SlideShare a Scribd company logo
Kitab Dua Hari Raya
Bab Ke-1: Mengenai Dua Hari Raya dan Mengenakan yang Indah-Indah
pada Hari Raya
(Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits
Ibnu Umar yang tercantum pada nomor 475 di muka.")
Bab Ke-2: Bermain dengan Tombak dan Perisai pada Hari Raya
508. Aisyah berkata, "Rasulullah masuk padaku, dan di sisiku ada dua anak wanita
(dari gadis-gadis Anshar 2/3, dan dalam satu riwayat: dua orang biduanita 4/266)
pada hari Mina. Lalu, keduanya memukul rebana (4/161). Mereka menyanyi dengan
nyanyian (dalam satu riwayat: dengan apa yang diucapkan oleh wanita-wanita
Anshar pada hari) Perang Bu'ats[1] sedang keduanya bukan penyanyi. Beliau
berbaring di atas hamparan dan memalingkan wajah beliau. Abu Bakar masuk,
sedang Nabi
menutup wajah dengan pakaian beliau (2/11), lalu Abu Bakar menghardik saya (dan
dalam satu riwayat: menghardik mereka) dan mengatakan, 'Seruling setan di (dalam
satu riwayat: Pantaskah ada seruling setan di rumah) Rasulullah? Dia
mengucapkannya dua kali. Lalu, Nabi menghadap Abu Bakar (dalam satu riwayat:
lalu Nabi membuka wajahnya) lantas bersabda, 'Biarkanlah mereka wahai Abu
Bakar! Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya
kita.' Maka, ketika beliau lupa, saya mengisyaratkan kepada kedua anak wanita itu,
lalu keduanya keluar."
509. "Hari itu adalah hari raya, di mana orang Sudan (dalam satu riwayat: orang-
orang Habasyah 1/117) bermain perisai dan tombak di dalam masjid. Barangkali
saya yang meminta kepada Nabi atau barangkali beliau sendiri yang mengatakan
kepadaku, 'Apakah engkau ingin melihat?' Saya menjawab, 'Ya.' Saya disuruhnya
berdiri di belakang beliau di depan pintu kamarku. Beliau melindungiku dengan
selendang beliau, sedang aku melihat permainan mereka di dalam masjid. Lalu,
Umar[2] menghardik mereka. Kemudian Nabi bersabda, 'Biarkanlah mereka.' (4/162)
Maka, saya terus menyaksikan (6/147) sedang pipiku menempel pada pipi beliau,
dan beliau berkata, 'Silakan (dan dalam satu riwayat: aman) wahai bani Arfidah!'
Sehingga, ketika aku sudah merasa bosan, beliau bertanya, 'Sudah cukup?' Aku
menjawab, 'Cukup.' Beliau bersabda, 'Kalau begitu, pergilah.'" (Maka, perkirakanlah
sendiri wanita yang masih muda usia, yang senang sekali terhadap permainan.
6/159)
Bab Ke-3: Berdoa pada Hari Raya
Bab Ke-4: Makan pada Hari Raya Fitri Sebelum Keluar
510. Anas berkata, "Rasulullah tidak pergi (ke tempat shalat) pada hari raya Fitri
sehingga beliau memakan beberapa buah kurma. (Dan beliau memakannya dalam
jumlah ganjil.)"[3]
Bab Ke-5: Makan pada Hari Raya Nahar Atau Idul Adha
511. Al-Bara' bin Azib r.a. berkata, "Nabi berpidato kepada kami pada hari raya
kurban (Idul Adha) setelah shalat. Lalu beliau bersabda." (Dalam satu riwayat al-
Bara' berkata, "Pada hari Adha Nabi keluar, lalu mengerjakan shalat Id dua rakaat.
Kemudian menghadap kepada kami, seraya bersabda, 'Sesungguhnya kurban kita
pada hari ini harus kita mulai dengan mengerjakan shalat Id, kemudian kita pulang,
lalu kita sembelih kurban. 2/8) Barangsiapa yang shalat dengan shalat kita dan
menyembelih dengan sembelihan kita, maka ia telah benar dalam berkurban (dalam
riwayat lain: sesuai dengan Sunnah kami). Barangsiapa yang berkurban sebelum
shalat, maka sesungguhnya sembelihan itu (menyembelih biasa) dan tidak ada
kurban baginya." (Dalam satu riwayat: maka sesungguhnya yang demikian itu
adalah daging yang ia segerakan untuk keluarganya, bukan kurban sedikit pun 2/6).
(Dan dalam riwayat lain: barangsiapa yang mengerjakan shalat seperti shalat kita
dan menghadap kiblat kita, maka janganlah ia menyembelih kurban sebelum selesai
shalat. 6/238). Abu Burdah bin Niyar, paman Bara', berkata, "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya saya berkurban dengan kambing saya sebelum shalat dan saya
mengetahui bahwa hari raya ini adalah hari makan dan minum. Saya senang
kambing saya itu sebagai kambing pertama yang disembelih di rumahku. Karena itu,
saya sembelih kambing saya dan saya makan sebelum mendatangi shalat (dan saya
beri makan keluargaku dan tetanggaku." 2/10). Dalam riwayat lain, al-Bara' berkata,
"Mereka mempunyai tamu di rumahnya, lalu Abu Burdah menyuruh keluarganya
menyembelih sebelum ia pulang, agar tamunya dapat makan. Maka, mereka
menyembelih kambing sebelum shalat. Kemudian peristiwa itu dilaporkan kepada
Nabi, lalu beliau menyuruhnya untuk menyembelih kurban lagi. (7/227). Beliau
bersabda, "Kambingmu adalah kambing daging." Ia berkata, "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya kami mempunyai kambing kecil betina, kami mempunyai anak
binatang ternak (dalam satu riwayat: anak kambing betina yang jinak 6/237) yang
lebih saya sukai daripada dua ekor kambing (dalam satu riwayat: saya mempunyai
anak kambing betina, anak kambing penghasil susu, yang lebih baik daripada dua
ekor kambing daging. Dalam riwayat lain: daripada seekor kambing yang lebih tua.
Dan, dalam riwayat lain lagi: daripada dua ekor kambing yang lebih tua). Apakah itu
mencukupi bagi saya?" Beliau menjawab, "Ya, tetapi tidak akan mencukupi bagi
seorang pun sesudahmu."
Bab Ke-6: Keluar ke Tempat Shalat Tanpa Mimbar
512. Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Rasulullah keluar pada hari raya Fitri dan hari raya
Adha ke mushalla.[4] Yang pertama-tama beliau lakukan adalah shalat. Kemudian
beliau berdiri dan menghadap manusia, dan manusia duduk di shaf-shaf mereka
masing-masing. Beliau memberi nasihat, wasiat, dan perintah kepada mereka. Jika
beliau mau menetapkan utusan, maka beliau mengutusnya; atau menyuruh sesuatu,
maka beliau menyuruhnya, kemudian beliau pergi." Abu Sa'id berkata, "Orang-orang
senantiasa berbuat demikan itu. Sehingga, saya keluar bersama Marwan, Gubernur
Madinah, pada hari raya Adha atau Fitri. Ketika kami sampai di Mushalla, ternyata di
sana ada mimbar yang dibuat oleh Katsir bin Shalt. Tiba-tiba Marwan mau naik
mimbar sebelum shalat, maka saya menarik pakaiannya. Tetapi, ia menarikku, lantas
ia naik dan berkhutbah sebelum shalat. Maka, saya katakan kepadanya, 'Demi Allah
kamu telah mengubah.' Ia berkata, 'Wahai Abu Sa'id, apa yang kamu ketahui telah
ketinggalan (usang).' Saya berkata kepadanya, 'Demi Allah, apa yang saya ketahui
lebih baik daripada apa yang tidak saya ketahui.' Lalu ia (Marwan) melanjutkan
perkataannya, 'Sesungguhnya orang-orang tidak lagi mau duduk bersama-sama kita
sesudah shalat, maka saya jadikan khutbah itu sebelum shalat.'"
Bab Ke-7: Berjalan dan Berkendaraan ke Tempat Shalat Hari Raya serta
Bab Tidak Adanya Azan dan Iqamah
513. Atha' mengatakan bahwa sesungguhnya Ibnu Abbas berkirim surat kepada
Ibnu Zubair pada hari pertama ia dibai'at (yang isi suratnya), "Sesungguhnya shalat
Idul Fitri itu tidak diazani sebagaimana shalat fardhu,[5] dan sesungguhnya khutbah
Id itu dilakukan sesudah shalat."
514. Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah berkata, 'Tidak diadakan azan pada shalat
hari raya Idul Fitri dan tidak pula pada Idul Adha."[6]
515. Jabir bin Abdullah berkata, "Sesungguhnya Nabi berdiri (dan dalam satu
riwayat: keluar pada hari Idul Fitri), lalu memulai shalat. Kemudian berkhutbah di
muka orang banyak sesudah shalat itu. Setelah Nabi selesai khutbah, beliau turun.[7]
Kemudian mendatangi para wanita, memberi nasihat kepada mereka dan pada
waktu itu beliau bersandar pada tangan Bilal. Bilal menggelar bajunya dan di baju
itulah para wanita itu meletakkan sedekah mereka." Aku (perawi) bertanya kepada
Atha', "Zakat pada hari raya Fitri?" Dia menjawab, 'Tidak, tetapi sedekah biasa yang
mereka berikan pada waktu itu. Mereka lepas cincin mereka dan mereka lemparkan
(ke baju bilal)." Saya bertanya (2/9), "Apakah Anda berpendapat bahwa di zaman
kita sekarang ini imam boleh mendatangi kaum wanita, lalu memberi nasihat kepada
mereka jika telah selesai shalat dan berkhutbah?" Atha' berkata, "Yang demikian itu
sebenarnya adalah hak baginya. Kalau tidak boleh, maka apakah sebabnya tidak
boleh mengerjakan demikian?"
Bab Ke-8: Berkhotbah Sesudah Shalat Hari Raya
516. Ibnu Umar berkata, "Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar biasa mengerjakan
shalat hari raya sebelum khutbah."
Bab Ke-9: Dimakruhkan Membawa Senjata pada Hari Raya dan ketika
Berada di Tanah Suci
Al-Hasan berkata, "Manusia dilarang membawa senjata pada hari raya, kecuali jika
mereka dalam keadaan takut kepada musuh."[8]
517. Sa'id bin Jubair berkata, "Aku bersama Ibnu Umar ketika ia tertusuk oleh ujung
tombak yang tajam di tapak kakinya bagian dalam, maka menempellah tapak
kakinya itu pada sanggurdi. Lalu aku turun dan mencopotnya. Peristiwa itu terjadi di
Mina. Hal itu didengar oleh Hajjaj, kemudian ia menjenguknya. Hajjaj berkata,
'Bagaimana keadaannya?' Jawab Ibnu Umar, 'Baik.' Hajjaj berkata, "Alangkah
baiknya kalau kita mengetahui siapa orang yang menyebabkan Anda terkena
bencana itu.' Ibnu Umar berkata, 'Andalah yang telah menimpakan bencana
