Kerinduan gereja adalah menjadi mempelai Kristus pada saat perjamuan kawin-Nya. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan memiliki karakter dewasa rohani, mengasihi Yesus lebih dari segalanya, serta memiliki kehidupan dan perbuatan yang kudus. Hal ini sesuai dengan kehendak Tuhan agar umat-Nya menjadi kudus.
Teks Misa Hr pembaptisan tuhan c (9-10 jan 2016)karangpanas
Teks tersebut membahas tentang pemberitaan Injil Yohanes Pembaptis dan pembaptisan Yesus di Sungai Yordan. Yohanes mengajak orang banyak bertobat dan membaptis mereka dengan air, tetapi Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Ketika Yesus dibaptis, Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam rupa burung merpati dan terdengar suara Bapa yang menyatakan Yesus sebagai Anak yang Dikasihi.
1. Dokumen tersebut membahas persiapan menuju perayaan Natal dalam 7 hari ke depan, termasuk melihat bintang, palungan, dan persembahan orang Majus sebagai tanda kedatangan Yesus.
2. Yusuf dan Maria dipilih Tuhan karena memiliki hati yang tulus dan bijak untuk menggenapi rencana kelahiran Yesus sebagai Juruselamat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri seorang mempelai Kristus yang layak menurut kitab Wahyu, yakni memiliki karakter dewasa, hidup kudus, dan melakukan perbuatan-perbuatan benar.
Dokumen tersebut membahas syarat-syarat menjadi mempelai Kristus menurut kitab Wahyu dan 1 Tesalonika. Tiga syarat utama yang disebutkan adalah harus mengenakan pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih, memiliki kesaksian Yesus, dan memiliki roh, jiwa, dan tubuh yang terpelihara sempurna oleh Allah.
Kini kami sampaikan juga panduan tentang tugas misdinar selama pekan suci, sepaya saat berlatih, dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Semoga pelayan kitapun dapat memberikan berkat bagi setiap orang dari semua lapisan anggota gereja. Tuhan memberkati. Amin
Dokumen ini merangkum misi Serikat Xaverian untuk membawa kasih Kristus ke empat benua dengan melakukan dialog antar agama, membela keadilan sosial, dan membagikan kasih Allah ke seluruh dunia.
Teks Misa Hr pembaptisan tuhan c (9-10 jan 2016)karangpanas
Teks tersebut membahas tentang pemberitaan Injil Yohanes Pembaptis dan pembaptisan Yesus di Sungai Yordan. Yohanes mengajak orang banyak bertobat dan membaptis mereka dengan air, tetapi Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Ketika Yesus dibaptis, Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam rupa burung merpati dan terdengar suara Bapa yang menyatakan Yesus sebagai Anak yang Dikasihi.
1. Dokumen tersebut membahas persiapan menuju perayaan Natal dalam 7 hari ke depan, termasuk melihat bintang, palungan, dan persembahan orang Majus sebagai tanda kedatangan Yesus.
2. Yusuf dan Maria dipilih Tuhan karena memiliki hati yang tulus dan bijak untuk menggenapi rencana kelahiran Yesus sebagai Juruselamat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri seorang mempelai Kristus yang layak menurut kitab Wahyu, yakni memiliki karakter dewasa, hidup kudus, dan melakukan perbuatan-perbuatan benar.
Dokumen tersebut membahas syarat-syarat menjadi mempelai Kristus menurut kitab Wahyu dan 1 Tesalonika. Tiga syarat utama yang disebutkan adalah harus mengenakan pakaian lenan halus yang berkilau-kilauan dan putih bersih, memiliki kesaksian Yesus, dan memiliki roh, jiwa, dan tubuh yang terpelihara sempurna oleh Allah.
Kini kami sampaikan juga panduan tentang tugas misdinar selama pekan suci, sepaya saat berlatih, dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Semoga pelayan kitapun dapat memberikan berkat bagi setiap orang dari semua lapisan anggota gereja. Tuhan memberkati. Amin
Dokumen ini merangkum misi Serikat Xaverian untuk membawa kasih Kristus ke empat benua dengan melakukan dialog antar agama, membela keadilan sosial, dan membagikan kasih Allah ke seluruh dunia.
