Survei terbaru LSI menunjukkan peningkatan dukungan untuk pasangan Jokowi-JK menjelang Pilpres 2014. Selisih suara antara Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta membesar menjadi 3,6% dari sebelumnya hanya 0,5%. Namun demikian, kedua pasangan masih memiliki peluang menang yang setara karena masih ada 8% pemilih yang belum memutuskan pilihannya.
2. Kebangkitan Seminggu Terakhir
Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta
• Menjelang finish pertarungan Pilpres 2014, tren elektabilitas kedua pasangan capres
(Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK) menunjukan dinamika yang berbeda. Pasca kampanye
resmi dan 4 (empat) kali debat capres-cawapres, untuk pertama kalinya, selisih
kedua capres melebar. Sejak September 2013 hingga akhir Juni 2014, selisih kedua
capres terus mengecil. Namun di awal Juli 2014, tren elektabilitas justru berbalik.
• Jika Pilpres dilaksanakan pada saat survei dilakukan (2-5 Juli 2014), Prabowo-Hatta
memperoleh dukungan 44.20 %, sedangkan Jokowi-JK memperoleh dukungan
sebesar 47.80 %. Selisih elektabilitas kedua capres sebesar 3.60 %. Sebelumnya pada
akhir Juni (25-29 Juni 2014) selisih kedua capres hanya 0.5 %.
• Meski selisih elektabilitas kedua capres melebar, namun kedua capres masih punya
peluang menang yang sama dan saling mengalahkan. Hal ini disebabkan karena
masih terdapat 8 % pemilih yang belum menentukan pilihan.
• Demikianlah salah satu temuan mutakhir riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Pengumpulan data survei dilakukan pada tanggal 2-5 Juli 2014.
3. • Metode survei ini adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) yang
merupakan metode baku LSI sejak 2004 dalam melakukan survei perilaku pemilih di
Indonesia. Survei menggunakan 2400 responden yang diwawancarai secara tatap muka
(paper based survey) di 33 Propinsi di Indonesia. Dengan jumlah responden tersebut,
margin of error survei ini adalah +/-2%. Survei ini juga dilengkapi juga riset kuantitatif
melalui FGD, depth interview dan media analisis. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI.
• Seperti yang telah dirilis sebelumnya, LSI merekam dinamika head to head Prabowo-
Jokowi melalui tracking survey yang digelar sejak 2013. Survei LSI September 2013
menunjukan , selisih kedua capres mencapai 39.20 %. Saat itu elektabilitas Jokowi
mencapai 50.30 %, sementara elektabilitas Prabowo sebesar 11.10 %. Pada Maret
2014, elektabilitas Jokowi sebesar 46.30 %, sementara elektabilitas Prabowo sebesar
22.10 %. Selisih kedua capres mengecil menjadi 24.20 %. Pada awal Mei 2014, sebelum
penetapan capres-cawapres resmi oleh KPU, elektabilitas Jokowi sebesar 35.42 %,
sementara elektabilitas Prabowo sebesar 22.75 %. Selisih kedua capres terus mengecil
yaitu hanya sebesar 12.67 %. Pada survei awal Juni 2014, ketika dimulainya masa
kampanye, elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 38.7 %, sementara dukungan terhadap
Jokowi-JK sebesar 45.0 %. Selisih kedua pasangan capres mengecil dibawah satu digit
yaitu hanya 6.3 %.
4. • Selisih elektabilitas kedua capres pun pernah berada pada titik terendah yaitu hanya
berbeda 0.5 % di akhir Juni 2014. Selisih kedua capres ini bahkan lebih rendah dari
margin of error survei saat itu yaitu +/- 2 %. Pada akhir Juni 2014, dukungan terhadap
Prabowo-Hatta terus menaik dan mendekati Jokowi-JK. Elektabilitas Prabowo-Hatta
saat itu mencapai 43.0 %. Sementara dukungan terhadap Jokowi mencapai 43.5 %.
• Namun memasuki masa tenang, survei menunjukan terjadi “kebangkitan” elektabilitas
Jokowi-JK. Dukungan terhadap Jokowi-JK kembali menguat dan mampu melebarkan
jarak dengan elektabilitas Prabowo-Hatta.
