Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
A. KETERAMPILAN OBSERVASI 
1. Tingkah laku verbal dan 
nonverbal 
a. Tingkah laku verbal 
Saudara-saudara, tingkah laku 
verbal adalah komunikasi yang 
menggunakan kata-kata, entah 
lisan maupun tertulis. Melalui 
kata-kata, perasaan, emosi, 
pemikiran, gagasan dll bisa 
diungkapkan. Dalam komunikasi 
verbal ini bahasa memegang 
peranan penting. Bahasa verbal 
merupakan saranan utama untuk 
menyatakan perasaan, pikiran dan 
maksud kita. Sampai saat ini belum 
diketahui secara pasti bagaimana 
bahasa bisa muncul dimuka bumi 
ini. Menurut Larry L. Barker bahasa 
memiliki 3 fungsi yaitu penamaan, 
interaksi, dan transmisi informasi 
(Mulyana,2007). 
Anda harus paham bahwa 
komunikasi verbal menyangkut 
beberapa aspek, yakni vocabulary 
(pembendaharaan kata-kata), 
racing (kecepatan), intonasi suara, 
humor dan singkat. 
1) Vocabulary (pembendaharaan 
kata-kata) 
Komunikasi tidak akan efektif 
bila pesan disampaikan dengan 
kata yang tidak dimengerti. 
Olah kata menjadi penting 
dalam berkomunikasi verbal 
ini. Pergaulan, wawasan dan 
membaca sangat membantu 
seseorang dalam memperbanyak 
vocabulary tersebut, sehingga 
bidan diharapkan tidak puas 
dengan ilmu yang dimiliki tetapi 
harus selalu belajar agar wawasan 
menjadi lebih luas demi tugasnya. 
2) Racing (kecepatan). 
Komunikasi akan lebih efektif 
dan sukses bila kecepatan 
bicara dapat diatur dengan baik. 
Kecepatan dalam berkomunikasi 
yang baik adalah tidak terlalu 
lambat. Kesempurnaan organ 
bicara terutama mulut dan gigi 
geligi merupakan hal yang sangat 
penting dan mempengaruhi 
kecepatan seseorang dalam 
berbicara. Bidan harus belajar 
untuk berbicara tidak terlau cepat 
sehingga bisa dipahami oleh klien 
anda. 
3) Intonasi 
intonasi atau penekanan suara 
pada saat berkomunikasi akan 
mempengaruhi arti pesan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
secara dramatic sehingga pesan 
akan menjadi lain artinya bila 
diucapkan dengan intonasi yang 
berbeda. Intonasi suara yang 
tidak proposional merupakan 
hambatan dalam berkomunikasi. 
Ras, suku dan tempat kelahiran 
atau domisili seseorang akan 
sangat berpengaruh terhadap 
intonasi seseorang saat seseorang 
tersebut berkomunikasi. Orang 
jawa intonasinya rendah 
sedangkan luar jawa biasanya 
tinggi. 
4) Humor komunikasi yang datar 
dan kurang berdaya humor 
menimbulakn kesan kaku pada 
seseorang saat berkomunikasi. 
Komunikasi yang diselingi 
humor dapat meningkatkan 
kehidupan yang bahagia. Para 
ahli memberikan catatan bahwa 
komunikasi dapat merupakan 
terapi karena dapat menimbulkan 
tawa bagi pendengarnya. Dengan 
tertawa dapat membantu 
menghilangkan stress dan nyeri. 
Ini sangat penting bagi bidan, agar 
klienya merasa nyaman dan rileks 
sehingga nyerinya terkurangi. 
5) Singkat dan jelas 
Komunikasi akan efektif bila 
disampaikan secara singkat dan 
jelas. Sebaiknya pembicaraan 
langsung pada pokok 
permasalahanya sehingga lebih 
mudah dimengerti. Pembicaraan 
yang bertele-tele dan tak 
langsung ke pokok permasalahan 
sering menimbulkan perasaan 
jenuh dan kadang tidak menarik. 
6) Timing (waktu yang tepat) 
Waktu dan kondisi atau hal 
yang kritis perlu diperhatikan 
karena komunikasi akan berarti 
bila seseorang bersedia untuk 
berkomunikasi. 
Meminta kesediaan atau waktu 
yang khusus dapat menimbulkan 
kenyamanan dalam berkomunikasi 
dibandingkan dengan melakukan 
komunikasi di tengah kesibukan 
dan saat waktunya istirahat/tidur. 
komunikasi verbal menyangkut 
beberapa aspek diatas, anda 
diharapkan memahami agar 
memudahkan anda dalam 
memberikan konseling. 
Anda akan mempelajari ciri-ciri 
tingkah laku verbal dibawah ini; 
1) Pertukaran komunikasi terjadi 
secara interakaktif mendengarkan 
lawan bicara atau sebaliknya. 
2) Kontak mata sangat membantu 
kelancaran komunikasi 
3) Pengamatan bahasa dan gaya 
bicara 
4) Berlangsung dua arah atau 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
timbal balik 
5) Pemahaman dan penyerapan 
informasi, berlangsung secara 
relative cepat dan baik 
Dengan memahami ciri-ciri 
tingkah laku verbal diharapkan 
anda dapat menegetahui data 
otentik dari klien berdasarkan 
bahasa verbal mereka. 
b. Tingkah laku non verbal 
Saudara-saudara, komunikasi non 
verbal adalah komunikasi yang 
pesannya dikemas dalam bentuk 
non verbal, tanpa kata-kata. 
Secara otomatis dalam kehidupan 
sehari-hari komunikasi non verbal 
selalu dipakai. 
Komunikasi non verbal ini dianggap 
lebih jujur mengungkapkan apa 
yang mau diungkapkan karena 
lebih bersifat spontan. Komunikasi 
non verbal memberikan arti pada 
komunikasi verbal. Dengan kata 
lain komunikasi verbal dan non 
verbal merupakan kegiatan yang 
saling melengkapi dan selalu 
dilakukan secara bersamaan. 
Komunikasi non verbal dapat 
berbentuk bahasa tubuh, tanda, 
tindakan/perbuatan atau obyek. 
