Dokumen tersebut membahas tentang kasih karunia Kristus yang mengosongkan diri dan menjadi miskin agar bisa dekat dengan manusia. Yesus menjadi miskin supaya umat manusia bisa menjadi kaya. Dokumen ini juga mengajak umat manusia untuk mengikuti teladan Yesus dengan bersedia menghadapi kemiskinan orang lain.
2. KASIH KARUNIA KRISTUS
Kristus, Sang Putra, satu dengan Bapa
dalam kuasa dan kemuliaan, memilih
untuk menjadi miskin, Ia mau dekat
dengan setiap orang secara pribadi, Ia
menyisihkan kemuliaan-Nya dan
mengosongkan diriNya agar Ia bisa
menjadi seperti kita dalam segala hal
3. Dan itu semua karena KASIH
Kasih membuat kita serupa,
kasih menciptakan kesetaraan,
kasih merobohkan dinding dan
menghilangkan jarak
4. Yesus tidak mencari kemiskinan untuk
kepentingan diri-Nya sendiri, tetapi Ia
menjadi miskin supaya kita menjadi
kaya. ( 2 Kor. 8:9 )
5. Sebab Allah
tidak mau kalau
keselamatan itu
jatuh begitu
saja dari langit,
seperti orang
yang
memberikan
sedekah dari
kelimpahannya
tanpa rasa
apapun.
6. Yesus dibaptis
oleh Yohanes
Pembaptis
bukan karena Ia
membutuhkan
pertobatan
Tetapi karena Dia harus ada di antara orang-
orang yang membutuhkan pengampunan, di
antara kita orang-orang berdosa, dan untuk
mengambil bagi diriNya sendiri beban dosa-
dosa kita.
7. Jadi, beginilah cara Tuhan mengasihi kita,
menjadi sesama bagi kita, seperti orang Samaria
yang baik hati yang adalah sesama bagi seorang
yang ditinggalkan setengah mati di pinggir jalan
(lih. Luk 10:25).
8. Kesaksian kita
Oleh karena Allah mau terus menyelamatkan umat
manusia melalui kemiskinan Kristus, yang membuat
diriNya miskin dalam sakramen-sakramen, dalam
Sabda dan Gereja-Nya.
9. Maka dalam
mengikuti teladan
Guru kita, kita pun
dipanggil untuk
menghadapi
kemiskinan saudara-
saudari kita, kita pun
bersedia menjadi
miskin agar kita
dapat masuk dan
membantu mereka.
11. Dalam masa Prapaskah ini hendaknya
seluruh Gereja siap untuk bersaksi kepada
semua orang yang tinggal dalam
kemelataran material, moral dan spiritual
menurut pesan Injil yang penuh belas kasih
dari Allah, Bapa kita, yang siap untuk
merangkul semua orang di dalam Kristus.
12. Prapaskah adalah waktu yang tepat
untuk penyangkalan diri, maka kita
perlu bertanya pada diri sendiri?”
“apa yang bisa saya berikan dalam
rangka membantu dan
memperkaya orang lain dengan
kemiskinanku sendiri ?”
13. Janganlah kita lupa
bahwa kemiskinan
nyata sangatlah
menyakitkan: sebab
kita akan kehilangan
sesuatu yang sangat
berharga bagi kita
sendiri.