kepadaku.' Hajjaj menimpali, 'Bagaimana hal itu bisa terjadi?' Ibnu Umar menjawab,
'Anda membawa senjata pada hari yang tidak diperbolehkan membawa senjata, dan
Anda memasukkan senjata ke tanah suci, padahal senjata itu tidak boleh
dimasukkan ke tanah suci.'"
Bab Ke-10: Bersegera Mengerjakan Shalat Hari Raya
Abdullah bin Busr berkata, "Sesungguhnya kami selesai melakukannya pada saat ini,
yaitu ketika bertasbih."
(Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits
al-Barra' pada nomor 511 di muka.')
Bab Ke- 11: Keutamaan Beramal pada Hari-Hari Tasyrik[9]
Ibnu Abbas berkata, "'Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang
telah ditentukan (al-Hajj: 28),' ialah sepuluh hari (yang pertama dalam bulan
Dzulhijjah); dan 'beberapa hari yang berbilang'[10] (al-Baqarah: 203) ialah hari-hari
tasyrik."[11]
Ibnu Umar dan Abu Hurairah biasa pergi ke pasar pada sepuluh hari pertama
Dzulhijjah sambil bertakbir, dan orang-orang yang di belakangnya turut bertakbir
mengikuti takbirnya.[12]
Muhammad bin Ali bertakbir di belakang kafilah.[13]
518. Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Tidak ada amalan pada
hari-hari lain yang lebih utama daripada sepuluh hari ini?" Mereka menjawab,
"Tidakkah jihad (lebih utama)?" Beliau bersabda, "Bukan pula jihad, kecuali orang
yang keluar dengan mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu ia tidak kembali
dengan sesuatu pun."
Bab Ke-12: Bertakbir Pada Hari-Hari Mina dan Ketika Pergi Ke Arafah
Umar r.a. biasa bertakbir di kubahnya di Mina. Lalu, terdengar oleh orang-orang
yang di masjid, kemudian mereka bertakbir (mengikutinya). Bertakbir pula orang-
orang yang di pasar-pasar, sehingga Mina gemuruh dengan takbir.[14]
Ibnu Umar biasa bertakbir di Mina pada hari-hari itu, ketika selesai shalat-shalat
wajib, di tempat tidur, di tendanya, di majelisnya, dan di jalan, pada semua hari
itu.[15]
Maimunah biasa bertakbir pada hari nahar (10 Dzulhijjah).[16]
Orang-orang wanita biasa bertakbir di belakang Aban bin Utsman, dan Umar bin
Abdul Aziz, pada malam-malam hari tasyrik bersama kaum laki-laki di masjid.[17]
519. Muhammad bin Abu Bakar ats-Tsaqafi berkata, "Saya bertanya kepada Anas bin
Malik ketika kami bersama-sama pergi dari Mina ke Arafah, tentang talbiah,
'Bagaimana Anda melakukan bersama Nabi?' Ia menjawab, 'Seseorang membaca
talbiah tidak diingkari (oleh Nabi), dan seseorang bertakbir juga tidak diingkari (oleh
Nabi).'"
Bab Ke-13: Shalat dengan Menggunakan Tombak (Sebagai Sutrah) Pada
Hari Raya
(Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya
sebagian hadits Ibnu Umar yang tertera pada nomor 279 yang lalu.")
Bab Ke-14: Membawa Tombak Kecil atau Tombak Biasa di Muka Imam
pada Hari Raya
(Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian
lain dari hadits Ibnu Umar yang diisyaratkan di atas.")
Bab Ke-15: Keluarnya Kaum Wanita dan Orang-Orang yang Sedang Haid
ke Tempat Shalat
(Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya
sebagian dan hadits Ummu Athiyah yang tertera pada nomor 180.")
Bab Ke-16: Keluarnya Anak-Anak ke Tempat Shalat
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian
dari hadits Ibnu Abbas yang disebutkan sesudah bab ini nanti.")
Bab Ke-17: Imam Menghadap Makmum ketika Khutbah Hari Raya
Abu Said berkata, "Nabi berdiri menghadap manusia (yakni ketika berkhutbah)"[18]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits
al-Barra' yang tertera pada nomor 511 di muka.")
Bab Ke-18: Bendera yang Berada di Tempat Shalat
520. Abdurrahman bin Abis berkata, "Aku mendengar Ibnu Abbas ditanya, 'Apakah
Anda pernah menghadiri shalat hari raya bersama Nabi? Ia menjawab, 'Ya, tetapi
andaikata bukan sebab dekatnya kedudukanku kepada Nabi, tentulah aku tidak
menghadirinya, sebab aku masih kecil. Aku menyaksikan Nabi (1/33) keluar pada
hari raya Fitri (2/5) bersama Bilal (1/33) hingga beliau tiba pada bendera yang
diletakkan di tempat Katsir bin Shalt. Lalu, beliau shalat dua rakaat, tanpa
melakukan shalat sebelumnya dan sesudahnya. Kemudian beliau berkhotbah (dan
tidak menyebut-nyebut azan dan iqamah 2/162). Selasai berkhotbah, beliau
mendatangi kaum wanita (dan dalam riwayat lain: maka Ibnu Abbas melihat bahwa
beliau tidak memperdengarkan kepada kaum wanita, lalu beliau datang kepada
mereka 2/122) bersama Bilal yang membentangkan kainnya. Nabi memberikan
nasihat dan peringatan kepada mereka, dan menyuruh mereka agar mengeluarkan
sedekah. Lalu beliau menyuruh Bilal darang kepada mereka. Maka, aku melihat
kaum wanita itu mengulurkan tangan mereka ke telinga dan leher mereka. Lalu,
mereka melemparkannya (dan dalam satu riwayat: maka orang-orang wanita itu
melemparkan gelang dan anting-anting emas 2/118, dan dalam riwayat lain: anting-
anting emas dan kalungnya. Ayyub mengisyaratkan kepada telinganya dan lehernya)
pada kain Bilal. Kemudian beliau pulang ke rumahnya bersama Bilal."
Bab Ke-19: Imam Memberikan Nasihat kepada Kaum Wanita pada Hari
Raya
521. Ibnu Abbas berkata, "Aku menghadiri shalat Idul Fitri bersama Nabi, Abu Bakar,
Umar, dan Utsman, semuanya mengerjakan shalat sebelum berkhotbah. Nabi keluar
(lalu turun 6/62) seakan-akan aku masih melihat beliau ketika menyuruh orang
banyak duduk dengan mengisyaratkan tangannya. Kemudian menghadapi mereka
dan membelah barisan kaum lelaki (dan ini dilakukan sehabis berkhotbah).
Sehingga, beliau mendatangi kaum wanita bersama Bilal, lalu beliau mengucapkan,
'Yaa ayyuhan nabiyyu idzaa jaa-akal mu'minaatu yubbaayi'naka ['alaa an laa
yusyrikna billaahi syaian wa laa yasriqna wa laa yazniina wa laa yaqtulna
aulaadahunna wa laa ya'tiina bi buhtaanin yaftariinahu baina aidiihinna wa
arjulihinna]' 'Hai Nabi, jika kamu didatangi oleh kaum wanita hendak mengadakan
bai'at atau berjanji setia kepadamu (untuk tidak mempersekutukan sesuatu pun
dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-
anak mereka, dan tidak membuat-buat tuduhan perzinaan kepada orang lain dengan
tuduhan palsu.' Hingga selesai 6/62) membaca ayat itu semuanya. Kemudian beliau
bersabda setelah membaca ayat tersebut, 'Hai kaum wanita, apakah Anda sekalian
seperti itu?' Seorang wanita di kalangan mereka menjawab, dan tiada seorang pun
dari kaum wanita itu yang menjawab selainnya. Ia berkata, 'Benar wahai Rasulullah.'
Al-Hasan (yang meriwayatkan hadits itu) tidak mengetahui siapa wanita yang
menjawab itu. Nabi bersabda lagi, 'Kalau begitu, maka bersedekahlah kalian!'
Kemudian Bilal membeberkan pakaiannya, lalu dia berkata, 'Marilah, Anda sekalian
adalah penebus ayahku dan ibuku.' Kemudian orang-orang wanita itu meletakkan
cincin besar-besar dari emas (yang biasa dipakai pada zaman jahiliah dulu), juga
meletakkan cincin ukuran biasa di atas pakaian Bilal itu."[19]
Abdur Razzaq berkata, "Al Fatakh ialah cincin-cincin besar yang biasa dipakai pada
zaman jahiliah."
Bab Ke-20: Jika Seorang Wanita Tidak Mempunyai Baju Kurung pada Hari
Raya
(Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits
Ummu Athiyah yang baru saja diisyaratkan di muka.")
Bab Ke-21: Menyendirinya Wanita yang Sedang Haid dan Menjauh Sedikit
dari Tempat Shalat
(Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ummu Athiyah
yang disebutkan di muka.)
Bab Ke-22: Menyembelih (Dzabah dan Nahar) pada Hari Raya Kurban di
Tempat Shalat
522. Ibnu Umar r.a mengatakan bahwa Nabi saw biasa menyembelih (binatang
kurban) di mushalla (tanah lapang tempat shalat Id).
Bab Ke-23: Pembicaraan Imam dan Orang Banyak dalam Khotbah Hari
Raya dan Jika Imam Ditanya Mengenai Sesuatu, dan Ia Sedang
Berkhotbah
523. Anas bin Malik berkata, "Sesungguhnya Rasulullah melakukan shalat pada hari
raya kurban, kemudian berkhotbah. Lalu, menyuruh orang yang menyembelih
kurban sebelum shalat, supaya mengulangi penyembelihannya (menyembelih
kurban lagi). Kemudian ada seorang lelaki dari kaum Anshar, berkata, 'Wahai
Rasulullah, (hari ini adalah hari yang orang menyukai daging 2/3), aku mempunyai
beberapa orang tetangga-mungkin dia berkata-yang sangat membutuhkan'. Mungkin
dia berkata, 'Mereka itu dalam keadaan fakir' (lalu Nabi saw. membenarkannya).
'Sebenarnya aku telah menyembelih sebelum shalat hari raya, dan aku mempunyai
seekor kambing yang umurnya kurang dari setahun (dan dalam satu riwayat: masih
muda). Tetapi, lebih aku sukai daripada daging dua ekor kambing biasa.' Nabi
kemudian memberikan kelonggaran kepadanya dengan menyembelih kambing yang
umurnya belum setahun dan disembelih sebelum shalat hari raya dilakukan. Tetapi
saya tidak mengetahui apakah kelonggaran itu sampai kepada orang lain atau
tidak."
524. Jundub berkata, "Nabi melakukan shalat Idul Adha, kemudian beliau
berkhothah. Sesudah itu beliau menyembelih kurban, lalu bersabda, 'Barangsiapa
yang menyembelih kurban sebelum shalat, hendaklah menyembelih lagi yang lain
(sesudah shalat) sebagai gantinya. Dan, barangsiapa yang belum menyembelih,
hendaklah menyembelih dengan nama Allah.'"
