dan memiliki proporsi staf paruh
waktu yang terus bertambah
• Layanan tradisional menggunakan pola shift
yang memecah perhatian.
56. Action
Continuity of Care (CoC)
• Bidan harus ngambil tindakan untuk
memastikan bahwa
• Setiap peluang diambil untuk mencapai
perawatan berkelanjutan di sepanjang jalur
persalinan
• pekerjaan bersifat fleksibel memungkinkan
sistem shif yang ramah keluarga, sistem on
call, praktik kerja, syarat, dan kondisi serta
memungkinkan bidan untuk mengadopsi pola
kerja yang berbeda pada berbagai tahap karier
mereka
• diprioritaskan perawatan bangsal persalinan
57. Mahasiswa belajar memberikan askeb sejalan dengan filosofi bidan “women centered care”
Click here to add content of the text,
and briefly explain your point of view
Click here to add content of the text,
and brieflyexplain your point of view
Click here to add content of the text,
and briefly explain your point of view
Tujuan Pembelajaran Klinik CoC
Adanya pemahaman askeb secara holistik “Holistic care”
Adanya pemahaman askeb secara individual “personalized care”
Adanya pemahaman askeb secara kolaborasi “collaborative care”
Adanya pemahaman askeb secara kemitraan “partnership care”
Adanya pemahaman askeb yang berbasis bukti terkini “evidence based care”
58. 02
01
Prinsip pembelajaran klinik CoC
one to one care
Periode praktik hamil-bersalin-
nifas
03
Mentorship-internship
04
Time commitmen 24 jam
59. •Setiap mahasiswa diberikan kasus
pendampingan (kasus diperoleh dari bidan
/pembimbing lahan)
•Jumlah kasus pendampingan bagi setiap
mahasiswa ditentukan berdasarkan kebijakan
institusi
Tahap 1 : Rekruitmen ibu hamil
60. •Mahasiswa mulai memberikan asuhan kebidanan
secaara teratur dari TM II/III
•Mahasiswa wajib memberikan dan memastikan pasien
/klien mendapatkan pelayanan memenuhi standar (10 T)
•Asuhan kebidanan dilakukan oleh mahasiswa saat ibu
berkunjung ke bidan atau kunjungan rumah
(pengawasan oleh pembimbing lahan)
Tahap 2 : pelaksanaan asuhan
kebidanan kehamilan
61. •Mahasiswa segera melaporkan kepada pembimbing
lahan apabila menemukan faktor risiko, kondisi patologis,
atau komplikasi kehamilan agar segera dilakukan
pegambilan keputusan
•Mahasiswa diwajibkan membuat laporan asuhan
kebidanan dalam bentuk SOAP dan melaporkan laporan
kepada pembimbing lahan atau dosen pembimbing
•Mahasiswa diwajibkan mengisi logbook
Tahap 2 : pelaksanaan asuhan
kebidanan kehamilan
62. •Melakukan evaluasi kompetensi akseb hamil dan tripartite
meetings (pertemuan tiga pihak : mahasiswa, bidan, dosen
pembimbing) untuk mendiskusikan perkembangan askeb (mini
CEX)
•Mahasiswa diwajibkan untuk mempresentasikan laporan askeb
kehmilan (case based discussion)
•Evaluasi kompetensi dilaksanakan oleh dosen pembimbing
dari isntitusi pendidikan bersama bidan lahan praktik
•Evaluasi menggunakan metode observasi (checklist/form
penilaian) yang telah disiapkan oleh institusi pendidikan
Tahap 3 : Evaluasi kompetensi
asuhan kebidanan kehamilan
dan tri-partite meetings
63. •Mahasiswa harus lebih intensif memantau kondisi ibu hamil
menjelang HPL
•Mahasiswa harus berkoordinasi dengan bidan dan dosen
pembimbing untuk pendampingan seklaiguus evaluasi terhadap
mahasiswa pada saat sudah terjadi tanda-tanda persalinan pada
ibu
•Mahasiswa sudah membuat komitmen kepada ibu hamil di awal
rekruitmen bersama bidan pembimbing untuk tempat persalinan
•Pertolonngan persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan
Tahap 1 : pelaksanaan
askeb persalinan
(pendampingan
proses persalinan)
64. •Askeb persalinan dimulai dari kala I dilanjutkan pertolongan
persalinan degan pendampingan oleh bidan pembimbing dan
dosen (bila memungkinkan)
•Apabila ditemukan penyulit pada kala I maupun kala II dan II
maka harus segera ditangani sesuai kewenangan dan rujukan
apabila diperlukan
•Apabila terpaksa dilakukan rujukan, mahasiswa harus mengikuti
perkembangan penanganan kasus sampai dengan paska
tindakan dan pasien pulang
