SlideShare a Scribd company logo
GANGNAM STYLE ALA GEMBONG NARKOBA

Oleh: Aras Sandi

Bangsa Indonesia merupakan bangsa pemaaf. Hal ini tidak diragukan lagi. Ketika banyak
orang tua nelangsa karena masa anak semata wayangnya dihancurkan oleh narkoba, seorang
istri polisi tiba-tiba menjadi janda karena suaminya ditembak gerombolan pengedar narkoba,
dan seorang informan kepolisian ditembak di sebuah POM bensin karena membela petugas
yang mempertaruhkan nyawa dengan pengedar narkoba, di tempat lain dua orang gembong
narkoba Deny dan Ola justru terbebas dari hukuman mati melalui grasi yang dikeluarkan
Presiden dan hanya akan menjalani hukuman “biasa-biasa saja” untuk ukuran penjahat kelas
kakap.

Masyarakat tentu masih ingat bagaimana Tragedi Tugu Tani yang melibatkan seorang Afriani
telah melukai hati masyarakat. Atau peristiwa yang baru saja terjadi, seorang model majalah
dewasa (Novi Amalia) menabrak lima warga dan dua polisi lalulintas di Jalan Hayam Wuruk,
Jakarta Barat, beberapa hari yang lalu nyaris melakukan hal serupa. keduanya melakukan hal
itu dengan sebab yang sama: Narkoba!

Apakah hal ini tidak cukup bagi Presiden untuk tidak mengeluarkan grasi bagi Deni Setia
Maharwan alias Rafi dan Merika Pranola yang telah divonis hukuman mati?

Alasan kemanusiaan tentu selalu hangat untuk bisa diperbincangkan. Ketika Presiden
menggunakan alasan ini, tentu dengan kaca mata yang sama hal ini masih bisa
didiskusikan.Pengaruh luarbiasa narkoba bagi bangsa Indonesia tidak sekedar dari Tragedi
Tugu Tani Afriani dan tragedi di jl Hayam Wuruk yang melibatkan Novi Amalia, tetapi
dampak buruk narkoba telah mengakibatkan hancurnya tatanan di negeri ini sejak tahun
1700an.

Ketika itu bangsa Indonesia masih terdiri dari banyak kerajaan-kerajaan kecil, dengan tipu
muslihat bangsa asing kita menjadi sangat lemah dan mudah diadu domba karena hampir
seluruh lapisan masyarakat dari para petani hingga jajaran petinggi kerajaan mengalami
ketergantungan dengan benda satu ini.Di Semarang, legalitas peredaran candu (opium)
bahkan baru dicabut kembali pada kisaran tahun 1901 dengan alasan karena kekuasaan para
bandar candu dirasa sudah sangat mengancam kekuasaan kaum kolonial.

Masyarakat tentu berdoa semoga para bandar narkoba itu tidak seperti Daut Kadriovski yang
disebut sebagai Godfather Mafia Albania. Dia menaungi 15 klan mafia dan disebut sebagai
„sumber finansial‟ terbesar bagi Kosovo Liberation Army (KLA/ Pasukan Pembebasan
Kosovo) yang bisa menjadi faktor kunci terjadinya banyak kerusuhan di negeri ini karena
disinyalir mafia Albania ini juga memiliki hubungan dengan beberapa politikus dan Bank di
Afrika Selatan. Tetapi, siapa yang bisa memastikan hal itu tidak terjadi juga di Indonesia?
Beberapa waktu yang lalu banyak terungkap kasus peredaran narkoba di Indonesia justru
dikendalika dari balik penjara. Apakah masyarakat bisa percaya bahwa para petugas tidak
terlibat di dalamnya?
Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Asrorun Niam Sholeh,
mengatakan kebijakan ini mengorbankan semangat perlindungan anak dan menyebabkan
punahnya generasi. Hal ini tentu juga didasarkan pada asas kemanusiaan.

Jika pepatah mengatakan,”Lebih baik mengorbankan satu orang baik untuk kebaikan orang
banyak”, apakah masih perlu dipertimbangkan untuk,”memberikan hak (hukuman mati)
kepada orang jahat demi kebaikan generasi manusia?”

Jawabannya ada pada hati nurani Presiden. Barangkali hanya Presiden yang mampu
melakukan karena beliau belum pernah merasakan bagaimana menjadi orang tua yang
menghadapi kehacuran masa depan anaknya karena narkoba. Atau, menjadi janda karena
suaminya ditembak oleh gembong narkoba.

