SlideShare a Scribd company logo
Materi 2 Sosiologi Kelas X Semester 2
  PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN
  SOSIAL
  Standar Kompetensi:
  2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian
  Kompetensi Dasar:
  2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial


  A. Pengertian dan beberapa contoh perilaku            Secara sosiologis istilah “menyimpang”
     menyimpang                                         atau “deviance” lebih tepat dari pada
     Pada umumnya orang-orang            dalam          “melanggar” atau “violate”. Mengapa?
     masyarakat        cenderung      konformis
     (menyesuaikan cara hidupnya: cara berfikir,        Sebabnya ialah, perilaku yang dikatakan
     berperasaan dan bertindak) dengan yang             menyimpang di samping meliputi perilaku
     berlaku di lingkungan kelompoknya.                 yang melanggar norma dan merusak atau
     Misalnya: anak laki-laki bermain dengan            mengacaukan kaidah yang ada, acapkali
     “mainan laki-laki”, anak perempuan                 terdapat pula perilaku yang tidak terbukti
     bermain dengan “mainan perempuan”,                 nyata kalau merusak atau mengacau
     apabila     diberi    kesempatan     saling        tatanan yang ada, melainkan hanya terasa
     berinteraksi maka cenderung memiliki               lucu, aneh, nyentrik, dan malah dapat
     opini atau pendapat yang sama, dan                 memperkaya alternatif perilaku.
     seterusnya.
                                                        Invensi-invensi kreatif dalam berperilaku
     Mengapa       orang-orang    cenderung             yang masih dalam taraf individual
     konformis terhadap norma-norma sosial?             peculiarities (keanehan pribadi), belum
                                                        memasyarakat, belum terbakukan dan
     1. Orang yang bersangkutan telah berhasil          karenanya masih dinyatakan “melawan
        disosialisasikan                sehingga        arus” pun dapat masuk sebagai perilaku
        menginternalisasikan nilai dan norma            menyimpang.
        yang berlaku di masyarakatnya                   Banyak perilaku-perilaku kreatif seperti
     2. Orang yang bersangkutan tidak dapat             bersifat sangat rasional akan dipandang
        menemukan alternatif lain kecuali               menyimpang hanya karena belum lazim
        mengikuti pola yang sudah ada                   dan berbeda dengan kaidah sosial yang
     3. Apabila tidak konformis dengan norma            berlaku yang sesungguhnya tidak rasional.
        sosial akan direaksi dengan pemberian
        sanksi oleh masyarakat, dan apabila             Beberapa     batasan    tentang     perilaku
        konformis akan mendapatkan positive-            menyimpang:
        incentive (ganjaran) dari masyarakat            1. Perilaku menyimpang adalah perilaku
                                                           yang oleh sejumlah orang dianggap
     Meskipun demikian di masyarakat ada                   sebagai hal yang tercela dan diluar batas
     sedikit   orang     yang    perilakunya               toleransi (van der Zanden, 1979)
     “melanggar” norma atau “menyimpang”.               2. Perilaku menyimpang adalah perilaku
                                                           yang     dinyatakan     sebagai    suatu
                                                           pelanggaran        terhadap       norma




PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                                    Halaman 8
kelompok/masyarakat (Horton dan                 3. Tindakan      kriminal,    misalnya
       Hunt, 1993)                                        pencurian, perampokan, pembu-nuhan,
    3. Perbuatan disebut menyimpang apabila               korupsi, dan seterusnya
       perbuatan itu dinyatakan menyimpang,
       sehingga    penyimpangan      bukanlah       Secara khusus, macam-macam penyim-pangan
       kualitas dari suatu tindakan melainkan       dapat dirinci sebagai berikut.
       konsekuensi atau akibat dari adanya
       peraturan dan diterapkannya sanksi-             1. Penyimpangan          diterima      dan
       sanksi oleh masyarakat (Becker, dalam              penyimpangan ditolak
       Horton dan Hunt, 1993)                             Penjahat ataupun orang-orang yang
                                                          sangat baik adalah penyimpang. Maka
    Dari tiga batasan di atas tampak bahwa                Jack The Ripper dan Florence Ningtingale
    penyimpangan bukanlah sesuatu yang                    adalah penyimpang. Perbedaannya
    melekat pada suatu tindakan, tetapi diberi            adalah ditolak dan diterima.
    ciri menyimpang melalui definisi sosial.           2. Penyimpangan           relatif      dan
                                                          penyimpangan mutlak
    Definisi sosial dapat diberikan         oleh          Dalam      kehidupan      sosial   yang
    golongan/kelas   berkuasa atau          oleh          sebenarnya sukar dijumpai orang yang
    masyarakat pada umumnya.                              sepenuhnya       menyimpang         atau
                                                          sepenuhnya konformis. Yang mudah
                                                          dijumpai adalah menyimpang dalam
    Maka, apakah “wanita berambut pendek”
                                                          batas-batas tertentu dan konformis
    atau   “laki-laki  berambut   panjang”
                                                          dalam batas-batas tertentu. Sehingga
    merupakan suatu penyimpangan?
                                                          sukar dijumpai orang yang secara
                                                          mutlak menyimpang.
    Bentuk-bentuk perilaku menyimpang:
                                                       3. Penyimpangan           primer       dan
                                                          penyimpangan sekunder
    Secara umum, macam-macam            penyim-
                                                          Penyimpangan primer terjadi pada
    pangan adalah sebagai berikut.
                                                          kasus seseorang yang menyimpang
                                                          dalam hal-hal tertentu, temporer dan
    1. Tindakan nonconform (tidak sesuai
                                                          tidak berulang sehingga pelakunya
       dengan nilai dan norma yang ada),
                                                          tidak mendapatkan cap atau label
       misalnya: mengenakan sandal ke
                                                          sebagai penyimpang.
       sekolah, membolos, dst.        Termasuk
                                                          Penyimpangan sekunder terjadi pada
       dalam kategori ini adalah perilaku-
                                                          kasus orang yang memperlihat perilaku
       perilaku yang terlalu maju, terlalu
                                                          khas menyimpang, misalnya karena
       rasional, terlalu baik, dan sebagainya
                                                          perilaku menyimpang itu dilakukan
       yang dalam tahap tertentu masih dalam
                                                          berulang, sehingga memang orang
       taraf       individual       peculiarities
                                                          tersebut kemudian dikenal sebagai
       sebagaimana disebutkan di atas.
                                                          penyimpang.
    2. Tindakan        antisosial     (melawan
                                                       4. Penyimpangan terhadap budaya nyata
       kebiasaan       masyarakat/kepentingan             atau budaya ideal
       umum), misalnya: menarik dari dari                 Bahwa perilaku korupsi itu jahat, bahwa
       pergaulan, keinginan bunuh diri,                   merokok itu merusak kesehatan, bahwa
       ngebutisme,        alkoholisme,       dan          NAPZA itu merusak jiwa dan raga,
       seterusnya.                                        sebagian besar orang tentu setuju
                                                          dengan pernyataan ini. Tapi, apakah



PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                                  Halaman 9
kemudaian        tidak     melakukannya?       2. Teori psikologi
        Demikianlah, tidak selamanya budaya               Perilaku menyimpang sering dianggap
        nyata sejalan dengan budaya ideal.                sebagai penyakit mental, jadi orang
        Penyimpangan atau konformis terhadap              yang menyimpang itu karena
        salah satunya berarti konformis atau              mengalami penyakit mental atau
        menyimpang terhadap yang lain.                    gangguan kejiwaan.
     5. Penyimpangan individual, kelompok
        dan campuran                                   3. Teori sosialisasi
        Penyimpangan individual dilakukan                 Perilaku menyimpang merupakan hasil
        oleh seorang individu tanpa melibatkan            dari proses sosialisasi:
        kelompoknya        (individual   deviation).      a. proses sosialisasi tidak sempurna,
        Penyimpangan kelompok dilakukan                       dapat terjadi karena seseorang (1)
        oleh orang-orang dalam kelompok                       mengalami inferioritas (minder)
        (group deviation), yang mungkin saja                  akibat cacat fisik bawaan lahir, atau
        individu-individu         di    dalamnya              (2) kurang ditanamkannya nilai dan
        bukanlah      penyimpang       individual.            norma sosial oleh           agen-agen
        Contohnya: pelanggaran lampu lalu                     sosialiasi, misalnya karena orangtua
        lintas yang dilakukan oleh sekelompok                 terlalu sibuk dengan karier dan
        pengendera        kendaraan     bermotor.             pekerjaannya. Keadaan tersebut
        Pelanggaran tersebut dapat jadi bukan                 mengakibatkan seseorang tidak
        kehendak pribadi-pribadi. Pernahkah                   dapat menginternalisasikan nilai-
        Anda merasa “dipaksa” menyimpang                      nilai dan norma yang berlaku dan
        oleh kelompok Anda?                                   diterima oleh sebagian besar
        Penyimpangan yang dilakukan oleh                      anggota masyarakat. Jadilah ia
        seseorang baik sendirian maupun                       penyimpang.
        bersama dengan kelompoknya disebut                b. Seseorang menghayati kehidupan-
        sebagai     penyimpangan        campuran              nya dalam kelompok menyimpang
        (mixture both deviation).                             (kebudayaan          khusus/subkultur
     6. Penyimpangan adaptif                                  menyimpang) di delinquen area
        Yang dimaksud penyimpangan adaptif                    (dalam sosiologi dikenal adanya
        adalah penyimpangan yang berfungsi                    black area, atau kawasan permukim-
        sebagai     cara     menyesuaikan       diri          an kumuh (slums) yang serinag
        terhadap perubahan-perubahan sosial                   berasosiasi dengan crime areas, yang
        dan kebudayaan dalam masyarakat.                      dijumpai hampir di setiap kota).
                                                              Orang-orang        di     area      itu
  B. Pembentukan perilaku menyimpang                          menganggap         bahwa      perilaku
                                                              menyimpang adalah hal biasa.
     1. Teori biologi                                         Sehingga perilaku yang dalam
        Teori     ini    menjelaskan    tentang               masyarakat        pada      umumnya
        bagaimana      perilaku    menyimpang                 dianggap       menyimpang,      dalam
        tersebut hubungannya dengan keadaan                   kawasan kehidupan ini tidaklah
        biologis, misalnya cacat tubuh bawaan                 dianggap menyimpang.
        lahir, tipe tubuh tertentu, misalnya              c. Karena pergaulannya dengan para
        endomorph (gemuk-halus), mesomorph                    penyimpang (asosiasi diferensial).
        (sedang-atletis) atau ectomorph (kurus),              Sebenarnya teori ini digunakan oleh
        dengan perilaku jahat.                                EH Sutherland untuk menjelaskan
                                                              tentang perilaku kriminal atau



PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                                    Halaman 10
kejahatan,   tetapi   sering    juga         Dalam      kaitan       ini      Merton
           digunakan     untuk    menganalisis          mengemukakan adanya lima macam
           berbagai perilaku menyimpang,                cara adaptasi oleh          orang atau
           seperti pelacuran, kecanduan obat-           sekelompok orang terhadap tujuan-
           obatan,    alkoholisme,     perilaku         tujuan masyarakat, yaitu:
           homoseksual, dan sebagainya.
                                                              Cara
                                                                           Tujuan budaya       Cara formal
           Beberapa proposisi yang digunakan                adaptasi
           dalam teori asosiasi diferensial              Konformitas      Diterima            Diterima
                                                         (penyesuaian)
           adalah:                                       Inovasi          Diterima            Ditolak
           (1) perilaku menyimpang adalah                (pembaruan)
           hasil proses belajar, (2) perilaku            Ritualisme       Diabaikan/ditolak   Diterima
           menyimpang          dipelajari     oleh       Retreatisme      Ditolak             Ditolak
           seseorang       dalam     interaksinya        (pengunduran
           dengan orang lain, (3) pembelajaran           /menarik diri)
                                                         Rebellion        Ditolak dan         Ditolak dan
           perilaku menyimpang berlangsung               (pemberontak     berupaya            berupaya
           dalam kelompok-kelompok personal              an)              menggantinya        menggantinya
           yang     intim/akrab,      (4)    yang                         dengan yang         dengan yang
           dipelajari adalah cara dan juga                                baru                baru
           dorongan-dorongan, alasan-alasan
           atau      rasionalisasi       mengapa        Di antar lima cara adaptasi di atas
           menyimpang, (5) pilihan menjadi              hanya satu yang bukan penyimpangan,
           penyimpang karena dianggap lebih             yakni konformitas.
           menguntungkan daripada tidak
           menyimpang,          (6)       perilaku   5. Teori reaksi masyarakat: teori labelling
           menyimpang merupakan ekspresi                (pemberian cap)
           dari kebutuhan untuk diakui atau             Seseorang berperilaku menyimpang
           eksistensi diri.                             karena oleh masyarakat diberi cap
                                                        menyimpang. Pemberian cap ini
    4. Teori anomie                                     mendorong        individu    melakukan
       Perilaku menyimpang muncul dalam                 serangkaian perbuatan yang merupakan
       masyarakat karena adanya anomie                  self-fulfilling prophecy   (pembenaran
       (kesimpangsiuran norma atau keadaan              peramalan diri) bahwa ia adalah
       tanpa norma yang pasti sebagai patokan           penyimpang.
       berperilaku). Anomie menimbulkan
       perilaku      menyimpang         karena       6. Teori konflik
       mengakibatkan keterpisahan emosional             Teori konflik meliputi dua hal, yaitu
       (ketidakberdayaan,     ketidakberartian,         konflik budaya dan konflik sosial.
       keterpencilan) antara seseorang dengan           Konflik    budayan     terjadi   pada
       masyarakatnya.                                   masyarakat dengan ciri pluralitas
                                                        (kemajemukan), di masyarakat tersebut
       Emille Durkheim dan Robert K. Merton             terdapat dua atau lebih kelompok
       menguraikan bahwa anomie terjadi                 dengan subkultur yang saling berbeda,
       karena    ketidakharmonisan    antara            sehingga suatu perilaku yang sesuai
       tujuan budaya dengan cara-cara formal            dengan subkultur tertentu dapat berarti
       untuk mencapai tujuan.                           penyimpangan terhadap subkultur
                                                        yang lain.



PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                                        Halaman 11
Teori konflik sosial menerangkan          mempunyai self-enforcing (kemampuan diri
        bahwa penyimpangan terjadi karena         melaksanakan fungsi) di dalam menjamin
        adanya     perbedaan     norma     dan    keteraturan sosial. Oleh karena itu, di
        kepentingan di antara kelas-kelas,        samping proses sosialisasi masyarakat
        sehingga suatu perilaku yang tidak        menciptakan pula sistem pengendalian
        sesuai dengan perilaku kelas tertentu     sosial.
        dinyatakan       sebagai      perilaku
        menyimpang.                               Apa yang dimaksud pengendalian sosial?
                                                  1. Pengendalian sosial adalah berbagai
     7. Teori pengendalian sosial                    cara yang digunakan oleh masyarakat
        Penyimpangan terjadi karena lemahnya         untuk menertibkan anggota-anggotanya
        pengendalian sosial, baik berupa             yang membangkang (Berger, 1978)
        tekanan sosial maupun pemberian           2. Pengendalian sosial adalah segenap cara
        sanksi-sanksi, bahwa suatu kejahatan,        dan proses yang ditempuh oleh
        misalnya mencuri atau memperkosa,            sekelompok orang atau masyarakat
        tidak selalu diawali oleh adanya niat        sehingga para anggotanya dapat
        untuk mencuri atau memperkosa, tetapi        bertindak sesuai dengan harapan
        karena adanya kesempatan untuk itu,          kelompok atau masyarakat (Horton
        akibat lemahnya pengendalian sosial.         dan Hunt, 1993).

  C. Pengertian dan Jenis-jenis Pengendalian      Menurut       waktu         pelaksanaannya,
     Sosial                                       pengendalian sosial dapat dibedakan antara
                                                  1. Pengendalian sosial preventif, yakni
     Agar dapat diterima oleh kelompok atau          dilakukan         sebelum         terjadi
     masyarakatnya individu harus mentaati           penyimpangan
     sejumlah    aturan   yang    hidup    dan    2. Pengendalian sosial kuratif, yang
     berkembang dalam masyarakatnya. Untuk           dilakukan          setelah        terjadi
     itu masyarakat melakukan pengendalian           penyimpangan, dimaksudkan untuk
     sosial terhadap para warganya sehingga          memulihkan keadaan
     perilaku sebagian besar warga masyarakat
     berada dalam kerangka keteraturan sosial.    Sedangkan apabila menurut caranya,
                                                  tedapat pengendalian sosial
     Dalam masyarakat orang dikendalikan          1. Persuasif, yakni yang dilakukan dengan
     terutama dengan mensosialisasikan mereka        mengajak atau mendidik
     dengan nilai dan norma sosial sehingga       2. Represif,       dilakukan       dengan
     mereka menjalankan peran-peran sesuai           menggunakan tekanan sosial, paksaan,
     harapan sebagian besar warga masyarakat,        atau bahkan kekerasan
     melalui penciptaan kebiasaan dan rasa
     senang.                                      Menurut Soetandyo Wignyosubroto, sarana
                                                  utama pengendalian sosial adalah sanksi,
     Namun dalam kenyataannya, meskipun           yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara
     nilai dan norma sosial itu telah             sengaja dibebankan oleh masyarakat.
     disosialisasikan,  tetap    saja   terjadi   Individu     yang    telah   menyimpang
     penyimpangan. Hal ini menunjukkan            dikenakan sanksi, dan yang diperkirakan
     bahwa sosialisasi saja tidak cukup untuk     akan menyimpang diancam dengan sanksi.
     terciptanya keteraturan sosial. Norma-       Secara umum sanksi ada tiga macam: (1)
     norma sosial itu tidak cukup kuat



PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                              Halaman 12
sanksi ekonomi, (2) sanksi fisik, dan (3)       2. Tekanan sosial
    sanksi psikologis.                                 Individu akan menerima tekanan sosial
                                                       tertentu apabila perilakunya tidak
    Mengapa         masyarakat        melakukan        konformis dengan harapan-harapan
    pengendalian sosial?                               masyarakat.
    1. Eksploitasi,     pengendalian       sosial      Tekanan sosial dapat dilakukan dengan
       dimaksudkan untuk mengendalikan                 cara-cara:   membujuk,       meperolok,
       situasi sehingga tidak mengancam                mempermalukan, mengucilkan, dan
       kepentingan-kepentingan yang telah              sebagainya.     Cara-cara     demikian
       tertanam kuat (vested interested)               memang cukup efektid pada kelompok
    2. Regulatif,      pengendalian        sosial      primer.
       dilakukan agar dicapai keteraturan              Pada kelompok sekunder, tekanan-
       sosial, sehingga warga masyarakat               tekanan sosial dilakukan dengan
       mudah menyesuaikan dirinya dengan               peraturan      resmi,     standardisasi,
       tujuan-tujuan masyarakat, termasuk              propaganda,      human      engineering,
       mudah dalam memenuhi kebutuhan-                 reward dan hukuman. Cara-cara ini
       kebutuhan hidupnya                              akan lebih efektif kalau didukung oleh
    3. Konstruktif,     pengendalian       sosial      kelompok primer.
       dimaksudkan       untuk     mengarahkan
       perubahan dan kebudayaan ke arah                Tekanan sosial seperti pada kelompok
       yang diharapkan oleh sebagaian besar            primer tidak efektif pada kelompok
       masyarakat                                      sekunder. Mengapa demikian?

    Cara-cara pengendalian sosial:                     Kebutuhan orang pada kelompok
    1. Sosialiasi                                      sekunder      bukanlah      kebutuhan
       Para          anggota        masyarakat         emosional,   maka     jika   kelompok
       disosialisasikan untuk menjalankan              sekunder tidak lagi dapat memenuhi
       peran      sesuai     dengan    harapan         kebutuhannya yang ditinggalkan saja.
       masyarakat.                                     Orang sering tidak bersedih kehilangan
       Melalui        sosialisasi    seseorang         kelompok sekunder.
       menginternalisasikan          nilai-nilai
       sehingga menjadi bagian dari perilaku           Bahasa sebagai alat pengendalian
       otomatisnya.                                    sosial
       Dengan        kata     lain,  sosialisasi       Menurut         para    penganut      teori
       membentuk kebiasaan, keinginan dan              interaksionisme simbolik, bahasa adalah
       tata cara yang sangat membantu dalam            konstruksi          kenyataan       sosial.
       mengambil keputusan “apakah dan                 Penggunaan bahasa diyakini dapat
       harus      bagaimanakah”     melakukan          mengubah cara pandang seseorang.
       aktivitas (termasuk kapan bangun pagi,          Penggunaan bahasa-bahasa tertentu
       kapan      tidur,   bagaimana    bentuk         (istilah-istilah)    dapat    merupakan
       potongan rambut laki-laki, bentuk               tekanan sosial bagi pihak-pihak tertentu
       potongan rambut perempuan, prosedur             dalam masyarakat sehingga perilakunya
       memperoleh pasangan hidup, dan                  dapat dikendalikan.
       seterusnya).                                    Bahasa sebagai alat tekanan sosial
                                                       melalui        eufemisme    (penghalusan
                                                       bahasa) ataupun plesetan (redefinition).




PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                                 Halaman 13
3. Kekuatan/paksaan fisik                             masyarakat           yang        melakukan
       Apabila cara-cara pengendalian       sosial        pelanggaran terhadap norma-norma
       melalui sosialisasi dan tekanan      sosial        hukum. Keputusan pengadilan di
       tidak lagi efektif, maka adalah       yang         samping berdasarkan norma hukum,
       tertua dan terkini: paksaan fisik,   resmi         juga mempertimbangkan nilai-nilai
       maupun tidak resmi.                                kepatutan dan kesusilaan yang berlaku,
                                                          hidup       dan      berkembang       dalam
  D. Peran lembaga (pranata) sosial dalam                 masyarakat.
     mengendalikan perilaku menyimpang               3.   Adat istiadat
                                                          Adat       istiadat     pada     umumnya
    Di antara sekian lembaga sosial yang ada              mengandung           norma-norma       yang
    dalam masyarakat, adalah regulative                   bersumber pada ajaran-ajaran agama
    institution yang secara tegas berfungsi               atau keyakinan masyarakat. Adat
    sebagai kontrol sosial, misalnya: lembaga             istiadat memiliki peran penting dalam
    kepolisian, pengadilan, adat, lembaga-                pengendalian sosial karena dapat saja
    lembaga perwakilan rakyat di mana di                  orang lebih menghormati dan taat
    dalamnya ada para tokoh masyarakat, dan               kepada adat dari pada terhadap hukum
    sebagainya.                                           tertulis. Namun, adat istiadat juga dapat
                                                          melengkapi        aturan-aturan      hukum
    Beberapa lembaga juga sering disebut                  tertulis.
    lembaga resosialisasi. Misalnya rumah            4.   Agama
    singgah,       penjara,    dst.   Mengapa             Di dalam agama terdapat ajaran tentang
    resosialisasi? Beberapa anggota masyarakat            perbuatan yang dilarang dan perbuatan
    memiliki perilaku yang menyimpang atau                yang        dianjurkan,       diperintahkan
    tidak sesuai dengan nilai dan norma yang              ataupun diperbolehkan. Dalam ajaran
    berlaku      dalam    kelompok/masyarakat,            agama juga terdapat system sanksi dan
    mulai dari yang sekedar berbeda, unik,                ganjaran atau pahala. Perbuatan-
    bahkan jahat. Melalui proses resosialisasi            perbuatan       yang     dilarang    agama
    nilai-nilai lama yang dianut oleh seseorang           diklasifikasikan sebagai perbuatan dosa
    dicabut dan digantikan dengan nilai-nilai             yang diancam dengan hukuman atau
    baru yang sesuai dengan harapan sebagian              siksa neraka di akhirat.
    besar anggota masyarakat.                        5.   Lembaga pendidikan
                                                          Melalui pendidikan orang mempelajari,
    Berikut   ini    lembaga-lembaga         yang         mengakui dan membiasakan diri
    berfungsi dan berperan dalam            proses        bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan
    pengendalian sosial, antara lain:                     norma         sosial     yang       berlaku
                                                          dimasyarakatnya, sehingga lembaga
    1. Lembaga kepolisian                                 pendidikan memegang peran penting
       Lembaga ini terutama menangani                     dalam pengendalian sosial.
       penyimpangan terhadap aturan-aturan           6.   Tokoh masyarakat
       atau hukum tertulis, dengan cara                   Tokoh masyarakat adalah individu-
       menangkap, memeriksa/menyidik dan                  individu yang memiliki kemampuan,
       selanjutnya   mengajukan     pelaku                pengetahuan, perilaku, usia, atau
       penyimpangan ke pengadilan.                        kedudukan yang dipandang penting
    2. Pengadilan                                         oleh anggota masyarakat. Peran tokoh
       Pengadilan memiliki fungsi membuat                 masyarakat dalam pengendalian sosial
       keputusan hukum terhadap warga                     antara lain: mendamaikan persilisihan,



PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                                    Halaman 14
memberikan nasehat kepada warga           6. Toleransi petugas pengendalian sosial
        yang telah/akan melakukan penyim-            terhadap pelangggaran/ penyimpangan
        pangan, dan sebagainya.                      yang terjadi.
                                                     Dalam hal ini toleransi petugas
  E. Efektivitas pengendalian sosial                 pengendalian sosial sering dipengaruhi
                                                     oleh:
     Apakah pengendalian sosial itu selalu           a. ekstrim tidaknya pelanggaran/
     efektif untuk mendorong atau memaksa                 penyimpangan           (pelanggaran-
     warga masyarakat agar selalu conform                 pelangaran yang kecil atau ringan-
     dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial            ringan saja cenderung diberi
     (yang dengan demikian menyebabkan                    toleransi, atau petugas berpura-
     masyarakat selalu berada dalam keadaan               pura tidak melihatnya, berbeda
     tertib)?                                             dengan pelanggaran yang berat)
                                                     b. keadaan/situasinya            (misalnya
     Ternyata tidak. Sebagaimana halnya                   dalam keadaan darurat; beberapa
     dengan      proses   sosialisasi.  Usaha             perilaku yang dalam keadaan
     pengendalian sosial pun tidak selalu                 normal diperhitungkan sebagai
     berhasil, untuk menjamin terselenggaranya            pelanggaran berat, dalam keadaan
     keteraturan sosial.                                  darurat atau kritis mungkin saja
                                                          dianggap “tidak apa-apa”, atau
     Menurut Soetandyo Wignyosubroto ada                  sebaliknya,     pelanggaran      yang
     beberapa faktor dalam masyarakat yang                dalam situasi normal tidak apa-apa,
     ikut menentukan efektif atau tidaknya                tetapi     dalam     situasi    krisis
     pengendalian sosial, yaitu:                          diperhitungkan                sebagai
     1. Menarik-tidaknya       kelompok    bagi           pelanggaran berat)
         anggota-anggotanya; semakin menarik,        c. status atau reputasi pelanggar/
         suatu kelompok semakin efektif dalam             penyimpang (sering orang-orang
         melakukan pengendalian sosial                    penting atau yang berstatus
     2. Otonomi-tidaknya kelompok; semakin                superior, popular, dan sebagainya
         otonom suatu kelompok (yang ditandai             mempengaruhi sikap subjektif para
         oleh kesadaran para anggota kelompok             aparat pengendalian sosial, mereka
         bahwa di luar kelompoknya tidak                  dapat saja mendapatkan perlakuan-
         terdapat banyak kelompok serupa)                 perlakuan yang khusus dan
         maka pengendalian sosial semakin                 istimewa)
         efektif                                     d. azazi       tidaknya      nilai    yang
     3. Beragam tidaknya norma yang berlaku               terkandung dalam norma yang
         dalam kelompok; semakin banyak                   dilanggar, jika dianggap azazi
         norma semakin besar potensi terjadinya           maka         toleransi        petugas
         anomie                                           pengendalian sosial rendah.
     4. Besar kecilnya kelompok; semakin besar
         kelompok, pengendalian sosial semakin
         tidak efektif
     5. Anomie-tidaknya kelompok; semakin
         anomie pengendalian sosial semakin
         tidak efektif




PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA                               Halaman 15

