SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
PENDAPAT                                                                                                                                                                                                                                                       SABTU, 5 NOVEMBER 2011                                   A8

Mana ‘Ismail’ Kita?
Syafiq Basri Assegaff
PENGAMAT MASALAH AGAMA, SOSIAL, DAN KOMUNIKASI; PENELITI DI PUSAT STUDI ISLAM DAN KENEGARAAN UNIVERSITAS PARAMADINA

          lkisah, putri Nabi SAW, Fatimah,                                        him.                                                                                belihan Agung”itu bukanlah seekor kam-                                               han pun menjamin akan menjawab seruan



A         dan keluarganya berpuasa. Kala
          itu ia, suaminya, Ali bin Abi Tha-
          lib, dan kedua putra mereka, Ha-
          san dan Husain, berpuasa tiga hari
berturut-turut—sebagai pelunasan nazar
yang dilakukan setelah kesembuhan kedua
putra mereka itu dari sakit. Mereka berem-
                                                                                     Maka Ibrahim membawa anaknya ke
                                                                                  Mina. Di situ Ibrahim masuk ke panggung
                                                                                  untuk berevolusi, tempat idealisme diung-
                                                                                  gah, tempat kebebasan absolut yang diser-
                                                                                  tai penyerahan total diwujudkan. Kalau
                                                                                  Ibrahim mengorbankan putranya, kita pa-
                                                                                  tut bertanya,“siapa”atau “apa”-kah Ismail
                                                                                                                                                                      bing—mana mungkin domba lebih agung
                                                                                                                                                                      daripada seorang nabi—melainkan saat di-
                                                                                                                                                                      sembelihnya cucu Nabi Muhammad SAW,
                                                                                                                                                                      Husain, yang namanya disinggung di atas.
                                                                                                                                                                         Baik sejarawan Sunni maupun Syiah
                                                                                                                                                                      mencatat, Husain gugur sebagai syahid da-
                                                                                                                                                                      lam upayanya menentang penguasa tiran,
                                                                                                                                                                                                                                                           itu, kecuali bila sang hamba bersikap “aro-
                                                                                                                                                                                                                                                           gan”dalam beribadah kepada-Nya. Sebab,
                                                                                                                                                                                                                                                           ketika ada keangkuhan, muncullah jarak
                                                                                                                                                                                                                                                           yang menganga lebar antara sang hamba
                                                                                                                                                                                                                                                           dan Tuhannya, sehingga ia berada di tem-
                                                                                                                                                                                                                                                           pat yang jauh “tak terjangkau”—dan akan
                                                                                                                                                                                                                                                           dimurkai oleh Dia. Al-Quran sendiri me-
pat dikenal sebagai ahlulbait Nabi SAW                                            kita? Jabatan? Kehormatan? Uang? Cinta?                                             Yazid bin Muawiyah. Pada 10 Muharram                                                 mandang arogansi sebagai sumber ke-
yang dijamin kesuciannya dalam Al-Quran.                                          Keluarga? Ilmu? Hidup kita? Tak ada yang                                            61 H, kepala Husain dipenggal bala tenta-                                            musyrikan (politeisme), yang menyebabkan
   Hari pertama, persis menjelang saat bu-                                        tahu, kecuali diri kita sendiri. Tapi, menu-                                        ra Yazid dalam pertempuran yang tidak se-                                            munculnya kezaliman; dan menganggap
ka puasa, datang seorang pengemis yang                                            rut intelektual Iran, Dr Ali Shariati, tanda-                                       imbang di Karbala, Irak. Berhubung Nabi                                              kezaliman sebagai kesesatan. Arogansilah
kelaparan. Mereka berikan sedikit roti                                            tanda “Ismail”kita adalah segala hal yang                                           Muhammad SAW adalah cucu Nabi Ismail                                                 yang menghancurkan penguasa seperti
gandum yang mereka siapkan kepada sang                                            melemahkan keyakinan (iman), segala                                                 AS, dan Husain adalah cucu Nabi, menjadi                                             Namrud, Firaun, dan Yazid.