Wajar saja jika Presiden merasa seperti itu karena beliau tidak mungkin akan menjadi
seorang janda. Dan masyarakat, hanya bisa menyampaikan ucapan selamat untuk para
gembong narkoba yang telah mendapatkan Grasi dengan kalimat,”Silahkan anda menari
Gangnam Style atas grasi yang telah anda terima.”

Bukankah tidak begitu?

More Related Content

Viewers also liked

RESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIO
RESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIORESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIO
RESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIO
blogafraniope
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
wayan anugrah
 
Multimap
MultimapMultimap
Multimap
Alexandr Geta
 
Install maven 3.docx
Install maven 3.docxInstall maven 3.docx
Install maven 3.docx
CbhaSlide
 
Tétanos
TétanosTétanos
Tétanos
Luis Figueroa
 
Madu 1 tahun
Madu 1 tahunMadu 1 tahun
Madu 1 tahun
Kish Wahab
 
锐起Windows XP无盘工作站
锐起Windows XP无盘工作站锐起Windows XP无盘工作站
锐起Windows XP无盘工作站Shawn Zhung
 
Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14
Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14
Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14
Andrey Kotenko
 
Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado
Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado
Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado
Marcelo Gaspar BLACK BELT, CISA, CGEIT
 
La esquizofrenia
La esquizofreniaLa esquizofrenia
La esquizofrenia
alexiacasanova
 
Bahagi 1
Bahagi 1Bahagi 1
Bahagi 1
Kak Min Min
 
Claves de la semana del 15 al 21 de marzo
Claves de la semana del 15 al 21 de marzoClaves de la semana del 15 al 21 de marzo
Claves de la semana del 15 al 21 de marzo
Cesce
 
Biotecnologias Etica
Biotecnologias EticaBiotecnologias Etica
Biotecnologias Etica
Dr. Jair García-Guerrero
 
Slideshare Biografi Abdurachman Wahid
Slideshare Biografi Abdurachman WahidSlideshare Biografi Abdurachman Wahid
Slideshare Biografi Abdurachman Wahid
NovalBagus
 

Viewers also liked (19)

RESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIO
RESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIORESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIO
RESULTADO DAS ELEIÇÕES 2014 PARA GOVERNADOR EM AFRÂNIO
 
Tarjetas
TarjetasTarjetas
Tarjetas
 
Que es el reloj viral de la
Que es el reloj viral de laQue es el reloj viral de la
Que es el reloj viral de la
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Degradados
DegradadosDegradados
Degradados
 
Main avenue controversy
Main avenue controversyMain avenue controversy
Main avenue controversy
 
Multimap
MultimapMultimap
Multimap
 
Install maven 3.docx
Install maven 3.docxInstall maven 3.docx
Install maven 3.docx
 
Tétanos
TétanosTétanos
Tétanos
 
Madu 1 tahun
Madu 1 tahunMadu 1 tahun
Madu 1 tahun
 
锐起Windows XP无盘工作站
锐起Windows XP无盘工作站锐起Windows XP无盘工作站
锐起Windows XP无盘工作站
 
Caelum java-web-fj21
Caelum java-web-fj21Caelum java-web-fj21
Caelum java-web-fj21
 
Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14
Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14
Энциклопедия таэквон-до ИТФ Том - 14
 
Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado
Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado
Mppbd115 edital de_abertura_final_publicado
 
La esquizofrenia
La esquizofreniaLa esquizofrenia
La esquizofrenia
 
Bahagi 1
Bahagi 1Bahagi 1
Bahagi 1
 
Claves de la semana del 15 al 21 de marzo
Claves de la semana del 15 al 21 de marzoClaves de la semana del 15 al 21 de marzo
Claves de la semana del 15 al 21 de marzo
 
Biotecnologias Etica
Biotecnologias EticaBiotecnologias Etica
Biotecnologias Etica
 
Slideshare Biografi Abdurachman Wahid
Slideshare Biografi Abdurachman WahidSlideshare Biografi Abdurachman Wahid
Slideshare Biografi Abdurachman Wahid
 