Panggilan umum adalah panggilan setiap orang percaya untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus. Panggilan khusus adalah panggilan pelayanan berdasarkan karunia rohani setelah dibaptis Roh Kudus. Pembangunan tubuh Kristus adalah tujuan panggilan untuk mempersatukan umat Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang harapan Allah bagi jemaat-Nya untuk menjadi jemaat yang bangkit, bertumbuh, memberi kehidupan, bersukacita, dan mengalami perubahan melalui kuasa Roh Allah. Ayat-ayat Alkitab dari Yehezkiel dan Yesaya digunakan untuk mengilustrasikan sifat-sifat yang diharapkan dari jemaat, termasuk menjadi tentara yang besar yang dibangkitkan oleh Roh Allah dan memberikan pengaruh penyem
Elia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan dan membangun kembali persekutuan antara Allah dan bangsa Israel. Ia melakukannya dengan memberikan persembahan terbaik untuk menarik perhatian Allah dan menunjukkan komitmennya untuk menghidupkan kembali iman bangsa Israel. Hal ini mengakibatkan bangsa Israel bertobat dan Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menurunkan api dan hujan setelah masa kekeringan panjang.
This Epistle has been highly esteemed by several learned men of the church of Rome and others. The Quakers have printed a translation and plead for it, as the reader may see, by consulting Poole's Annotations on Col. vi. 16. Sixtus Senensis mentions two MSS., the one in the Sorbonne Library at Paris, which is a very ancient copy, and the other in the Library of Joannes a Viridario, at Padua, which he transcribed and published, and which is the authority for the following translation. There is a very old translation of this Epistle in the British Museum, among the Harleian MSS., Cod. 1212.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan ayat-ayat dari berbagai kitab suci seperti Alkitab dan Quran. Ayat-ayat tersebut membahas tentang kekuasaan Allah, kedatangan Yesus Kristus, permohonan kepada Allah, dan cara hidup yang berkenan di hadapan-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang persepuluhan, yaitu sistem keuangan gereja dimana umat memberikan sepersepuluh dari pendapatan mereka. Persepuluhan digunakan untuk mendukung pekerjaan gereja seperti membiayai pendeta dan pekerjaan penginjilan. Memberikan persepuluhan bukanlah syarat untuk keselamatan, namun merupakan manifestasi iman kepada Allah sebagai pemberi berkat.
Ibadah ini dimulai dengan persiapan dan panggilan beribadah. Terdapat pengakuan dosa, pembacaan Alkitab, dan nyanyian-nyanyian rohani. Lilin Natal disulut sebagai simbol kedatangan Yesus sebagai Terang Dunia. Terdapat pembacaan Firman, persembahan, dan doa umum. Ibadah ditutup dengan nyanyian penutup dan pengutusan.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Kitab Kejadian yang menceritakan proses penciptaan alam semesta dan segala isinya oleh Tuhan dalam enam hari, dimulai dari penciptaan langit dan bumi, cahaya, laut, darat, tumbuh-tumbuhan, bintang-bintang, binatang, dan terakhir manusia yang diciptakan menurut gambar Tuhan.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik tentang kehidupan dan keadilan Tuhan, termasuk bahwa Tuhan adil kepada semua orang, baik yang percaya atau tidak; nasib semua orang sama meskipun ada yang tampak tidak adil di mata manusia; dan hanya melalui iman kepada Yesus manusia dapat diselamatkan.
This Epistle has been highly esteemed by several learned men of the church of Rome and others. The Quakers have printed a translation and plead for it, as the reader may see, by consulting Poole's Annotations on Col. vi. 16. Sixtus Senensis mentions two MSS., the one in the Sorbonne Library at Paris, which is a very ancient copy, and the other in the Library of Joannes a Viridario, at Padua, which he transcribed and published, and which is the authority for the following translation. There is a very old translation of this Epistle in the British Museum, among the Harleian MSS., Cod. 1212.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut:
Memenangkan jiwa membawa berbagai dimensi sukacita bagi Tuhan, malaikat di surga, orang yang bertobat, dan pemenang jiwa itu sendiri. Tujuan utama sukacita ini adalah untuk menuruti dan menyenangkan Tuhan serta mencari keselamatan bagi orang lain. Pemenang jiwa akan menerima hadiah istimewa dari Kristus baik di bumi maupun di surga.