1) Bahasa Tubuh 
Bahasa tubuh ini meliputi lambaian 
tangan , raut, ekspresi wajah, 
kontak mata, sentuhan, gerakan 
kepala, sikap/postur tubuh. 
a) Ekspresi wajah 
wajah, terutama mata merupakan 
sumber yang kaya dengan 
pemaknaan komunikasi. Ekspresi 
wajah merupakan cerminan 
suasana emosi seseorang. Apakah 
is sedang bahagia atau bersedih, 
wajah memberikan sinyal yang 
nyata bagi oaring yang menatap 
dan mengerti kejiwaan dan 
psikologi. Wajah juga dapat 
memberikan gambaran seseorang 
suka, tertarik atau sebaliknya, 
tidak suka dan tidak tertarik pada 
apa yang dikomunikasikan. 
b) Kontak Mata 
sebagaimana wajah mata juga 
merupakan sinyal manusia secara 
alamiah untuk berkomunikasi. 
Dengan mengadakan kontak mata 
selama berinteraksi atau Tanya 
jawab berarti orang tersebut 
terlibat dan menghargai lawan 
bicaranya dengan kemauan untuk 
memperhatikan bukan sekedar 
mendengarkan apa yang akan 
dibicarakan. 
c) Sentuhan sentuhan merupakan 
bentuk komunikasi personal 
mengingat sentuhan lebih bersifat 
spontan dari pada komunikasi 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
verbal. Beberapa pesan seperti 
perhatian yang sungguh-sungguh, 
dukungan emosional, 
kasih sayang, atau simpati dapat 
silakukan melalui sentuahn 
tangan. Sentuhan menimbulkan 
perasaan bahwa yang disentuh 
dihargai. 
d) Postur tubuh dan gaya berjalan 
cara seseorang berjalan, 
duduk, berdiri dan bergerak 
memperlihatkan ekspresi dirinya. 
Postur tubuh dan gaya berjalan 
merefleksikan emosi, konsep diri 
dan tingkat kesehatannya. Orang 
yang sedang berjalan tergesa-gesa 
memberikan informasi bagi 
yang melihat bahwa ia tidak bisa 
diganggu. 
e) Suara 
suara rintihan, desahan saat narik 
nafas panjaang, tangisan salah 
satu ungkapan perasan dan pikiran 
seseorang dapat juga diartikan 
komunikasi. Bila dikombinasikan 
dengan semua bentuk komunikasi 
non verbal lainnya sampai desis 
atau suara dapat menjadi pesan 
yang sangat jelas. 
f) Gerak isyarat 
Gerak isyarat dapat mempertegas 
pembicaraan dalam komunikasi. 
Menggunakan isyarat saat 
berkomunikasi merupakan 
bagian total dari komunikasi, 
seperti mengetuk0ngetuk kaki 
atau menggerakan tangan 
selama berbicara menunjukkan 
seseorang dalam keadan stress, 
bingung atau sebagai upaya 
untuk menghilangkan stress. 
2) Tanda 
Tanda dalam komunikasi non 
verbal menggantian kata-kata 
misalnya bendera, rambu-rambu 
lalu lintas, dan sebagainya. 
Misalnya bendera putih untuk 
daerah tertentu bisa diartikan 
bahwa ada orang yang meninggal 
dunia. Rambu lalu lintas saat 
warna merah maka semua 
kendaraan akan berhenti secara 
otomatis begitu pula sebaliknya 
ketika lampu warna hijau mereka 
akan berjalan kembali. 
3) Tindakan / perbuatan 
Tindakan atau perbuatan secara 
khusus tidak menggantikan 
kata-kata tetapi mengandung 
makna, misalnya menggebrak 
meja, menutup pintu keras-keras. 
Tindakan tersebut bisa bermakna 
marah. 
4) Objek 
Objek juga secara khusus tidak 
menggantikan kata-kata tetapi 
mengandung makna, misalnya 
pakaian, aksesoris dandan maka 
bisa ketahui sosial ekonomi atau 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
gaya orang tersebut. 
5) Warna 
Kita sering menggunakan warna 
untuk menunjukkan suasana 
emosional, cita rasa, keyakinan 
agama, politik dan lain-lain. Di 
Indonesia warna merah muda 
adalah feminism (warna romantis, 
jatuh cinta). Warna biru adalah 
maskulin, warna hijau sering 
diasosiasikan dengan islam dan 
muslim karena dipercaya sebagai 
warna surge. 
6) Fungsi komunikasi non verbal 
Komunikasi non verbal 
dapat berfungsi untuk : 
a) M e l e n g k a p i 
komunikasi verbal 
Misalkan ada anak kecil yang 
bertengkar, maka selain dengan 
kata-kata kita melerai biasanya 
didikut dengan mata yang 
melotot. 
b) M e n e k a n k a n 
komunikasi verbal 
Misalkan dalam suatu rapat ada 
orang yang tidak sependapat 
maka dia berkata saya akan out 
dari ruangan sambil menutup 
pintu keras-keras. 
c) Membesar-besarkan 
komunikasi non verbal 
Misalkan bercerita tentang gorilla 
yang tubuhnya besar sambil 
melebar-lebarkan tangannya 
kesamping. 
d) Melawan komunikasi 
verbal 
Misalnya saat orang mengatakan 
tidak malu tetapi pipi dan 
wajahnya memerah. 
e) M e n i a d a k a n 
komunikasi non verbal 
Misalnya kita dipaksa untuk 
memberikan uang lalu kita 
katakana ini uangnya sambil 
memasukkan uang itu kesaku. 
Kekurangan Tingkah laku Non 
verbal : 
a) Melalui observasi dari 
gerak-gerik, ekspresi, gerak tubuh, 
dan isyarat. 
b) Sulit untuk meyelami 
maksud dan perasaan klien 
c) Sering terjadi salah persepsi 
d) Komunikasi terganggu 
apabila kedua belah pihak tidak 
mengupayakan komunikasi 
verbal. 
Dengan mengetahui kelemahan 
tingkah laku non verbal 
diharapkan anda memahami 
dengan klarifikasi agar tidak 
menjadi salah persepsi. 
2. Pengamatan dan penafsiran 
Pengamatan yang 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dilaksanakan saat terjadinya 
komunikasi meliputi bentuk 
verbal maupun nonverbal 
dimana faktor subjektifitas 
tidak boleh terjadi disini, 
keseluruhan pengamatan 
harus objektif sesuai dengan 
keadaan pasien. 
Penafsiran adalah merupakan 
analisis yang disimpulkan 
oleh. komunikan/ konselor 
berdasarkan hasil observasi 
dari komunikasi verbal dan 
nonverbal yang merupakan 
kumpulan data-data untuk 
dirumuskan dalam suatu 
kesimpulan masalah. Hasil 
penafsiran ini dalam konseling 
harus di informasikan kembali 
kepada komunikan untuk 
mencocokan kesamaan 
agar tidak terjadi kesalah 
pahaman. dan pemecahan 
masalah baru di kembangkan 
dan klien yang berhak untuk 
menetapkan pilihan jalan 
keluar terbaik. 
