1. Pagi itu terasa sangat dingin karena cuaca yang mendung. Gadis yang
biasa dipanggil Rara duduk termenung di teras depan rumahnya dengan
memandangi handphone kesayangannya. Kemanapun ia berada, pasti tak
luput dengan membawa handphonenya.
Dalam kisah cintanya, ia selalu mengalami penghianatan. Ia pernah
mencintai seorang lelaki yang bersekolah di salah satu SMA di kota Lumajang.
Sebut saja Tino, dulu hubungannya dengan Tino amat baik hingga orang
ketiga muncul ditengah-tengah mereka. Orang ketiga tersebut adalah orang
yang dianggap Tino sebagai sahabat. Saat itu Rara sangat bingung dengan
perasaannya. Ia mengira Tino menduakan dirinya karena ia melihat
hubungan antara Tino dan sahabatnya begitu dekat, tak sedekat dirinya. Ia
juga pernah mengetahui di jejaring sosial facebook bahwa Tino dan
sahabatnya itu adalah mantan kekasih. Betapa hancurnya hati Rara ketika
melihat bahwa Tino berkata bahwa suatu saat Tino akan kembali pada
sahabatnya itu dan meninggalkan pacar Tino yang sekarang. Rara merasa
bahwa ia hanya dijadikan pelampiasan oleh Tino.
Hari demi hari pun ia lalui dengan memendam masalah tersebut.
Minggu pagi, Tino pergi ke rumah Rara untuk bertamu. Tino menjelaskan
bahwa ia tak bermaksud begitu pada Rara, setelah menjelaskan semua tentang
hubungan antara Tino dan sahabatnya itu, Tino berpamitan pulang. Ketika
akan pulang, Tino mengecup dahi Rara sebagai bukti rasa sayangnya pada
Rara. Hati Rara yang hancur sementara waktu bisa terobati dengan perlakuan
Tino. Namun seminggu kemudian, terjadi perdebatan kembali antara Rara
dengan Tino. Tino kesal dengan kecurigaan Rara yang tak ada hentinya. Tino
berkata “Yasudahlah, jika ini maumu aku mengalah saja. Sebaiknya hubungan
ini kita akhiri, aku tak mau kamu terus-terusan tersakiti karena hatimu yang
tidak percaya padaku.” Rara menjawab “Iya, terimakasih atas kebahagiaan
yang kamu beri selama ini. Aku tak akan melupakan kenangan kita.” Tino dan

2. Rara pun mengakhiri hubungan mereka. Malam harinya Tino mengirim pesan
lewat sms pada Rara, namun Rara membalasnya dengan singkat. Tino kesal
dan akhirnya tidak menghubungi Rara lagi. Rara sangat terpukul dengan
kejadian yang dialaminya itu. Ia hingga kini masih terlihat murung karena
pelampiasan Tino padanya. Namun ia akan tetap berusaha mencari yang lebih
baik dari Tino.
1. Pelaku
:
a. Rara
b. Tino
c. Sahabat Tino
2. Peristiwa
:
Cerpen ini mengisahkan tentang kisah cinta Rara yang dijadikan
pelampiasan oleh Tino.
3. Latar
a. Tempat
:
1) Teras depan rumah (Gadis yang biasa dipanggil Rara duduk
termenung di teras depan rumahnya dengan memandangi
handphone kesayangannya.)
2) Rumah Rara (Minggu pagi, Tino pergi ke rumah Rara untuk
bertamu.)
b. Waktu
:
1) Pagi hari (Pagi itu terasa sangat dingin karena cuaca yang
mendung.)
2) Minggu pagi (Minggu pagi, Tino pergi ke rumah Rara untuk
bertamu.)
3) Suasana
:
Menyedihkan (Rara sangat terpukul dengan kejadian yang
dialaminya itu. Ia hingga kini masih terlihat murung karena
pelampiasan Tino padanya.)
DEVI ROSYALINA PUTRI
X-2/08