pengemis, dan malam itu mereka hanya                                              yang menyebabkan kita mementingkan di-                                              sebuah keniscayaan bahwa “berkat pe-                                                    Mereka yang di jalan lurus itu, dalam su-
berbuka dengan minum air. Hari kedua                                              ri sendiri, apa pun yang membuat kita ti-                                           ngorbanan Husain menggantikan pemeng-                                                rat Al-Fatihah, adalah mereka yang “telah
mereka puasa, datang seorang anak yatim                                           dak bisa mendengar pesan dan mengakui                                               galan Ismail itulah, Nabi SAW “terselamat-                                           mendapat nikmat”Tuhan; bukan mereka
memohon makanan. Melihat anak kecil                                               kebenaran, serta segala hal yang mendo-                                             kan”. Itu sebabnya, dalam sebuah hadis-                                              yang mendapat murka-Nya (al-maghdzuu-
yang lapar, ahlulbait Nabi itu merelakan                                          rong kita mencari                                                                                           nya, Nabi SAW me-                                            bi ‘alaihim) ataupun orang-orang yang ter-
makanan mereka. Pada hari kedua itu me-                                           pembenaran demi “ke-                                                                            EDI WAHYONO
                                                                                                                                                                                              nyatakan,“Husain da-                                         sesat (adh-dhalliien). Para ulama menegas-
reka kembali berbuka hanya dengan air.                                            nyamanan”.                                                                                                  ri aku dan aku dari                                          kan bahwa “nikmat”yang dimaksud tentu-
Hari ketiga, datang seorang tawanan. Ia                                              Itu sebabnya, satu-                                                                                      Husain.”                                                     lah bukan sekadar “kesenangan”duniawi
juga meminta makan. Untuk ketiga kali-                                            satunya cara mema-                                                                                             Sebelum menuju                                            yang rendah dan fana seperti harta atau
nya, keluarga Ali dan Fatimah hanya ber-                                          tuhi perintah Tuhan,                                                                                        Karbala, sebenarnya                                          takhta dan kekuasaan yang dimiliki Fira-
buka dengan air.                                                                  sebagaimana dilaku-                                                                                         Husain sudah siap                                            un,Yazid, atau Abu Jahal.Yang dimaksud
   Atas perilaku mulia itu, menurut Ibnu                                          kan Ibrahim, adalah                                                                                         berhaji—bahkan ia                                            mereka “yang diberi nikmat”adalah orang-
Abbas, Malaikat Jibril turun membawa                                              dengan melakukan                                                                                            telah berada di Me-                                          orang yang dekat dengan Allah, seperti Na-
wahyu—dan termaktub kisahnya dalam                                                “perang besar”mela-                                                                                         kah sejak Ramadan                                            bi SAW, sahabat Nabi yang baik, dan ahlul-
Al-Quran. Itulah rupanya akhlak sempur-                                           wan bisikan “setan”                                                                                         tahun 60 H. Tapi bela-                                       baitnya—yang berseberangan total dengan
na atau “jalan lurus”yang diajarkan aga-                                          dalam ego sendiri.                                                                                          kangan ia tinggalkan                                         dua golongan lainnya.
ma. Tanpa pamrih, keluarga Ali dan Fati-                                          Maksudnya, agar ma-                                                                                         hajinya demi menun-                                             Sedikitnya 17 kali sehari muslimin
mah menunjukkan bahwa mereka berkor-                                              nusia tidak merasa                                                                                          jukkan bahwa meme-                                           mengulangi permohonan itu dalam salat
ban demi orang lain, semata-mata karena                                           aman dan terlindungi                                                                                        rangi penguasa zalim                                         guna menunjukkan kerendahan hati kita
Tuhan. Kata mereka,“Kami tidak mengha-                                            dari pengaruh musuh itu: masih banyak je-                                           dan memperjuangkan keadilan merupakan                                                bahwa kita bukan hamba yang arogan—
rap dari kalian balasan ataupun terima                                            ratan kemegahan artifisial yang bisa mem-                                           sebuah tindakan yang lebih penting dari-                                             karena kapan saja manusia bisa terjeru-
kasih. Kami takutkan dari Tuhan kami ha-                                          butakan. Manusia harus terus berusaha,                                              pada berhaji. Perjuangan demi keadilan,                                              mus ke jurang kezaliman atau tersesat. Di
ri yang kelabu dan penuh duka.”                                                   dan minta kepada Allah, agar selalu bisa                                            penentangan terhadap “berhala-berhala”                                               tengah jalan lurus yang penuh kerendahan
   Keteladanan berkorban demi orang lain                                          “diamankan”di jalan yang lurus—shiratal                                             simbol kehidupan fana, kekuasaan, nafsu,                                             hati itulah seorang hamba tunduk kepada
itu amat penting sebagai cermin beragama                                          mustaqiim.                                                                          egoisme, dan kebanggaan diri, semuanya                                               Rabb-nya, semata-mata karena cinta kepa-