Bab Ke-24: Orang yang Berbeda Jalan Ketika Pulang pada Hari Raya dari
Tempat Shalat
525. Jabir r.a. berkata, "Nabi apabila hari raya, beliau menyelisihi jalan (yakni
menempuh jalan yang berbeda ketika pergi dan ketika pulang dari menunaikan
shalat Id- penj.)."
Bab Ke-25: Apabila Terluput dari Shalat Hari Raya dengan Berjamaah,
Bolehlah Shalat Dua Rakaat, Begitu Pula Kaum Wanita, Orang yang Ada di
Rumah dan di Desa, Mengingat sabda Nabi saw., "Ini adalah hari raya kita
umat Islam."[20]
Anas bin Malik memerintahkan mantan budaknya dan sahabatnya Ibnu Abi Utbah
yang ada di pelosok supaya mengumpulkan keluarganya dan anak anaknya, dan
melakukan shalat hari raya sebagaimana orang kota serta bertakbir seperti
mereka.[21]
Ikrimah berkata, "Orang-orang pelosok berkumpul pada hari raya menunaikan shalat
dua rakaat sebagaimana yang dilakukan imam."[22]
Atha' berkata, "Apabila seseorang terluput menunaikan shalat Id (dengan
berjamaah), maka hendaklah ia menunaikannya dua rakaat."[23]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits
Aisyah yang tersebut pada nomor 508 di muka.")
Bab Ke-26: Shalat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Hari Raya
Abul Mu'alla berkata, "Saya mendengar Said dari Ibnu Abbas membenci shalat
Sunnah sebelum shalat Id."[24]
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya bagian
dari hadits Ibnu Abbas yang tertera pada nomor 520 di muka.")
Catatan Kaki:
[1] Demikian lafat bu'ats dibaca sebagai isim munsharif (dengan tanwin kasrah; isim
munsharif atau isim munawwan adalah isim yang dapat diberi tanda tanwin dan
dapat diberi harkat kasrah) dan sebagai isim ghairu munsharif (tidak bertanwin dan
tidak dapat diberi harkat kasrah, dan alamat jar-nya dengan fat-hah, kecuali kalau
kemasukan alif lam yakni al-... atau dalam kedudukan sebagai mudhaf-penj.). Bu'ats
adalah nama sebuah benteng yang di sisinya terjadi peperangan antara suku Aus
dan Khazraj tiga tahun sebelum hijrah.
[2] Demikianlah dalam riwayat Karimah yang menyebutkan nama pelakunya (Umar)
secara jelas. Demikian pula di dalam riwayat Imam Ahmad (2/540) dan Nasa'i
(1/236) dari hadits Abu Hurairah dengan sanad sahih.
[3] Demikian tambahan dari penyusun secara mu'allaq, dan di-maushul-kan oleh
Ibnu Khuzaimah dan al-Ismaili dan lain-lainnya.
[4] Mushalla ini adalah suatu tempat yang terkenal di Madinah, yang jarak antaranya
dengan Masjid Nabawi seribu hasta sebagaimana dikutip al-Hafizh Ibnu Hajar dari
al-Kanani, sahabat Imam Malik.
[5] Abdur Razzaq menambahkan di dalam al Mushannaj (2/77/5628) dari jalan
periwayatan Imam Bukhari dengan tambahan, "Maka tidak diazani untuknya." Kata
Atha', "Ibnu Zubair tidak mengadakan azan pada hari itu. Ibnu Abbas berkirim surat
kepadanya yang isinya, 'Sesungguhnya khutbah itu dilakukan setelah shalat Id.' Ibnu
Zubair pun melaksanakannya." Kata Atha', "Maka, Ibnu Zubair shalat Id sebelum
khutbah. Kemudian Ibnu Shafwan dan sahabat-sahabatnya bertanya kepadanya,
mereka berkata, "Mengapa engkau tidak berazan untuk kami? Kemudian datanglah
waktu shalat kepada mereka pada hari itu. Maka, ketika hubungan antara dia dan
Ibnu Abbas memburuk, Ibnu Zubair tidak berani melanggar perintah Ibnu Abbas."
Saya (al-Albani) katakan, "Zahir perkataan Ibnu Abbas kepada Ibnu Zubair, 'Maka,
janganlah engkau berazan untuk shalat Id', adalah karena Ibnu Zubair biasa
mengadakan azan sebelum itu, maka ini berarti Ibnu Abbas melarangnya dari
perbuatan itu. Hal ini diperkuat dengan perkataan Atha' pada akhir perkataannya,
'Ketika hubungannya memburuk, maka Ibnu Zubair tidak berani melanggar perintah
Ibnu Abbas.' Riwayat yang lebih kuat dari itu menerangkan bahwa Shafwan dan
sahabat-sahabatnya ketinggalan (terluput) melakukan shalat Id, dan hal itu
disebabkan-wallahu a'lam-mereka tidak mendengar azan yang biasa mereka
dengarkan sebelumnya. Para ulama berbeda pendapat mengenai siapa orang yang
pertama kali mengadakan azan dalam shalat Id. Ada yang mengatakan bahwa yang
mula-mula mengadakannya adalah Muawiyah, dan terdapat riwayat yang sahih
bahwa dia melakukan hal itu, dan masih ada pendapat-pendapat lain lagi. Ibnul
Mundzir meriwayatkan dari Abu Qilabah, katanya, "Orang yang mula-mula
mengadakannya adalah Ibnu Zubair." Saya (al-Albani) katakan, "Kalau riwayat ini
sahih dari Ibnu Zubair, maka dia adalah orang pertama yang mengadakannya di
Hijaz, sedang Muawiyah adalah orang yang pertama kali mengadakannya di Syam.
Wallahu a'lam." Mengenai hal ini terdapat ungkapan yang bagus untuk dipegangi,
yaitu bahwa apabila terdapat sunnah yang sahih, maka tidak boleh bertaklid kepada
orang yang menyelisihinya, meskipun dia seorang sahabat. Maka, Muawiyah dan
Ibnu Zubair-mudah-mudahan Allah meridhai keduanya-telah mengadakan azan
shalat Id yang tidak pernah terjadi pada zaman Nabi saw., barangkali dari segi ini,
maka orang-orang yang shalat di belakang Ibnu Zubair membaca amin dengan
keras sehingga riuh rendah suaranya di masjid, sebagaimana diriwayatkan secara
mu'allaq di muka (1/193). Di antaranya lagi ialah shalat gerhana yang dilakukan
Ibnu Zubair dengan cara seperti melakukan shalat subuh. Maka, saudara Zubair
yang bernama Urwah ketika ditanya tentang hal itu, dia menjawab, "Menyalahi
Sunnah", sebagaimana akan disebutkan pada kitab al-Kusuf bab keempat. Di antara
tindakannya lagi ialah mengusap dengan tangannya pada tiang-tiang Baitullah yang
empat, sedangkan menurut Sunnah ialah mengusap dua rukun Yamani saja,
sebagaimana akan disebutkan pada "25 - AL-HAJJ/ 59 - BAB".
[6] Hadits Ibnu Abbas akan disebutkan sebentar lagi pada nomor 520, karena itu di
sini tidak saya beri nomor tersendiri.
[7] Nabi saw. tidak pernah khutbah Id di atas mimbar sebagaimana ditunjuki hadits
Abu Sa'id di muka tadi. Kemungkinan beliau berada di tempat yang tinggi, kemudian
turun. Wallahu a'lam.
[8] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak mendapatinya maushul, tetapi terdapat riwayat
seperti ini secara marfu dan muqayyad 'dengan ada persyaratan' serta ada yang
tidak muqayyad. Kemudian disebutkannya yang muqayyad dari riwayat Ibnu Majah
dengan isnad yang dhaif dari Ibnu Abbas, dan yang lain disebutkan dari riwayat
Abdur Razzaq dengan isnad yang mursal.
[9] Sudah populer bahwa hari-hari tasyrik sesudah hari nahar (tangga110 Dzulhijjah)
itu diperselisihkan, apakah dua hari atau tiga hari. Akan tetapi, beberapa atsar
memberikan kesaksian bahwa hari Idul Adha itu termasuk hari tasyrik, dan pendapat
ini dikuatkan oleh Abu Ubaid berdasarkan apa yang dikutip dan ditahqiq oleh al-
Hafizh dalam al-Fath.
[10] Bunyi teks bacaannya ialah "Wayadzkurullaaha fii ayaamin ma'luumaat" atau
"Wadzkurullaaha fii ayyaamin ma'duudaat". Yang dimaksudkan oleh Ibnu Abbas
bukan bacaannya, tetapi penafsiran kata "ma'duudaat" dan "ma'luumaat".
[11] Di-maushul-kan oleh Abd bin Humaid dari Amr bin Dinar dari Ibnu Abbas.
[12] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak mendapatinya secara maushul dari mereka."
[13] Muhammad bin Ali adalah Abu Ja'far al-Baqir, dan di-maushul-kan oleh ad-
Daruquthni darinya dalam al-Mu'talif.
[14] Di-maushul-kan oleh Abu Ubaid, dan di-maushul-kan pula dari jalannya oleh al-
Baihaqi (3/312) dari Umar, dan di-maushul-kan oleh Said bin Manshur dari jalan lain
darinya.
[15] Di-maushul-kan oleh Ibnul Mundzir dan al-Fakihi dalam Akhbaaru Makkah
dengan sanad sahih dari Ibnu Umar.
[16] AI-Hafizh berkata, "Saya tidak mendapatinya secara maushul."
[17] Di-maushul-kan oleh Abu Bakar Ibnu Abid Dun-ya dalam Kitab al-Idain. Al-
Hafizh berkata, "Hadits Ummu Athiyah dalam bab ini mendahului mereka dalam hal
itu."
[18] Ini adalah bagian dari hadits yang di-maushul-kan oleh penyusun pada nomor
512 di muka..
[19] Kisah ini telah disebutkan dari jalan lain dari Ibnu Abbas secara ringkas. Maka,
kemungkinan cerita ini dua macam, dan mungkin juga hanya satu, dan sebagian
perawi meringkasnya. Wallahu a'lam.
[20] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak mengetahuinya demikian. Sesungguhnya bagian
pertamanya terdapat di dalarn hadits Aisyah tentang kisah dua wanita yang
menyanyi -yakni hadits yang baru disebutkan di muka (2-BAB). Adapun sisanya,
kemungkinan diambil dari hadits Uqbah bin Amir secara marfu, 'Hari Mina adalah
hari raya kita umat Islam'", yang mana hadits ini diriwayatkan dalam As-Sunan dan
disahkan oleh Ibnu Khuzaimah.
[21] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah (2/183) yang seperti itu.
[22] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah (2/191) yang sama dengannya dengan
sanad sahih.
[23] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dan al-Faryabi dengan sanad sahih.
[24] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak menjumpainya yang maushul." Saya (Al-Albani)
berkata, "Abdur Razzaq meriwayatkannya (5624) dengan sanad sahih dari maula
Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas, ia berkata, 'Tidak boleh mengerjakan shalat sunnah
sebelum dan sesudahnya.'"

