3. Kegiatan menyerap informasi yang
disampaikan secara lisan dengan tidak
sekedar menggunakan indera pendengaran,
tetapi juga berupa menangkap isi atau pesan
serta memahami makna informasi yang
disampaikan
Berdasarkan caranya, menyimak terdiri atas
beberapa macam, yakni seperti berikut:
Kegiatan menyerap informasi yang
disampaikan secara lisan dengan tidak
sekedar menggunakan indera pendengaran,
tetapi juga berupa menangkap isi atau pesan
serta memahami makna informasi yang
disampaikan
Berdasarkan caranya, menyimak terdiri atas
beberapa macam, yakni seperti berikut:
4. Menyimak Intensif
Kegiatan Menyimak dengan penuh
perhatian, ketentuan dan ketelitian
sehingga penyimak memahami secara
mendalam / memahami secara terperinci,
teliti, dan mendalami bahan yang disimak
Jenis menyimak seperti ini dibagi atas
beberapa jenis yaitu
Menyimak kritis
Menyimak introgatif
Menyimak kreatif
Menyimak konsentratif
Menyimak selektif
Menyimak Intensif
Kegiatan Menyimak dengan penuh
perhatian, ketentuan dan ketelitian
sehingga penyimak memahami secara
mendalam / memahami secara terperinci,
teliti, dan mendalami bahan yang disimak
Jenis menyimak seperti ini dibagi atas
beberapa jenis yaitu
Menyimak kritis
Menyimak introgatif
Menyimak kreatif
Menyimak konsentratif
Menyimak selektif
5. Menyimak Ekstensif
Proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti : menyimak
radio, televisi, percakapan orang di pasar,
pengumuman, dan sebagainya. Menyimak
seperti ini sering pula diartikan sebagai
kegiatan menyimak yang berhubungan
dengan hal-hal yang umum dan bebas
terhadap suatu bahasa.
Bahan simakan perlu dipahami secara
sepintas, umum, garis besarnya saja atau
butir-butir yang penting saja.
Menyimak Ekstensif
Proses menyimak yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti : menyimak
radio, televisi, percakapan orang di pasar,
pengumuman, dan sebagainya. Menyimak
seperti ini sering pula diartikan sebagai
kegiatan menyimak yang berhubungan
dengan hal-hal yang umum dan bebas
terhadap suatu bahasa.
Bahan simakan perlu dipahami secara
sepintas, umum, garis besarnya saja atau
butir-butir yang penting saja.
6. Menyimak untuk belajar
kegiatan menyimak seseorang mempelajari
berbagai hal yang dibutuhkan. Contohnya:
siswa yang menyimak penjelasan guru.
Menyimak untuk Menghibur
Penyimak menyimakuntuk menghibur
dirinya. Contohnya: menyimak film, drama
komedi, dan sebagainya.
Menyimak untuk menilai
Penyimak mendengarkan dan memahami isi
simakan kemudian mengkaji, menguji,dan
membandingkan dengan pengalaman dan
pengetahuan penyimak.Contoh: menyimak
fakta yang disiarkan di berita TV.
7. Menyimak deskriminatif
Menyimak untuk membedakan suara atau
bunyi. Contoh: perbedaan suara orang
yang sedang bergembira dan orang yang
sedang marah.
Menyimak pemecahan masalah
Penyimak mengikuti uraian pemecahan
masalah secara kreatif dan analitis yang
disampaikan oleh pembaca. Contoh:
seorang psikolog yang mendengarkan
keluhan pasiennya dan berusaha
memberikan solusi terhadap masalah
pasien tersebut
8. Informasi verbal dan non verbal
Informasi verbal berwujud uraian, ulasan, atau
penjelasan dan dapat disampaikan secara lisan
maupun tulisan. Informasi ini dianggap lebih
mudah dicerna dan dipahami.
Contoh informasi verbal:
Sulistya mengatakan UN lebih banyak menimbulkan
penderitaan bagi sekolah swasta dan pinggiran.
Bagaimana mungkin sekolah pinggiran yang
sarana, prasarana, kualitas SDM, dan pemenuhan
standar pelayanan minimal (SPM)-nya sangat
terbatas disamakan dengan sekolah yang SPM-nya
lengkap dan pada umumnya didominasi sekolah
negeri perkotaan. UN yang diselenggarakan setiap
tahun hanya akan menambah persoalan dan
pemborosan APBN, jika hasil ujian periode
sebelumnya tidak ditindaklanjuti dengan upaya
peningkatan kualitas pembelajaran pada sekolah
yang angka kelulusannya rendah.
