Dokumen tersebut membahas bahaya penggunaan narkotika bagi remaja, termasuk efek fisik, mental, dan sosialnya, serta gejala dan tanda-tanda kecanduan. Juga diberikan tips untuk mencegah bahaya narkotika seperti menjauhi lingkungan yang tidak aman dan memperkuat dukungan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian narkoba, jenis-jenisnya seperti candu, morfin, heroin, kokain, ganja, sabu, ekstasi, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan seperti gangguan otak dan jantung.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai daftar nama, pengertian, jenis-jenis, manfaat dan bahaya narkoba serta dalil-dalil pengharaman narkoba dalam Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang definisi, kategori, dampak positif dan negatif serta larangan agama terhadap penggunaan narkoba.
Dokumen tersebut membahas bahaya penggunaan narkotika bagi remaja, termasuk efek fisik, mental, dan sosialnya, serta gejala dan tanda-tanda kecanduan. Juga diberikan tips untuk mencegah bahaya narkotika seperti menjauhi lingkungan yang tidak aman dan memperkuat dukungan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian narkoba, jenis-jenisnya seperti candu, morfin, heroin, kokain, ganja, sabu, ekstasi, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan seperti gangguan otak dan jantung.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai daftar nama, pengertian, jenis-jenis, manfaat dan bahaya narkoba serta dalil-dalil pengharaman narkoba dalam Islam. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang definisi, kategori, dampak positif dan negatif serta larangan agama terhadap penggunaan narkoba.
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkobaIr. Zakaria, M.M
Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 25 guru UKS SMP di DIY untuk meningkatkan pengetahuan tentang narkoba, HIV/AIDS, dan strategi pencegahan. Hasilnya adalah peningkatan pengetahuan guru UKS dan kemampuan merancang strategi pencegahan di sekolah.
Masalah penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif telah menjadi masalah serius di Indonesia dan di seluruh dunia, dengan jumlah pengguna narkotika mencapai 208 juta orang atau 5% populasi dunia. Di Indonesia, perkiraan jumlah pengguna narkotika dan zat adiktif adalah 3,1 sampai 3,6 juta orang atau sekitar 2% populasi Indonesia, yang sebagian besar bukan pelajar atau mahasiswa.
Makalaah ini bertujuan untuk menginformasikan kepada para remaja untuk jauh dari narkoba. Karena, zat-zat yang terkandung dalam narkoba itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. oleh karena itu, STOP untuk narkoba
Penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa meningkat karena faktor lingkungan, pergaulan, dan keluarga serta budaya asing yang masuk. Upaya pencegahan meliputi pendidikan moral, kesadaran masyarakat, kegiatan positif, dan peran orang tua dalam komunikasi yang baik.
Berbagai penelitian mengemukakanbahwa faktor penyebab timbulnyapenyalahgunaan narkoba yakni: pertama,faktor individu, meliputi aspek kepribadian,dan kecemasan atau depresi. Termasuk dalam aspek kepribadian, karena pribadi yang ingin tahu, mudah kecewa, sifat tidak sabar dan rendah diri. Sedangkan yang termasuk kecemasan atau depresi, karena tidak mampu menyelesaikan kesulitan hidup, sehingga melarikan diri dalam penyalahgunaan narkoba dan barang terlarang. Kedua, faktor sosial budaya, terdiri dari kondisi keluarga dan pengaruh pergaulan. Keluarga dimaksudkan sebagai faktor disharmoni seperti orang tua yang bercerai, orang tua yang sibuk dan jarang di rumah, serta perekonomian keluarga yang berkekurangan. Pengaruh pergaulan,dimaksudkan karena ingin diterima dalampergaulan kelompok narkotika. Ketiga, faktor lingkungan, yang tidak baikmaupun tidak mendukung, danmenampung segala sesuatu yang menyangkut perkembangan psikologisanak dan kurangnya perhatian terhadap anak untuk menjadi pemakai narkotika. Keempat, faktor narkoba, karena mudahnya didapat dan didukung dengan faktor-faktor tersebut, sehingga semakin mudah timbulnya penyalahgunaan narkoba.