• Jika pemilih dipilah kedalam aneka segmen masyarakat, pasangan Jokowi-JK tetap
menjaga “konsistensi” menang di pemilih perempuan. Dukungan terhadap Jokowi-JK di
pemilih perempuan sebesar 48.98% sementara dukungan terhadap Prabowo-Hatta di
segmen ini sebesar 43.20%. Secara mengejutkan, untuk pertama kali juga, Jokowi-JK
mengungguli Prabowo-Hatta di segmen pemilih pria, meski masih tipis. Dukungan
terhadap Jokowi-JK di segmen pemilih pria sebesar 46.73%. Sementara dukungan
terhadap Prabowo-Hatta di segmen pemilih ini sebesar 45.20%.
5. • Kini Jokowi-JK juga menggungguli Prabowo-Hatta di segmen pemilih desa maupun
kota. Pada segmen pemilih yang tinggal di desa, Jokowi-JK memperoleh dukungan
sebesar 47.59 %. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Hatta sebesar 44. 40 %.
Sementara di pemilih yang tinggal di kota, elektabilitas Jokowi-JK sebesar 48.12 %,
sementara elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 44.0 %.
• Pada segmen agama pemilih, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK bertarung ketat merebut
dukungan pemilih Muslim yang mayoritas. Dukungan terhadap Prabowo-Hatta pada
segmen pemilih Muslim sebesar 47.30 %. Sementara dukungan terhadap Jokowi
sebesar 46.39 %. Namun, Jokowi-JK masih mampu menjaga jarak suara yang cukup
jauh di segmen pemilih agama minoritas. Dukungan terhadap Jokowi-JK pada segmen
pemilih ini mencapai 51.92 %. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Hatta sebesar
23.30 %.
• Pada segmen etnik atau suku, Jokowi-JK masih menang di pemilih bersuku Jawa namun
kalah di pemilih bersuku Sunda oleh Prabowo-Hatta. Pada segmen pemilih Jawa,
dukungan Jokowi-JK sebesar 52.18 %, sementara dukungan terhadap Prabowo-Hatta
sebesar 39.10 %. Di segmen pemilih Sunda, Jokowi-JK memperoleh dukungan sebesar
34.14 %, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta di segmen ini mencapai 61.40
%.terhadap Prabowo-Hatta sebesar 23.30 %.
6. • Pada segmen pemilih berdasarkan profesi, Jokowi-JK unggul di 3 kantong besar suara
yakni di pemilih Buruh (Jokowi-JK 47.37 % vs Prabowo-Hatta 44.90 %), pemilih petani-
nelayan (Jokowi-JK 49.62 % vs Prabowo-Hatta 44.90 %), serta pemilih Ibu rumah tangga
meski tipis (Jokowi-JK 46.31 % vs Prabowo-Hatta 46.30 %)
• Di segmen pemilih partai politik, kecuali pemilih Partai Hanura, Jokowi-JK memperoleh
dukungan mayoritas dari pemilih yang partainya berkoalisi mengusung pasangan ini.
Keunggulan Jokowi-JK antara 56-84 % di segmen pemilih Partai Nasional Demokrat
(nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Hanya Partai Hanura yang
pemilihnya lebih banyak mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Pada segmen pemilih
Partai Hanura (pada pemilu 2014 lalu mereka memilih caleg atau partai Hanura),
dukungan terhadap Jokowi-JK sebesar 34.46 %. Sementara dukungan terhadap
Prabowo-Hatta sebesar 54.80 %.
• Pasangan Prabowo-Hatta pun unggul di segmen pemilih yang partainya berkoalisi
mengusung pasangan ini. Keunggulan Prabowo-Hatta antara 51-79% di segmen pemilih
Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai
Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
7. • Meski Partai Demokrat secara resmi telah menyatakan dukungan terhadap pasangan
Prabowo-Hatta, namun pemilih partainya masih banyak yang mendukung pasangan
Jokowi-JK. Pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan 51.93 % pemilih partai
Demokrat. Sementara pasangan Prabowo-Hatta hanya memperoleh dukungan 46.00 %
dari pemilih ini.
