Teks ini menceritakan tentang seseorang yang merasakan jiwanya yang rapuh ketika jatuh cinta pada seseorang yang diibaratkan sebagai mutiara indah. Ia merasa tubuhnya kaku dan sulit untuk mendekati orang tersebut karena gugup. Dia memohon kekuatan pada Tuhan agar bisa menyatakan perasaannya, namun jika cintanya tidak terbalas maka ia berharap orang itu akan ditemukan oleh makhluk lain yang lebi

1. JIWA YANG RAPUH
Kurasa tubuh ini seperti ada yang mengikat…
Tapi jiwa ini tak tahu…
Sehingga membuat sukar untuk digerakan…
Disaat salah satu indra tubuh ini beku karena
Memandangi sesosok mahkluk ciptaan-Nya yang indah
Bagaikan mutiara putih ditengah ribuan makhluk yang siap
Menggorogoti karena kemilau mutiara itu…
Kaki ini terasa berat untuk memijakkan langkah demi langkah…
Untuk menuju padanya.
Untuk mengeluarkan lantunan suara yang serak karena gugupnya lisan.
Wahai pemilik sekalian jiwa yang rapuh…
Jiwa ini tahu… bahwa ia hanyalah manusia yang lemah,
yang betul-betul takut akan mutiara yang indah itu…
ku mengadahkan tangan kepada-Mu…
berikanlah kekuatan pada jiwa ini!!! Agar mampu menyelam kedalam lautan cinta…
tempat singgasana sang mutiara indah itu bersemayam.
Tapi jika mutiara itu bukanlah milik dari jiwa yang rapuh ini…
Ku memohon agar mutiara itu tidak lepas dari mahkota indahnya.. agar tidak menjadi mangsa jiwa
Yang haus akan kenikamatan syetan belaka.
Tapi wahai pemilik sekalian jiwa…
Kutahu bahwa mutiara itu menunggu makhluk lain yang melepaskannya…
Makhluk yang suci untuk menyapa dan memegang mutiara itu, dan menyimpannya dalam mahkota jiwa
sucinya.
By: Anhazt Adolescent Caligynephobia.