More Related Content

Viewers also liked

EBOOK SOSIOLOG
EBOOK SOSIOLOGEBOOK SOSIOLOG
EBOOK SOSIOLOG
UCy Rukmana
 
Petunjuk praktikumpemrogramankomputer
Petunjuk praktikumpemrogramankomputerPetunjuk praktikumpemrogramankomputer
Petunjuk praktikumpemrogramankomputer
natubakha
 
Kelas4 sd sains_ipa_sularmi
Kelas4 sd sains_ipa_sularmiKelas4 sd sains_ipa_sularmi
Kelas4 sd sains_ipa_sularmiBurhanudin Adm
 
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
Sifa Siti Mukrimah
 
PAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKA
PAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKAPAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKA
PAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKA
ltryohandoko
 
Sni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedung
Sni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedungSni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedung
Sni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedungJamal Bahajaj
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
dionadya p
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
nurul limsun
 
Soal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangSoal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpang
Mutiarafah Rafa
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
Reza Nuari
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
Saeful Fadillah
 

Viewers also liked (11)

EBOOK SOSIOLOG
EBOOK SOSIOLOGEBOOK SOSIOLOG
EBOOK SOSIOLOG
 
Petunjuk praktikumpemrogramankomputer
Petunjuk praktikumpemrogramankomputerPetunjuk praktikumpemrogramankomputer
Petunjuk praktikumpemrogramankomputer
 
Kelas4 sd sains_ipa_sularmi
Kelas4 sd sains_ipa_sularmiKelas4 sd sains_ipa_sularmi
Kelas4 sd sains_ipa_sularmi
 
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
VERB AS COMPLEMENT - SYIFA SM (UPI)
 
PAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKA
PAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKAPAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKA
PAKET PROGRAM SIMULASI STATISTIKA
 
Sni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedung
Sni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedungSni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedung
Sni 03 2847-2002-tata_cara_perencanaan_struktur_beton_untuk_bangunan_gedung
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosialSosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
Sosiologi SMA - Bab Penyimpangan & pengendalian sosial
 
Soal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpangSoal perilaku menyimpang
Soal perilaku menyimpang
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 

Similar to Bab iv-perilaku-menyimpang-dan-pengendalian-sosial

Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Eka Nur Fitriyani
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
Bachrudin Ashari
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
Aulia Kusumawardani
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Adam Sufi Ibrahim Rangkuti
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Liananda Indri Putri
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka Nur Fitriyani
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpang
Robbie AkaChopa
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
Operator Warnet Vast Raha
 
Presentasi sosiologi
Presentasi sosiologiPresentasi sosiologi
Presentasi sosiologi
Siti Lubniatus Salam
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
Farel Santoso
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Paarief Udin
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptxPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
sekar776918
 
RAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN SOSIAL.pptx
RAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN  SOSIAL.pptxRAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN  SOSIAL.pptx
RAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN SOSIAL.pptx
ahep0083
 
F 20025 3o
F 20025 3oF 20025 3o
F 20025 3o
rikisetia
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
Adwara Dhyatma
 
Pres.sosio penyimpangan
Pres.sosio penyimpanganPres.sosio penyimpangan
Pres.sosio penyimpanganMY WORLD
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XKarina Febrianti
 
M5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptx
M5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptxM5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptx
M5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptx
AyuNilaRatna
 

Similar to Bab iv-perilaku-menyimpang-dan-pengendalian-sosial (20)

Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
Eka nur fitriyani x.2 (penyimpangan sosial dan anti sosial)
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpang
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Presentasi sosiologi
Presentasi sosiologiPresentasi sosiologi
Presentasi sosiologi
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptxPerilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial.pptx
 
RAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN SOSIAL.pptx
RAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN  SOSIAL.pptxRAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN  SOSIAL.pptx
RAGAM GEJALA SOSIAL BERUPA PENYIMPANGAN SOSIAL.pptx
 
F 20025 3o
F 20025 3oF 20025 3o
F 20025 3o
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Pres.sosio penyimpangan
Pres.sosio penyimpanganPres.sosio penyimpangan
Pres.sosio penyimpangan
 
Penyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas XPenyimpangan sosiologi kelas X
Penyimpangan sosiologi kelas X
 
M5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptx
M5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptxM5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptx
M5 Sosiologi Perilaku Menyimpang.pptx
 

