SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 3
13508073   -   Achmad Giovani (Ketua)
10209040   -   Joko Suwardy
13108072   -   Abdullah Adib
13109128   -   Erlangga Yudha P.
13208008   -   Ardi Setiawan Iwan
13209045   -   Azka Fadhlan
13607060   -   Nadhie Juliawan
13706014   -   Hana Ghaida Zahra
15008009   -   Janu Kusuma
17209019   -   Tiara Nurmalita Dewi
   Banyaknya kecelakaan
   Lalu lintas semrawut
   Kurangnya pengawasan polisi
1.   Perilaku pengendara yang sering melanggar peraturan
2.   Mudahnya mendapatkan SIM
3.   Dinas terkait yang kurang tegas dalam penegakan
     hukum dan tata krama lalu lintas
1.   Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan perilaku
     negatif pengendara motor?
2.   Mengapa banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan
     kendaraan bermotor?
3.   Mengapa pengendara motor tidak mematuhi peraturan
     lalu lintas?
1.   Mengetahui faktor utama yang melatarbelakangi
     perilaku negatif pengendara kendaraan motor.
2.   Mengetahui alasan-alasan pengendara kendaraan motor
     tidak dapat mematuhi peraturan lalu lintas.
3.   Mengetahui faktor-faktor    terjadinya   kecelakaan
     terhadap kendaraan motor.
1.   Mengetahui dan memahami faktor-faktor utama yang
     menyebabkan perilaku negatif pengendara motor
     menurut kacamata komunikasi pembangunan
2.   Mengetahui alasan utama pengendara motor tidak
     mematuhi peraturan lalu lintas menurut kacamata
     komunikasi pembangunan
3.   Mengetahui sebab terjadinya banyak kecelakaan yang
     melibatkan kendaraan bermotor menurut kacamata
     komunikasi pembangunan
1.     Cognitive Dissonance

 A. Penjelasan
   Kecenderungan orang untuk mempengaruhi tindakan orang lain agar
   sama dengan tindakannya, ketika ia menghadapi konflik.

 B. Kaitan
   Pengendara sepeda motor cenderung melanggar peraturan karena ia pada
   awalnya bingung karena ada yang melanggar dan ada yang tidak. Maka
   dari itu, ia melanggar dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti
   tindakannya, sehingga konflik terselesaikan.
2.     Face-Negotiation
A. Penjelasan
  Teori menjelaskan perbedaan –perbedaan budaya dalam merespon konflik.
  Asumsinya adalah bahwa orang-orang dalam setiap budaya akan
  selalu negotiating face. Istilah itu adalah perlambangan citra diri publik
  kita, cara kita menginginkan orang lain melihat dan memperlakukan diri
  kita.

  Seperti misalkan disaat pengendara motor tidak mau mengakui saat dia
  melakukan pelanggaran, saat itu dapat dipastikan bahwa pengendara motor
  ingin terbebas dari keharusan membayar denda dan sebagainya.


B. Kaitan
  Perilaku pengendara motor yang seringkali melakukan pelanggaran baik
  yang disengaja maupun tidak dikarenakan melihat pengendara lain yang
  melakukannya tanpa rasa bersalah.
3      Groupthink

A. Penjelasan
  Suatu fenomena dalam pengambilan keputusan pada suatu kelompok
  dimana keputusan yang diambil adalah keputusan bersama, karena
  kelompok ini memiliki cara berpikir yang mirip.

B. Kaitan
  Perilaku berkendara mungkin terpengaruh oleh perilaku sehari-hari dalam
  kegiatan grup-nya. Misalnya geng motor atau klub motor
4. Interaksionisme Simbolik

 A. Penjelasan
   Seseorang termotivasi untuk bertindak berdasarkan makna dari bahasa
   suatu simbol yang mereka dapatkan dari orang, benda, dan peristiwa.