di “jalan yang lurus”. Keluarga Nabi SAW                                             Lewat pengorbanan itu, Tuhan seperti                                             harus digapai lewat perjuangan serius ser-                                           da-Nya. Rupanya kedekatan antara kita
mencontohkannya. Nabi Ibrahim dan Is-                                             mengingatkan Ibrahim agar tidak berpikir                                            ta pengorbanan diri—demi mewujudkan                                                  dan Yang Kita Cintai hanya bisa terwujud
mail juga memberikan keteladanannya. Ib-                                          bahwa “urusan”-nya dengan Allah sudah                                               sebuah penyerahan total kepada Tuhan.                                                lewat perjuangan keras (“jihad”) member-
rahim berkomitmen mengorbankan nyawa                                              selesai setelah ia mengabdikan diri selama                                          Itulah makna hakiki penghambaan (iba-                                                sihkan hati dari kotoran akibat mempertu-
anaknya. Sang putra sendiri, Ismail, siap                                         lebih dari 100 tahun sebagai nabi. Sebagai                                          dah) kepada Allah SWT. Itulah shiratal                                               rutkan nafsu duniawi, dan dengan menja-
sedia di meja sembelihan.                                                         pendiri agama monoteisme (tauhid), pem-                                             mustaqiim, sebagaimana yang selalu di-                                               lin cinta dengan sesama manusia sebagai-
   Saat itu Ibrahim telah menjadi tua dan                                         bangun jalan bagi Musa,Yesus, dan Mu-                                               minta muslimin dalam salat.                                                          mana dicontohkan di atas. Kisah di atas
sendirian. Di tengah kenabiannya, ia tetap                                        hammad SAW, serta simbol kemenangan                                                    Barangkali bisa kita analogikan bahwa                                             juga mengingatkan kita akan firman Tu-
seorang “lelaki”yang, sebagaimana manu-                                           manusia, harga diri, dan kesempurnaan—                                              shiratal mustaqiim dalam surat Al-Fatihah                                            han kepada Nabi Musa AS, ketika Dia me-
sia lainnya, sangat menginginkan anak la-                                         tugas Ibrahim dalam “pengabdian”sejati                                              itu semacam jalan tol, jalan bebas hambat-                                           ngatakan,“Satu-satunya ibadah yang Aku
ki-laki. Ismail sendiri adalah pemuda yang                                        adalah jauh lebih sulit. Tuhan seperti ber-                                         an. Jalan yang lurus itu adalah juga jalur                                           hitung sebagai benar-benar ibadah kepa-
cerdas, berbudi, dan kuat. Ia adalah upah                                         pesan,“Engkau harus ‘bebas total’, dan ja-                                          yang paling dekat. Ilmu ukur membukti-                                               da-Ku adalah membahagiakan orang-
kehidupan yang penuh perjuangan. Ia                                               ngan terlalu yakin serta bangga pada diri-                                          kan bahwa “jarak terpendek dari dua buah                                             orang yang hancur hatinya.”
membawa kebahagiaan bagi Ibrahim. Ia                                              mu, sebab selalu ada kemungkinan untuk                                              titik adalah garis lurus yang menghubung-                                               Itulah sesungguhnya makna Islam yang
juga harapan, cinta, dan penerus keturun-                                         ‘jatuh’ pada setiap ‘puncak’.”                                                      kan keduanya”. Maka, kalau jaraknya ter-                                             ditegaskan Nabi.“Sesungguhnya makna
an Ibrahim—yang silsilahnya belakangan                                                                                                                                pendek, berarti jalan lurus itu adalah jarak                                         agama adalah mengenal Allah (ma’rifatul-
mengalir hingga Nabi Muhammad SAW                                                 Jalan lurus                                                                         yang terdekat.                                                                       lah), dan ma’rifatullah hakikatnya adalah
dan anak cucunya. Tapi kini Tuhan memin-                                            Singkat cerita, sesudah mengetahui ko-                                               Secara spiritual sejatinya Tuhan telah                                            bertingkah laku dengan akhlak yang baik.
tanya mengorbankan “milik”yang paling                                             mitmen Ibrahim dan putranya, kemudian                                               memberitahukan bahwa Dia memang de-                                                  Akhlak adalah menghubungkan tali silatu-
dicintainya itu. Sekiranya pengorbanan                                            Tuhan menggantikan nyawa Ismail dengan                                              kat. Dan jalan terdekat mencapai-Nya                                                 rahmi (kasih sayang), dan silaturahmi ada-
yang diminta Tuhan adalah nyawanya sen-                                           “Penyembelihan Agung”. Belakangan ba-                                               adalah lewat jalan lurus. Karena itu, Dia                                            lah ‘memasukkan rasa bahagia di hati sau-
diri, mungkin itu lebih mudah bagi Ibra-                                          nyak ahli tafsir yang memaknai “Penyem-                                             menyuruh sang hamba menyeru-Nya. Tu-                                                 dara kita’.” ●


                                                                                 PENERBIT: PT Tempo Inti Media Harian. PEMIMPIN REDAKSI: Gendur Sudarsono. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Daru Priyambodo. PJ. REDAKTUR EKSEKUTIF: M. Taufiqurohman. REDAKTUR SENIOR: Bambang Harymurti, Diah Purnomowati,
                                                                                 Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori, Putu Setia, S. Malela Mahargasarie, Toriq Hadad. REDAKTUR UTAMA: Yos Rizal Suriaji, Tulus Wijanarko. SEKRETARIAT REDAKSI: Dyah Irawati Hapsari. REDAKTUR: Andree Priyanto, Ahmad
                                                                                 Taufik, Dody Hidayat, Dwi Arjanto, Firman Atmakusumah, Hari Prasetyo, Nurdin Saleh, Yuyun Nurrachman, Sapto Yunus, Zacharias Wuragil B. K. SIDANG REDAKSI: Endri Kurniawati, Hadriani Pudjiarti, Kelik M. Nugroho, Maria Hasugian, Martha
                                                                                 Warta Silaban, Rini Kustiani, Sita Planasari Aquadini, Sunariyah, Tjandra Dewi Harjanti, Untung Widyanto, Utami Widowati, Ali Anwar, Bagus Wijanarko, Arif Firmansyah, Sutarto, Basuki Rahmat, Suseno, Sudrajat, Istiqomatul Hayati, Yophiandi.