9. Informasi berbentuk nonverbal cenderung
bersifat visual, berupa bentuk atau gambar
serta garis-garis yang memiliki ciri-ciri
tersendiri dan cenderung perlu pengamatan
lebih khusus. Contohnya:
1. Grafik
2.Denah
3.Bagan
4.Diagram
5.Peta
6.Tabel
7.Matriks
10. Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu
keadaan atau data yang ada dengan garis atau
gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
12. Bagan
Bagan adalah gambaran secara
analisis atau terurai tentang
proses yang terjadi di alam,
teknologi, dan masyarakat
manusia. Bagan digunakan untuk
membantu memperjelas proses
kerja.
13. Diagram
Diagram adalah (gambaran buram,
sketsa) untuk memperlihatkan atau
menerangkan sesuatu. Bentuk-bentuk
diagram antara lain adalah diagram
arus (bagan alur), diagram balok,
diagram gambar, diagram garis,
diagram lingkaran, diagram cabar,
dan diagram pohon.
14. Peta
Peta adalah gambar atau lukisan pada
kertas yang menunjukkan letak tanah,
laut, sungai, gunung-gunung, dan
sebagainya atau representasi melalui
gambar dari suatu daerah yang
menyatakan sifat, batas, sifat
permukaan, dan sebagainya.
15. Matriks
Matriks adalah tabel yang disusun
dalam lajur dan jajaran sehingga
butir-butir uraian yang diisikan
dapat dibaca dari atas ke bawah dan
dari kiri ke kanan.
16. Tabel
Tabel adalah daftar yang berisi
ikhtisar dan sejumlah data
informasi, biasanya berupa kata-
kata dan bilangan yang tersusun
secara bersistem, urut ke bawah
dalam lajur dan deret tertentu
dengan garis pembatas sehingga
dapat dengan mudah disimak.
17. Bila berfikir Jakarta adalah pasar motor terbesar di Indonesia,
sepertinya pikiran itu salah, sebab pada februari 2013 pasar
motor indonesia masih dikuasai oleh jawa timur yaitu
114,506 motor yang terjual. Di bawah jawa timur ada jawa
barat yang menyerap 97,023 motor. Adapun DKI Jakarta
menyerap 85,910 motor.diluar ketiga provinsi tersebut ada
jawa tengah dan yogyakarta yang masing-masing menyerap
71,813 motor dan 28,436 motor. Di pulau sumatra, sumatra
utara menjadi provinsi yang paling banyak menyerap motor
di februari dengan angka 44,303 motor. Bali menyerap
26,587 motor, sementara di kalimantan dan sulawesi, hadir
kalimantan timur dan sulawesi selatan yang menjadi provinsi
dengan penyerapan motor terbesar masing-masing pulau.
Kedua masing-masing menyerap 28,300 motor dan 22,551
motor.
18. Peringkat Provinsi Penjualan Motor
(Unit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tanjab Timur
Tanjab Barat
Bulian
Pijoan
Tebo
Bungo
Kerinci
Surolangun
Bangko
111,506
97,023
85,910
71,813
44,303
28,436
28,300
26,587
22,551
19. Kredit usaha kecil (KUK) tahun 2007 senilai 62,57
miliar atau 20,34 % dari total kredit bank. Tahun
2008 jumlah 62,27 miliar atau 17,04 %. Tahun 2009
berjumlah 73,97 miliar atau 16,89 %. Tahun 2010
senilai 93,62 atau 61,91 %, sedangkan proyeksi tahun
2011 senilai 99.00 miliar atau 16,84 %
20. Tahun Nilai (Rp) Pangsa
terhadap Kredit
Bank (%)
2007
2008
2009
2010
2011
62,57
62,27
73,97
93,62
99,00
20,34
17,04
16,89
61,91
16,84
21. Penyampaian pendapat secara Deduktif adalah cara
mengambil simpulan dari peryataan yang bersifat umum
diikuti oleh uraian atau peryataan-peryataan yang bersifat
khusus.
Contoh:
Negara adalah institusi mapan, tetapi dinamis sehingga mampu
mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Negara
mewadahi seluruh kepentingan masyarakat. Ia menyediakan
kerangka umum yang bersifat abstrak sehingga terbuka untuk
ditafsirkan. Sementara pemerintah adalah penata
kontemporer, sebagai penyelenggara negara dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh kontitusi negara
22. Penyampaian pendapat secara Induktif adalah cara
mengambil simpulan dari pernyataan-pernyataan atau
fakta-fakta yang bersifat khusus menuju suatu
simpulan yang bersifat umum.