More Related Content

What's hot

Penjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalatPenjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalat
Operator Warnet Vast Raha
 
Kitab witir
Kitab witirKitab witir
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab puasa
Kitab puasaKitab puasa
Tanya jawab kitab haji
Tanya jawab kitab hajiTanya jawab kitab haji
Tanya jawab kitab haji
Operator Warnet Vast Raha
 
Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?
Doddy MF Setiawan
 
Kitab salat musafir dan mengqasarnya
Kitab salat musafir dan mengqasarnyaKitab salat musafir dan mengqasarnya
Kitab salat musafir dan mengqasarnya
Operator Warnet Vast Raha
 
Rekabentuk masjid
Rekabentuk masjidRekabentuk masjid
Rekabentuk masjid
Mohd Nizam Mohd Zan
 
Kliping agama
Kliping agamaKliping agama
Kliping agama
Wahyu Wahyu
 

What's hot (12)

Penjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalatPenjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalat
 
Kitab witir
Kitab witirKitab witir
Kitab witir
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab puasa
Kitab puasaKitab puasa
Kitab puasa
 
Amalan di bulan_sya'ban
Amalan di bulan_sya'banAmalan di bulan_sya'ban
Amalan di bulan_sya'ban
 
Tanya jawab kitab haji
Tanya jawab kitab hajiTanya jawab kitab haji
Tanya jawab kitab haji
 
Tanya jawab keutamaan sahabat
Tanya jawab  keutamaan sahabatTanya jawab  keutamaan sahabat
Tanya jawab keutamaan sahabat
 
Risalah iktikaf (2)
Risalah iktikaf (2)Risalah iktikaf (2)
Risalah iktikaf (2)
 
Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?
 
Kitab salat musafir dan mengqasarnya
Kitab salat musafir dan mengqasarnyaKitab salat musafir dan mengqasarnya
Kitab salat musafir dan mengqasarnya
 
Rekabentuk masjid
Rekabentuk masjidRekabentuk masjid
Rekabentuk masjid
 
Kliping agama
Kliping agamaKliping agama
Kliping agama
 

Similar to Kitab dua hari raya

Perintah shalat jumat
Perintah shalat jumatPerintah shalat jumat
Perintah shalat jumat
Septian Muna Barakati
 
Perintah shalat jumat
Perintah shalat jumatPerintah shalat jumat
Perintah shalat jumat
Operator Warnet Vast Raha
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
Operator Warnet Vast Raha
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
Septian Muna Barakati
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
Operator Warnet Vast Raha
 
Kitab salat ied
Kitab salat iedKitab salat ied
Kitab i'tikaf
Kitab i'tikafKitab i'tikaf
Kitab i'tikaf
Septian Muna Barakati
 
Kitab i'tikaf
Kitab i'tikafKitab i'tikaf
Penjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalatPenjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalat
Septian Muna Barakati
 
Kitab amalan dalam shalat
Kitab amalan dalam shalatKitab amalan dalam shalat
Kitab amalan dalam shalat
Septian Muna Barakati
 
Perintah untuk haji
Perintah untuk hajiPerintah untuk haji
Perintah untuk haji
Operator Warnet Vast Raha
 
Perintah untuk haji
Perintah untuk hajiPerintah untuk haji
Perintah untuk haji
Septian Muna Barakati
 
Perintah untuk haji
Perintah untuk hajiPerintah untuk haji
Perintah untuk haji
Operator Warnet Vast Raha
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
Septian Muna Barakati
 
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptxRAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
TriWahyuniMaftukhah
 
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin AufRahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Suryono .
 