Dokumen tersebut membahas mengenai penyebaran narkoba di kalangan anak-anak dan remaja. Penyebaran narkoba sudah hampir tidak terkendali karena mudah didapatkan dari pengedar. Banyak anak usia SD bahkan sudah mengkonsumsi narkoba berbagai jenis. Upaya pencegahan perlu melibatkan semua pihak termasuk pemerintah, LSM, komunitas, orang tua, dan guru untuk memberikan edukasi bahaya nark
2. SLIDE PPt DAN ICE BREAKING - BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA.pptxAnggrenyAnggreny
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak negatifnya bagi kesehatan serta upaya pencegahan, serta kegiatan peserta didik untuk meningkatkan pemahaman akan bahaya narkoba dan cara menghindarinya.
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
Laporan penelitian ini membahas kenakalan remaja di Jakarta. Beberapa penyebab kenakalan remaja diantaranya kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang tidak mendukung, dan pengaruh teman sebaya. Dampak dari kenakalan remaja meliputi gangguan mental, kriminalitas yang meningkat, serta masa depan remaja yang suram. Untuk mengatasinya diperlukan dukungan lingkungan, pendidikan agama yang kuat
Dokumen tersebut membahas mengenai penyebaran narkoba di kalangan anak-anak dan remaja. Penyebaran narkoba sudah meluas di berbagai tempat seperti sekolah, diskotik, dan tempat hiburan. Upaya pencegahan yang efektif adalah melalui pendidikan keluarga dan sekolah dengan menekankan bahaya penggunaan narkoba dan membangun komunikasi antara orang tua dan anak.
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remajadewihidayanti
Penggunaan narkoba di kalangan anak-anak dan remaja sudah menjadi masalah serius di Indonesia. Data menunjukkan bahwa banyak anak usia SD dan SMP yang sudah mengonsumsi narkoba. Upaya pencegahan melalui pendidikan keluarga dan kebijakan anti-narkoba di sekolah perlu dilakukan untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dunia narkoba. Semua pihak termasuk pemerintah, ormas, sekolah dan orang tua
Pemberdayaan guru uks dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkobaIr. Zakaria, M.M
Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 25 guru UKS SMP di DIY untuk meningkatkan pengetahuan tentang narkoba, HIV/AIDS, dan strategi pencegahan. Hasilnya adalah peningkatan pengetahuan guru UKS dan kemampuan merancang strategi pencegahan di sekolah.
Masalah penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif telah menjadi masalah serius di Indonesia dan di seluruh dunia, dengan jumlah pengguna narkotika mencapai 208 juta orang atau 5% populasi dunia. Di Indonesia, perkiraan jumlah pengguna narkotika dan zat adiktif adalah 3,1 sampai 3,6 juta orang atau sekitar 2% populasi Indonesia, yang sebagian besar bukan pelajar atau mahasiswa.
Makalaah ini bertujuan untuk menginformasikan kepada para remaja untuk jauh dari narkoba. Karena, zat-zat yang terkandung dalam narkoba itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. oleh karena itu, STOP untuk narkoba
Penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa meningkat karena faktor lingkungan, pergaulan, dan keluarga serta budaya asing yang masuk. Upaya pencegahan meliputi pendidikan moral, kesadaran masyarakat, kegiatan positif, dan peran orang tua dalam komunikasi yang baik.