  FOTOGRAFI: Rully Kesuma (Redaktur), Amston Probel, Wahyu Setiawan, Arie Basuki, Ayu Ambong, Budi Yanto, Gunawan Wicaksono, Mahanizar Djohan, Yunizar Karim, Zulkarnaen. DESAIN: Gatot Pandego. TATA LETAK: Achmad Budy, Ahmad Fatoni, Arief Mudi Handoko, Agung Nugraha, Agus Kurnianto, Erwin Santoso,
  Fuad Hasyim, Imam Riyadi Untung, Kuswoyo, Mistono, Rudy Asrori, Suteja, Talib Abdillah. ILUSTRATOR: Imam Yunni, Machfoed Gembong. REDAKTUR BAHASA: Hasto Pratikto, Dewi Kartika Teguh W., Hadi Prayuda, Heru Yulistiyan, Iyan Bastian, Michael Timur Kharisma.
  TEMPO NEWS ROOM, TEMPO INTERAKTIF, PUSAT DATA dan ANALISA TEMPO – PEMIMPIN REDAKSI: Daru Priyambodo. PJ. REDAKTUR EKSEKUTIF: Burhan Sholihin. REDAKTUR UTAMA: Yosep Suprayogi, Metta Dharmasaputra, Elik Susanto. REDAKTUR: Ali Nur Yasin, Jajang Jamaludin, Mustafa Ismail, Widiarsi Agustina,
  Fajar W. Hermawan, Jobpie Sugiharto, Raju Febrian. SIDANG REDAKSI: Agus Supriyanto, Dewi Rina, Bobby Chandra, Efri Ritonga, Erwin Dariyanto, Eni Saeni, Lis Yuliawati, Poernomo Gontha Ridho, Purwanto, Ramidi, Rr. Ariyani, Rudy Prasetyo, Sukma N. Loppies, Dimas Adityo, Abdul Manan, Faisal Assegaf, Kodrat Setiawan.
  BIRO JAKARTA: Agung Sedayu, Akbar Tri Kurniawan, Amandra Mega Mustika, Amirullah, Bunga Manggiasih, Cornila Desyana, Dian Yuliastuti, Dwi Riyanto Agustiar, Eko Ari Wibowo, Erwin Prima, Eka Utami Aprilia, Ezther Lastania, Gabriel Wahyu Titiyoga, Heru Triono, Ismi Wahid, Kartika Candra, M. Nur Rochmi, Muhammad
  Iqbal Muhtarom, Munawwaroh, Rina Widyastuti, Riky Ferdianto, Retno Dianing Sari, Anton William, Arie Firdaus, Aryani Kristanti, Pingit Aria, Ratnaning Asih, Sutji Decilya, Evana Dewi, Febriana Firdaus, Febriansyah, Gustidha Budiartie, Mahardika Satria Hadi, Isma Savitri, Ririn Agustia, Rosalina. SURABAYA: Jalil Hakim,
  Zed Abidin. YOGYAKARTA: Phillipus Parera, L.N. Idayani, R. Fadjri. BANDUNG: Juli Hantoro. MAKASSAR: Yudono Yanuar, Nur Haryanto, Hayati Maulana Nur. Riset: Ngarto Februana (Pj. Kepala Bagian), Indra Mutiara, Viva B. Kusnandar.
  IKLAN: Gabriel Sugrahetty (Wakil Direktur). Adelisnasari,Tito Prabowo, Adeliska Virwani, Haderis Alkaf, Imam Hadi, Melly Rasyid, Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo PENGEMBANGAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN: Meiky Sofyansyah (Kepala), Promosi: Rachadian Nashidik Riset Pemasaran: Ai Mulyani K. Business
  Development: Rhanty KREATIF PEMASARAN: Prasidono Listiaji (Kepala). Tim Penulis: S. Dian Andryanto, Danis Purwono, Dewi Retno Lestari, Hotma Siregar, Mira Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri, Susandijani, V. Nara Patrianila. Fotografi & Riset Foto: Lourentius EP. Desain Iklan: Kemas M. Ridwan. Andi Faisal,
  Andi Suprianto, Arcaya Manikotama, Jemmi Ismoko, Junaidi Abdillah, Juned Aryo Sembada, Rachman Hakim Traffic: Abdul Djalal. SIRKULASI DAN DISTRIBUSI: Windalaksana (Kepala), Erina (Sekretariat). Sirkulasi: Shanty Nurpatria, Shalfi Andri (Kepala Unit), Yefri, Indra Setiawan, Ivan B. Putra, Alex Anindito, M. Oemar
  Sidiq. Perwakilan Daerah: Didiet Setiaji (Bandung), Solex Kurniawan (Surabaya). Distribusi: Ismet Tamara (Kepala Unit). Layanan Pelanggan: Berkah Demiat.
  KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT: Toriq Hadad. KEPALA desain korporat: S. Malela Mahargasarie. KEPALA BIRO EKSEKUTIF & pendidikan: M. Taufiqurohman.
  DIREKTUR UTAMA: Bambang Harymurti. DIREKTUR: Herry Hernawan, Toriq Hadad. SEKRETARIS KORPORAT: Rustam F. Mandayun. ALAMAT REDAKSI & Iklan: Kebayoran Centre Blok A11-A15 Jalan Kebayoran Baru-Mayestik, Jakarta 12240. Telp. 021-7255625 Faks. 725-5645/50. E-mail: koran@tempo.co.id.
  ALAMAT PERUSAHAAN: Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210, Telp. 021-5360409 Faks. 021-5349569.
  HARGA ECERAN RP 3.000, LANGGANAN RP 69.000. UNTUK WILAYAH JABOTABEK, BANDUNG, SERANG, DAN LAMPUNG. LUAR WILAYAH TERSEBUT: DITAMBAH ONGKOS KIRIM. CUSTOMER SERVICE TELP. 021-5360409/70749261 EXT. 307/310/481/334 FAKS. 021-5349569

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Mana 'Ismail' Kita

  • 1. PENDAPAT SABTU, 5 NOVEMBER 2011 A8 Mana ‘Ismail’ Kita? Syafiq Basri Assegaff PENGAMAT MASALAH AGAMA, SOSIAL, DAN KOMUNIKASI; PENELITI DI PUSAT STUDI ISLAM DAN KENEGARAAN UNIVERSITAS PARAMADINA lkisah, putri Nabi SAW, Fatimah, him. belihan Agung”itu bukanlah seekor kam- han pun menjamin akan menjawab seruan A dan keluarganya berpuasa. Kala itu ia, suaminya, Ali bin Abi Tha- lib, dan kedua putra mereka, Ha- san dan Husain, berpuasa tiga hari berturut-turut—sebagai pelunasan nazar yang dilakukan setelah kesembuhan kedua putra mereka itu dari sakit. Mereka berem- Maka Ibrahim membawa anaknya ke Mina. Di situ Ibrahim masuk ke panggung untuk berevolusi, tempat idealisme diung- gah, tempat kebebasan absolut yang diser- tai penyerahan total diwujudkan. Kalau Ibrahim mengorbankan putranya, kita pa- tut bertanya,“siapa”atau “apa”-kah Ismail bing—mana mungkin domba lebih agung daripada seorang nabi—melainkan saat di- sembelihnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husain, yang namanya disinggung di atas. Baik sejarawan Sunni maupun Syiah mencatat, Husain gugur sebagai syahid da- lam upayanya menentang penguasa tiran, itu, kecuali bila sang hamba bersikap “aro- gan”dalam beribadah kepada-Nya. Sebab, ketika ada keangkuhan, muncullah jarak yang menganga lebar antara sang hamba dan Tuhannya, sehingga ia berada di tem- pat yang jauh “tak terjangkau”—dan akan dimurkai oleh Dia. Al-Quran sendiri me- pat dikenal sebagai ahlulbait Nabi SAW kita? Jabatan? Kehormatan? Uang? Cinta? Yazid bin Muawiyah. Pada 10 Muharram mandang arogansi sebagai sumber ke- yang dijamin kesuciannya dalam Al-Quran. Keluarga? Ilmu? Hidup kita? Tak ada yang 61 H, kepala Husain dipenggal bala tenta- musyrikan (politeisme), yang menyebabkan Hari pertama, persis menjelang saat bu- tahu, kecuali diri kita sendiri. Tapi, menu- ra Yazid dalam pertempuran yang tidak se- munculnya kezaliman; dan menganggap ka puasa, datang seorang pengemis yang rut intelektual Iran, Dr Ali Shariati, tanda- imbang di Karbala, Irak. Berhubung Nabi kezaliman sebagai kesesatan. Arogansilah kelaparan. Mereka berikan sedikit roti tanda “Ismail”kita adalah segala hal yang Muhammad SAW adalah cucu Nabi Ismail yang menghancurkan penguasa seperti gandum yang mereka siapkan kepada sang melemahkan keyakinan (iman), segala AS, dan Husain adalah cucu Nabi, menjadi Namrud, Firaun, dan Yazid. pengemis, dan malam itu mereka hanya yang menyebabkan kita mementingkan di- sebuah keniscayaan bahwa “berkat pe- Mereka yang di jalan lurus itu, dalam su- berbuka dengan minum air. Hari kedua ri sendiri, apa pun yang membuat kita ti- ngorbanan Husain menggantikan pemeng- rat Al-Fatihah, adalah mereka yang “telah mereka puasa, datang seorang anak yatim dak bisa mendengar pesan dan mengakui galan Ismail itulah, Nabi SAW “terselamat- mendapat