Kitab tayamum
Kitab tayamumKitab tayamum
Perintah tentang shalat
Perintah tentang  shalatPerintah tentang  shalat
Perintah tentang shalat
Operator Warnet Vast Raha
 
Perintah tentang shalat
Perintah tentang  shalatPerintah tentang  shalat
Perintah tentang shalat
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Kitab dua hari raya (20)

Perintah shalat jumat
Perintah shalat jumatPerintah shalat jumat
Perintah shalat jumat
 
Perintah shalat jumat
Perintah shalat jumatPerintah shalat jumat
Perintah shalat jumat
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
 
Perintah untuk umrah
Perintah untuk umrahPerintah untuk umrah
Perintah untuk umrah
 
Kitab salat ied
Kitab salat iedKitab salat ied
Kitab salat ied
 
Kitab i'tikaf
Kitab i'tikafKitab i'tikaf
Kitab i'tikaf
 
Kitab i'tikaf
Kitab i'tikafKitab i'tikaf
Kitab i'tikaf
 
Penjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalatPenjelasan waktu shalat
Penjelasan waktu shalat
 
Kitab amalan dalam shalat
Kitab amalan dalam shalatKitab amalan dalam shalat
Kitab amalan dalam shalat
 
Perintah untuk haji
Perintah untuk hajiPerintah untuk haji
Perintah untuk haji
 
Perintah untuk haji
Perintah untuk hajiPerintah untuk haji
Perintah untuk haji
 
Perintah untuk haji
Perintah untuk hajiPerintah untuk haji
Perintah untuk haji
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
Kitab jenazah
Kitab jenazahKitab jenazah
Kitab jenazah
 
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptxRAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
RAHASIA SUKSES BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF.pptx
 
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin AufRahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
Rahasia Sukses Bisnis Abdurahman bin Auf
 
Kitab tayamum
Kitab tayamumKitab tayamum
Kitab tayamum
 
Perintah tentang shalat
Perintah tentang  shalatPerintah tentang  shalat
Perintah tentang shalat
 
Perintah tentang shalat
Perintah tentang  shalatPerintah tentang  shalat
Perintah tentang shalat
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
PURNAWANYB1
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
abdillah18
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
kangSantri23
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Akhyar33
 
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxpelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
boynugraha727
 
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
boynugraha727
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
abbazpesulap
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
ajongshopp
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
renysavitri
 

Recently uploaded (9)

Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdfSpanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
Spanduk PPDB 2024 2025 1x4M CDR Baik.pdf
 
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptxSlide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
Slide Peserta Terbaik Tahfidz sekolah JSIT.pptx
 
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptxPPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
PPT KEWARGANEGARAAN bsimillahirrah .pptx
 
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10Presentasi  PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
Presentasi PI 2 Visi Guru Penggerak Angkatan 10
 
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptxpelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
pelaksana Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai.pptx
 
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...Pelaksana pelaksana  Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
 
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptxMATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MATERI DRAMA KELAS XI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COdWA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
WA 081388333722 Jual DIldo Penis Ikat Pinggang Di Surabaya COd
 
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket BAksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
Aksi Nyata PMM perencanaan pembelajaran SMP?paket B
 