B. KETERAMPILAN MEMBINA 
HUBUNGAN BAIK 
1. Ketrampilan membina 
hubungan baik 
a. Dalam konseling 
bidan yang baik 
adalah bidan yang 
selalu berusaha untuk 
membina hubungan 
baik dengan klien. Dan 
ini akan terjadi bila 
ada kerjasama diantara 
keduanya. Ketrampilan 
membina hubungan 
baik merupakan dasar 
dari proses komunikasi 
interpersonal bidan 
dengan klien, dengan 
petugas kesehatan yang 
lain , tokoh masyarakat 
dan sebagainya. 
b. Tiga hal penting yang 
perlu diperhatikan oleh 
bidan agar hubungan 
baik dan mantap yaitu : 
1) Menunjukkan 
tanda perhatian 
verbal, seperti 
mengklarifikasi atau 
mengulang kembali 
kata-kata klien. 
2) Menjalin kerjasama, 
dengan kerjasama 
bidan dapat mencari 
data klien dengan 
lebih mudah karena 
klien lebih terbuka. 
3) Memberi respon 
yang positif, pujian 
dan dukungan 
karena akan 
menunjukkan bahwa 
bidan memberikan 
perhatian. 
c. Tindakan yang harus 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dibiasakan sebagai 
seorang bidan adalah 
memberikan pujian 
dan dukungan. Pujian 
dimaksudkan untuk 
member penghargaan, 
kekaguman dan 
persetujuan atas 
tindakan yang dilakukan 
klien. Memberi dukungan 
adalah memberi 
dorongan, kepercayaan 
dan harapan. 
2. Sikap dan perilaku dasar 
yang dibutuhkan 
Ketrampilan membina 
hubungan baik merupakan 
dasar dari proses komunikasi 
interpersonal. membina 
hubungan baik bisa kita 
awali dengan sikap hangat, 
menghormati, menerima 
klien apa adanya, empati 
dan tulus. Hubungan 
baik harus dimulai sejak 
awal hubungan dan tetap 
dipertahankan seterusnya. 
Perilaku atau respon bidan 
yang mendukung terciptanya 
hubungan baik antara lain 
: memberi salam dengan 
ramah, mempersilahkan 
duduk, tidak memotong 
pembicaraan, menjaga 
rahasia klien, tidak menilai 
klien dll. 
Selain itu sikap yang harus 
dimiliki adalah SOLER yang 
merupakan singkatan dari : 
S : Face your client squarely 
(mengahadap ke klien) 
dan smile/nod at client 
(senyum /mengangguk 
ke klien) 
O : Open and non 
judgemental facial 
expression (ekspersi 
muka menunjukkan 
sikap terbuka dan tidak 
menilai) 
L : Lean towards client / 
tubuh condong ke klien 
E : Eye contact in aculturally 
acceptable manner 
(kontak mata / tatap 
mata sesuai cara, budaya 
setempat). 
R : Relaxed and friendy 
manner ( santai dan 
sikap bersahabat) 
Beberapa sikap yang bisa 
diamati dalam membina 
hubungan baik (Sumber : 
Taringan, 2002) 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
No Tingkah Laku Yang Diamati Ya Tidak Catatan 
1. Menyediakan lingkungan fisik yang 
dapat membuat klien merasa nyaman 
2 Menyambut dan mempersilahkan 
duduk dengan ramah 
3 Duduk menghadap klien 
4 Senyum/mengangguk 
5 Ekspresi wajah menunjukkan 
mendengar dengan penuh perhatian 
6 Tubuh condong ke klien 
7 Kontak mata/tatapan mata sesuai yang 
diterima budaya setempat 
8 Santai dan sikap bersahabat 
9 Volume suara memadai 
10 Intonasi dan kecepatan bicara 
memadai 
11 Memberi pujian/dukungan 
12 Menyampaikan akan menjaga 
kerahasiaan 
13 Tidak menginterupsi/memotong 
pembicaraan klien 
14 Tidak melakukan penilaian 
(menyalahkan, komentar negative) 
15 Menanyakan alasan kedatangan klien 
16 Menghargai apapun pertanyaan 
maupun pendapat klien 
Keterangan : 
Ya : Bila dilakukan oleh konselor 
Tidak : bila tidak dilakukan konselor 
Catatan : berisi uraian tentang pengamatan atau bila variable pengamatan 
tersebut tidak berlaku. 
Anda diharapkan untuk memahami langkah-langkah tersebut. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
C. KETERAMPILAN MENDENGAR 
AKTIF 
1. Keterampilan mendengar 
a. Mendengar aktif 
Menjadi pendengar aktif bagi 
konselor sangat penting karena : 
1) Menunjukkan kepedulian 
2) Merangsang dan memberanikan 
klien beraksi secara konselor 
3) Menimbulkan situasi yang 
mengajarkan 
4) Klien membutuhkan gagasan 
baru. 
Untuk mencapai tujuan dari 
komunikasi perlu saling memahami 
dan saling mendengarkan. Dalam 
komunikasi terapeutik bidan 
perlu mempelajari ketrampilan 
mendengar secara aktif. 
Untuk menjadi pendengar yang 
baik konselor harus memiliki 
kemampuan sebagai berikut : 
1) Mampu berhubungan dengan 
orang diluar kalangannya. 
2) Mampunyai cara-cara untuk 
membantu klien 
3) Memperlakukan klien untuk 
menimbulkan responyang 
bermakna 
4) Bertangung jawab bersama 
klien dalam konseling 
Dalam komunikasi interpersonal 
ada 4 bentuk mendengarkan 
yang bisa digunakan sesuai situasi 
yang bisa dihadapi (Saraswati I, 
Taringan L.H 2002) 
1) Mendengar pasif (diam) 
Mendengarkan memerlukan 
ketrampilan dan latihan yang terus 
menerus, dengan mendengarkan 
kita memperoleh informasi yang 
lengkap dari klien. 
Meskipun ini memerlukan 
kesabaran. Di Indosesia mendengar 
pasif biasanya dilakukan saat 
klien menceritakan masalahnya, 
berbicara tanpa henti, menggebu-gebu 
dengan perasaan kesal atau 
sedih, saat klien berhenti bicara 
sejenak, konselor dapat diam 
untuk memberi kesempatan klien 
berpikir dan menenangkan diri. 
2) Memberi tanda perhatian 
verbal 
Konselor perlu memberikan 
respon pada klien dengan 
menggunakan kata-kata atau 
perhatian verbal. Hal ini dilakukan 
untuk memberikan motivasi pada 
klien agar semangat berbicara. 