 B. Kaitan
   Jarang sekali di Bandung ini ditemukan simbol-simbol yang berisikan
   sugesti berupa safety driving
5. Retoris

 A. Penjelasan
   Suatu cara dimana persuasi yang dilakukan dapat digunakan dengan
   sukses.

B.   Kaitan
     Mengajak pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan baik dan
     teratur melalui obrolan dan/atau slogan yang persuasif
1.    Alasan menggunakan Metode Kualitatif
2.    Tempat Penelitian
3.    Sampel Sumber Data Penelitian
4.    Instrumen Penelitian
5.    Teknik Pengumpulan Data
6.    Teknik Analisis Data
7.    Rencana Pengujian Keabsahan Data
8.    Pedoman Wawancara
9.    Analisis Kualitatif Masalah
10.   Analisis Triangulasi
11.   Pemetaan Identifikasi Masalah
1. Metode Kualitatif

  Suatu metoda yang berusaha mengungkap berbagai keunikan yang

  terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi

  dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat

  dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga data yang didapatkan

  lebih prestisi.
2. Tempat Penelitian

     Penelitian ini akan dilakukan di

 -   sekitar simpang dago

 -   sekitar kampus ITB

 -   Polsek Coblong
3. Sampel Sumber Data Penelitian

A.   Pengendara motor daerah ITB

B.   Pengendara motor daerah Simpang Dago

C.   Petugas Polisi di Polsek Coblong
4. Instrumen Penelitian
   1.   Pedoman wawancara
        Disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang berkaitan agar
        wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian.
 2.     Pedoman Observasi
        Disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama
        wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara,
        serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul
        pada saat berlangsungnya wawancara agar peneliti dapat melakukan
        pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian.
 3.     Alat Perekam
        Agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tampa
        harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek.
5. Teknik Pengumpulan Data




         Pengambilan data yang dilakukan
         menggunakan beberapa sumber dengan
         menggunakan teknik pengambilan data
         yang Triangulasi sumber
              sama.
Rumusan Masalah Pertama

-Teori Cognitive Dissonance
-Teori Groupthink
-Teori Retoris

Rumusan Masalah Kedua

-Teori Interaksionisme Simbolik
-Teori Face-Negotiation

Rumusan Masalah Ketiga

- Teori Interaksionisme Simbolik
Pembahasan Rumusan Masalah Pertama

Dari hasil wawancara terlihat terjadi perbedaan cara berpikir antara
pengendara sepeda motor terhadap regulasi yang ada

Dari hasil wawancara polisi, memang ada kecenderungan pengendara
untuk tidak menjalankan peraturan lalu lintas disebabkan beberapa
faktor. Salah satunya sulit menerima peraturan-peraturan baru. Untuk
menanggulangi hal ini seharusnya sosialisasi tentang peraturan baru
tersebut lebih di gencarkan lagi. Disinilah si tuntut komunikasi polisi
terhadap pengendara yang lebih intens. Setelah itu adalah teori face
negoitation dan retoris.

Dari hasil wawancara dan apabila di sangkut pautkan dengan teori diatas
terlihat bahwa pengendara lain akan cenderung melanggar apabila ada
melihat pengendara lain yang melanggar. Untuk itu diperlukan tindakan
tegas dari penegak hukum seperti polisi, agar tidak semakin banyak
pelanggaran yang terjadi akibat ikut-ikutan.
Pembahasan Rumusan Masalah Kedua

Dari hasil wawancara narasumber 1 dan narasumber 2 dimana keduanya
adalah pengendara, menjelaskan rambu-rambu tersebut penting

Narasumber 3 yaitu polisi menjelaskan bahwa rambu-rambu yang ada
sudah cukup dan polisi sudah cukup persuasif dalam menegakkan
peraturan lalu-lintas. Sehingga dapat diketahui bahwa pelanggaran oleh
pengendara lebih dikarenakan kesadaran dalam mematuhi rambu-rambu
tersebut.

Dari hasil wawancara narasumber pengendara dapat diketahui umumnya
mereka akan melakukan pelanggaran dengan terpaksa apabila kondisi
memungkinkan, dengan tidak adanya polisi lalu lintas. Sedangkan polisi
dirasa kurang tegas dalam menegakkan peraturan, hal ini dapat
diketahui dari hasil wawancara dengan polisi dimana beliau dalam
melaksanakan tugasnya masih terdapat keleluasaan bagi pengendara
yang melanggar peraturan.
Pembahasan Rumusan Masalah Ketiga

Perumusan masalah yang ketiga yaitu, mengapa banyak terjadi
kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Pada perumusan
masalah yang ini, kami memakai landasan teori interaksionisme
simbolik.