Gangnam style ala gembong narkoba

  • 1. GANGNAM STYLE ALA GEMBONG NARKOBA Oleh: Aras Sandi Bangsa Indonesia merupakan bangsa pemaaf. Hal ini tidak diragukan lagi. Ketika banyak orang tua nelangsa karena masa anak semata wayangnya dihancurkan oleh narkoba, seorang istri polisi tiba-tiba menjadi janda karena suaminya ditembak gerombolan pengedar narkoba, dan seorang informan kepolisian ditembak di sebuah POM bensin karena membela petugas yang mempertaruhkan nyawa dengan pengedar narkoba, di tempat lain dua orang gembong narkoba Deny dan Ola justru terbebas dari hukuman mati melalui grasi yang dikeluarkan Presiden dan hanya akan menjalani hukuman “biasa-biasa saja” untuk ukuran penjahat kelas kakap. Masyarakat tentu masih ingat bagaimana Tragedi Tugu Tani yang melibatkan seorang Afriani telah melukai hati masyarakat. Atau peristiwa yang baru saja terjadi, seorang model majalah dewasa (Novi Amalia) menabrak lima warga dan dua polisi lalulintas di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, beberapa hari yang lalu nyaris melakukan hal serupa. keduanya melakukan hal itu dengan sebab yang sama: Narkoba! Apakah hal ini tidak cukup bagi Presiden untuk tidak mengeluarkan grasi bagi Deni Setia Maharwan alias Rafi dan Merika Pranola yang telah divonis hukuman mati? Alasan kemanusiaan tentu selalu hangat untuk bisa diperbincangkan. Ketika Presiden menggunakan alasan ini, tentu dengan kaca mata yang sama hal ini masih bisa didiskusikan.Pengaruh luarbiasa narkoba bagi bangsa Indonesia tidak sekedar dari Tragedi Tugu Tani Afriani dan tragedi di jl Hayam Wuruk yang melibatkan Novi Amalia, tetapi dampak buruk narkoba telah mengakibatkan hancurnya tatanan di negeri ini sejak tahun 1700an. Ketika itu bangsa Indonesia masih terdiri dari banyak kerajaan-kerajaan kecil, dengan tipu muslihat bangsa asing kita menjadi sangat lemah dan mudah diadu domba karena hampir seluruh lapisan masyarakat dari para petani hingga jajaran petinggi kerajaan mengalami ketergantungan dengan benda satu ini.Di Semarang, legalitas peredaran candu (opium) bahkan baru dicabut kembali pada kisaran tahun 1901 dengan alasan karena kekuasaan para bandar candu dirasa sudah sangat mengancam kekuasaan kaum kolonial. Masyarakat tentu berdoa semoga para bandar narkoba itu tidak seperti Daut Kadriovski yang disebut sebagai Godfather Mafia Albania. Dia menaungi 15 klan mafia dan disebut sebagai „sumber finansial‟ terbesar bagi Kosovo Liberation Army (KLA/ Pasukan Pembebasan Kosovo) yang bisa menjadi faktor kunci terjadinya banyak kerusuhan di negeri ini karena disinyalir mafia Albania ini juga memiliki hubungan dengan beberapa politikus dan Bank di Afrika Selatan. Tetapi, siapa yang bisa memastikan hal itu tidak terjadi juga di Indonesia? Beberapa waktu yang lalu banyak terungkap kasus peredaran narkoba di Indonesia justru dikendalika dari balik penjara. Apakah masyarakat bisa percaya bahwa para petugas tidak terlibat di dalamnya?
  • 2. Ketua Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Asrorun Niam Sholeh, mengatakan kebijakan ini mengorbankan semangat perlindungan anak dan menyebabkan punahnya generasi. Hal ini tentu juga didasarkan pada asas kemanusiaan. Jika pepatah mengatakan,”Lebih baik mengorbankan satu orang baik untuk kebaikan orang banyak”, apakah masih perlu dipertimbangkan untuk,”memberikan hak (hukuman mati) kepada orang jahat demi kebaikan generasi manusia?” Jawabannya ada pada hati nurani Presiden. Barangkali hanya Presiden yang mampu melakukan karena beliau belum pernah merasakan bagaimana menjadi orang tua yang menghadapi kehacuran masa depan anaknya karena narkoba. Atau, menjadi janda karena suaminya ditembak oleh gembong narkoba. Wajar saja jika Presiden merasa seperti itu karena beliau tidak mungkin akan menjadi seorang janda. Dan masyarakat, hanya bisa menyampaikan ucapan selamat untuk para gembong narkoba yang telah mendapatkan Grasi dengan kalimat,”Silahkan anda menari Gangnam Style atas grasi yang telah anda terima.” Bukankah tidak begitu?