ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
1. BAB V-63
STT NUSAPUTRA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian perhitungan yang telah dilakukan, diambil beberepa
kesimpulan sebagai berikut :
1. untuk desain pelat beton bertulang pada pelat atap digunakan
ketebalan 100 mm dan untuk pelat lantai digunakan ketebalan 120
mm dengan mutu beton f’c 30 Mpa.
2. Untuk diameter penulangan menggunakan baja berdiameter 10 mm
3. Salah tipe pelat yang digunakan pada perhitungan tugas akhir ini
untuk pelat atap tipe 5m x 2,75m
4. salah satu tipe yang digunakan pada perhitungan tugas akhir ini
untuk pelat lantai tipe 4,5 m x 2,5m
5. Pelat Atap dan pelat Lantai sesuai dan memenuhi syarat SNI
5.2 Saran
Diakhir pelaporan tugas akhir ini, penulis memberikan beberapa saran
khususnya para pembaca sekalian dan kepada yang akan mengikuti langkah
perhitungan seperti yang dilakukan penulis. adapun saran yang dapat penulis
kemukakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk pilihan struktur harus mempertimbangkan kekuatan,
kekakuan stabilitas dan efisiensi.
2. pada langkah-langkah perhitungan ketelitian sangat penting untuk
diperhatikan, karena kesalahan satu langkah akan berpengaruh
kepada langkah selanjutnya
3. tinjauan dari berbagai buku referensi sangat baik untuk menunjang
kelancaran proses perhitungan