•Mahasiswa harus membuat laporan askeb persalinan dan
mengisi logbook
Tahap 1 : pelaksanaan
askeb persalinan
(pendampingan
proses persalinan)
65. •Evaluasi kompetensi askeb persalinan oleh bidan pembimbing
dilakukan bersamaan dengan pendampingan pertolongan
persalinan menggunakan checklist. Form penilaian yang telah
disiapkan
•Evaluasi kompetensi dilaksanakan maksimal satu minggu
setelah persalinan oleh dosen menggunakan Phantom
Tahap 2 : Evaluasi
(real assessment/phantom)
66. •Askeb nifas dilaksanakan sesuai program (asuhan 6 jam, 6 hari,
2 minggu, dan 6 minggu setelah persalinan)
•Mahasiswa harus segera berkoordinasi dengan bidan
pembimbing apabila terjadi kegawadaruratan masa nifas untuk
penanganan segera dan bila perlu rujukan
•Mahasiswa wajib mengikuti sampai dengan kasus ditangani
dan pasien kembali dipulangkan, apabila kasus dirujuk
Tahap 1 : Pendampingan
nifas
67. •Evaluasi kompetensi askeb nifas dilakukan setiap periode
masa nifas
•Pelaksanaan dilakukan saat pasien masih di fasilitas pelayanan
kesehatan maupun dirumah pasien setelah pulang
•Evaluasi menggunakan checklist form yang telah disipakan dan
dilakukan oleh bidan pembimbing dan dosen
Tahap 2 : Evaluasi dan
tripartite meeting
68. •Pada akhir masa nifas dilakukan tripartite meetings II untuk
mengevaluasi proses askeb terhadap kasus pendampiangan
secara menyeluruh
•Mahasiswa harus sudah menyelesaikan laporan askeb panjang
dari setiap kasus yang didampingi (mulai dari askeb hamil,
bersalin, nifas)
Tahap 2 : Evaluasi dan
tripartite meeting
70. Case study
A 45-year-old woman, presents to your office for a
routine well-woman examination. She has been
married for 20 years, and there is nothing remarkable
in her medical history, including no previous abnormal
Papanicolaou (Pap) smears. She asks if you would
perform her annual Pap smear during the visit. In her
medical record, you note that she had a Pap smear in
combination with human papillomavirus (HPV) testing
two years ago; both test results were negative. She
also mentions that her 19-year-old daughter recently
became sexually active, and she would like to
https://www.aafp.org/afp/2012/0915/p563.html
Croswell, J., Costello, A., 2012. Screening for Cervical Cancer. Am. Fam.
Physician 86, 563–564.
71. Question 1
According to the U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF), how
should you respond to J.K.'s requests for her and her daughter?
A. You can perform an annual Pap smear for J.K. at this appointment,
but her daughter should wait until three years after she began having
sex to have a Pap smear.
B. J.K. can wait until next year for a Pap smear, but you will schedule
one for her daughter for next week.
C. You will schedule a Pap smear for J.K. and her daughter for next
week.
D. J.K. should get an annual Pap smear, but her daughter should wait
until she is 21 years of age.
72. Which one of the following statements about screening for cervical cancer is
correct?
A. Screening may identify precancerous cervical lesions that will regress
spontaneously.
B. Liquid-based cytology is considerably more sensitive than conventional
cytology.
C. Women older than 65 years should never be screened for cervical cancer.
D. Women who have been vaccinated against HPV can be screened less
often than women who have not been vaccinated.
E. Women younger than 30 years should be tested for HPV in combination
Question 2
73. Two weeks later, contacts your office to let you know that her daughter
just had a Pap smear at her university health clinic, and the results were
abnormal. Which of the following are potential harms associated with
screening for cervical cancer?
A. Vaginal bleeding, pain, and infection from colposcopy and cervical
biopsy.
B. Cervical incompetence and a risk of preterm labor resulting from
treatments for precancerous lesions or cancer.
C. Increased risk of hysterectomy.
D. Short-term increases in anxiety and distress.
Question 3