***
• Lalu apa yang menyebabkan terjadinya “kebangkitan kembali” elektabilitas Jokowi-JK
seminggu terakhir? Mengapa jarak elektabilitas yang sebelumnya “terpangkas” sampai
titik terendah, akhirnya kembali melebar menjelang hari H? Dari riset kualitatif, LSI
menemukan 4 (empat) alasan : Pertama, terjadinya penguatan dukungan terhadap
pasangan Jokowi-JK di segmen pemilih “wong cilik”. Penguatan pada segmen ini
merupakan efek dari kampanye massif door to door yang dilakukan relawan Jokowi-JK
di propinsi-propinsi yang strategis. Materi door to door yang berisikan janji program
100 Hari pemerintahan Jokowi-JK, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia
Sehat (KIS) sangat menyentuh segmen pemilih wong cilik. Pada segmen pemilih ini, isu
pendidikan dan kesehatan menjadi concern utama mereka. Kampanye ini salah satunya
dikoordinasikan oleh Tim Koordinasi Nasional Relawan Jokowi-JK dan Gerakan Ayo
Majukan Indonesia (GAMI) di 11 Propinsi di Indonesia.
8. • Kedua, pada segmen pemilih menengah atas, kampanye yang melibatkan endorsement
tokoh-tokoh berintegritas tinggi, artis dan selebritis di social media dengan gerakan:
#akhirnya memilih Jokowi, mampu mendongkrak dukungan Jokowi-JK di pemilih ini.
Ketiga, berbagai publikasi isu dan program yang lebih fresh, baru, dan konkret dalam
seminggu terakhir, oleh Jokowi-JK mampu menarik simpati dan keyakinan pemilih baik
pemilh menengah atas maupun pemilih menengah bawah. Isu dan program tersebut
diantaranya berupa janji 3 Peraturan Presiden dalam 100 Hari, Lima Kontrak dengan
rakyat, dan 9 program nyata yang dipublikasi massif terutama lewat ‘serangan darat’.
Keempat, bergeraknya semua mesin pendukung Jokowi-JK baik mesin partai dan
relawan secara massif mampu menggalang kembali kekuatan Jokowi-JK. Bergeraknya
semua mesin pendukung ini salah satunya dipicu oleh “bayangan” kekalahan, akibat
hasil aneka survei yang menunjukan pertarungan yang makin ketat kedua capres.
• Meski unggul dan kembali menunjukan tren positif, pasangan Jokowi-JK belum bisa
dipastikan menang. Ada empat alasan. Pertama, pemilih yang mengambang
(undecided voters) masih besar yaitu 8 %. Bahkan mereka yang belum memutuskan ini
jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan selisih keunggulan Jokowi-Jk terhadap
Prabowo-Hatta yang hanya 3.6%. Kedua, pergerakan suara di hari tenang selalu
mungkin terjadi, yang tidak terekam lagi karena survei sudah selesai.
9. • Ketiga, jumlah golput diperkirakan sekitar 20-30%. Jika mereka yang golput lebih
banyak berasal dari pendukung Jokowi-JK maka tentu bisa membalikan margin
kemenangan. Keempat, kemungkinan adanya manuver ataupun hal luar biasa yang
terjadi di hari tenang yang tidak bisa diduga dari kedua belah pasangan. Empat alasan
ini juga yang memungkinkan pasangan Prabowo-Hatta menang.
• Temuan dan kesimpulan survei ini, pertama, pasangan Jokowi-JK unggul tipis
sementara, namun belum dalam posisi aman karena dukungannya masih di bawah 50
persen. Kedua, pergerakan di hari tenang, pemilh yang mengambang, pendukung
pasangan mana yang lebih banyak golput, membuat kedua pasangan masih mungkin
saling mengalahkan.
Lingkaran Survei Indonesia
Jakarta , 7 Juli 2014
Narasumber :
Moderator :
Team Riset Lingkaran Survei Indonesia
(Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum)
10. NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU
TERBUKTI/TIDAK
TERBUKTI
PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI
GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3%
GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI
DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI
PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05%
PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI
PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI
NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI
PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI
HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI
PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI
PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI
Track Record LSI
Prediksi Survei Yang Diiklankan
Sebelum PILEG 2014
NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU
TERBUKTI/TIDAK
TERBUKTI
PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI
GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3%
GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI
DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI
PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05%
PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI
PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI
NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI
PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI
HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI
PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI
PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI
Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12
Sehari Sebelum PILEG
Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3%
10
11. Track Record LSI
Prediksi Survei Yang Diiklankan
Sebelum PILPRES 2009
11
Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3.
Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009.