Dokumen ini berisi ringkasan ibadah mingguan gereja yang meliputi penyembahan, pembacaan Alkitab, doa, dan pengutusan. Ibadah ini memperingati hari Pentakosta dan berfokus pada tema "Kuasa Roh Kudus".
Teks tersebut membahas pentingnya persepuluhan dan persembahan kepada Tuhan. Persepuluhan dan persembahan dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa Allah adalah sumber segala berkat dan rasa syukur harus disampaikan kepada-Nya. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa persepuluhan adalah perkara tentang kejujuran, iman, kesucian, dan kebangunan serta reformasi rohani.
Panggilan umum adalah panggilan setiap orang percaya untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus. Panggilan khusus adalah panggilan pelayanan berdasarkan karunia rohani setelah dibaptis Roh Kudus. Pembangunan tubuh Kristus adalah tujuan panggilan untuk mempersatukan umat Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang harapan Allah bagi jemaat-Nya untuk menjadi jemaat yang bangkit, bertumbuh, memberi kehidupan, bersukacita, dan mengalami perubahan melalui kuasa Roh Allah. Ayat-ayat Alkitab dari Yehezkiel dan Yesaya digunakan untuk mengilustrasikan sifat-sifat yang diharapkan dari jemaat, termasuk menjadi tentara yang besar yang dibangkitkan oleh Roh Allah dan memberikan pengaruh penyem
Elia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan dan membangun kembali persekutuan antara Allah dan bangsa Israel. Ia melakukannya dengan memberikan persembahan terbaik untuk menarik perhatian Allah dan menunjukkan komitmennya untuk menghidupkan kembali iman bangsa Israel. Hal ini mengakibatkan bangsa Israel bertobat dan Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menurunkan api dan hujan setelah masa kekeringan panjang.
This Epistle has been highly esteemed by several learned men of the church of Rome and others. The Quakers have printed a translation and plead for it, as the reader may see, by consulting Poole's Annotations on Col. vi. 16. Sixtus Senensis mentions two MSS., the one in the Sorbonne Library at Paris, which is a very ancient copy, and the other in the Library of Joannes a Viridario, at Padua, which he transcribed and published, and which is the authority for the following translation. There is a very old translation of this Epistle in the British Museum, among the Harleian MSS., Cod. 1212.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan ayat-ayat dari berbagai kitab suci seperti Alkitab dan Quran. Ayat-ayat tersebut membahas tentang kekuasaan Allah, kedatangan Yesus Kristus, permohonan kepada Allah, dan cara hidup yang berkenan di hadapan-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang persepuluhan, yaitu sistem keuangan gereja dimana umat memberikan sepersepuluh dari pendapatan mereka. Persepuluhan digunakan untuk mendukung pekerjaan gereja seperti membiayai pendeta dan pekerjaan penginjilan. Memberikan persepuluhan bukanlah syarat untuk keselamatan, namun merupakan manifestasi iman kepada Allah sebagai pemberi berkat.
Ibadah ini dimulai dengan persiapan dan panggilan beribadah. Terdapat pengakuan dosa, pembacaan Alkitab, dan nyanyian-nyanyian rohani. Lilin Natal disulut sebagai simbol kedatangan Yesus sebagai Terang Dunia. Terdapat pembacaan Firman, persembahan, dan doa umum. Ibadah ditutup dengan nyanyian penutup dan pengutusan.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari Kitab Kejadian yang menceritakan proses penciptaan alam semesta dan segala isinya oleh Tuhan dalam enam hari, dimulai dari penciptaan langit dan bumi, cahaya, laut, darat, tumbuh-tumbuhan, bintang-bintang, binatang, dan terakhir manusia yang diciptakan menurut gambar Tuhan.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik tentang kehidupan dan keadilan Tuhan, termasuk bahwa Tuhan adil kepada semua orang, baik yang percaya atau tidak; nasib semua orang sama meskipun ada yang tampak tidak adil di mata manusia; dan hanya melalui iman kepada Yesus manusia dapat diselamatkan.