Bab iv-perilaku-menyimpang-dan-pengendalian-sosial

  • 1. Materi 2 Sosiologi Kelas X Semester 2 PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL Standar Kompetensi: 2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian Kompetensi Dasar: 2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial A. Pengertian dan beberapa contoh perilaku Secara sosiologis istilah “menyimpang” menyimpang atau “deviance” lebih tepat dari pada Pada umumnya orang-orang dalam “melanggar” atau “violate”. Mengapa? masyarakat cenderung konformis (menyesuaikan cara hidupnya: cara berfikir, Sebabnya ialah, perilaku yang dikatakan berperasaan dan bertindak) dengan yang menyimpang di samping meliputi perilaku berlaku di lingkungan kelompoknya. yang melanggar norma dan merusak atau Misalnya: anak laki-laki bermain dengan mengacaukan kaidah yang ada, acapkali “mainan laki-laki”, anak perempuan terdapat pula perilaku yang tidak terbukti bermain dengan “mainan perempuan”, nyata kalau merusak atau mengacau apabila diberi kesempatan saling tatanan yang ada, melainkan hanya terasa berinteraksi maka cenderung memiliki lucu, aneh, nyentrik, dan malah dapat opini atau pendapat yang sama, dan memperkaya alternatif perilaku. seterusnya. Invensi-invensi kreatif dalam berperilaku Mengapa orang-orang cenderung yang masih dalam taraf individual konformis terhadap norma-norma sosial? peculiarities (keanehan pribadi), belum memasyarakat, belum terbakukan dan 1. Orang yang bersangkutan telah berhasil karenanya masih dinyatakan “melawan disosialisasikan sehingga arus” pun dapat masuk sebagai perilaku menginternalisasikan nilai dan norma menyimpang. yang berlaku di masyarakatnya Banyak perilaku-perilaku kreatif seperti 2. Orang yang bersangkutan tidak dapat bersifat sangat rasional akan dipandang menemukan alternatif lain kecuali menyimpang hanya karena belum lazim mengikuti pola yang sudah ada dan berbeda dengan kaidah sosial yang 3. Apabila tidak konformis dengan norma berlaku yang sesungguhnya tidak rasional. sosial akan direaksi dengan pemberian sanksi oleh masyarakat, dan apabila Beberapa batasan tentang perilaku konformis akan mendapatkan positive- menyimpang: incentive (ganjaran) dari masyarakat 1. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang oleh sejumlah orang dianggap Meskipun demikian di masyarakat ada sebagai hal yang tercela dan diluar batas sedikit orang yang perilakunya toleransi (van der Zanden, 1979) “melanggar” norma atau “menyimpang”. 2. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dinyatakan sebagai suatu pelanggaran terhadap norma PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 8
  • 2. kelompok/masyarakat (Horton dan 3. Tindakan kriminal, misalnya Hunt, 1993) pencurian, perampokan, pembu-nuhan, 3. Perbuatan disebut menyimpang apabila korupsi, dan seterusnya perbuatan itu dinyatakan menyimpang, sehingga penyimpangan bukanlah Secara khusus, macam-macam penyim-pangan kualitas dari suatu tindakan melainkan dapat dirinci sebagai berikut. konsekuensi atau akibat dari adanya peraturan dan diterapkannya sanksi- 1. Penyimpangan diterima dan sanksi oleh masyarakat (Becker, dalam penyimpangan ditolak Horton dan Hunt, 1993) Penjahat ataupun orang-orang yang sangat baik adalah penyimpang. Maka Dari tiga batasan di atas tampak bahwa Jack The Ripper dan Florence Ningtingale penyimpangan bukanlah sesuatu yang adalah penyimpang. Perbedaannya melekat pada suatu tindakan, tetapi diberi adalah ditolak dan diterima. ciri menyimpang melalui definisi sosial. 2. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak Definisi sosial dapat diberikan oleh Dalam kehidupan sosial yang golongan/kelas berkuasa atau oleh sebenarnya sukar dijumpai orang yang masyarakat pada umumnya. sepenuhnya menyimpang atau sepenuhnya konformis. Yang mudah dijumpai adalah menyimpang dalam Maka, apakah “wanita berambut pendek” batas-batas tertentu dan konformis atau “laki-laki berambut panjang” dalam batas-batas tertentu. Sehingga merupakan suatu penyimpangan? sukar dijumpai orang yang secara mutlak menyimpang. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang: 3. Penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder Secara umum, macam-macam penyim- Penyimpangan primer terjadi pada pangan adalah sebagai berikut. kasus seseorang yang menyimpang dalam hal-hal tertentu, temporer dan 1. Tindakan nonconform (tidak sesuai tidak berulang sehingga pelakunya dengan nilai dan norma yang ada), tidak mendapatkan cap atau label misalnya: mengenakan sandal ke sebagai penyimpang. sekolah, membolos, dst. Termasuk Penyimpangan sekunder terjadi pada dalam kategori ini adalah perilaku- kasus orang yang memperlihat perilaku perilaku yang terlalu maju, terlalu khas menyimpang, misalnya karena rasional, terlalu baik, dan sebagainya perilaku menyimpang itu dilakukan yang dalam tahap tertentu masih dalam berulang, sehingga memang orang taraf individual peculiarities tersebut kemudian dikenal sebagai sebagaimana disebutkan di atas. penyimpang. 2. Tindakan antisosial (melawan 4. Penyimpangan terhadap budaya nyata kebiasaan masyarakat/kepentingan atau budaya ideal umum), misalnya: menarik dari dari Bahwa perilaku korupsi itu jahat, bahwa pergaulan, keinginan bunuh diri, merokok itu merusak kesehatan, bahwa ngebutisme, alkoholisme, dan NAPZA itu merusak jiwa dan raga, seterusnya. sebagian besar orang tentu setuju dengan pernyataan ini. Tapi, apakah PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 9
  • 3. kemudaian tidak melakukannya? 2. Teori psikologi Demikianlah, tidak selamanya budaya Perilaku menyimpang sering dianggap nyata sejalan dengan budaya ideal. sebagai penyakit mental, jadi orang Penyimpangan atau konformis terhadap yang menyimpang itu karena salah satunya berarti konformis atau mengalami penyakit mental atau menyimpang terhadap yang lain. gangguan kejiwaan. 5. Penyimpangan individual, kelompok dan campuran 3. Teori sosialisasi Penyimpangan individual dilakukan Perilaku menyimpang merupakan hasil oleh seorang individu tanpa melibatkan dari proses sosialisasi: kelompoknya (individual deviation). a. proses sosialisasi tidak sempurna, Penyimpangan kelompok dilakukan dapat terjadi karena seseorang (1) oleh orang-orang dalam kelompok mengalami inferioritas (minder) (group deviation), yang mungkin saja akibat cacat fisik bawaan lahir, atau individu-individu di dalamnya (2) kurang ditanamkannya nilai dan bukanlah penyimpang individual. norma sosial oleh agen-agen Contohnya: pelanggaran lampu lalu sosialiasi, misalnya karena orangtua lintas yang dilakukan oleh sekelompok terlalu sibuk dengan karier dan pengendera kendaraan bermotor. pekerjaannya. Keadaan tersebut Pelanggaran tersebut dapat jadi bukan mengakibatkan seseorang tidak kehendak pribadi-pribadi. Pernahkah dapat menginternalisasikan nilai- Anda merasa “dipaksa” menyimpang nilai dan norma yang berlaku dan oleh kelompok Anda? diterima oleh sebagian besar Penyimpangan yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Jadilah ia seseorang baik sendirian maupun penyimpang. bersama dengan kelompoknya disebut b. Seseorang menghayati kehidupan- sebagai penyimpangan campuran nya dalam kelompok menyimpang (mixture both deviation). (kebudayaan khusus/subkultur 6. Penyimpangan adaptif menyimpang) di delinquen area Yang dimaksud penyimpangan adaptif (dalam sosiologi dikenal adanya adalah penyimpangan yang berfungsi black area, atau kawasan permukim- sebagai cara menyesuaikan diri an kumuh (slums) yang serinag terhadap perubahan-perubahan sosial berasosiasi dengan crime areas, yang dan kebudayaan dalam masyarakat. dijumpai hampir di setiap kota). Orang-orang di area itu B. Pembentukan perilaku menyimpang menganggap bahwa perilaku menyimpang adalah hal biasa. 1. Teori biologi Sehingga perilaku yang dalam Teori ini menjelaskan tentang masyarakat pada umumnya bagaimana perilaku menyimpang dianggap menyimpang, dalam tersebut hubungannya dengan keadaan kawasan kehidupan ini tidaklah biologis, misalnya cacat tubuh bawaan dianggap menyimpang. lahir, tipe tubuh tertentu, misalnya c. Karena pergaulannya dengan para endomorph (gemuk-halus), mesomorph penyimpang (asosiasi diferensial). (sedang-atletis) atau ectomorph (kurus), Sebenarnya teori ini digunakan oleh dengan perilaku jahat. EH Sutherland untuk menjelaskan tentang perilaku kriminal atau PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 10