Berbagai penelitian mengemukakanbahwa faktor penyebab timbulnyapenyalahgunaan narkoba yakni: pertama,faktor individu, meliputi aspek kepribadian,dan kecemasan atau depresi. Termasuk dalam aspek kepribadian, karena pribadi yang ingin tahu, mudah kecewa, sifat tidak sabar dan rendah diri. Sedangkan yang termasuk kecemasan atau depresi, karena tidak mampu menyelesaikan kesulitan hidup, sehingga melarikan diri dalam penyalahgunaan narkoba dan barang terlarang. Kedua, faktor sosial budaya, terdiri dari kondisi keluarga dan pengaruh pergaulan. Keluarga dimaksudkan sebagai faktor disharmoni seperti orang tua yang bercerai, orang tua yang sibuk dan jarang di rumah, serta perekonomian keluarga yang berkekurangan. Pengaruh pergaulan,dimaksudkan karena ingin diterima dalampergaulan kelompok narkotika. Ketiga, faktor lingkungan, yang tidak baikmaupun tidak mendukung, danmenampung segala sesuatu yang menyangkut perkembangan psikologisanak dan kurangnya perhatian terhadap anak untuk menjadi pemakai narkotika. Keempat, faktor narkoba, karena mudahnya didapat dan didukung dengan faktor-faktor tersebut, sehingga semakin mudah timbulnya penyalahgunaan narkoba.
Dokumen tersebut membahas mengenai penyebaran narkoba di kalangan anak-anak dan remaja. Penyebaran narkoba sudah hampir tidak terkendali karena mudah didapatkan dari pengedar. Banyak anak usia SD bahkan sudah mengkonsumsi narkoba berbagai jenis. Upaya pencegahan perlu melibatkan semua pihak termasuk pemerintah, LSM, komunitas, orang tua, dan guru untuk memberikan edukasi bahaya nark
2. SLIDE PPt DAN ICE BREAKING - BAHAYA PENGGUNAAN NARKOBA.pptxAnggrenyAnggreny
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampak negatifnya bagi kesehatan serta upaya pencegahan, serta kegiatan peserta didik untuk meningkatkan pemahaman akan bahaya narkoba dan cara menghindarinya.
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
Laporan penelitian ini membahas kenakalan remaja di Jakarta. Beberapa penyebab kenakalan remaja diantaranya kurangnya perhatian orang tua, lingkungan yang tidak mendukung, dan pengaruh teman sebaya. Dampak dari kenakalan remaja meliputi gangguan mental, kriminalitas yang meningkat, serta masa depan remaja yang suram. Untuk mengatasinya diperlukan dukungan lingkungan, pendidikan agama yang kuat
Dokumen tersebut membahas mengenai penyebaran narkoba di kalangan anak-anak dan remaja. Penyebaran narkoba sudah meluas di berbagai tempat seperti sekolah, diskotik, dan tempat hiburan. Upaya pencegahan yang efektif adalah melalui pendidikan keluarga dan sekolah dengan menekankan bahaya penggunaan narkoba dan membangun komunikasi antara orang tua dan anak.
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remajadewihidayanti
Penggunaan narkoba di kalangan anak-anak dan remaja sudah menjadi masalah serius di Indonesia. Data menunjukkan bahwa banyak anak usia SD dan SMP yang sudah mengonsumsi narkoba. Upaya pencegahan melalui pendidikan keluarga dan kebijakan anti-narkoba di sekolah perlu dilakukan untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dunia narkoba. Semua pihak termasuk pemerintah, ormas, sekolah dan orang tua
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Kel. 1 narkoba
1. SOSIALISASI BENTUK NARKOBA
MELALUI MEDIA PEMUTARAN FILM
PADA SISWA SMU
DISUSUN OLEH :
Free Agustina P Sinaga
Khairani Fitri
Sri Ulina Br Bukit
Arif Kristian Lawolo
Amriani
2. Latar Belakang
Data dari Word Drugs Report yang dikeluarkan
oleh United Nations Office on Drug and Crime
(UNODC) menunjukkan bahwa setiap tahunnya
negara-negara di seluruh dunia dibanjiri 1.000 ton
heroin, 1.000 ton kokain, sejumlah besar
ganja, Hashish dan Amphetamine Type
Stimulants (ATS).