Contoh:
Plagiat adalah pengambilan atau penerjemahan sesuatu
hasil begitu saja dengan tidak menyebutkan
pengarang asli melainkan menurunkan nama sendiri
sebagai pengarang. Plagiat tidak diperkenankan
dalam dunia sastra. Banyak karya sastra yang
beredar merupakan karya plagiat. Dalam dunia karya
sastra memang terdapat larangan keras untuk
pengarang plagiat.
23. 1.Pola Pengembangan Paragraf Deduktif
A.Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dalam
silogisme terdapat dua premis, yaitu premis umum (premis mayor) dan premis
khusus (premis minor). Rumus penarikan simpulan dengan silogisme sebagai
berikut:
PU : semua A=B
PK : semua C=A
S : semua C=B
Contoh:
PU : Semua profesor pandai
PK : Pak Bani adalah profesor
S : Pak Bani pasti orang pandai
24. Entimem adalah silogisme yang dipersingkat / diperpendek
entimen tidak perlu menyebutkan premis umum, tetapi
langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus
yang menjadi penyebabnya. Disaat tertentu orang ingin
mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran.
Rumus Entinem : C = B karena C = A
Contoh
PU : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap
PK : Ali pegawai yang baik
S : Ali tidak mau menerima suap
Entimen : Ali tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang
baik
25. Pola pengembangan paragraf induktif sebagai berikut:
A. Generalisasi, Paragaraf yang dikembangkan dengan pola
hubungan dari khusus ke umum
Contoh :
Gelombang cinta merupakan salah satu jenis anthurium yang
mempunyai harga mahal. Jenmani juga merupakan
anthurium yang banyak dicari karena harganya yang fantastis.
Selain karena harganya, jenmani dicari penggemar tanaman
hiasa karena keindahan daunnya. Tidak hanya jenmani dan
gelombang cinta yang dicari penggemar tanaman hias, namun
semua jenis anthurium ikut diburu penggemar tanaman hias
karena memiliki harga yang tinggi
26. B. Analogi, Paragraf yang dikembangkan dengan
membandingkan dua atau lebih benda yang dianggap
memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.
Contoh:
Gelombang cinta dapat dilihat dari gelombang daunnya.
Indahnya gelombang cinta sama seperti gelombang air.
Semakin banyak gelombang yang dihasilkan daunnya,
semakin indah pula gelombang cinta. Begitu juga dengan
gelombang air, semakin bergelombang air semakin indah
untuk dinikmati. Dengan demikian, indahnya gelombang
cinta dan air terletak pada gelombang yang dihasilkan
27. C. Sebab-akibat, Paragraf yang dikembangkan berdasarkan
huubungan sebab akibat. Dalam paragraf ini akibat bertindak
sebagai gagasan pokok atau kesimpulan yang bersifat umum.
Sebaliknya sebab bertindak sebagai gagasan penjelas atau
perincian yang bersifat khusus.
Contoh :
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga
gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran
gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak
heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta
28. D. Akibat-sebab, Paragraf yang dikembangkan berdasarkan
hubungan akibat sebab. Dalam paragraf ini sebab bertindak
sebgai gagasasn pokok tau kesimpulan yang bersifat umum.
Sebaliknya akibat bertindak sebagai gagasan penjelas atau
perincian yang bersifat khusus.
Contoh :
Para pembeligelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di
luar took. Mereka juga berdesak-desakan di dalam took.
Mereka adayang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang
antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran. Mereka
rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu
sangat murah
29. Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya
terletak di awal dan di akhir paragraf. Dalam paragraf ini
terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir
umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat
pertama dengan sedikit penekanan dan variasi
30. 1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik
Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan, Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat
dan sapaan, Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah
sangat umum.
Contoh :
Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
31. 2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimat. Memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :
Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
“Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.
3. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
Menyambung unsur-unsur kata ulang. Merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing—-
Contoh :
Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi. di-
packing
32. 4. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan
khusus di luar bangun kalimat.
Contoh:
Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar - Dalam
pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda hubung tanpa
jarak.
Contoh:
Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera
2. Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat
menjadi lebih tegas.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—
telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan
atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh:
1918—1961
Cepu—Yogyakarta
15—24 Desember 1999
33. 5. Tanda Petik Tunggal ( '...' )
1.Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun
dalam petikan lain.
Contoh:
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Sani, Sani’, dari hutan itu,” ujar
Riza.
2.Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit terjemahan, ungkapan
asing, atau penjelasan kata.
Contoh:
Problem-Solving ‘pemecahan masalah’
feed-back ‘balikan’
34. 6. Tanda Petik (“…”)
Fungsi tanda petik adalah:
Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau
bahan tertulis lain. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila
dipakai dalam kalimat. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”
Sajak “Berdiri Aku”
Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
terdaapat pada halaman 5 buku itu. Karangan Andi Hakim Nasoetion
yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam
harian Tempo.