  • 4. kejahatan, tetapi sering juga Dalam kaitan ini Merton digunakan untuk menganalisis mengemukakan adanya lima macam berbagai perilaku menyimpang, cara adaptasi oleh orang atau seperti pelacuran, kecanduan obat- sekelompok orang terhadap tujuan- obatan, alkoholisme, perilaku tujuan masyarakat, yaitu: homoseksual, dan sebagainya. Cara Tujuan budaya Cara formal Beberapa proposisi yang digunakan adaptasi dalam teori asosiasi diferensial Konformitas Diterima Diterima (penyesuaian) adalah: Inovasi Diterima Ditolak (1) perilaku menyimpang adalah (pembaruan) hasil proses belajar, (2) perilaku Ritualisme Diabaikan/ditolak Diterima menyimpang dipelajari oleh Retreatisme Ditolak Ditolak seseorang dalam interaksinya (pengunduran dengan orang lain, (3) pembelajaran /menarik diri) Rebellion Ditolak dan Ditolak dan perilaku menyimpang berlangsung (pemberontak berupaya berupaya dalam kelompok-kelompok personal an) menggantinya menggantinya yang intim/akrab, (4) yang dengan yang dengan yang dipelajari adalah cara dan juga baru baru dorongan-dorongan, alasan-alasan atau rasionalisasi mengapa Di antar lima cara adaptasi di atas menyimpang, (5) pilihan menjadi hanya satu yang bukan penyimpangan, penyimpang karena dianggap lebih yakni konformitas. menguntungkan daripada tidak menyimpang, (6) perilaku 5. Teori reaksi masyarakat: teori labelling menyimpang merupakan ekspresi (pemberian cap) dari kebutuhan untuk diakui atau Seseorang berperilaku menyimpang eksistensi diri. karena oleh masyarakat diberi cap menyimpang. Pemberian cap ini 4. Teori anomie mendorong individu melakukan Perilaku menyimpang muncul dalam serangkaian perbuatan yang merupakan masyarakat karena adanya anomie self-fulfilling prophecy (pembenaran (kesimpangsiuran norma atau keadaan peramalan diri) bahwa ia adalah tanpa norma yang pasti sebagai patokan penyimpang. berperilaku). Anomie menimbulkan perilaku menyimpang karena 6. Teori konflik mengakibatkan keterpisahan emosional Teori konflik meliputi dua hal, yaitu (ketidakberdayaan, ketidakberartian, konflik budaya dan konflik sosial. keterpencilan) antara seseorang dengan Konflik budayan terjadi pada masyarakatnya. masyarakat dengan ciri pluralitas (kemajemukan), di masyarakat tersebut Emille Durkheim dan Robert K. Merton terdapat dua atau lebih kelompok menguraikan bahwa anomie terjadi dengan subkultur yang saling berbeda, karena ketidakharmonisan antara sehingga suatu perilaku yang sesuai tujuan budaya dengan cara-cara formal dengan subkultur tertentu dapat berarti untuk mencapai tujuan. penyimpangan terhadap subkultur yang lain. PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 11
  • 5. Teori konflik sosial menerangkan mempunyai self-enforcing (kemampuan diri bahwa penyimpangan terjadi karena melaksanakan fungsi) di dalam menjamin adanya perbedaan norma dan keteraturan sosial. Oleh karena itu, di kepentingan di antara kelas-kelas, samping proses sosialisasi masyarakat sehingga suatu perilaku yang tidak menciptakan pula sistem pengendalian sesuai dengan perilaku kelas tertentu sosial. dinyatakan sebagai perilaku menyimpang. Apa yang dimaksud pengendalian sosial? 1. Pengendalian sosial adalah berbagai 7. Teori pengendalian sosial cara yang digunakan oleh masyarakat Penyimpangan terjadi karena lemahnya untuk menertibkan anggota-anggotanya pengendalian sosial, baik berupa yang membangkang (Berger, 1978) tekanan sosial maupun pemberian 2. Pengendalian sosial adalah segenap cara sanksi-sanksi, bahwa suatu kejahatan, dan proses yang ditempuh oleh misalnya mencuri atau memperkosa, sekelompok orang atau masyarakat tidak selalu diawali oleh adanya niat sehingga para anggotanya dapat untuk mencuri atau memperkosa, tetapi bertindak sesuai dengan harapan karena adanya kesempatan untuk itu, kelompok atau masyarakat (Horton akibat lemahnya pengendalian sosial. dan Hunt, 1993). C. Pengertian dan Jenis-jenis Pengendalian Menurut waktu pelaksanaannya, Sosial pengendalian sosial dapat dibedakan antara 1. Pengendalian sosial preventif, yakni Agar dapat diterima oleh kelompok atau dilakukan sebelum terjadi masyarakatnya individu harus mentaati penyimpangan sejumlah aturan yang hidup dan 2. Pengendalian sosial kuratif, yang berkembang dalam masyarakatnya. Untuk dilakukan setelah terjadi itu masyarakat melakukan pengendalian penyimpangan, dimaksudkan untuk sosial terhadap para warganya sehingga memulihkan keadaan perilaku sebagian besar warga masyarakat berada dalam kerangka keteraturan sosial. Sedangkan apabila menurut caranya, tedapat pengendalian sosial Dalam masyarakat orang dikendalikan 1. Persuasif, yakni yang dilakukan dengan terutama dengan mensosialisasikan mereka mengajak atau mendidik dengan nilai dan norma sosial sehingga 2. Represif, dilakukan dengan mereka menjalankan peran-peran sesuai menggunakan tekanan sosial, paksaan, harapan sebagian besar warga masyarakat, atau bahkan kekerasan melalui penciptaan kebiasaan dan rasa senang. Menurut Soetandyo Wignyosubroto, sarana utama pengendalian sosial adalah sanksi, Namun dalam kenyataannya, meskipun yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara nilai dan norma sosial itu telah sengaja dibebankan oleh masyarakat. disosialisasikan, tetap saja terjadi Individu yang telah menyimpang penyimpangan. Hal ini menunjukkan dikenakan sanksi, dan yang diperkirakan bahwa sosialisasi saja tidak cukup untuk akan menyimpang diancam dengan sanksi. terciptanya keteraturan sosial. Norma- Secara umum sanksi ada tiga macam: (1) norma sosial itu tidak cukup kuat PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 12