jumlah current users di seluruh dunia
Tahun 2005/2006 200 juta orang
Tahun 2006/2007 208 juta orang
Diperkirakan tingkat pertumbuhan
penyalahgunaan narkoba di dunia mencapai 4 %
per tahun
3. Penyalahgunaan narkoba menempati
rangking ke 20 dunia sebagai penyebab
terganggunya kesehatan dan
menempati urutan ke 10 di negaranegara berkembang. Penyalahgunaan
Narkoba rentan terkena HIV, Hepatitis
dan TBC yang mudah menyebar ke
seluruh lapisan masyarakat.
Prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia
Tahun 2008 1,99% dari penduduk Indonesia berumur 10-59
tahun.
Tahun 2010 prevalensi tersebut diproyeksikan naik menjadi 2,21%
Tahun 2015 naik menjadi 2,8% atau setara dengan 5,1-5,6% juta
orang.
4. Jumlah penyalahguna narkoba coba pakai sebagian
besar dari kalangan pelajar/mahasiswa yakni
sebesar 90%, penyalahguna narkoba kelompok
teratur pakai sebesar 60%.
Sumatera Utara
Tahun 2010 2,2 persen dari 12 juta penduduk.
Data kejahatan narkoba yang diungkapkan Polda
Sumut dan jajarannya, tahun 2010 ada 2.718 kasus
dan 3.736 tersangka. Sedangkan pada tahun 2011
terdapat 2.728 kasus dan 3.514 tersangka.
6. PROMOSI KESEHATAN
Upaya mempengaruhi masyarakat
agar menghentikan perilaku beresiko
tinggi dan menggantikannya dengan
perilaku yang aman atau paling tidak
beresiko.
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
Mudah
Terpengaruh
Ada
Kesempatan
Ada Sarana
dan
Prasarana
Rasa
Rendah
Diri
Rasa
Ingin
Tahu
Emosi &
Mental
yang labil
Kurangnya Pengetahuan
11. Menurut Dale dalam Depkes (2008) disebutkan bahwa
semakin banyak indera yang digunakan untuk
menerima sesuatu, maka semakin banyak dan
semakin jelas pula pengertian / pengetahuan yang
diperoleh.
Media pemutaran film memiliki keuntungan yaitu
dapat mengulang penampilan penjelasan penyuluhan
untuk menambah kejelasan siswa, penampilan dapat
segera dilihat kembali untuk dievaluasi dan dapat
menampilkan gambar bergerak yang cukup esensial
digunakan untuk pembelajaran yang menuntut
penguasaan sebuah materi, gambar dan suara yang
muncul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga
mendorong siswa untuk mengetahui lebih jauh materi
yang disampaikan.
12. PENUTUP
Peningkatan jumlah penyalahguna dan pengedar Narkoba
dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Mudahnya generasi muda SMA terjerumus dalam
penyalahgunaan Narkoba disebabkan karena rasa ingin
tahu, ada sarana & prasarana, ada kesempatan, rasa rendah
diri (tidak PD), emosional & mental yang labil dan solidaritas
teman (negatif) dan kurangnya pengetahuan tentang
Narkoba.
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang Narkoba
maka diperlukan penyuluhan tentang Narkoba dan media
yang tepat adalah pemutaran film. Pemutaran film dipandang
tepat karena dapat menarik perhatian dan juga bersifat audio
visual sehingga informasi yang diberikan lebih mudah
diserap.
13. DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional RI, Mengenal
Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta. 2007
Badan Narkotika Nasional RI, Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta.
2011
Badan Narkotika Nasional Sumatera Utara, Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba dan Penanggulangannya.
Medan. 2013
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi
Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi
Perubahan Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta. 2008
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi
Kesehatan, Pengembangan Media Promosi
Kesehatan, Jakarta. 2004
Notoatmodjo. S. Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta. 2005.
UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika