buku 1.pptx dengan tema cerita fiksi yang bernarasi cerita pendek
1.
2. Hal
1
Masih ingatkah kamu Diary, saat dulu kita selalu
bersama-sama dalam suka dan duka, saat kamu
selalu menampung segala keluh kesahku.
Waktu itu aku masih ingat, masa dimana aku
hanya berteman denganmu, kamu teman
setiaku untuk berbagi cerita. . Kamu selalu setia
di sisiku, kita saling melengkapi hari saat
melalui hari duka dan bahagia, resah juga
galau dalam mengarungi higup ini.Konten ini
telah tayang di Kompasiana.com dengan judul
"Dear my Diary, Izinkan Aku Mau Curhat", Klik
untuk. Dear Diary, lama sekali aku tidak
menemuimu, tidak saling bercengkerama
dalam canda, lama aku tidak mencurahkan
segala keluh kesah. Dan isi hati serta
permasalahan hidupku padamu.Konten ini
telah tayang di Kompasiana.com dengan judul
"Dear my Diary, Izinkan Aku Mau Curhat", Klik
untuk.
3. Dear Diaryku, kalau harus jujur, sebetulnya aku ini tak lagi
begitu membutuhkanmu, karena di zaman yang sudah
serba modern seperti sekarang ini, sudah begitu banyak
sarana untuk menumpahkan segala keluh kesahku.Diary,
tahukah kamu bahwa aku kini bisa mencurahkan segala
perasaanki melalui banyak teman seperti media online,
media sosial atau blog pribadi maupun blog kroyokan di
dunia maya. Tapi entah kenapa saat ini aku begitu...
merindukanmu. Aku sangat ingin... mencurahkan segala
keresahan hatiku hanya sama kamu. Konten ini telah
tayang di Kompasiana.com dengan judul "Dear my Diary,
Izinkan Aku Mau Curhat", Klik untuk
baca:https://www.kompasiana.com/lovesawah/585cccb1
d493736b101cd9bc/dear-my-diary-izinkan-aku-mau-
curhatKreator: Ely YulianaKompasiana adalah platform
blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak
mewakili pandangan redaksi Kompas.Tulis opini Anda
seputar isu terkini di Kompasiana.comv
Hal
2
hal
3
Dear Diaryku, kalau harus jujur, sebetulnya
aku ini tak lagi begitu
membutuhkanmu, karena di zaman yang
sudah serba modern seperti sekarang ini,
sudah begitu banyak sarana untuk
menumpahkan segala keluh kesahku.Diary,
tahukah kamu bahwa aku kini bisa
mencurahkan segala perasaanki melalui
banyak teman seperti media online, media
sosial atau blog pribadi maupun blog
kroyokan di dunia maya. Tapi entah
kenapa saat ini aku begitu...
merindukanmu. Aku sangat ingin...
mencurahkan segala keresahan hatiku hanya
sama kamu. Konten ini telah tayang di
Kompasiana.com dengan judul "Dear my
Diary, Izinkan Aku Mau Curhat",
Tahukah kamu Diaryku, akhir-akhir
ini aku sedang sangat sedih, galau
dan risau dalam menyikapi hidup ini.
Begitu banyak peristiwa yang
membuatku terluka, risau dan
buntu tanpa solusi Konten ini telah
tayang di Kompasiana.com dengan
judul "Dear my Diary, Izinkan Aku
Mau Curhat", Salahkah bila aku
merasa tak lagi memiliki iman,
merasa menjadi pengecut dan kerdil,
malu luar biasa pada keimananku
karena tidak bisa berbuat apa-apa
dan tak jua memiliki kekuatan saat
menyaksikan semua peritiwa
pemusnahan kaum dan golonganku,
sodaraku yang jauh di sana sebagsi
sesama muslim.
4. Hal
4
hal
5
Aku memilihmu karena Cinta...
Aku suka memandang bintang..
Tapi, tidak ada yang melebihi rasa suka ku
padamu ketika kau menyentuhku disini..
Tepat dihatiku...
Aku tidak tahu mengapa aku seperti ini..
Rasa sedih yang begitu menusuk hati
membuat sesak dadaku dan tidak bisa
bernafas..
Jika raja adalah matahari maka ratu adalah
rembulan..
Kau adalah matahariku dan aku adalah
rembulanmu...
Karena itu cepatlah kembali kesisiku...
Apa kau masih mengingatku?
Masih mengenaliku?
Bila tidak, tidak apa..
Asalkan aku masih mengenalimu itu
saja sudah cukup..
Aku memang wanita bisa yang
sederhana...
Tapi caraku mencintaimu lebih dari
sekedar sederhana...
Hari itu, saat pertama kali melihatmu...
Aku langsung tahu bahwa kau adalah
belahan jiwaku..
Buanglah nama dan masa lalumu..
Buatlah hanya aku satu-satunya yang
menjadi milikmu...
5. Hal
6
hal
7
Serasa gila hanya karena ingin cepat
menarik jiwa yang lain untuk segera
bersatu..
Inilah cinta..
Tak perduli nama atau waktu...
Bertemu untuk hidup bersatu, hanya itu
yang dituju..
Aku ingin menghabiskan sisa hidupku
disisimu..
Mengukir dengan detil setiap kenangan
kita di detik-detik yang kita lewati..
Menikmati kebersamaan kita di tiap
kesempatan yang tidak banyak lagi..
Tak pernah sekalipun kata ma'af terucap
dari bibimu...
Egomu yang tinggi itu menjadi
penghalang diantara kita..
Membuat batas yang tak terlihat tapi jelas
terasa...
Inginnya merasakan dekapan hangatmu...
Lembutnya usapan tanganmu di punggungku
memberi kekuatan dan membuatku merasa
terlindungi dan dilindungi...
Kemarilah, duduk disampingku..
Ada yang ingin ku katakan padamu..
"Aku mencintaimu dan ingin selamanya
mencintaimu".
6. Hal
8
hal
9
Yang tak bisa ku lupa darimu..
- Tatapan lembut matamu, serasa
menghunjam tepat ke jantungku.
- Lembutnya bibirmu, ketika kau katakan
"Aku mencintaimu".
- Kokohnya lenganmu melindungiku.
- Hangatnya jari jemarimu di dalam
genggaman jari jemariku.
- Harummu yang mampu membangkitkan
kerinduanku.
Ada kata yang tak bisa ku ucapkan, meski
hati ingin sekali melakukannya...
Ada rasa yang tidak bisa ku sampaikan,
meski debaran itu selalu bergelora di dada
ingin disampaikan..
Kata itu adalah; "Aku mencintaimu."
Rasa itu adalah; "Aku merindukanmu."
Ingin sekali mengatakan semua itu, tapi setiap
berjumpa denganmu entah mengapa lidahku
terasa kelu...
Kau itu menakutkan..
Dan aku benar-benar takut padamu..
Karena kau telah membuatku jatuh cinta dan
mencintaimu tanpa alasan...
Aku adalah bahu yang selalu siap menerima
rebahan kepalamu...
Aku adalah pelukan tempatmu mendapatkan
rasa nyaman dari penat hatimu..