Kitab dua hari raya

  • 1. Kitab Dua Hari Raya Bab Ke-1: Mengenai Dua Hari Raya dan Mengenakan yang Indah-Indah pada Hari Raya (Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ibnu Umar yang tercantum pada nomor 475 di muka.") Bab Ke-2: Bermain dengan Tombak dan Perisai pada Hari Raya 508. Aisyah berkata, "Rasulullah masuk padaku, dan di sisiku ada dua anak wanita (dari gadis-gadis Anshar 2/3, dan dalam satu riwayat: dua orang biduanita 4/266) pada hari Mina. Lalu, keduanya memukul rebana (4/161). Mereka menyanyi dengan nyanyian (dalam satu riwayat: dengan apa yang diucapkan oleh wanita-wanita Anshar pada hari) Perang Bu'ats[1] sedang keduanya bukan penyanyi. Beliau berbaring di atas hamparan dan memalingkan wajah beliau. Abu Bakar masuk, sedang Nabi menutup wajah dengan pakaian beliau (2/11), lalu Abu Bakar menghardik saya (dan dalam satu riwayat: menghardik mereka) dan mengatakan, 'Seruling setan di (dalam satu riwayat: Pantaskah ada seruling setan di rumah) Rasulullah? Dia mengucapkannya dua kali. Lalu, Nabi menghadap Abu Bakar (dalam satu riwayat: lalu Nabi membuka wajahnya) lantas bersabda, 'Biarkanlah mereka wahai Abu Bakar! Karena tiap-tiap kaum mempunyai hari raya, dan hari ini adalah hari raya kita.' Maka, ketika beliau lupa, saya mengisyaratkan kepada kedua anak wanita itu, lalu keduanya keluar." 509. "Hari itu adalah hari raya, di mana orang Sudan (dalam satu riwayat: orang- orang Habasyah 1/117) bermain perisai dan tombak di dalam masjid. Barangkali saya yang meminta kepada Nabi atau barangkali beliau sendiri yang mengatakan kepadaku, 'Apakah engkau ingin melihat?' Saya menjawab, 'Ya.' Saya disuruhnya
  • 2. berdiri di belakang beliau di depan pintu kamarku. Beliau melindungiku dengan selendang beliau, sedang aku melihat permainan mereka di dalam masjid. Lalu, Umar[2] menghardik mereka. Kemudian Nabi bersabda, 'Biarkanlah mereka.' (4/162) Maka, saya terus menyaksikan (6/147) sedang pipiku menempel pada pipi beliau, dan beliau berkata, 'Silakan (dan dalam satu riwayat: aman) wahai bani Arfidah!' Sehingga, ketika aku sudah merasa bosan, beliau bertanya, 'Sudah cukup?' Aku menjawab, 'Cukup.' Beliau bersabda, 'Kalau begitu, pergilah.'" (Maka, perkirakanlah sendiri wanita yang masih muda usia, yang senang sekali terhadap permainan. 6/159) Bab Ke-3: Berdoa pada Hari Raya Bab Ke-4: Makan pada Hari Raya Fitri Sebelum Keluar 510. Anas berkata, "Rasulullah tidak pergi (ke tempat shalat) pada hari raya Fitri sehingga beliau memakan beberapa buah kurma. (Dan beliau memakannya dalam jumlah ganjil.)"[3] Bab Ke-5: Makan pada Hari Raya Nahar Atau Idul Adha 511. Al-Bara' bin Azib r.a. berkata, "Nabi berpidato kepada kami pada hari raya kurban (Idul Adha) setelah shalat. Lalu beliau bersabda." (Dalam satu riwayat al- Bara' berkata, "Pada hari Adha Nabi keluar, lalu mengerjakan shalat Id dua rakaat. Kemudian menghadap kepada kami, seraya bersabda, 'Sesungguhnya kurban kita pada hari ini harus kita mulai dengan mengerjakan shalat Id, kemudian kita pulang, lalu kita sembelih kurban. 2/8) Barangsiapa yang shalat dengan shalat kita dan menyembelih dengan sembelihan kita, maka ia telah benar dalam berkurban (dalam riwayat lain: sesuai dengan Sunnah kami). Barangsiapa yang berkurban sebelum shalat, maka sesungguhnya sembelihan itu (menyembelih biasa) dan tidak ada
  • 3. kurban baginya." (Dalam satu riwayat: maka sesungguhnya yang demikian itu adalah daging yang ia segerakan untuk keluarganya, bukan kurban sedikit pun 2/6). (Dan dalam riwayat lain: barangsiapa yang mengerjakan shalat seperti shalat kita dan menghadap kiblat kita, maka janganlah ia menyembelih kurban sebelum selesai shalat. 6/238). Abu Burdah bin Niyar, paman Bara', berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya berkurban dengan kambing saya sebelum shalat dan saya mengetahui bahwa hari raya ini adalah hari makan dan minum. Saya senang kambing saya itu sebagai kambing pertama yang disembelih di rumahku. Karena itu, saya sembelih kambing saya dan saya makan sebelum mendatangi shalat (dan saya beri makan keluargaku dan tetanggaku." 2/10). Dalam riwayat lain, al-Bara' berkata, "Mereka mempunyai tamu di rumahnya, lalu Abu Burdah menyuruh keluarganya menyembelih sebelum ia pulang, agar tamunya dapat makan. Maka, mereka menyembelih kambing sebelum shalat. Kemudian peristiwa itu dilaporkan kepada Nabi, lalu beliau menyuruhnya untuk menyembelih kurban lagi. (7/227). Beliau bersabda, "Kambingmu adalah kambing daging." Ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mempunyai kambing kecil betina, kami mempunyai anak binatang ternak (dalam satu riwayat: anak kambing betina yang jinak 6/237) yang lebih saya sukai daripada dua ekor kambing (dalam satu riwayat: saya mempunyai anak kambing betina, anak kambing penghasil susu, yang lebih baik daripada dua ekor kambing daging. Dalam riwayat lain: daripada seekor kambing yang lebih tua. Dan, dalam riwayat lain lagi: daripada dua ekor kambing yang lebih tua). Apakah itu mencukupi bagi saya?" Beliau menjawab, "Ya, tetapi tidak akan mencukupi bagi seorang pun sesudahmu." Bab Ke-6: Keluar ke Tempat Shalat Tanpa Mimbar 512. Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Rasulullah keluar pada hari raya Fitri dan hari raya Adha ke mushalla.[4] Yang pertama-tama beliau lakukan adalah shalat. Kemudian beliau berdiri dan menghadap manusia, dan manusia duduk di shaf-shaf mereka masing-masing. Beliau memberi nasihat, wasiat, dan perintah kepada mereka. Jika beliau mau menetapkan utusan, maka beliau mengutusnya; atau menyuruh sesuatu,
  • 4. maka beliau menyuruhnya, kemudian beliau pergi." Abu Sa'id berkata, "Orang-orang senantiasa berbuat demikan itu. Sehingga, saya keluar bersama Marwan, Gubernur Madinah, pada hari raya Adha atau Fitri. Ketika kami sampai di Mushalla, ternyata di sana ada mimbar yang dibuat oleh Katsir bin Shalt. Tiba-tiba Marwan mau naik mimbar sebelum shalat, maka saya menarik pakaiannya. Tetapi, ia menarikku, lantas ia naik dan berkhutbah sebelum shalat. Maka, saya katakan kepadanya, 'Demi Allah kamu telah mengubah.' Ia berkata, 'Wahai Abu Sa'id, apa yang kamu ketahui telah ketinggalan (usang).' Saya berkata kepadanya, 'Demi Allah, apa yang saya ketahui lebih baik daripada apa yang tidak saya ketahui.' Lalu ia (Marwan) melanjutkan perkataannya, 'Sesungguhnya orang-orang tidak lagi mau duduk bersama-sama kita sesudah shalat, maka saya jadikan khutbah itu sebelum shalat.'" Bab Ke-7: Berjalan dan Berkendaraan ke Tempat Shalat Hari Raya serta Bab Tidak Adanya Azan dan Iqamah 513. Atha' mengatakan bahwa sesungguhnya Ibnu Abbas berkirim surat kepada Ibnu Zubair pada hari pertama ia dibai'at (yang isi suratnya), "Sesungguhnya shalat Idul Fitri itu tidak diazani sebagaimana shalat fardhu,[5] dan sesungguhnya khutbah Id itu dilakukan sesudah shalat." 514. Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah berkata, 'Tidak diadakan azan pada shalat hari raya Idul Fitri dan tidak pula pada Idul Adha."[6] 515. Jabir bin Abdullah berkata, "Sesungguhnya Nabi berdiri (dan dalam satu riwayat: keluar pada hari Idul Fitri), lalu memulai shalat. Kemudian berkhutbah di muka orang banyak sesudah shalat itu. Setelah Nabi selesai khutbah, beliau turun.[7] Kemudian mendatangi para wanita, memberi nasihat kepada mereka dan pada waktu itu beliau bersandar pada tangan Bilal. Bilal menggelar bajunya dan di baju itulah para wanita itu meletakkan sedekah mereka." Aku (perawi) bertanya kepada Atha', "Zakat pada hari raya Fitri?" Dia menjawab, 'Tidak, tetapi sedekah biasa yang mereka berikan pada waktu itu. Mereka lepas cincin mereka dan mereka lemparkan
  • 5. (ke baju bilal)." Saya bertanya (2/9), "Apakah Anda berpendapat bahwa di zaman kita sekarang ini imam boleh mendatangi kaum wanita, lalu memberi nasihat kepada mereka jika telah selesai shalat dan berkhutbah?" Atha' berkata, "Yang demikian itu sebenarnya adalah hak baginya. Kalau tidak boleh, maka apakah sebabnya tidak boleh mengerjakan demikian?" Bab Ke-8: Berkhotbah Sesudah Shalat Hari Raya 516. Ibnu Umar berkata, "Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar biasa mengerjakan shalat hari raya sebelum khutbah." Bab Ke-9: Dimakruhkan Membawa Senjata pada Hari Raya dan ketika Berada di Tanah Suci Al-Hasan berkata, "Manusia dilarang membawa senjata pada hari raya, kecuali jika mereka dalam keadaan takut kepada musuh."[8] 517. Sa'id bin Jubair berkata, "Aku bersama Ibnu Umar ketika ia tertusuk oleh ujung tombak yang tajam di tapak kakinya bagian dalam, maka menempellah tapak kakinya itu pada sanggurdi. Lalu aku turun dan mencopotnya. Peristiwa itu terjadi di Mina. Hal itu didengar oleh Hajjaj, kemudian ia menjenguknya. Hajjaj berkata, 'Bagaimana keadaannya?' Jawab Ibnu Umar, 'Baik.' Hajjaj berkata, "Alangkah baiknya kalau kita mengetahui siapa orang yang menyebabkan Anda terkena bencana itu.' Ibnu Umar berkata, 'Andalah yang telah menimpakan bencana kepadaku.' Hajjaj menimpali, 'Bagaimana hal itu bisa terjadi?' Ibnu Umar menjawab, 'Anda membawa senjata pada hari yang tidak diperbolehkan membawa senjata, dan Anda memasukkan senjata ke tanah suci, padahal senjata itu tidak boleh dimasukkan ke tanah suci.'"