  • 6. sanksi ekonomi, (2) sanksi fisik, dan (3) 2. Tekanan sosial sanksi psikologis. Individu akan menerima tekanan sosial tertentu apabila perilakunya tidak Mengapa masyarakat melakukan konformis dengan harapan-harapan pengendalian sosial? masyarakat. 1. Eksploitasi, pengendalian sosial Tekanan sosial dapat dilakukan dengan dimaksudkan untuk mengendalikan cara-cara: membujuk, meperolok, situasi sehingga tidak mengancam mempermalukan, mengucilkan, dan kepentingan-kepentingan yang telah sebagainya. Cara-cara demikian tertanam kuat (vested interested) memang cukup efektid pada kelompok 2. Regulatif, pengendalian sosial primer. dilakukan agar dicapai keteraturan Pada kelompok sekunder, tekanan- sosial, sehingga warga masyarakat tekanan sosial dilakukan dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan peraturan resmi, standardisasi, tujuan-tujuan masyarakat, termasuk propaganda, human engineering, mudah dalam memenuhi kebutuhan- reward dan hukuman. Cara-cara ini kebutuhan hidupnya akan lebih efektif kalau didukung oleh 3. Konstruktif, pengendalian sosial kelompok primer. dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan dan kebudayaan ke arah Tekanan sosial seperti pada kelompok yang diharapkan oleh sebagaian besar primer tidak efektif pada kelompok masyarakat sekunder. Mengapa demikian? Cara-cara pengendalian sosial: Kebutuhan orang pada kelompok 1. Sosialiasi sekunder bukanlah kebutuhan Para anggota masyarakat emosional, maka jika kelompok disosialisasikan untuk menjalankan sekunder tidak lagi dapat memenuhi peran sesuai dengan harapan kebutuhannya yang ditinggalkan saja. masyarakat. Orang sering tidak bersedih kehilangan Melalui sosialisasi seseorang kelompok sekunder. menginternalisasikan nilai-nilai sehingga menjadi bagian dari perilaku Bahasa sebagai alat pengendalian otomatisnya. sosial Dengan kata lain, sosialisasi Menurut para penganut teori membentuk kebiasaan, keinginan dan interaksionisme simbolik, bahasa adalah tata cara yang sangat membantu dalam konstruksi kenyataan sosial. mengambil keputusan “apakah dan Penggunaan bahasa diyakini dapat harus bagaimanakah” melakukan mengubah cara pandang seseorang. aktivitas (termasuk kapan bangun pagi, Penggunaan bahasa-bahasa tertentu kapan tidur, bagaimana bentuk (istilah-istilah) dapat merupakan potongan rambut laki-laki, bentuk tekanan sosial bagi pihak-pihak tertentu potongan rambut perempuan, prosedur dalam masyarakat sehingga perilakunya memperoleh pasangan hidup, dan dapat dikendalikan. seterusnya). Bahasa sebagai alat tekanan sosial melalui eufemisme (penghalusan bahasa) ataupun plesetan (redefinition). PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 13
  • 7. 3. Kekuatan/paksaan fisik masyarakat yang melakukan Apabila cara-cara pengendalian sosial pelanggaran terhadap norma-norma melalui sosialisasi dan tekanan sosial hukum. Keputusan pengadilan di tidak lagi efektif, maka adalah yang samping berdasarkan norma hukum, tertua dan terkini: paksaan fisik, resmi juga mempertimbangkan nilai-nilai maupun tidak resmi. kepatutan dan kesusilaan yang berlaku, hidup dan berkembang dalam D. Peran lembaga (pranata) sosial dalam masyarakat. mengendalikan perilaku menyimpang 3. Adat istiadat Adat istiadat pada umumnya Di antara sekian lembaga sosial yang ada mengandung norma-norma yang dalam masyarakat, adalah regulative bersumber pada ajaran-ajaran agama institution yang secara tegas berfungsi atau keyakinan masyarakat. Adat sebagai kontrol sosial, misalnya: lembaga istiadat memiliki peran penting dalam kepolisian, pengadilan, adat, lembaga- pengendalian sosial karena dapat saja lembaga perwakilan rakyat di mana di orang lebih menghormati dan taat dalamnya ada para tokoh masyarakat, dan kepada adat dari pada terhadap hukum sebagainya. tertulis. Namun, adat istiadat juga dapat melengkapi aturan-aturan hukum Beberapa lembaga juga sering disebut tertulis. lembaga resosialisasi. Misalnya rumah 4. Agama singgah, penjara, dst. Mengapa Di dalam agama terdapat ajaran tentang resosialisasi? Beberapa anggota masyarakat perbuatan yang dilarang dan perbuatan memiliki perilaku yang menyimpang atau yang dianjurkan, diperintahkan tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ataupun diperbolehkan. Dalam ajaran berlaku dalam kelompok/masyarakat, agama juga terdapat system sanksi dan mulai dari yang sekedar berbeda, unik, ganjaran atau pahala. Perbuatan- bahkan jahat. Melalui proses resosialisasi perbuatan yang dilarang agama nilai-nilai lama yang dianut oleh seseorang diklasifikasikan sebagai perbuatan dosa dicabut dan digantikan dengan nilai-nilai yang diancam dengan hukuman atau baru yang sesuai dengan harapan sebagian siksa neraka di akhirat. besar anggota masyarakat. 5. Lembaga pendidikan Melalui pendidikan orang mempelajari, Berikut ini lembaga-lembaga yang mengakui dan membiasakan diri berfungsi dan berperan dalam proses bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan pengendalian sosial, antara lain: norma sosial yang berlaku dimasyarakatnya, sehingga lembaga 1. Lembaga kepolisian pendidikan memegang peran penting Lembaga ini terutama menangani dalam pengendalian sosial. penyimpangan terhadap aturan-aturan 6. Tokoh masyarakat atau hukum tertulis, dengan cara Tokoh masyarakat adalah individu- menangkap, memeriksa/menyidik dan individu yang memiliki kemampuan, selanjutnya mengajukan pelaku pengetahuan, perilaku, usia, atau penyimpangan ke pengadilan. kedudukan yang dipandang penting 2. Pengadilan oleh anggota masyarakat. Peran tokoh Pengadilan memiliki fungsi membuat masyarakat dalam pengendalian sosial keputusan hukum terhadap warga antara lain: mendamaikan persilisihan, PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 14
  • 8. memberikan nasehat kepada warga 6. Toleransi petugas pengendalian sosial yang telah/akan melakukan penyim- terhadap pelangggaran/ penyimpangan pangan, dan sebagainya. yang terjadi. Dalam hal ini toleransi petugas E. Efektivitas pengendalian sosial pengendalian sosial sering dipengaruhi oleh: Apakah pengendalian sosial itu selalu a. ekstrim tidaknya pelanggaran/ efektif untuk mendorong atau memaksa penyimpangan (pelanggaran- warga masyarakat agar selalu conform pelangaran yang kecil atau ringan- dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial ringan saja cenderung diberi (yang dengan demikian menyebabkan toleransi, atau petugas berpura- masyarakat selalu berada dalam keadaan pura tidak melihatnya, berbeda tertib)? dengan pelanggaran yang berat) b. keadaan/situasinya (misalnya Ternyata tidak. Sebagaimana halnya dalam keadaan darurat; beberapa dengan proses sosialisasi. Usaha perilaku yang dalam keadaan pengendalian sosial pun tidak selalu normal diperhitungkan sebagai berhasil, untuk menjamin terselenggaranya pelanggaran berat, dalam keadaan keteraturan sosial. darurat atau kritis mungkin saja dianggap “tidak apa-apa”, atau Menurut Soetandyo Wignyosubroto ada sebaliknya, pelanggaran yang beberapa faktor dalam masyarakat yang dalam situasi normal tidak apa-apa, ikut menentukan efektif atau tidaknya tetapi dalam situasi krisis pengendalian sosial, yaitu: diperhitungkan sebagai 1. Menarik-tidaknya kelompok bagi pelanggaran berat) anggota-anggotanya; semakin menarik, c. status atau reputasi pelanggar/ suatu kelompok semakin efektif dalam penyimpang (sering orang-orang melakukan pengendalian sosial penting atau yang berstatus 2. Otonomi-tidaknya kelompok; semakin superior, popular, dan sebagainya otonom suatu kelompok (yang ditandai mempengaruhi sikap subjektif para oleh kesadaran para anggota kelompok aparat pengendalian sosial, mereka bahwa di luar kelompoknya tidak dapat saja mendapatkan perlakuan- terdapat banyak kelompok serupa) perlakuan yang khusus dan maka pengendalian sosial semakin istimewa) efektif d. azazi tidaknya nilai yang 3. Beragam tidaknya norma yang berlaku terkandung dalam norma yang dalam kelompok; semakin banyak dilanggar, jika dianggap azazi norma semakin besar potensi terjadinya maka toleransi petugas anomie pengendalian sosial rendah. 4. Besar kecilnya kelompok; semakin besar kelompok, pengendalian sosial semakin tidak efektif 5. Anomie-tidaknya kelompok; semakin anomie pengendalian sosial semakin tidak efektif PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL AGUS SANTOSA Halaman 15