DUKUNGAN
PEMILIH
SURVEI LSI
AWAL JUNI
2009
SURVEI LSI
AKHIR JUNI
2009
PREDIKSI PEMENANG
PILPRES 2009
HASIL KPU
DI ATAS 50%
SBY-
BOEDIONO
SBY-
BOEDIONO
SBY-BOEDIONO TERBUKTI
30%-50% - - -
-
DI BAWAH
30%
MEGA-
PRABOWO
JK-WIRANTO
MEGA-
PRABOWO
JK-WIRANTO
-
TERBUKTI
12. METODOLOGI SURVEI
• Metode sampling : multistage random sampling
• Jumlah responden : 2400 responden
• Wawancara tatap muka responden menggunakan
kuesioner
• Margin of error : ± 2.0 %
Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi responden
Pengumpulan Data : 2-5 Juli 2014
12
Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif
• FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar
• In Depth Interview
• Analsis media nasional
13. 13
JOKOWI-JK UNGGUL SEMENTARA
NAMUN SELISIH HANYA 3.60 %
Q Seandainya Pemilu Presiden dilakukan hari ini. Dari 2 pasangan nama berikut ini, mana yang akan Ibu /
Bapak PILIH sebagai presiden dan wakil presiden?
PRABOWO-HATTA MASIH PUNYA PELUANG MENYALIP
KARENA SWINGVOTERS 8 %
14. Untuk Pertama Kali Selisihnya Membesar
Tokoh Survei
Sept
2013*
Survei
Maret
2014
Survei
Awal
Mei 2014
+ wakil
Survei
Awal Juni
2014
+wakil
Survei
Akhir
Juni 2014
Survei
Awal Juli
2014
Jokowi 50.30% 46.30% 35.42% 45% 43.5% 47.80%
Prabowo 11.10% 22.10% 22.75% 38.7% 43% 44.20%
SELISIH 39.20% 24.20% 12.67% 6.3% 0.5% 3.60%
14
Dari 2013 hingga akhir Juni 2014, selisih kedua capres selalu mengecil.
Di juli 2014, untuk pertama kalinya selisihnya membesar
15. 15
Jokowi-JK menjaga “Konsistensi”
Unggul di Segmen Pemilih Perempuan
Kategori Base
Prabowo Subianto -
Hatta Rajasa
Joko Widodo (Jokowi)
- Jusuf Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/TT/TJ
Jenis Kelamin (%)
Laki-laki 50,1% 45,20% 46,73% 8,07%
Perempuan 49,9% 43,20% 48,98% 7,82%
Untuk pertama kali, Jokowi-JK unggul
tipis di segmen pemilih pria.
16. 16
Kini, Jokowi-JK Unggul
di Segmen Pemilih Desa Maupun Kota
Kategori Base
Prabowo Subianto -
Hatta Rajasa
Joko Widodo (Jokowi)
- Jusuf Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/TT/TJ
Desa-Kota (%)
Desa 50,2% 44,40% 47,59% 8,01%
Kota 49,8% 44,00% 48,12% 7,88%
17. 17
Pertarungan Ketat Kedua Capres
di Segmen Pemilih Agama Mayoritas
Kategori Base
Prabowo Subianto -
Hatta Rajasa
Joko Widodo (Jokowi)
- Jusuf Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/TT/TJ
Islam 88,4% 47,30% 46,39% 6,31%
Protestan dan
lainnnya
7,5% 23,30% 51,92% 24,78%
Jokowi-JK unggul telak di pemilih agama
minoritas
18. 18
JOKOWI - JK Unggul di Pemilih Jawa
Kalah di Pemilih Sunda
Kategori Base
Prabowo Subianto -
Hatta Rajasa
Joko Widodo (Jokowi)
- Jusuf Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/TT/TJ
Suku (%)
Jawa 41,8% 39,10% 52,18% 8,72%
Sunda 17,3% 61,40% 34,14% 4,46%
Jokowi-JK unggul di pemilih Jawa,
kalah di pemilih Sunda
19. 19
JOKOWI –JK UNGGUL
DI 3 KANTONG PEMILIH PROFESI TERBESAR
Kategori Base
Prabowo Subianto
- Hatta Rajasa
Joko Widodo
(Jokowi) - Jusuf
Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/TT/T
J
Pekerjaan Terbesar (%)
Buruh 19,7% 44,90% 47,37% 7,73%
Petani pemilik
lahan/Nelayan
pemilik perahu
16,2% 44,90% 49,62% 5,48%
Ibu Rumah
Tangga
21,2% 46,30% 46,31% 7,39%
Jokowi-JK unggul di tiga kantong besar suara
20. 20
JOKOWI-JK UNGGUL
DI SEGMEN PEMILIH PARTAI PENDUKUNG
Kategori Base
Prabowo
Subianto - Hatta
Rajasa
Joko Widodo
(Jokowi) - Jusuf
Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/
TT/TJ
Pilihan Partai 2014 (%)
PARTAI NASIONAL
DEMOKRAT (NASDEM)
4,6% 38,80% 56,66% 4,54%
PARTAI KEBANGKITAN
BANGSA (PKB)
6,9% 37,80% 56,23% 5,97%
PARTAI DEMOKRASI
INDONESIA PERJUANGAN
(PDIP)
21,1% 11,10% 84,51% 4,39%
PARTAI HATI NURANI RAKYAT
(HANURA)
2,9% 54,80% 34,46% 10,74%
PARTAI KEADILAN DAN
PERSATUAN INDONESIA
(PKPI)
0,7% 28,60% 60,93% 10,47%
RAHASIA/LUPA/TT/TJ 13,8% 36,50% 38,95% 24,55%
Jokowi-JK kalah dari Prabowo-Hatta di
segmen pemilih Partai Hanura
21. 21
Prabowo-Hatta unggul di pemilih partai
koalisi pendukungnya, kecuali Demokrat .