Contoh perhatian verbal 
adalah “ya…” , “lalu…” , “terus…” 
selanjutnya bagaimana dll. Ini bisa 
dilakukan sewaktu klien bercerita 
panjang tentang peristiwa yang 
dialaminya. 
3) Membuka pembicaraan, 
undangan untuk berbicara 
(mengajukan pertanyaan untuk 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
mendalami dan klarifikasi) 
Mengajukan pertanyaan dilakukan 
apabila konselor belum puas 
dengan jawaban yang diberikan 
klien, perlu klarifikasi mengenai 
hal yang diungkapkan klien, 
menandakan konselor mengikuti 
alur pembicaraan klien. 
4) Mendengar aktif 
Mendengar aktif adalah 
memberikan umpan balik atau 
merefleksikan isi ucapan dan 
perasaan yaitu merangkum, 
merefleksikan isi ucapan 
(paraphrasing) dan refleksi 
perasaan. 
a) Merangkum 
Dalam komunikasi seringkali 
suatu ungkapan-ungkapan 
menggunakan pesan yang panjang 
lebar. Sebagai wujud penerimaan 
kita terhadap ungkapan 
tersebut, diperlukan ketrampilan 
merangkum. Merangkum adalah 
menyampaikan kembali hal-hal 
inti dari ucapan klien setelah 
member kesempatan kepada 
klien untuk berbicara beberapa 
waktu (saraswati , Tarigan 2002). 
Ketrampilan merangkum dapat 
dilakukan dengan cara-cara 
seperti : 
(1) Memberikan kesempatan kepada 
klien untuk menyampaikan 
ungkapannya secara lengkap. 
(2) Menunjukkan sikap dan 
perhatian 
(3) Membuat catatan-catatan untuk 
merangkum pembicaraan 
(4) Memberikan respon diakhir 
pembicaraan 
(5) Merangkum juga merupakan 
proses kegiatan dari 
mendengar secara aktif. Dengan 
mendengarkan secara aktif 
maka bidan dapat merangkum 
secara baik isi dari apa yang 
dikomunikasikan. 
(6) Refleksi Isi / 
Paraphrasing 
Menyatakan kembali ucapan atau 
pesan klien dengan menggunakan 
kata-kata lain, memberikan 
masukan kepada klien tentang 
inti ucapan yang baru diaktakan 
klien dengan cara meringkas 
atau memperjelas ucapan klien. 
Biasanya dilakukan dengan 
menggunkan sebagian dari kata-kata 
klien dan ditambah dengan 
kata-kata konselor. 
(7) Refleksi perasaan. 
Mengungkapkan perasaan klien 
yang teramati oleh konselor 
dari intonasi suara, raut wajah 
dan bahasa tubuh klien maupun 
dari hal-hal yang tersirat dari 
kata-kata verbal klien. Ini 
berhubungan dengan emosi 
klien. Bidan mengunggkapkan 
perasaan klien dari apa yang 
didengar dan diamati bidan. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Adapun tujuan dari refleksi ini 
adalah bidan dapat mengerti 
perasaan klien, mengetahui 
emosi klien dan membantu klien 
menyelesaikan masalahnya. 
(8) Bedanya refleksi 
dengan merangkum, 
bahwa refleksi adalah : 
(a) Dilakukan setelah 
beberapa waktu yang lama 
setelah berkomunikasi secara 
langsung dengan klien. 
(b) Mencakup beberapa 
informasi yang diucapkan klien 
(c) Diawali dan diakhiri 
dengan percakapan 
penyampaian tujuan dan salam 
5) Ketrampilan mendengar 
a) Mendengar keluhan klien 
dengan tanpa memotong 
pembicaraan. Berikan kesempatan 
klien untuk bercerita apa yang 
dirasakannya. 
b) Beri kesan mendengar dan 
memahami apa yang diungkapkan 
klien dengan sesekali memberikan 
tanda verbal atau non verbal 
c) Jawab setiap pertanyaan degan 
sabar dan penuh perhatian jangan 
menyalahkan klien. 
d) Beri penjelasan singkat, lengkap 
dan mudah dimengerti serta 
ulangi informasi penting yang 
harus diketahui klien. 
e) Gunakan istilah umum bukan 
istilah medis agar klien paham 
maksudnya. 
f) Tunjukkan komunikasi verbal 
dengan senyuman dan perhatian 
Itulah mendengar aktif yang 
perlu dipahami bidan sebagai 
seorang konselor sehingga 
konselingnya menjadi lebih baik. 
2. Keterampilan bertanya efektif 
Pertanyaan merupakan unsur 
yang penting untuk dilaksanakan 
dalam berkomunikasi untuk 
mengembangkan pembicaraan 
dan memancing komunikan agar 
bisa mengungkapkan ide/gagasa/ 
perasaannya. 
Pertanyaan lebih sulit untuk 
dipelajari dan dijelaskan daripada 
dipraktikkan (Dillon,1986). 
Cobalah untuk membuat 
pertanyaan dengan teman anda. 
Apakah mudah atau sulit ? 
Hal yang perlu diperhatikan dalam 
membuat pertanyaan, a.l: 
a. Mendengar agar fokus untuk 
membuat pertanyaan berikutnya. 
b. Menentukan alasan 
dalam mengajukan pertanyaan à 
tujuan mengajukan pertanyaan. 
Ajukan pertanyaan yang 
mempunyai makna sehubungan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dengan kepentingan klien anda. 
c. Jangan terlalu banyak 
pertanyaan (fokus pada 
permasalahan yang ada). Karena 
terlalu banyak pertanyaan akan 
membuat klien menjadi bingung. 
Anda dibawah ini akan 
memepelajari beberapa jenis 
pertanyaan sehingga bisa 
memutuskan mana yang cocok 
untuk klen anda. 
a. Pertanyaan tertutup 
1) Jenis pertanyaan ini 
membuat penanya mengontrol 
percakapan yang nantinya akan 
ada respon terbatas. 
2) Biasanya pertanyaan 
cukup seerhana 
“berapa umur anda?” 
“anda lebih suka susu atau krim?” 
3) Pertanyaan dapat 
memberikan informasi yang 
faktual. Pertanyaan ini apat 
dilakukan pada awal untuk 
memecahkan kekakuan, 
mengurangi rasa cemas dan 
gugup. 
4) Bila terlalu lama/ 
sering dapat timbul permasalahan. 