Pada kenyataannya (bersumber dari hasil wawancara) meskipun
narasumber mengatakan bahwa rambu lalu lintas, plang, baliho dan
simbol-simbol lalu lintas sudah cukup banyak terdapat dan dipasang
dijalan, tetap saja narasumber tidak terlalu memperhatikan dan
mematuhi simbol-simbol tersebut.

Terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor tidak
disebabkan oleh kurang banyaknya simbol-simbol yang terdapat
dijalan, tetapi lebih kepada ketidakpatuhan para pengendara bermotor
terhadap simbol-simbol yang ada serta kondisi jalanan yang tidak
optimal (banyaknya kendaraan yang parkir dipinggir jalan).
   Pengendara lain akan cenderung melanggar apabila ada
    melihat pengendara lain yang melanggar.

   Umumnya pengendara akan melakukan pelanggaran
    dengan terpaksa apabila kondisi memungkinkan, dengan
    tidak adanya polisi lalu lintas. Sedangkan polisi dirasa
    kurang tegas dalam menegakkan peraturan

   Terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan
    bermotor tidak disebabkan oleh kurang banyaknya
    simbol-simbol yang terdapat dijalan, tetapi lebih kepada
    ketidakpatuhan para pengendara bermotor terhadap
    simbol-simbol yang ada serta kondisi jalanan yang tidak
    optimal (banyaknya kendaraan yang parkir dipinggir jalan).
   Sebaiknya polisi lebih tegas dalam menindak pengendara
    motor yang melanggar aturan
   Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan aman
    berkendara, masyarakat perlu diberi penyuluhan oleh Polisi
    tentang safety riding secara berkelanjutan. Penyuluhan dapat
    dilakukan melalui berbagai media komunikasi, seperti tatap
    muka secara langsung maupun melalui media elektronik
    seperti televisi.
   Memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan
    Twitter untuk mengkampanyekan perilaku tertib berlalu
    lintas. Jejaring sosial merupakan sarana yang sangat strategis
    karena saat ini jejaring sosial sedang menjadi tren di
    masyarakat serta tidak membutuhkan biaya.
   Ditanamkannya kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini
    melalui pesan-pesan moral dari guru maupun penyuluhan
    langsung dari pihak kepolisian.
Kompem kelompok 3

More Related Content

Viewers also liked

Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)
Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)
Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)
Sustainers
 
Mobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark Wilmont
Mobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark WilmontMobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark Wilmont
Mobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark Wilmont
MobileConventionAmsterdam
 
Mobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda Roberts
Mobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda RobertsMobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda Roberts
Mobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda Roberts
MobileConventionAmsterdam
 
Fra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. november
Fra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. novemberFra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. november
Fra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. november
Thomas Clausen
 
Learner- Centered Approaches
Learner- Centered ApproachesLearner- Centered Approaches
Learner- Centered Approachesxenia baesa
 

Viewers also liked (7)

Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)
Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)
Sm보고의문제점과대책(20080212 최종)
 
Mobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark Wilmont
Mobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark WilmontMobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark Wilmont
Mobile Convention Amsterdam - Sanoma Media - Roel Engel & Mark Wilmont
 
Mobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda Roberts
Mobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda RobertsMobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda Roberts
Mobile Convention Amsterdam - MEF - Miranda Roberts
 
Fra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. november
Fra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. novemberFra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. november
Fra 0 til webshop på en aften - WordCamp CPH 12. og 13. november
 
Age in TESL
Age in TESLAge in TESL
Age in TESL
 
Math quiz
Math quizMath quiz
Math quiz
 
Learner- Centered Approaches
Learner- Centered ApproachesLearner- Centered Approaches
Learner- Centered Approaches
 

Similar to Kompem kelompok 3

Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
 
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
 
Ppkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinya
Ppkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinyaPpkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinya
Ppkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinyaAkuun Pribadi
 
Dua duanya
Dua duanyaDua duanya
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTORPencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
 
Makalah 3 isd wahyu
Makalah 3 isd wahyuMakalah 3 isd wahyu
Makalah 3 isd wahyu
Wahyu Rizky Priyatama
 
Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni Nasrul Latifi
 
Pendidikan pancasila kelompok 1
Pendidikan pancasila kelompok 1Pendidikan pancasila kelompok 1
Pendidikan pancasila kelompok 1
Jasmine Afifah
 
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
 
PRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptx
PRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptxPRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptx
PRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptx
HarunRido
 
PPT proposal skripsi_98133617734991989838
PPT proposal skripsi_98133617734991989838PPT proposal skripsi_98133617734991989838
PPT proposal skripsi_98133617734991989838
Ransomeware
 
Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhirimadotcom
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanDeewii A
 
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docxKENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
 
Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhirimadotcom
 
Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas
Penegakan Hukum di Bidang Lalu LintasPenegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas
Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas
Unyu Imoet Banget Sekali
 
Jti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaran
Jti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaranJti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaran
Jti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaranRahmatdi Black
 

Similar to Kompem kelompok 3 (20)

Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
 
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MO...
 
Ppkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinya
Ppkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinyaPpkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinya
Ppkn tinjauan sosiologi hukum terhadap terjadinya
 
Dua duanya
Dua duanyaDua duanya
Dua duanya
 
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTORPencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
Pencurian Sepeda Motor - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL PENCURIAN MOTOR
 
Makalah 3 isd wahyu
Makalah 3 isd wahyuMakalah 3 isd wahyu
Makalah 3 isd wahyu
 
Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019Yuni nasrul latifi 14220019
Yuni nasrul latifi 14220019
 
Pendidikan pancasila kelompok 1
Pendidikan pancasila kelompok 1Pendidikan pancasila kelompok 1
Pendidikan pancasila kelompok 1
 
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
Edukasi Lalulintas Kalangan Pelajar - LAPORAN HASIL PENELITIAN KONFLIK SOSIAL...
 
PRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptx
PRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptxPRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptx
PRESNTASE UJIAN SKRIPSI.pptx
 
PPT proposal skripsi_98133617734991989838
PPT proposal skripsi_98133617734991989838PPT proposal skripsi_98133617734991989838
PPT proposal skripsi_98133617734991989838
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhir
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docxKENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
KENAKALAN REMAJA-Kelompok 3 Kelas XI IPS 3.docx
 
Format & contoh esei pbs bm
Format & contoh esei  pbs bmFormat & contoh esei  pbs bm
Format & contoh esei pbs bm
 
Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhir
 
Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas
Penegakan Hukum di Bidang Lalu LintasPenegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas
Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas
 
Jti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaran
Jti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaranJti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaran
Jti vol1 no2_politeknik telkom_lisana_pembuatan aplikasi multimedia pembelajaran
 