  • 6. Bab Ke-10: Bersegera Mengerjakan Shalat Hari Raya Abdullah bin Busr berkata, "Sesungguhnya kami selesai melakukannya pada saat ini, yaitu ketika bertasbih." (Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits al-Barra' pada nomor 511 di muka.') Bab Ke- 11: Keutamaan Beramal pada Hari-Hari Tasyrik[9] Ibnu Abbas berkata, "'Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan (al-Hajj: 28),' ialah sepuluh hari (yang pertama dalam bulan Dzulhijjah); dan 'beberapa hari yang berbilang'[10] (al-Baqarah: 203) ialah hari-hari tasyrik."[11] Ibnu Umar dan Abu Hurairah biasa pergi ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah sambil bertakbir, dan orang-orang yang di belakangnya turut bertakbir mengikuti takbirnya.[12] Muhammad bin Ali bertakbir di belakang kafilah.[13] 518. Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, "Tidak ada amalan pada hari-hari lain yang lebih utama daripada sepuluh hari ini?" Mereka menjawab, "Tidakkah jihad (lebih utama)?" Beliau bersabda, "Bukan pula jihad, kecuali orang yang keluar dengan mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan sesuatu pun." Bab Ke-12: Bertakbir Pada Hari-Hari Mina dan Ketika Pergi Ke Arafah
  • 7. Umar r.a. biasa bertakbir di kubahnya di Mina. Lalu, terdengar oleh orang-orang yang di masjid, kemudian mereka bertakbir (mengikutinya). Bertakbir pula orang- orang yang di pasar-pasar, sehingga Mina gemuruh dengan takbir.[14] Ibnu Umar biasa bertakbir di Mina pada hari-hari itu, ketika selesai shalat-shalat wajib, di tempat tidur, di tendanya, di majelisnya, dan di jalan, pada semua hari itu.[15] Maimunah biasa bertakbir pada hari nahar (10 Dzulhijjah).[16] Orang-orang wanita biasa bertakbir di belakang Aban bin Utsman, dan Umar bin Abdul Aziz, pada malam-malam hari tasyrik bersama kaum laki-laki di masjid.[17] 519. Muhammad bin Abu Bakar ats-Tsaqafi berkata, "Saya bertanya kepada Anas bin Malik ketika kami bersama-sama pergi dari Mina ke Arafah, tentang talbiah, 'Bagaimana Anda melakukan bersama Nabi?' Ia menjawab, 'Seseorang membaca talbiah tidak diingkari (oleh Nabi), dan seseorang bertakbir juga tidak diingkari (oleh Nabi).'" Bab Ke-13: Shalat dengan Menggunakan Tombak (Sebagai Sutrah) Pada Hari Raya (Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian hadits Ibnu Umar yang tertera pada nomor 279 yang lalu.") Bab Ke-14: Membawa Tombak Kecil atau Tombak Biasa di Muka Imam pada Hari Raya
  • 8. (Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian lain dari hadits Ibnu Umar yang diisyaratkan di atas.") Bab Ke-15: Keluarnya Kaum Wanita dan Orang-Orang yang Sedang Haid ke Tempat Shalat (Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian dan hadits Ummu Athiyah yang tertera pada nomor 180.") Bab Ke-16: Keluarnya Anak-Anak ke Tempat Shalat (Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Ibnu Abbas yang disebutkan sesudah bab ini nanti.") Bab Ke-17: Imam Menghadap Makmum ketika Khutbah Hari Raya Abu Said berkata, "Nabi berdiri menghadap manusia (yakni ketika berkhutbah)"[18] (Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits al-Barra' yang tertera pada nomor 511 di muka.") Bab Ke-18: Bendera yang Berada di Tempat Shalat 520. Abdurrahman bin Abis berkata, "Aku mendengar Ibnu Abbas ditanya, 'Apakah Anda pernah menghadiri shalat hari raya bersama Nabi? Ia menjawab, 'Ya, tetapi andaikata bukan sebab dekatnya kedudukanku kepada Nabi, tentulah aku tidak menghadirinya, sebab aku masih kecil. Aku menyaksikan Nabi (1/33) keluar pada hari raya Fitri (2/5) bersama Bilal (1/33) hingga beliau tiba pada bendera yang
  • 9. diletakkan di tempat Katsir bin Shalt. Lalu, beliau shalat dua rakaat, tanpa melakukan shalat sebelumnya dan sesudahnya. Kemudian beliau berkhotbah (dan tidak menyebut-nyebut azan dan iqamah 2/162). Selasai berkhotbah, beliau mendatangi kaum wanita (dan dalam riwayat lain: maka Ibnu Abbas melihat bahwa beliau tidak memperdengarkan kepada kaum wanita, lalu beliau datang kepada mereka 2/122) bersama Bilal yang membentangkan kainnya. Nabi memberikan nasihat dan peringatan kepada mereka, dan menyuruh mereka agar mengeluarkan sedekah. Lalu beliau menyuruh Bilal darang kepada mereka. Maka, aku melihat kaum wanita itu mengulurkan tangan mereka ke telinga dan leher mereka. Lalu, mereka melemparkannya (dan dalam satu riwayat: maka orang-orang wanita itu melemparkan gelang dan anting-anting emas 2/118, dan dalam riwayat lain: anting- anting emas dan kalungnya. Ayyub mengisyaratkan kepada telinganya dan lehernya) pada kain Bilal. Kemudian beliau pulang ke rumahnya bersama Bilal." Bab Ke-19: Imam Memberikan Nasihat kepada Kaum Wanita pada Hari Raya 521. Ibnu Abbas berkata, "Aku menghadiri shalat Idul Fitri bersama Nabi, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, semuanya mengerjakan shalat sebelum berkhotbah. Nabi keluar (lalu turun 6/62) seakan-akan aku masih melihat beliau ketika menyuruh orang banyak duduk dengan mengisyaratkan tangannya. Kemudian menghadapi mereka dan membelah barisan kaum lelaki (dan ini dilakukan sehabis berkhotbah). Sehingga, beliau mendatangi kaum wanita bersama Bilal, lalu beliau mengucapkan, 'Yaa ayyuhan nabiyyu idzaa jaa-akal mu'minaatu yubbaayi'naka ['alaa an laa yusyrikna billaahi syaian wa laa yasriqna wa laa yazniina wa laa yaqtulna aulaadahunna wa laa ya'tiina bi buhtaanin yaftariinahu baina aidiihinna wa arjulihinna]' 'Hai Nabi, jika kamu didatangi oleh kaum wanita hendak mengadakan bai'at atau berjanji setia kepadamu (untuk tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak- anak mereka, dan tidak membuat-buat tuduhan perzinaan kepada orang lain dengan tuduhan palsu.' Hingga selesai 6/62) membaca ayat itu semuanya. Kemudian beliau
  • 10. bersabda setelah membaca ayat tersebut, 'Hai kaum wanita, apakah Anda sekalian seperti itu?' Seorang wanita di kalangan mereka menjawab, dan tiada seorang pun dari kaum wanita itu yang menjawab selainnya. Ia berkata, 'Benar wahai Rasulullah.' Al-Hasan (yang meriwayatkan hadits itu) tidak mengetahui siapa wanita yang menjawab itu. Nabi bersabda lagi, 'Kalau begitu, maka bersedekahlah kalian!' Kemudian Bilal membeberkan pakaiannya, lalu dia berkata, 'Marilah, Anda sekalian adalah penebus ayahku dan ibuku.' Kemudian orang-orang wanita itu meletakkan cincin besar-besar dari emas (yang biasa dipakai pada zaman jahiliah dulu), juga meletakkan cincin ukuran biasa di atas pakaian Bilal itu."[19] Abdur Razzaq berkata, "Al Fatakh ialah cincin-cincin besar yang biasa dipakai pada zaman jahiliah." Bab Ke-20: Jika Seorang Wanita Tidak Mempunyai Baju Kurung pada Hari Raya (Saya katakan, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ummu Athiyah yang baru saja diisyaratkan di muka.") Bab Ke-21: Menyendirinya Wanita yang Sedang Haid dan Menjauh Sedikit dari Tempat Shalat (Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ummu Athiyah yang disebutkan di muka.) Bab Ke-22: Menyembelih (Dzabah dan Nahar) pada Hari Raya Kurban di Tempat Shalat
  • 11. 522. Ibnu Umar r.a mengatakan bahwa Nabi saw biasa menyembelih (binatang kurban) di mushalla (tanah lapang tempat shalat Id). Bab Ke-23: Pembicaraan Imam dan Orang Banyak dalam Khotbah Hari Raya dan Jika Imam Ditanya Mengenai Sesuatu, dan Ia Sedang Berkhotbah 523. Anas bin Malik berkata, "Sesungguhnya Rasulullah melakukan shalat pada hari raya kurban, kemudian berkhotbah. Lalu, menyuruh orang yang menyembelih kurban sebelum shalat, supaya mengulangi penyembelihannya (menyembelih kurban lagi). Kemudian ada seorang lelaki dari kaum Anshar, berkata, 'Wahai Rasulullah, (hari ini adalah hari yang orang menyukai daging 2/3), aku mempunyai beberapa orang tetangga-mungkin dia berkata-yang sangat membutuhkan'. Mungkin dia berkata, 'Mereka itu dalam keadaan fakir' (lalu Nabi saw. membenarkannya). 'Sebenarnya aku telah menyembelih sebelum shalat hari raya, dan aku mempunyai seekor kambing yang umurnya kurang dari setahun (dan dalam satu riwayat: masih muda). Tetapi, lebih aku sukai daripada daging dua ekor kambing biasa.' Nabi kemudian memberikan kelonggaran kepadanya dengan menyembelih kambing yang umurnya belum setahun dan disembelih sebelum shalat hari raya dilakukan. Tetapi saya tidak mengetahui apakah kelonggaran itu sampai kepada orang lain atau tidak." 524. Jundub berkata, "Nabi melakukan shalat Idul Adha, kemudian beliau berkhothah. Sesudah itu beliau menyembelih kurban, lalu bersabda, 'Barangsiapa yang menyembelih kurban sebelum shalat, hendaklah menyembelih lagi yang lain (sesudah shalat) sebagai gantinya. Dan, barangsiapa yang belum menyembelih, hendaklah menyembelih dengan nama Allah.'"