5) Pada pasien yang 
hanya mampu menjawab singkat 
dari pertanyaan-pertanyaan, 
akibatnya petugas harus bertanya 
berulang-ulang, padahal 
memerlukan waktu yang lama 
6) Pada akhirnya 
petugas tidak mendengarkan 
jawaban dari pertanyaan yang 
disampaikan. 
b. Pertanyaan terbuka 
1) P e n g g u n a a n 
pertanyaan terbuka dapat 
memberikan kebebasan pada 
orang yang ditanya, untuk 
menjawab pertanyaan yang 
diajukan. 
2) Sering tidak 
menghasilkan jawaban yang tepat 
apa yang diinginkan penanya, 
cenderung menjawab sesuai 
dengan topiknya. 
3) Pertanyan terbuka 
dan tertutup dapat digunakan 
secara bersamaan, tergantung dari 
keadaan dengan memperkirakan 
arah percakapan. 
4) M e m u l a i 
pembicaraan dengan pertanyaan 
terbuka dan kemudian secara 
bertahap dengan pertanyaan 
yang lebih spesifik (kohn canel, 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1957) diistilahkan sebagai suatu 
corong. 
Misal: - apa yang anda ingin 
lakukan, bila anda memiliki waktu 
banyak? 
- jenis tanaman 
apa yang anda tanam dihalaman 
anda? 
5) Keuntungan : 
Memberikan kebebasan terhadap 
orang yang ditanya untuk 
mendiskusikan sesuatu hal yang 
ia inginkan atau yang dirasakan, 
berhubungan dengan hal ini 
memungkinkan penanya menjadi 
pendengar yang aktif. 
6) Kerugian: 
Jenis ini penanya harus berusaha 
mempersiapakan obrolan yang 
tidak berhubungan, sehingga 
penggunaan pertanyaan 
tertutup pada keadaan ini dapat 
mengembalikan percakapan pada 
permasalahan semula. 
c. Pertanyaan mengarah 
Ada tiga tipe pertanyaan 
mengarah. 
1) Arah percakapan 
Mengarahkan individu untuk 
mengungkapakan pendapat 
atau anggapan yang sudah 
mereka miliki. Tipe ini dinamai 
arah percakapan karena jenis 
ini mengusulkan jawaban yang 
akan diberikan oleh respon jika 
mereka diberi kesempatan untuk 
melakukannya. 
Contoh ; “bukankah ia juru masak 
yang hebat?? 
2) Penekanan persetujuan 
Menempatkan penekanan pada 
individu untuk menyetujui apa 
yang diucapkan oleh pembicara, 
contoh “ anda tentunya 
menggosok gigi setiap hari 
bukan? 
3) Ketajaman tersembunyai 
Mengarahkan responden tanpa 
sepengatahuan mereka. 
d. Pertanyaan afektif 
Pertanyaan ini berhubungan 
dengan perasaan dan emosi, 
misal “bagaimana perasaan 
anda setelah operasi? 
e. Pertanyaan menyelidik 
Menyelidiki dan membujuk klien 
merupakan titik verbal untuk 
membantu pasien membicarakan 
tentang diri mereka sendiri dan 
mengarahkan situasi mereka lebih 
jelas. Klarifikasi pengalaman yang 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14

Keterampilan Inti KIP/K

  • 1.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi A. KETERAMPILAN OBSERVASI 1. Tingkah laku verbal dan nonverbal a. Tingkah laku verbal Saudara-saudara, tingkah laku verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tertulis. Melalui kata-kata, perasaan, emosi, pemikiran, gagasan dll bisa diungkapkan. Dalam komunikasi verbal ini bahasa memegang peranan penting. Bahasa verbal merupakan saranan utama untuk menyatakan perasaan, pikiran dan maksud kita. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti bagaimana bahasa bisa muncul dimuka bumi ini. Menurut Larry L. Barker bahasa memiliki 3 fungsi yaitu penamaan, interaksi, dan transmisi informasi (Mulyana,2007). Anda harus paham bahwa komunikasi verbal menyangkut beberapa aspek, yakni vocabulary (pembendaharaan kata-kata), racing (kecepatan), intonasi suara, humor dan singkat. 1) Vocabulary (pembendaharaan kata-kata) Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata yang tidak dimengerti. Olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi verbal ini. Pergaulan, wawasan dan membaca sangat membantu seseorang dalam memperbanyak vocabulary tersebut, sehingga bidan diharapkan tidak puas dengan ilmu yang dimiliki tetapi harus selalu belajar agar wawasan menjadi lebih luas demi tugasnya. 2) Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik. Kecepatan dalam berkomunikasi yang baik adalah tidak terlalu lambat. Kesempurnaan organ bicara terutama mulut dan gigi geligi merupakan hal yang sangat penting dan mempengaruhi kecepatan seseorang dalam berbicara. Bidan harus belajar untuk berbicara tidak terlau cepat sehingga bisa dipahami oleh klien anda. 3) Intonasi intonasi atau penekanan suara pada saat berkomunikasi akan mempengaruhi arti pesan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
  • 2.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan secara dramatic sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi. Ras, suku dan tempat kelahiran atau domisili seseorang akan sangat berpengaruh terhadap intonasi seseorang saat seseorang tersebut berkomunikasi. Orang jawa intonasinya rendah sedangkan luar jawa biasanya tinggi. 4) Humor komunikasi yang datar dan kurang berdaya humor menimbulakn kesan kaku pada seseorang saat berkomunikasi. Komunikasi yang diselingi humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Para ahli memberikan catatan bahwa komunikasi dapat merupakan terapi karena dapat menimbulkan tawa bagi pendengarnya. Dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Ini sangat penting bagi bidan, agar klienya merasa nyaman dan rileks sehingga nyerinya terkurangi. 5) Singkat dan jelas Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas. Sebaiknya pembicaraan langsung pada pokok permasalahanya sehingga lebih mudah dimengerti. Pembicaraan yang bertele-tele dan tak langsung ke pokok permasalahan sering menimbulkan perasaan jenuh dan kadang tidak menarik. 6) Timing (waktu yang tepat) Waktu dan kondisi atau hal yang kritis perlu diperhatikan karena komunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi. Meminta kesediaan atau waktu yang khusus dapat menimbulkan kenyamanan dalam berkomunikasi dibandingkan dengan melakukan komunikasi di tengah kesibukan dan saat waktunya istirahat/tidur. komunikasi verbal menyangkut beberapa aspek diatas, anda diharapkan memahami agar memudahkan anda dalam memberikan konseling. Anda akan mempelajari ciri-ciri tingkah laku verbal dibawah ini; 1) Pertukaran komunikasi terjadi secara interakaktif mendengarkan lawan bicara atau sebaliknya. 2) Kontak mata sangat membantu kelancaran komunikasi 3) Pengamatan bahasa dan gaya bicara 4) Berlangsung dua arah atau Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 3.