35. Cara ini bisa juga untuk melakukan pembayaran via internet
bahkan lewat pos Ini lazim disebut transaksi tanpa kartu Agar
aman beberapa bank memberi nomor sekali pakai untuk setiap
transaksi Kartu kredit semacam ini merebak dikalangan
menengah negara negara Barat
Indonesia yang mengenal kartu kredit sejak 1985 justru jadi fokus
dunia lantaran penipuan kartu kredit via internet yang dilakukan
segelintir anak muda Pemal suan kartu kredit pun merebak
Untunglah pada tanggal 6 jubi 2004 Pengadilan Negeri Gianyar
memvonis 2 8 tahun penjara disusul Pengadilan Negeri
Denpasar pada tangal 14 september 2004 mengganjar 3 tahun
penjara terhadap seorang terdakwa pemalsuan kartu kredit
Benny Wong
Kini hampir 6 juta kartu kredit beredar di seantero nusantara
dengan pertumbuhan sebesar 20 30 % per tahun
36. Cara ini bisa juga untuk melakukan pembayaran via internet,
bahkan lewat pos. Ini lazim disebut “transaksi tanpa kartu”.
Agar aman, beberapa bank memberi nomor sekali pakai untuk
setiap transaksi. Kartu kredit semacam ini merebak dikalangan
menengah negara-negara Barat.
Indonesia yang mengenal kartu kredit sejak 1985, justru jadi
fokus dunia lantaran penipuan kartu kredit via internet yang
dilakukan segelintir anak muda. Pemal -suan kartu kredit pun
merebak. Untunglah, pada tanggal 6 jubi 2004 Pengadilan
Negeri Gianyar memvonis 2,8 tahun penjara, disusul
Pengadilan Negeri Denpasar pada tangal 14 september 2004
mengganjar 3 tahun penjara terhadap seorang terdakwa
pemalsuan kartu kredit, Benny Wong.
Kini, hampir 6 juta kartu kredit beredar di seantero nusantara,
dengan pertumbuhan sebesar 20-30 % per-tahun
37. Saya mendengar suara kentongan bakso bakso dari lu
ar rumahku Sepertinya itu pedagang bakso lewat Saya pergi
keluar dan membuka pintu pagar lalu memanggilnya Ia [un
berhenti Pedagang itu seorang laki laki Dia bertanya mau
pesan berapa porsi saya jawab satu porsi saja kemudian laki
laki itu menyiapkan bakso sesuai pesanan saya Setelah bakso
selesai dibuat saya memberikan uang lima ribu rupiah untuk
membayar bakso kepada pedagang keliling itu kemudian saya
masuk kerumah dan pedagang berlalu dari depan rumah saya
Perbaikilah penggunaan tanda baca dalam cerita dibawah ini
sehingga menjadi cerita yang sesuai dengan aturan EYD.
38. “Saya mendengar suara kentongan, ‘bakso, bakso’, dari lu-
ar rumahku,”. Sepertinya itu pedagang bakso lewat. Saya
pergi keluar dan membuka pintu pagar, lalu memanggilnya.
Ia [un berhenti. Pedagang itu seorang laki-laki. Dia bertanya
“mau pesan berapa porsi?” saya jawab “satu porsi saja.”
kemudian, laki-laki itu menyiapkan bakso sesuai pesanan
saya. Setelah bakso selesai dibuat saya memberikan uang
lima ribu rupiah untuk membayar bakso kepada pedagang
keliling itu, kemudian saya masuk kerumah, dan pedagang
berlalu dari depan rumah saya.
39. A. Kalimat Aktif
Adalah kalimat dimana subjek memberikan tindakan terhadap
objek/kalimat yang subjeknya aktif melakukan kegiatan atau
aktivitas. Ciri-ciri kalimat aktif sebagai berikut:
1.Subjeknya sebagai pelaku
2.Predikatnya berawalan me- atau ber
3.Predikatnya tergolong kata kerja
4.Berpola S P O atau S P O K
Contoh
Ibu menyiram tanaman di kebun bunga
Laras membaca cerpen di teras
S P O K
40. Adalah kalimat dimana subjek yang mendapat tindakan dari
objek/kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau dikenai
perbuatan. Ciri-ciri kalimat pasif sebagai berikut:
1.Subjeknya sebagai penderita
2.Prediketnya berawalan di, ter, atau ter-kan.
3.Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang,
disusul oleh kata kerja yang kehilangan awalan)
4.Biasanya menggunakan kata oleh, atau dengan
Contoh:
Tanaman disiram oleh ibu di kebun bunga.
Cerpen dibaca Laras di teras
S P O K