Kompem kelompok 3

  • 1. Kelompok 3 13508073 - Achmad Giovani (Ketua) 10209040 - Joko Suwardy 13108072 - Abdullah Adib 13109128 - Erlangga Yudha P. 13208008 - Ardi Setiawan Iwan 13209045 - Azka Fadhlan 13607060 - Nadhie Juliawan 13706014 - Hana Ghaida Zahra 15008009 - Janu Kusuma 17209019 - Tiara Nurmalita Dewi
  • 2. Banyaknya kecelakaan  Lalu lintas semrawut  Kurangnya pengawasan polisi
  • 3. 1. Perilaku pengendara yang sering melanggar peraturan 2. Mudahnya mendapatkan SIM 3. Dinas terkait yang kurang tegas dalam penegakan hukum dan tata krama lalu lintas
  • 4. 1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan perilaku negatif pengendara motor? 2. Mengapa banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor? 3. Mengapa pengendara motor tidak mematuhi peraturan lalu lintas?
  • 5. 1. Mengetahui faktor utama yang melatarbelakangi perilaku negatif pengendara kendaraan motor. 2. Mengetahui alasan-alasan pengendara kendaraan motor tidak dapat mematuhi peraturan lalu lintas. 3. Mengetahui faktor-faktor terjadinya kecelakaan terhadap kendaraan motor.
  • 6. 1. Mengetahui dan memahami faktor-faktor utama yang menyebabkan perilaku negatif pengendara motor menurut kacamata komunikasi pembangunan 2. Mengetahui alasan utama pengendara motor tidak mematuhi peraturan lalu lintas menurut kacamata komunikasi pembangunan 3. Mengetahui sebab terjadinya banyak kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor menurut kacamata komunikasi pembangunan
  • 7. 1. Cognitive Dissonance A. Penjelasan Kecenderungan orang untuk mempengaruhi tindakan orang lain agar sama dengan tindakannya, ketika ia menghadapi konflik. B. Kaitan Pengendara sepeda motor cenderung melanggar peraturan karena ia pada awalnya bingung karena ada yang melanggar dan ada yang tidak. Maka dari itu, ia melanggar dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti tindakannya, sehingga konflik terselesaikan.
  • 8. 2. Face-Negotiation A. Penjelasan Teori menjelaskan perbedaan –perbedaan budaya dalam merespon konflik. Asumsinya adalah bahwa orang-orang dalam setiap budaya akan selalu negotiating face. Istilah itu adalah perlambangan citra diri publik kita, cara kita menginginkan orang lain melihat dan memperlakukan diri kita. Seperti misalkan disaat pengendara motor tidak mau mengakui saat dia melakukan pelanggaran, saat itu dapat dipastikan bahwa pengendara motor ingin terbebas dari keharusan membayar denda dan sebagainya. B. Kaitan Perilaku pengendara motor yang seringkali melakukan pelanggaran baik yang disengaja maupun tidak dikarenakan melihat pengendara lain yang melakukannya tanpa rasa bersalah.
  • 9. 3 Groupthink A. Penjelasan Suatu fenomena dalam pengambilan keputusan pada suatu kelompok dimana keputusan yang diambil adalah keputusan bersama, karena kelompok ini memiliki cara berpikir yang mirip. B. Kaitan Perilaku berkendara mungkin terpengaruh oleh perilaku sehari-hari dalam kegiatan grup-nya. Misalnya geng motor atau klub motor
  • 10. 4. Interaksionisme Simbolik A. Penjelasan Seseorang termotivasi untuk bertindak berdasarkan makna dari bahasa suatu simbol yang mereka dapatkan dari orang, benda, dan peristiwa. B. Kaitan Jarang sekali di Bandung ini ditemukan simbol-simbol yang berisikan sugesti berupa safety driving
  • 11. 5. Retoris A. Penjelasan Suatu cara dimana persuasi yang dilakukan dapat digunakan dengan sukses. B. Kaitan Mengajak pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan baik dan teratur melalui obrolan dan/atau slogan yang persuasif
  • 12. 1. Alasan menggunakan Metode Kualitatif 2. Tempat Penelitian 3. Sampel Sumber Data Penelitian 4. Instrumen Penelitian 5. Teknik Pengumpulan Data 6. Teknik Analisis Data 7. Rencana Pengujian Keabsahan Data 8. Pedoman Wawancara 9. Analisis Kualitatif Masalah 10. Analisis Triangulasi 11. Pemetaan Identifikasi Masalah
  • 13. 1. Metode Kualitatif Suatu metoda yang berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga data yang didapatkan lebih prestisi.
  • 14. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di - sekitar simpang dago - sekitar kampus ITB - Polsek Coblong
  • 15. 3. Sampel Sumber Data Penelitian A. Pengendara motor daerah ITB B. Pengendara motor daerah Simpang Dago C. Petugas Polisi di Polsek Coblong
  • 16. 4. Instrumen Penelitian 1. Pedoman wawancara Disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang berkaitan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. 2. Pedoman Observasi Disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. 3. Alat Perekam Agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tampa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek.
