Disusun Oleh :
Arif Wiwoho
Chaedar Inas
Dihastine
Lutfatul Khoeriyah
Miftakhul Aji P
Weni Nurahmi
Keluarga Bahagia adalah keluarga yang
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dan material yang layak, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar
anggota dan antar keluarga dengan masyarakat
dan lingkungan.
1. kesatuan dengan Sang Pencipta
2. kesatuan dengan alam semesta
3. Komitmen
4. adanya feedback
5. Keluwesan
6. kesatuan fisik dan hubungan seks yang sehat
7. Kerjasama
8. saling percaya
Menurut Singgih D. Gunarso (1999:67) :
1. Perhatian
2. Pengetahuan
3. Pengenalan terhadap semua anggota keluarga
4. Bila pengenalan diri sendiri telah tercapai maka
akan lebih mudah menyoroti semua kejadian
atau peristiwa yang terjadi dalam keluarga.
5. Sikap menerima
6. Peningkatan usaha
7. Penyesuaian harus perlu mengikuti setiap
perubahan baik dari fisik orang tua maupun anak
 Faktor Penentu kebahagiaan-Usia Ideal
Menikah
Menurut Kepala BKKBN Sugiri Syarif, Perlu
dipertimbangkan medis dan psikologisnya. Untuk
perempuan, idealnya menikah di usia 20-35 tahun.
Sedangkan untuk laki-laki beda 5 tahun yakni 25-
40 tahun.
 dampak bagi pasangan yang melangsungkan
pernikahan pada usia ideal :
1. Dari segi kesehatan
2. Dari segi social
3. Secara psikologis
4. Secara ekonomi
 Kepribadian isteri (wanita) yang hidup bahagia dalam
keluarganya akan nampak sebagai berikut :
1. Bertingkah laku baik terhadap orang lain.
2. Selalu mengharapkan orang lain bersikap baik terhadap dirinya.
3. Tidak mudah berbuat dosa dan menyimpang dari norma.
4. Tidak menyukai adanya persaingan dalam hubungan sosial.
5. Menyukai kerjasama.
6. Tidak suka memandang orang lain kurang berperanan.
 Wanita yang tidak bahagia dalam kehidupan
berkeluarganya adalah bersifat sebagai berikut :
1. Emosional
2. Menunjukkan pendirian yang tidak tetap.
3. Merasa rendah diri.
4. Suka berkompensasi dengan menunjukkan tingkah
laku yang agresif.
5. Cenderung bersikap atau bertingkah laku yang
menjengkelkan dan membosankan.
6. Diktator dan suka memerintah
 Pria yang bahagia dalam keluarganya
menunjukkan sifat dan sikap sebagai berikut:
1. Emosinya stabil
2. Menyukai kerjasanma
3. Bertingkah laku menuju ke arah keberhasilan dalam
usahanya.
4. Bekerja baik dengan siapapun.
5. Bersikap baik terhadap wanita.
6. Suka menolong kepada orang-orang yang
memerlukan.
7. Memiliki sifat terbuka terhadap orang lain.
 pria yang tidak bahagia dalam kehidupannya akan
memiliki kepribadian sebagai berikut :
1. Banyak mengalami neurosis
2. Merasa rendah diri
3. Suka mereaksi pendapat umum.
4. Mengkompensasi kekurangannya dengan tindakan-
tindakan yang sifatnya mendominasi orang lain.
5. Suka mengomentari atau menghebohkan masalah-
masalah orang lain dan masalah wanita.
6. Menolak terhadap situasi di mana di situ dia harus
memerankan peran yang rendah, dan selalu berbuat yang
sifatnya menutupi kekurangan-kekurangannya.
Hakikat keluarga bahagia

Hakikat keluarga bahagia

  • 1.
    Disusun Oleh : ArifWiwoho Chaedar Inas Dihastine Lutfatul Khoeriyah Miftakhul Aji P Weni Nurahmi
  • 2.
    Keluarga Bahagia adalahkeluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
  • 3.
    1. kesatuan denganSang Pencipta 2. kesatuan dengan alam semesta 3. Komitmen 4. adanya feedback 5. Keluwesan 6. kesatuan fisik dan hubungan seks yang sehat 7. Kerjasama 8. saling percaya
  • 4.
    Menurut Singgih D.Gunarso (1999:67) : 1. Perhatian 2. Pengetahuan 3. Pengenalan terhadap semua anggota keluarga 4. Bila pengenalan diri sendiri telah tercapai maka akan lebih mudah menyoroti semua kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam keluarga.
  • 5.
    5. Sikap menerima 6.Peningkatan usaha 7. Penyesuaian harus perlu mengikuti setiap perubahan baik dari fisik orang tua maupun anak
  • 6.
     Faktor Penentukebahagiaan-Usia Ideal Menikah Menurut Kepala BKKBN Sugiri Syarif, Perlu dipertimbangkan medis dan psikologisnya. Untuk perempuan, idealnya menikah di usia 20-35 tahun. Sedangkan untuk laki-laki beda 5 tahun yakni 25- 40 tahun.
  • 7.
     dampak bagipasangan yang melangsungkan pernikahan pada usia ideal : 1. Dari segi kesehatan 2. Dari segi social 3. Secara psikologis 4. Secara ekonomi
  • 8.
     Kepribadian isteri(wanita) yang hidup bahagia dalam keluarganya akan nampak sebagai berikut : 1. Bertingkah laku baik terhadap orang lain. 2. Selalu mengharapkan orang lain bersikap baik terhadap dirinya. 3. Tidak mudah berbuat dosa dan menyimpang dari norma. 4. Tidak menyukai adanya persaingan dalam hubungan sosial. 5. Menyukai kerjasama. 6. Tidak suka memandang orang lain kurang berperanan.
  • 9.
     Wanita yangtidak bahagia dalam kehidupan berkeluarganya adalah bersifat sebagai berikut : 1. Emosional 2. Menunjukkan pendirian yang tidak tetap. 3. Merasa rendah diri. 4. Suka berkompensasi dengan menunjukkan tingkah laku yang agresif. 5. Cenderung bersikap atau bertingkah laku yang menjengkelkan dan membosankan. 6. Diktator dan suka memerintah
  • 10.
     Pria yangbahagia dalam keluarganya menunjukkan sifat dan sikap sebagai berikut: 1. Emosinya stabil 2. Menyukai kerjasanma 3. Bertingkah laku menuju ke arah keberhasilan dalam usahanya. 4. Bekerja baik dengan siapapun. 5. Bersikap baik terhadap wanita. 6. Suka menolong kepada orang-orang yang memerlukan. 7. Memiliki sifat terbuka terhadap orang lain.
  • 11.
     pria yangtidak bahagia dalam kehidupannya akan memiliki kepribadian sebagai berikut : 1. Banyak mengalami neurosis 2. Merasa rendah diri 3. Suka mereaksi pendapat umum. 4. Mengkompensasi kekurangannya dengan tindakan- tindakan yang sifatnya mendominasi orang lain. 5. Suka mengomentari atau menghebohkan masalah- masalah orang lain dan masalah wanita. 6. Menolak terhadap situasi di mana di situ dia harus memerankan peran yang rendah, dan selalu berbuat yang sifatnya menutupi kekurangan-kekurangannya.