nikmat”Tuhan; bukan mereka memohon makanan. Melihat anak kecil kebenaran, serta segala hal yang mendo- kan”. Itu sebabnya, dalam sebuah hadis- yang mendapat murka-Nya (al-maghdzuu- yang lapar, ahlulbait Nabi itu merelakan rong kita mencari nya, Nabi SAW me- bi ‘alaihim) ataupun orang-orang yang ter- makanan mereka. Pada hari kedua itu me- pembenaran demi “ke- EDI WAHYONO nyatakan,“Husain da- sesat (adh-dhalliien). Para ulama menegas- reka kembali berbuka hanya dengan air. nyamanan”. ri aku dan aku dari kan bahwa “nikmat”yang dimaksud tentu- Hari ketiga, datang seorang tawanan. Ia Itu sebabnya, satu- Husain.” lah bukan sekadar “kesenangan”duniawi juga meminta makan. Untuk ketiga kali- satunya cara mema- Sebelum menuju yang rendah dan fana seperti harta atau nya, keluarga Ali dan Fatimah hanya ber- tuhi perintah Tuhan, Karbala, sebenarnya takhta dan kekuasaan yang dimiliki Fira- buka dengan air. sebagaimana dilaku- Husain sudah siap un,Yazid, atau Abu Jahal.Yang dimaksud Atas perilaku mulia itu, menurut Ibnu kan Ibrahim, adalah berhaji—bahkan ia mereka “yang diberi nikmat”adalah orang- Abbas, Malaikat Jibril turun membawa dengan melakukan telah berada di Me- orang yang dekat dengan Allah, seperti Na- wahyu—dan termaktub kisahnya dalam “perang besar”mela- kah sejak Ramadan bi SAW, sahabat Nabi yang baik, dan ahlul- Al-Quran. Itulah rupanya akhlak sempur- wan bisikan “setan” tahun 60 H. Tapi bela- baitnya—yang berseberangan total dengan na atau “jalan lurus”yang diajarkan aga- dalam ego sendiri. kangan ia tinggalkan dua golongan lainnya. ma. Tanpa pamrih, keluarga Ali dan Fati- Maksudnya, agar ma- hajinya demi menun- Sedikitnya 17 kali sehari muslimin mah menunjukkan bahwa mereka berkor- nusia tidak merasa jukkan bahwa meme- mengulangi permohonan itu dalam salat ban demi orang lain, semata-mata karena aman dan terlindungi rangi penguasa zalim guna menunjukkan kerendahan hati kita Tuhan. Kata mereka,“Kami tidak mengha- dari pengaruh musuh itu: masih banyak je- dan memperjuangkan keadilan merupakan bahwa kita bukan hamba yang arogan— rap dari kalian balasan ataupun terima ratan kemegahan artifisial yang bisa mem- sebuah tindakan yang lebih penting dari- karena kapan saja manusia bisa terjeru- kasih. Kami takutkan dari Tuhan kami ha- butakan. Manusia harus terus berusaha, pada berhaji. Perjuangan demi keadilan, mus ke jurang kezaliman atau tersesat. Di ri yang kelabu dan penuh duka.” dan minta kepada Allah, agar selalu bisa penentangan terhadap “berhala-berhala” tengah jalan lurus yang penuh kerendahan Keteladanan berkorban demi orang lain “diamankan”di jalan yang lurus—shiratal simbol kehidupan fana, kekuasaan, nafsu, hati itulah seorang hamba tunduk kepada itu amat penting sebagai cermin beragama mustaqiim. egoisme, dan kebanggaan diri, semuanya Rabb-nya, semata-mata karena cinta kepa- di “jalan yang lurus”. Keluarga Nabi SAW Lewat pengorbanan itu, Tuhan seperti harus digapai lewat perjuangan serius ser- da-Nya. Rupanya kedekatan antara kita mencontohkannya. Nabi Ibrahim dan Is- mengingatkan Ibrahim agar tidak berpikir ta pengorbanan diri—demi mewujudkan dan Yang Kita Cintai hanya bisa terwujud mail juga memberikan keteladanannya. Ib- bahwa “urusan”-nya dengan Allah sudah sebuah penyerahan total kepada Tuhan. lewat perjuangan keras (“jihad”) member- rahim berkomitmen mengorbankan nyawa selesai setelah ia mengabdikan diri selama Itulah makna hakiki penghambaan (iba- sihkan hati dari kotoran akibat mempertu- anaknya. Sang putra sendiri, Ismail, siap lebih dari 100 tahun sebagai nabi. Sebagai dah) kepada Allah SWT. Itulah shiratal rutkan nafsu duniawi, dan dengan menja- sedia di meja sembelihan. pendiri agama monoteisme (tauhid), pem- mustaqiim, sebagaimana yang selalu di- lin cinta dengan sesama manusia sebagai- Saat itu Ibrahim telah menjadi tua dan bangun jalan bagi Musa,Yesus, dan Mu- minta muslimin dalam salat. mana dicontohkan di atas. Kisah di atas sendirian. Di tengah kenabiannya, ia tetap hammad SAW, serta simbol kemenangan Barangkali bisa kita analogikan bahwa juga mengingatkan kita akan firman Tu- seorang “lelaki”yang, sebagaimana manu- manusia, harga diri, dan kesempurnaan— shiratal mustaqiim dalam surat Al-Fatihah han kepada Nabi Musa AS, ketika Dia me- sia lainnya, sangat menginginkan anak la- tugas Ibrahim dalam “pengabdian”sejati itu semacam jalan tol, jalan bebas hambat- ngatakan,“Satu-satunya ibadah yang Aku ki-laki. Ismail sendiri adalah pemuda yang adalah jauh lebih sulit. Tuhan seperti ber- an. Jalan yang lurus itu adalah juga jalur hitung sebagai benar-benar ibadah kepa- cerdas, berbudi, dan kuat. Ia adalah upah pesan,“Engkau harus ‘bebas total’, dan ja- yang paling dekat. Ilmu ukur membukti- da-Ku adalah membahagiakan orang- kehidupan yang penuh perjuangan. Ia ngan terlalu yakin serta bangga pada diri- kan bahwa “jarak terpendek dari dua buah orang yang hancur hatinya.” membawa kebahagiaan bagi Ibrahim. Ia mu, sebab selalu ada kemungkinan untuk titik adalah garis lurus yang menghubung- Itulah sesungguhnya makna Islam yang juga harapan, cinta, dan penerus keturun- ‘jatuh’ pada setiap ‘puncak’.” kan keduanya”. Maka, kalau jaraknya ter- ditegaskan Nabi.“Sesungguhnya makna an Ibrahim—yang silsilahnya belakangan pendek, berarti jalan lurus itu adalah jarak agama adalah mengenal Allah (ma’rifatul- mengalir hingga Nabi Muhammad SAW Jalan lurus yang terdekat. lah), dan ma’rifatullah hakikatnya adalah dan anak cucunya. Tapi kini Tuhan memin- Singkat cerita, sesudah mengetahui ko- Secara spiritual sejatinya Tuhan telah bertingkah laku dengan akhlak yang baik. tanya mengorbankan “milik”yang paling mitmen Ibrahim dan putranya, kemudian memberitahukan bahwa Dia memang de- Akhlak adalah menghubungkan tali silatu- dicintainya itu. Sekiranya pengorbanan Tuhan menggantikan nyawa Ismail dengan kat. Dan jalan terdekat mencapai-Nya rahmi (kasih sayang), dan silaturahmi ada- yang diminta Tuhan adalah nyawanya sen- “Penyembelihan Agung”. Belakangan ba- adalah lewat jalan lurus. Karena itu, Dia lah ‘memasukkan rasa bahagia di hati sau- diri, mungkin itu lebih mudah bagi Ibra- nyak ahli tafsir yang memaknai “Penyem- menyuruh sang hamba menyeru-Nya. Tu- dara kita’.” ● PENERBIT: PT Tempo Inti Media Harian. PEMIMPIN REDAKSI: Gendur Sudarsono. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Daru Priyambodo. PJ. REDAKTUR EKSEKUTIF: M. Taufiqurohman. REDAKTUR SENIOR: Bambang Harymurti, Diah Purnomowati, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, Leila S. Chudori, Putu Setia, S. Malela Mahargasarie, Toriq Hadad. REDAKTUR UTAMA: Yos Rizal Suriaji, Tulus Wijanarko. SEKRETARIAT REDAKSI: Dyah Irawati Hapsari. REDAKTUR: Andree Priyanto, Ahmad Taufik, Dody Hidayat, Dwi Arjanto, Firman Atmakusumah, Hari Prasetyo, Nurdin Saleh, Yuyun Nurrachman, Sapto Yunus, Zacharias Wuragil B. K. SIDANG REDAKSI: Endri Kurniawati, Hadriani Pudjiarti, Kelik M. Nugroho, Maria Hasugian, Martha Warta Silaban, Rini Kustiani, Sita Planasari Aquadini, Sunariyah, Tjandra Dewi Harjanti, Untung Widyanto, Utami Widowati, Ali Anwar, Bagus Wijanarko, Arif Firmansyah, Sutarto, Basuki Rahmat, Suseno, Sudrajat, Istiqomatul Hayati, Yophiandi. FOTOGRAFI: Rully Kesuma (Redaktur), Amston Probel, Wahyu Setiawan, Arie Basuki, Ayu Ambong, Budi Yanto, Gunawan Wicaksono, Mahanizar Djohan, Yunizar Karim, Zulkarnaen. DESAIN: Gatot Pandego. TATA LETAK: Achmad Budy, Ahmad Fatoni, Arief