Kategori Base
Prabowo Subianto
- Hatta Rajasa
Joko Widodo
(Jokowi) - Jusuf
Kalla
Rahasia/Belum
Memutuskan/T
T/TJ
Pilihan Partai 2014 (%)
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
(PKS)
4,7% 62,00% 27,74% 10,26%
PARTAI GOLONGAN KARYA
(GOLKAR)
14,0% 57,30% 37,02% 5,68%
PARTAI GERAKAN INDONESIA
RAYA (GERINDRA)
11,8% 79,40% 17,82% 2,78%
PARTAI DEMOKRAT (PD) 7,8% 46,00% 51,93% 2,07%
PARTAI AMANAT NASIONAL
(PAN)
5,0% 51,90% 45,45% 2,65%
PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN (PPP)
5,4% 67,20% 23,90% 8,90%
PARTAI BULAN BINTANG (PBB) 1,3% 57,10% 38,09% 4,81%
Meski secara resmi mendukung pasangan
Prabowo-Hatta, pemilih partai Demokrat
pada pemilu 2014 lebih banyak mendukung
Jokowi-JK
22. Beberapa alasan yang
membuat Jokowi-JK
Bangkit di Minggu Terakhir
“Dari selisih kemenangan 0.5 persen di akhir Juni
Menjadi 3.6 persen seminggu kemudian, di awal
Juli”
1.Terjadi penguatan di segmen pemilih “wong cilik” karena afek program door to
door ajakan ke TPS, program 100 Hari, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu
Indonesia Sehat (KIS) yang dikerjakan relawan yang dikoordinasikan Timnas
dan GAMI di 11 propinsi, dengan rata-rata 500 ribu- sejuta pemilih/propinsi
2. Untuk pemilih menengah atas: dukungan artis dan selebriti di social
media dengan gerakan :akhirnya memilih Jokowi
3. Program yang lebih kongkret Jokowi-JK berupa janji 3 Peraturan Presiden,
Lima kontrak politik dengan rakyat, dan 9 program nyata yang
dipublikasi massif, terutama lewat “serangan darat”
4. Semakin bergeraknya mesin Timnas akibat adanya “bayangan kekalahan”
23. Jokowi-JK Belum Pasti Menang
1. Pemilih yang mengambang (8 persen) lebih besar
dibandingkan kemenangannya di survei terakhir (3.6
persen)
2. Pergerakan suara di hari tenang selalu mungkin terjadi,
yang tidak terekam lagi karena survei sudah selesai
3. Jumlah Golput sekitar 20 persen-30 persen, yang jika lebih
banyak dari pendukung Jokowi-JK tentu bisa membalik
margin kemenangan
4. Manuver atau kejadian luar biasa di hari tenang yang tak
bisa diduga dari kedua belah pasangan
Dengan selisih yang tipis di survei, salah satu atau gabungan
Dari 4 alasan di atas selalu mungkin membuat Prabowo-Hatta yang
menang
24. Kesimpulan
1. Jokowi – JK unggul tipis
sementara, namun belum dalam
posisi aman
karena dukungannya masih di
bawah 50 persen
2. Pergerakan di hari tenang,
pemilih yang mengambang,
pendukung
pasangan mana yang lebih
banyak golput, membuat kedua
pasangan
masih mungkin saling
mengalahkan