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan timbal balik 5) Pemahaman dan penyerapan informasi, berlangsung secara relative cepat dan baik Dengan memahami ciri-ciri tingkah laku verbal diharapkan anda dapat menegetahui data otentik dari klien berdasarkan bahasa verbal mereka. b. Tingkah laku non verbal Saudara-saudara, komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Secara otomatis dalam kehidupan sehari-hari komunikasi non verbal selalu dipakai. Komunikasi non verbal ini dianggap lebih jujur mengungkapkan apa yang mau diungkapkan karena lebih bersifat spontan. Komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Dengan kata lain komunikasi verbal dan non verbal merupakan kegiatan yang saling melengkapi dan selalu dilakukan secara bersamaan. Komunikasi non verbal dapat berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan/perbuatan atau obyek. 1) Bahasa Tubuh Bahasa tubuh ini meliputi lambaian tangan , raut, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, gerakan kepala, sikap/postur tubuh. a) Ekspresi wajah wajah, terutama mata merupakan sumber yang kaya dengan pemaknaan komunikasi. Ekspresi wajah merupakan cerminan suasana emosi seseorang. Apakah is sedang bahagia atau bersedih, wajah memberikan sinyal yang nyata bagi oaring yang menatap dan mengerti kejiwaan dan psikologi. Wajah juga dapat memberikan gambaran seseorang suka, tertarik atau sebaliknya, tidak suka dan tidak tertarik pada apa yang dikomunikasikan. b) Kontak Mata sebagaimana wajah mata juga merupakan sinyal manusia secara alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinteraksi atau Tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan apa yang akan dibicarakan. c) Sentuhan sentuhan merupakan bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 4.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang, atau simpati dapat silakukan melalui sentuahn tangan. Sentuhan menimbulkan perasaan bahwa yang disentuh dihargai. d) Postur tubuh dan gaya berjalan cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri dan tingkat kesehatannya. Orang yang sedang berjalan tergesa-gesa memberikan informasi bagi yang melihat bahwa ia tidak bisa diganggu. e) Suara suara rintihan, desahan saat narik nafas panjaang, tangisan salah satu ungkapan perasan dan pikiran seseorang dapat juga diartikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas. f) Gerak isyarat Gerak isyarat dapat mempertegas pembicaraan dalam komunikasi. Menggunakan isyarat saat berkomunikasi merupakan bagian total dari komunikasi, seperti mengetuk0ngetuk kaki atau menggerakan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadan stress, bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress. 2) Tanda Tanda dalam komunikasi non verbal menggantian kata-kata misalnya bendera, rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Misalnya bendera putih untuk daerah tertentu bisa diartikan bahwa ada orang yang meninggal dunia. Rambu lalu lintas saat warna merah maka semua kendaraan akan berhenti secara otomatis begitu pula sebaliknya ketika lampu warna hijau mereka akan berjalan kembali. 3) Tindakan / perbuatan Tindakan atau perbuatan secara khusus tidak menggantikan kata-kata tetapi mengandung makna, misalnya menggebrak meja, menutup pintu keras-keras. Tindakan tersebut bisa bermakna marah. 4) Objek Objek juga secara khusus tidak menggantikan kata-kata tetapi mengandung makna, misalnya pakaian, aksesoris dandan maka bisa ketahui sosial ekonomi atau Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 5.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan gaya orang tersebut. 5) Warna Kita sering menggunakan warna untuk menunjukkan suasana emosional, cita rasa, keyakinan agama, politik dan lain-lain. Di Indonesia warna merah muda adalah feminism (warna romantis, jatuh cinta). Warna biru adalah maskulin, warna hijau sering diasosiasikan dengan islam dan muslim karena dipercaya sebagai warna surge. 6) Fungsi komunikasi non verbal Komunikasi non verbal dapat berfungsi untuk : a) M e l e n g k a p i komunikasi verbal Misalkan ada anak kecil yang bertengkar, maka selain dengan kata-kata kita melerai biasanya didikut dengan mata yang melotot. b) M e n e k a n k a n komunikasi verbal Misalkan dalam suatu rapat ada orang yang tidak sependapat maka dia berkata saya akan out dari ruangan sambil menutup pintu keras-keras. c) Membesar-besarkan komunikasi non verbal Misalkan bercerita tentang gorilla yang tubuhnya besar sambil melebar-lebarkan tangannya kesamping. d) Melawan komunikasi verbal Misalnya saat orang mengatakan tidak malu tetapi pipi dan wajahnya memerah. e) M e n i a d a k a n komunikasi non verbal Misalnya kita dipaksa untuk memberikan uang lalu kita katakana ini uangnya sambil memasukkan uang itu kesaku. Kekurangan Tingkah laku Non verbal : a) Melalui observasi dari gerak-gerik, ekspresi, gerak tubuh, dan isyarat. b) Sulit untuk meyelami maksud dan perasaan klien c) Sering terjadi salah persepsi d) Komunikasi terganggu apabila kedua belah pihak tidak mengupayakan komunikasi verbal. Dengan mengetahui kelemahan tingkah laku non verbal diharapkan anda memahami dengan klarifikasi agar tidak menjadi salah persepsi. 2. Pengamatan dan penafsiran Pengamatan yang Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 6.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dilaksanakan saat terjadinya komunikasi meliputi bentuk verbal maupun nonverbal dimana faktor subjektifitas tidak boleh terjadi disini, keseluruhan pengamatan harus objektif sesuai dengan keadaan pasien. Penafsiran adalah merupakan analisis yang disimpulkan oleh. komunikan/ konselor berdasarkan hasil observasi dari komunikasi verbal dan nonverbal yang merupakan kumpulan data-data untuk dirumuskan dalam suatu kesimpulan masalah. Hasil penafsiran ini dalam konseling harus di informasikan kembali kepada komunikan untuk mencocokan kesamaan agar tidak terjadi kesalah pahaman. dan pemecahan masalah baru di kembangkan dan klien yang berhak untuk menetapkan pilihan jalan keluar terbaik. B. KETERAMPILAN MEMBINA HUBUNGAN BAIK 1. Ketrampilan membina hubungan baik a. Dalam konseling bidan yang baik adalah bidan yang selalu berusaha untuk membina hubungan baik dengan klien. Dan ini akan terjadi bila ada kerjasama diantara keduanya. Ketrampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses komunikasi interpersonal bidan dengan klien, dengan petugas kesehatan yang lain , tokoh masyarakat dan sebagainya. b. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh bidan agar hubungan baik dan mantap yaitu : 1) Menunjukkan tanda perhatian verbal, seperti mengklarifikasi atau mengulang kembali kata-kata klien. 2) Menjalin kerjasama, dengan kerjasama bidan dapat mencari data klien dengan lebih mudah karena klien lebih terbuka. 3) Memberi respon yang positif, pujian dan dukungan karena akan menunjukkan bahwa bidan memberikan perhatian. c. Tindakan yang harus Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 7.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dibiasakan sebagai seorang bidan adalah memberikan pujian dan dukungan. Pujian dimaksudkan untuk member penghargaan, kekaguman dan persetujuan atas tindakan yang dilakukan klien. Memberi dukungan adalah memberi dorongan, kepercayaan dan harapan. 2. Sikap dan perilaku dasar yang dibutuhkan Ketrampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses komunikasi interpersonal. membina hubungan baik bisa kita awali dengan sikap hangat, menghormati, menerima klien apa adanya, empati dan tulus. Hubungan baik harus dimulai sejak awal hubungan dan tetap dipertahankan seterusnya. Perilaku atau respon bidan yang mendukung terciptanya hubungan baik antara lain : memberi salam dengan ramah, mempersilahkan duduk, tidak memotong pembicaraan, menjaga rahasia klien, tidak menilai klien dll. Selain itu sikap yang harus dimiliki adalah SOLER yang merupakan singkatan dari : S : Face your client squarely (mengahadap ke klien) dan smile/nod at client (senyum /mengangguk ke klien) O : Open and non judgemental facial expression (ekspersi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai) L : Lean towards client / tubuh condong ke klien E : Eye contact in aculturally acceptable manner (kontak mata / tatap mata sesuai cara, budaya setempat). R : Relaxed and friendy manner ( santai dan sikap bersahabat) Beberapa sikap yang bisa diamati dalam membina hubungan baik (Sumber : Taringan, 2002) Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 8.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan No Tingkah Laku Yang Diamati Ya Tidak Catatan 1. Menyediakan lingkungan fisik yang dapat membuat klien merasa nyaman 2 Menyambut dan mempersilahkan duduk dengan ramah 3 Duduk menghadap klien 4 Senyum/mengangguk 5 Ekspresi wajah menunjukkan mendengar dengan penuh perhatian 6 Tubuh condong ke klien 7 Kontak mata/tatapan mata sesuai yang diterima budaya setempat 8 Santai dan sikap bersahabat 9 Volume suara memadai 10 Intonasi dan kecepatan bicara memadai 11 Memberi pujian/dukungan 12 Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan 13 Tidak menginterupsi/memotong pembicaraan klien 14 Tidak melakukan penilaian (menyalahkan, komentar negative) 15 Menanyakan alasan kedatangan klien 16 Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien Keterangan : Ya : Bila dilakukan oleh konselor Tidak : bila tidak dilakukan konselor Catatan : berisi uraian tentang pengamatan atau bila variable pengamatan tersebut tidak berlaku. Anda diharapkan untuk memahami langkah-langkah tersebut. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
  • 9.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan C. KETERAMPILAN MENDENGAR AKTIF 1. Keterampilan mendengar a. Mendengar aktif Menjadi pendengar aktif bagi konselor sangat penting karena : 1) Menunjukkan kepedulian 2) Merangsang dan memberanikan klien beraksi secara konselor 3) Menimbulkan situasi yang mengajarkan 4) Klien membutuhkan gagasan baru. Untuk mencapai tujuan dari komunikasi perlu saling memahami dan saling mendengarkan. Dalam komunikasi terapeutik bidan perlu mempelajari ketrampilan mendengar secara aktif. Untuk menjadi pendengar yang baik konselor harus memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mampu berhubungan dengan orang diluar kalangannya. 2) Mampunyai cara-cara untuk membantu klien 3) Memperlakukan klien untuk menimbulkan responyang bermakna 4) Bertangung jawab bersama klien dalam konseling Dalam komunikasi interpersonal ada 4 bentuk mendengarkan yang bisa digunakan sesuai situasi yang bisa dihadapi (Saraswati I, Taringan L.H 2002) 1) Mendengar pasif (diam) Mendengarkan memerlukan ketrampilan dan latihan yang terus menerus, dengan mendengarkan kita memperoleh informasi yang lengkap dari klien. Meskipun ini memerlukan kesabaran. Di Indosesia mendengar pasif biasanya dilakukan saat klien menceritakan masalahnya, berbicara tanpa henti, menggebu-gebu dengan perasaan kesal atau sedih, saat klien berhenti bicara sejenak, konselor dapat diam untuk memberi kesempatan klien berpikir dan menenangkan diri. 2) Memberi tanda perhatian verbal Konselor perlu memberikan respon pada klien dengan menggunakan kata-kata atau perhatian verbal. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi pada klien agar semangat berbicara. Contoh perhatian verbal adalah “ya…” , “lalu…” , “terus…” selanjutnya bagaimana dll. Ini bisa dilakukan sewaktu klien bercerita panjang tentang peristiwa yang dialaminya. 3) Membuka pembicaraan, undangan untuk berbicara (mengajukan pertanyaan untuk Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
  • 10.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan mendalami dan klarifikasi) Mengajukan pertanyaan dilakukan apabila konselor belum puas dengan jawaban yang diberikan klien, perlu klarifikasi mengenai hal yang diungkapkan klien, menandakan konselor mengikuti alur pembicaraan klien. 