Mudi Handoko, Agung Nugraha, Agus Kurnianto, Erwin Santoso, Fuad Hasyim, Imam Riyadi Untung, Kuswoyo, Mistono, Rudy Asrori, Suteja, Talib Abdillah. ILUSTRATOR: Imam Yunni, Machfoed Gembong. REDAKTUR BAHASA: Hasto Pratikto, Dewi Kartika Teguh W., Hadi Prayuda, Heru Yulistiyan, Iyan Bastian, Michael Timur Kharisma. TEMPO NEWS ROOM, TEMPO INTERAKTIF, PUSAT DATA dan ANALISA TEMPO – PEMIMPIN REDAKSI: Daru Priyambodo. PJ. REDAKTUR EKSEKUTIF: Burhan Sholihin. REDAKTUR UTAMA: Yosep Suprayogi, Metta Dharmasaputra, Elik Susanto. REDAKTUR: Ali Nur Yasin, Jajang Jamaludin, Mustafa Ismail, Widiarsi Agustina, Fajar W. Hermawan, Jobpie Sugiharto, Raju Febrian. SIDANG REDAKSI: Agus Supriyanto, Dewi Rina, Bobby Chandra, Efri Ritonga, Erwin Dariyanto, Eni Saeni, Lis Yuliawati, Poernomo Gontha Ridho, Purwanto, Ramidi, Rr. Ariyani, Rudy Prasetyo, Sukma N. Loppies, Dimas Adityo, Abdul Manan, Faisal Assegaf, Kodrat Setiawan. BIRO JAKARTA: Agung Sedayu, Akbar Tri Kurniawan, Amandra Mega Mustika, Amirullah, Bunga Manggiasih, Cornila Desyana, Dian Yuliastuti, Dwi Riyanto Agustiar, Eko Ari Wibowo, Erwin Prima, Eka Utami Aprilia, Ezther Lastania, Gabriel Wahyu Titiyoga, Heru Triono, Ismi Wahid, Kartika Candra, M. Nur Rochmi, Muhammad Iqbal Muhtarom, Munawwaroh, Rina Widyastuti, Riky Ferdianto, Retno Dianing Sari, Anton William, Arie Firdaus, Aryani Kristanti, Pingit Aria, Ratnaning Asih, Sutji Decilya, Evana Dewi, Febriana Firdaus, Febriansyah, Gustidha Budiartie, Mahardika Satria Hadi, Isma Savitri, Ririn Agustia, Rosalina. SURABAYA: Jalil Hakim, Zed Abidin. YOGYAKARTA: Phillipus Parera, L.N. Idayani, R. Fadjri. BANDUNG: Juli Hantoro. MAKASSAR: Yudono Yanuar, Nur Haryanto, Hayati Maulana Nur. Riset: Ngarto Februana (Pj. Kepala Bagian), Indra Mutiara, Viva B. Kusnandar. IKLAN: Gabriel Sugrahetty (Wakil Direktur). Adelisnasari,Tito Prabowo, Adeliska Virwani, Haderis Alkaf, Imam Hadi, Melly Rasyid, Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo PENGEMBANGAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN: Meiky Sofyansyah (Kepala), Promosi: Rachadian Nashidik Riset Pemasaran: Ai Mulyani K. Business Development: Rhanty KREATIF PEMASARAN: Prasidono Listiaji (Kepala). Tim Penulis: S. Dian Andryanto, Danis Purwono, Dewi Retno Lestari, Hotma Siregar, Mira Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri, Susandijani, V. Nara Patrianila. Fotografi & Riset Foto: Lourentius EP. Desain Iklan: Kemas M. Ridwan. Andi Faisal, Andi Suprianto, Arcaya Manikotama, Jemmi Ismoko, Junaidi Abdillah, Juned Aryo Sembada, Rachman Hakim Traffic: Abdul Djalal. SIRKULASI DAN DISTRIBUSI: Windalaksana (Kepala), Erina (Sekretariat). Sirkulasi: Shanty Nurpatria, Shalfi Andri (Kepala Unit), Yefri, Indra Setiawan, Ivan B. Putra, Alex Anindito, M. Oemar Sidiq. Perwakilan Daerah: Didiet Setiaji (Bandung), Solex Kurniawan (Surabaya). Distribusi: Ismet Tamara (Kepala Unit). Layanan Pelanggan: Berkah Demiat. KEPALA PEMBERITAAN KORPORAT: Toriq Hadad. KEPALA desain korporat: S. Malela Mahargasarie. KEPALA BIRO EKSEKUTIF & pendidikan: M. Taufiqurohman. DIREKTUR UTAMA: Bambang Harymurti. DIREKTUR: Herry Hernawan, Toriq Hadad. SEKRETARIS KORPORAT: Rustam F. Mandayun. ALAMAT REDAKSI & Iklan: Kebayoran Centre Blok A11-A15 Jalan Kebayoran Baru-Mayestik, Jakarta 12240. Telp. 021-7255625 Faks. 725-5645/50. E-mail: koran@tempo.co.id. ALAMAT PERUSAHAAN: Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta 12210, Telp. 021-5360409 Faks. 021-5349569. HARGA ECERAN RP 3.000, LANGGANAN RP 69.000. UNTUK WILAYAH JABOTABEK, BANDUNG, SERANG, DAN LAMPUNG. LUAR WILAYAH TERSEBUT: DITAMBAH ONGKOS KIRIM. CUSTOMER SERVICE TELP. 021-5360409/70749261 EXT. 307/310/481/334 FAKS. 021-5349569