  • 17. 5. Teknik Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan menggunakan beberapa sumber dengan menggunakan teknik pengambilan data yang Triangulasi sumber sama.
  • 18. Rumusan Masalah Pertama -Teori Cognitive Dissonance -Teori Groupthink -Teori Retoris Rumusan Masalah Kedua -Teori Interaksionisme Simbolik -Teori Face-Negotiation Rumusan Masalah Ketiga - Teori Interaksionisme Simbolik
  • 19. Pembahasan Rumusan Masalah Pertama Dari hasil wawancara terlihat terjadi perbedaan cara berpikir antara pengendara sepeda motor terhadap regulasi yang ada Dari hasil wawancara polisi, memang ada kecenderungan pengendara untuk tidak menjalankan peraturan lalu lintas disebabkan beberapa faktor. Salah satunya sulit menerima peraturan-peraturan baru. Untuk menanggulangi hal ini seharusnya sosialisasi tentang peraturan baru tersebut lebih di gencarkan lagi. Disinilah si tuntut komunikasi polisi terhadap pengendara yang lebih intens. Setelah itu adalah teori face negoitation dan retoris. Dari hasil wawancara dan apabila di sangkut pautkan dengan teori diatas terlihat bahwa pengendara lain akan cenderung melanggar apabila ada melihat pengendara lain yang melanggar. Untuk itu diperlukan tindakan tegas dari penegak hukum seperti polisi, agar tidak semakin banyak pelanggaran yang terjadi akibat ikut-ikutan.
  • 20. Pembahasan Rumusan Masalah Kedua Dari hasil wawancara narasumber 1 dan narasumber 2 dimana keduanya adalah pengendara, menjelaskan rambu-rambu tersebut penting Narasumber 3 yaitu polisi menjelaskan bahwa rambu-rambu yang ada sudah cukup dan polisi sudah cukup persuasif dalam menegakkan peraturan lalu-lintas. Sehingga dapat diketahui bahwa pelanggaran oleh pengendara lebih dikarenakan kesadaran dalam mematuhi rambu-rambu tersebut. Dari hasil wawancara narasumber pengendara dapat diketahui umumnya mereka akan melakukan pelanggaran dengan terpaksa apabila kondisi memungkinkan, dengan tidak adanya polisi lalu lintas. Sedangkan polisi dirasa kurang tegas dalam menegakkan peraturan, hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dengan polisi dimana beliau dalam melaksanakan tugasnya masih terdapat keleluasaan bagi pengendara yang melanggar peraturan.
  • 21. Pembahasan Rumusan Masalah Ketiga Perumusan masalah yang ketiga yaitu, mengapa banyak terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Pada perumusan masalah yang ini, kami memakai landasan teori interaksionisme simbolik. Pada kenyataannya (bersumber dari hasil wawancara) meskipun narasumber mengatakan bahwa rambu lalu lintas, plang, baliho dan simbol-simbol lalu lintas sudah cukup banyak terdapat dan dipasang dijalan, tetap saja narasumber tidak terlalu memperhatikan dan mematuhi simbol-simbol tersebut. Terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor tidak disebabkan oleh kurang banyaknya simbol-simbol yang terdapat dijalan, tetapi lebih kepada ketidakpatuhan para pengendara bermotor terhadap simbol-simbol yang ada serta kondisi jalanan yang tidak optimal (banyaknya kendaraan yang parkir dipinggir jalan).
  • 22. Pengendara lain akan cenderung melanggar apabila ada melihat pengendara lain yang melanggar.  Umumnya pengendara akan melakukan pelanggaran dengan terpaksa apabila kondisi memungkinkan, dengan tidak adanya polisi lalu lintas. Sedangkan polisi dirasa kurang tegas dalam menegakkan peraturan  Terjadinya kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor tidak disebabkan oleh kurang banyaknya simbol-simbol yang terdapat dijalan, tetapi lebih kepada ketidakpatuhan para pengendara bermotor terhadap simbol-simbol yang ada serta kondisi jalanan yang tidak optimal (banyaknya kendaraan yang parkir dipinggir jalan).
  • 23. Sebaiknya polisi lebih tegas dalam menindak pengendara motor yang melanggar aturan  Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan aman berkendara, masyarakat perlu diberi penyuluhan oleh Polisi tentang safety riding secara berkelanjutan. Penyuluhan dapat dilakukan melalui berbagai media komunikasi, seperti tatap muka secara langsung maupun melalui media elektronik seperti televisi.  Memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk mengkampanyekan perilaku tertib berlalu lintas. Jejaring sosial merupakan sarana yang sangat strategis karena saat ini jejaring sosial sedang menjadi tren di masyarakat serta tidak membutuhkan biaya.  Ditanamkannya kesadaran tertib berlalu lintas sejak dini melalui pesan-pesan moral dari guru maupun penyuluhan langsung dari pihak kepolisian.