4) Mendengar aktif Mendengar aktif adalah memberikan umpan balik atau merefleksikan isi ucapan dan perasaan yaitu merangkum, merefleksikan isi ucapan (paraphrasing) dan refleksi perasaan. a) Merangkum Dalam komunikasi seringkali suatu ungkapan-ungkapan menggunakan pesan yang panjang lebar. Sebagai wujud penerimaan kita terhadap ungkapan tersebut, diperlukan ketrampilan merangkum. Merangkum adalah menyampaikan kembali hal-hal inti dari ucapan klien setelah member kesempatan kepada klien untuk berbicara beberapa waktu (saraswati , Tarigan 2002). Ketrampilan merangkum dapat dilakukan dengan cara-cara seperti : (1) Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan ungkapannya secara lengkap. (2) Menunjukkan sikap dan perhatian (3) Membuat catatan-catatan untuk merangkum pembicaraan (4) Memberikan respon diakhir pembicaraan (5) Merangkum juga merupakan proses kegiatan dari mendengar secara aktif. Dengan mendengarkan secara aktif maka bidan dapat merangkum secara baik isi dari apa yang dikomunikasikan. (6) Refleksi Isi / Paraphrasing Menyatakan kembali ucapan atau pesan klien dengan menggunakan kata-kata lain, memberikan masukan kepada klien tentang inti ucapan yang baru diaktakan klien dengan cara meringkas atau memperjelas ucapan klien. Biasanya dilakukan dengan menggunkan sebagian dari kata-kata klien dan ditambah dengan kata-kata konselor. (7) Refleksi perasaan. Mengungkapkan perasaan klien yang teramati oleh konselor dari intonasi suara, raut wajah dan bahasa tubuh klien maupun dari hal-hal yang tersirat dari kata-kata verbal klien. Ini berhubungan dengan emosi klien. Bidan mengunggkapkan perasaan klien dari apa yang didengar dan diamati bidan. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
  • 11.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Adapun tujuan dari refleksi ini adalah bidan dapat mengerti perasaan klien, mengetahui emosi klien dan membantu klien menyelesaikan masalahnya. (8) Bedanya refleksi dengan merangkum, bahwa refleksi adalah : (a) Dilakukan setelah beberapa waktu yang lama setelah berkomunikasi secara langsung dengan klien. (b) Mencakup beberapa informasi yang diucapkan klien (c) Diawali dan diakhiri dengan percakapan penyampaian tujuan dan salam 5) Ketrampilan mendengar a) Mendengar keluhan klien dengan tanpa memotong pembicaraan. Berikan kesempatan klien untuk bercerita apa yang dirasakannya. b) Beri kesan mendengar dan memahami apa yang diungkapkan klien dengan sesekali memberikan tanda verbal atau non verbal c) Jawab setiap pertanyaan degan sabar dan penuh perhatian jangan menyalahkan klien. d) Beri penjelasan singkat, lengkap dan mudah dimengerti serta ulangi informasi penting yang harus diketahui klien. e) Gunakan istilah umum bukan istilah medis agar klien paham maksudnya. f) Tunjukkan komunikasi verbal dengan senyuman dan perhatian Itulah mendengar aktif yang perlu dipahami bidan sebagai seorang konselor sehingga konselingnya menjadi lebih baik. 2. Keterampilan bertanya efektif Pertanyaan merupakan unsur yang penting untuk dilaksanakan dalam berkomunikasi untuk mengembangkan pembicaraan dan memancing komunikan agar bisa mengungkapkan ide/gagasa/ perasaannya. Pertanyaan lebih sulit untuk dipelajari dan dijelaskan daripada dipraktikkan (Dillon,1986). Cobalah untuk membuat pertanyaan dengan teman anda. Apakah mudah atau sulit ? Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan, a.l: a. Mendengar agar fokus untuk membuat pertanyaan berikutnya. b. Menentukan alasan dalam mengajukan pertanyaan à tujuan mengajukan pertanyaan. Ajukan pertanyaan yang mempunyai makna sehubungan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
  • 12.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dengan kepentingan klien anda. c. Jangan terlalu banyak pertanyaan (fokus pada permasalahan yang ada). Karena terlalu banyak pertanyaan akan membuat klien menjadi bingung. Anda dibawah ini akan memepelajari beberapa jenis pertanyaan sehingga bisa memutuskan mana yang cocok untuk klen anda. a. Pertanyaan tertutup 1) Jenis pertanyaan ini membuat penanya mengontrol percakapan yang nantinya akan ada respon terbatas. 2) Biasanya pertanyaan cukup seerhana “berapa umur anda?” “anda lebih suka susu atau krim?” 3) Pertanyaan dapat memberikan informasi yang faktual. Pertanyaan ini apat dilakukan pada awal untuk memecahkan kekakuan, mengurangi rasa cemas dan gugup. 4) Bila terlalu lama/ sering dapat timbul permasalahan. 5) Pada pasien yang hanya mampu menjawab singkat dari pertanyaan-pertanyaan, akibatnya petugas harus bertanya berulang-ulang, padahal memerlukan waktu yang lama 6) Pada akhirnya petugas tidak mendengarkan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan. b. Pertanyaan terbuka 1) P e n g g u n a a n pertanyaan terbuka dapat memberikan kebebasan pada orang yang ditanya, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 2) Sering tidak menghasilkan jawaban yang tepat apa yang diinginkan penanya, cenderung menjawab sesuai dengan topiknya. 3) Pertanyan terbuka dan tertutup dapat digunakan secara bersamaan, tergantung dari keadaan dengan memperkirakan arah percakapan. 4) M e m u l a i pembicaraan dengan pertanyaan terbuka dan kemudian secara bertahap dengan pertanyaan yang lebih spesifik (kohn canel, Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
  • 13.
    Modul Pendidikan JarakJauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1957) diistilahkan sebagai suatu corong. Misal: - apa yang anda ingin lakukan, bila anda memiliki waktu banyak? - jenis tanaman apa yang anda tanam dihalaman anda? 5) Keuntungan : Memberikan kebebasan terhadap orang yang ditanya untuk mendiskusikan sesuatu hal yang ia inginkan atau yang dirasakan, berhubungan dengan hal ini memungkinkan penanya menjadi pendengar yang aktif. 6) Kerugian: Jenis ini penanya harus berusaha mempersiapakan obrolan yang tidak berhubungan, sehingga penggunaan pertanyaan tertutup pada keadaan ini dapat mengembalikan percakapan pada permasalahan semula. c. Pertanyaan mengarah Ada tiga tipe pertanyaan mengarah. 1) Arah percakapan Mengarahkan individu untuk mengungkapakan pendapat atau anggapan yang sudah mereka miliki. Tipe ini dinamai arah percakapan karena jenis ini mengusulkan jawaban yang akan diberikan oleh respon jika mereka diberi kesempatan untuk melakukannya. Contoh ; “bukankah ia juru masak yang hebat?? 2) Penekanan persetujuan Menempatkan penekanan pada individu untuk menyetujui apa yang diucapkan oleh pembicara, contoh “ anda tentunya menggosok gigi setiap hari bukan? 3) Ketajaman tersembunyai Mengarahkan responden tanpa sepengatahuan mereka. d. Pertanyaan afektif Pertanyaan ini berhubungan dengan perasaan dan emosi, misal “bagaimana perasaan anda setelah operasi? e. Pertanyaan menyelidik Menyelidiki dan membujuk klien merupakan titik verbal untuk membantu pasien membicarakan tentang diri mereka sendiri dan mengarahkan situasi mereka lebih jelas. Klarifikasi pengalaman yang Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14