This Epistle has been highly esteemed by several learned men of the church of Rome and others. The Quakers have printed a translation and plead for it, as the reader may see, by consulting Poole's Annotations on Col. vi. 16. Sixtus Senensis mentions two MSS., the one in the Sorbonne Library at Paris, which is a very ancient copy, and the other in the Library of Joannes a Viridario, at Padua, which he transcribed and published, and which is the authority for the following translation. There is a very old translation of this Epistle in the British Museum, among the Harleian MSS., Cod. 1212.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut:
Memenangkan jiwa membawa berbagai dimensi sukacita bagi Tuhan, malaikat di surga, orang yang bertobat, dan pemenang jiwa itu sendiri. Tujuan utama sukacita ini adalah untuk menuruti dan menyenangkan Tuhan serta mencari keselamatan bagi orang lain. Pemenang jiwa akan menerima hadiah istimewa dari Kristus baik di bumi maupun di surga.
Dokumen ini berisi ringkasan ibadah mingguan gereja yang meliputi penyembahan, pembacaan Alkitab, doa, dan pengutusan. Ibadah ini memperingati hari Pentakosta dan berfokus pada tema "Kuasa Roh Kudus".
Teks tersebut membahas pentingnya persepuluhan dan persembahan kepada Tuhan. Persepuluhan dan persembahan dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa Allah adalah sumber segala berkat dan rasa syukur harus disampaikan kepada-Nya. Teks tersebut juga menjelaskan bahwa persepuluhan adalah perkara tentang kejujuran, iman, kesucian, dan kebangunan serta reformasi rohani.
Similar to BERSIAP JADI MEMPELAI KRISTUS.pptx (20)
2. z
WAHYU 19:6-8
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang
banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat,
katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa,
telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan
Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan
halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus
itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang
kudus.]
3. z
z
Kerinduan kita semua sebagai gereja-
Nya adalah menjadi mempelai Kristus
pada saat Perjamuan Kawin Anak
Domba nanti.
Karenanya dalam kehidupan orang
percaya, tujuan hidup ini bukan
hanya sekedar selamat lalu masuk
sorga, namun kita juga harus
mempersiapkan diri untuk menjadi
mempelai Kristus yang siap sedia.
4. z
1. MEMILIKI KARAKTER DEWASA ROHANI
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan
pengetahuan yang benar tentang anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
kepenuhan Kristus” (Efesus 4:13)
5. z
2. MENGASIHI YESUS LEBIH DARI
SEGALANYA
“Barang siapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia
tidak layak bagi-Ku; dan barang siapa mengasihi anaknya laki-laki
atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku” (Matius
10:37)
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-
Ku…. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya,
dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia
akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan
akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” (Yohanes 14:15, 21)
6. z
3. MEMILIKI KEHIDUPAN YANG KUDUS
“Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan
melihat Tuhan.” (Ibrani 12:14)
“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa
nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi
hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”. (1 Pet.
1:14-16)
7. z
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua
manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan
supaya hidup kita bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia
sekarang ini. Dengan menantikan penggenapan pengharapan
kita yang penuh bahagia dan pernyataan kemuliaan Allah yang
Maha besar dan Juru selamat kita Yesus Kristus, yang telah
menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari
segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu
umat, kepunyaan-Nya sendiri yang rajin berbuat baik.”
(Titus 2:11-14)
8. z
4. MEMILIKI PERBUATAN YANG BENAR
“Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di
dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,
seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala
dan seperti pengantin perempuan yang memakai
perhiasannya.” (Yesaya 61:10)
9. z
Orang percaya menjadi benar bukan karena usahanya,
melainkan karena anugerah Tuhan. karenanya yang menjadi
fokus kita adalah bukan berusaha berbuat benar, melainkan
berusaha untuk tinggal di dalam Tuhan.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yoh. 15:5)
10. z
Tanda bahwa kita tinggal di dalam Tuhan adalah menuruti
segala perintah-Nya.
“Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam
Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui,
bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia
karuniakan kepada kita” (1 Yoh 3:24)