  • 12. Bab Ke-24: Orang yang Berbeda Jalan Ketika Pulang pada Hari Raya dari Tempat Shalat 525. Jabir r.a. berkata, "Nabi apabila hari raya, beliau menyelisihi jalan (yakni menempuh jalan yang berbeda ketika pergi dan ketika pulang dari menunaikan shalat Id- penj.)." Bab Ke-25: Apabila Terluput dari Shalat Hari Raya dengan Berjamaah, Bolehlah Shalat Dua Rakaat, Begitu Pula Kaum Wanita, Orang yang Ada di Rumah dan di Desa, Mengingat sabda Nabi saw., "Ini adalah hari raya kita umat Islam."[20] Anas bin Malik memerintahkan mantan budaknya dan sahabatnya Ibnu Abi Utbah yang ada di pelosok supaya mengumpulkan keluarganya dan anak anaknya, dan melakukan shalat hari raya sebagaimana orang kota serta bertakbir seperti mereka.[21] Ikrimah berkata, "Orang-orang pelosok berkumpul pada hari raya menunaikan shalat dua rakaat sebagaimana yang dilakukan imam."[22] Atha' berkata, "Apabila seseorang terluput menunaikan shalat Id (dengan berjamaah), maka hendaklah ia menunaikannya dua rakaat."[23] (Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Aisyah yang tersebut pada nomor 508 di muka.") Bab Ke-26: Shalat Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Hari Raya
  • 13. Abul Mu'alla berkata, "Saya mendengar Said dari Ibnu Abbas membenci shalat Sunnah sebelum shalat Id."[24] (Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya bagian dari hadits Ibnu Abbas yang tertera pada nomor 520 di muka.") Catatan Kaki: [1] Demikian lafat bu'ats dibaca sebagai isim munsharif (dengan tanwin kasrah; isim munsharif atau isim munawwan adalah isim yang dapat diberi tanda tanwin dan dapat diberi harkat kasrah) dan sebagai isim ghairu munsharif (tidak bertanwin dan tidak dapat diberi harkat kasrah, dan alamat jar-nya dengan fat-hah, kecuali kalau kemasukan alif lam yakni al-... atau dalam kedudukan sebagai mudhaf-penj.). Bu'ats adalah nama sebuah benteng yang di sisinya terjadi peperangan antara suku Aus dan Khazraj tiga tahun sebelum hijrah. [2] Demikianlah dalam riwayat Karimah yang menyebutkan nama pelakunya (Umar) secara jelas. Demikian pula di dalam riwayat Imam Ahmad (2/540) dan Nasa'i (1/236) dari hadits Abu Hurairah dengan sanad sahih. [3] Demikian tambahan dari penyusun secara mu'allaq, dan di-maushul-kan oleh Ibnu Khuzaimah dan al-Ismaili dan lain-lainnya. [4] Mushalla ini adalah suatu tempat yang terkenal di Madinah, yang jarak antaranya dengan Masjid Nabawi seribu hasta sebagaimana dikutip al-Hafizh Ibnu Hajar dari al-Kanani, sahabat Imam Malik. [5] Abdur Razzaq menambahkan di dalam al Mushannaj (2/77/5628) dari jalan periwayatan Imam Bukhari dengan tambahan, "Maka tidak diazani untuknya." Kata Atha', "Ibnu Zubair tidak mengadakan azan pada hari itu. Ibnu Abbas berkirim surat kepadanya yang isinya, 'Sesungguhnya khutbah itu dilakukan setelah shalat Id.' Ibnu
  • 14. Zubair pun melaksanakannya." Kata Atha', "Maka, Ibnu Zubair shalat Id sebelum khutbah. Kemudian Ibnu Shafwan dan sahabat-sahabatnya bertanya kepadanya, mereka berkata, "Mengapa engkau tidak berazan untuk kami? Kemudian datanglah waktu shalat kepada mereka pada hari itu. Maka, ketika hubungan antara dia dan Ibnu Abbas memburuk, Ibnu Zubair tidak berani melanggar perintah Ibnu Abbas." Saya (al-Albani) katakan, "Zahir perkataan Ibnu Abbas kepada Ibnu Zubair, 'Maka, janganlah engkau berazan untuk shalat Id', adalah karena Ibnu Zubair biasa mengadakan azan sebelum itu, maka ini berarti Ibnu Abbas melarangnya dari perbuatan itu. Hal ini diperkuat dengan perkataan Atha' pada akhir perkataannya, 'Ketika hubungannya memburuk, maka Ibnu Zubair tidak berani melanggar perintah Ibnu Abbas.' Riwayat yang lebih kuat dari itu menerangkan bahwa Shafwan dan sahabat-sahabatnya ketinggalan (terluput) melakukan shalat Id, dan hal itu disebabkan-wallahu a'lam-mereka tidak mendengar azan yang biasa mereka dengarkan sebelumnya. Para ulama berbeda pendapat mengenai siapa orang yang pertama kali mengadakan azan dalam shalat Id. Ada yang mengatakan bahwa yang mula-mula mengadakannya adalah Muawiyah, dan terdapat riwayat yang sahih bahwa dia melakukan hal itu, dan masih ada pendapat-pendapat lain lagi. Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Abu Qilabah, katanya, "Orang yang mula-mula mengadakannya adalah Ibnu Zubair." Saya (al-Albani) katakan, "Kalau riwayat ini sahih dari Ibnu Zubair, maka dia adalah orang pertama yang mengadakannya di Hijaz, sedang Muawiyah adalah orang yang pertama kali mengadakannya di Syam. Wallahu a'lam." Mengenai hal ini terdapat ungkapan yang bagus untuk dipegangi, yaitu bahwa apabila terdapat sunnah yang sahih, maka tidak boleh bertaklid kepada orang yang menyelisihinya, meskipun dia seorang sahabat. Maka, Muawiyah dan Ibnu Zubair-mudah-mudahan Allah meridhai keduanya-telah mengadakan azan shalat Id yang tidak pernah terjadi pada zaman Nabi saw., barangkali dari segi ini, maka orang-orang yang shalat di belakang Ibnu Zubair membaca amin dengan keras sehingga riuh rendah suaranya di masjid, sebagaimana diriwayatkan secara mu'allaq di muka (1/193). Di antaranya lagi ialah shalat gerhana yang dilakukan Ibnu Zubair dengan cara seperti melakukan shalat subuh. Maka, saudara Zubair yang bernama Urwah ketika ditanya tentang hal itu, dia menjawab, "Menyalahi Sunnah", sebagaimana akan disebutkan pada kitab al-Kusuf bab keempat. Di antara
  • 15. tindakannya lagi ialah mengusap dengan tangannya pada tiang-tiang Baitullah yang empat, sedangkan menurut Sunnah ialah mengusap dua rukun Yamani saja, sebagaimana akan disebutkan pada "25 - AL-HAJJ/ 59 - BAB". [6] Hadits Ibnu Abbas akan disebutkan sebentar lagi pada nomor 520, karena itu di sini tidak saya beri nomor tersendiri. [7] Nabi saw. tidak pernah khutbah Id di atas mimbar sebagaimana ditunjuki hadits Abu Sa'id di muka tadi. Kemungkinan beliau berada di tempat yang tinggi, kemudian turun. Wallahu a'lam. [8] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak mendapatinya maushul, tetapi terdapat riwayat seperti ini secara marfu dan muqayyad 'dengan ada persyaratan' serta ada yang tidak muqayyad. Kemudian disebutkannya yang muqayyad dari riwayat Ibnu Majah dengan isnad yang dhaif dari Ibnu Abbas, dan yang lain disebutkan dari riwayat Abdur Razzaq dengan isnad yang mursal. [9] Sudah populer bahwa hari-hari tasyrik sesudah hari nahar (tangga110 Dzulhijjah) itu diperselisihkan, apakah dua hari atau tiga hari. Akan tetapi, beberapa atsar memberikan kesaksian bahwa hari Idul Adha itu termasuk hari tasyrik, dan pendapat ini dikuatkan oleh Abu Ubaid berdasarkan apa yang dikutip dan ditahqiq oleh al- Hafizh dalam al-Fath. [10] Bunyi teks bacaannya ialah "Wayadzkurullaaha fii ayaamin ma'luumaat" atau "Wadzkurullaaha fii ayyaamin ma'duudaat". Yang dimaksudkan oleh Ibnu Abbas bukan bacaannya, tetapi penafsiran kata "ma'duudaat" dan "ma'luumaat". [11] Di-maushul-kan oleh Abd bin Humaid dari Amr bin Dinar dari Ibnu Abbas. [12] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak mendapatinya secara maushul dari mereka."
  • 16. [13] Muhammad bin Ali adalah Abu Ja'far al-Baqir, dan di-maushul-kan oleh ad- Daruquthni darinya dalam al-Mu'talif. [14] Di-maushul-kan oleh Abu Ubaid, dan di-maushul-kan pula dari jalannya oleh al- Baihaqi (3/312) dari Umar, dan di-maushul-kan oleh Said bin Manshur dari jalan lain darinya. [15] Di-maushul-kan oleh Ibnul Mundzir dan al-Fakihi dalam Akhbaaru Makkah dengan sanad sahih dari Ibnu Umar. [16] AI-Hafizh berkata, "Saya tidak mendapatinya secara maushul." [17] Di-maushul-kan oleh Abu Bakar Ibnu Abid Dun-ya dalam Kitab al-Idain. Al- Hafizh berkata, "Hadits Ummu Athiyah dalam bab ini mendahului mereka dalam hal itu." [18] Ini adalah bagian dari hadits yang di-maushul-kan oleh penyusun pada nomor 512 di muka.. [19] Kisah ini telah disebutkan dari jalan lain dari Ibnu Abbas secara ringkas. Maka, kemungkinan cerita ini dua macam, dan mungkin juga hanya satu, dan sebagian perawi meringkasnya. Wallahu a'lam. [20] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak mengetahuinya demikian. Sesungguhnya bagian pertamanya terdapat di dalarn hadits Aisyah tentang kisah dua wanita yang menyanyi -yakni hadits yang baru disebutkan di muka (2-BAB). Adapun sisanya, kemungkinan diambil dari hadits Uqbah bin Amir secara marfu, 'Hari Mina adalah hari raya kita umat Islam'", yang mana hadits ini diriwayatkan dalam As-Sunan dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah. [21] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah (2/183) yang seperti itu.
  • 17. [22] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah (2/191) yang sama dengannya dengan sanad sahih. [23] Di-maushul-kan oleh Ibnu Abi Syaibah dan al-Faryabi dengan sanad sahih. [24] Al-Hafizh berkata, "Saya tidak menjumpainya yang maushul." Saya (Al-Albani) berkata, "Abdur Razzaq meriwayatkannya (5624) dengan sanad sahih dari maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas, ia berkata, 'Tidak boleh mengerjakan shalat sunnah sebelum dan sesudahnya.'"