Dokumen tersebut merangkum kondisi kesehatan lingkungan di Kecamatan Lenangguar tahun 2018. Beberapa indikator kesehatan lingkungan seperti persentase rumah sehat, akses air bersih dan jamban, serta persentase desa yang melaksanakan STBM dan ODF belum mencapai target. Saran yang diberikan antara lain melakukan kerja sama lintas sektor, monitoring kesehatan lingkungan, serta membentuk kader lingkungan untuk meningkatkan
Dokumen tersebut merupakan laporan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Pekurun tahun 2018. Laporan ini menyajikan visi, misi, wilayah kerja, sarana prasarana, jumlah tenaga kesehatan, kegiatan promosi kesehatan, dan hasil evaluasi kinerja puskesmas. Secara umum, kinerja puskesmas dinilai kurang dengan rata-rata cakupan kegiatan 70% dan manajemennya cukup.
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)FebiFrastikaYuniar
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Dokumen tersebut merupakan laporan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Pekurun tahun 2018. Laporan ini menyajikan visi, misi, wilayah kerja, sarana prasarana, jumlah tenaga kesehatan, kegiatan promosi kesehatan, dan hasil evaluasi kinerja puskesmas. Secara umum, kinerja puskesmas dinilai kurang dengan rata-rata cakupan kegiatan 70% dan manajemennya cukup.
Man it pkm pabuaran kel 7 tk 2 b d3 kep dikonversi (2) (3)FebiFrastikaYuniar
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Makalah ini membahas tentang analisis data informasi penyakit berdasarkan kunjungan pasien selama 5 bulan di Puskesmas Pabuaran Kota Sukabumi. Data menunjukkan penyakit ISPA nonspesifik sebagai penyakit terbanyak dengan jumlah 575 kasus pada bulan Agustus 2019. Hipertensi primer dan demam tidak tentu sebabnya menempati urutan berikutnya. Jumlah kunjungan selama 5 bulan April-Agustus 2018/2019 belum di
Dokumen tersebut merupakan Program Operasional Aktivitas (POA) Puskesmas Lumbang tahun 2013 yang mencakup analisis situasi demografi, geografi, dan hasil kegiatan tahun sebelumnya serta rencana kegiatan untuk tahun berikutnya."
Dokumen tersebut membahas rencana tahunan Puskesmas Soriutu yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategi kebijakan, dan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Puskesmas Soriutu. Dokumen ini juga menjelaskan gambaran geografis, demografis, sumber daya manusia dan keuangan, serta jaringan Puskesmas dan unit kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Soriut
Pelaksanaan program desa siaga di Desa Kilensari dinilai perlu dievaluasi karena angka penyakit dan balita gizi kurang masih tinggi walaupun menurun. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses pelaksanaan program tersebut dan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015Muh Saleh
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 memberikan gambaran pembangunan kesehatan di kabupaten tersebut pada tahun tersebut. Dokumen ini menyajikan informasi mengenai jumlah penduduk, kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, dan indikator kesehatan seperti angka kematian dan gizi masyarakat.
Puskesmas Bukit Sari berlokasi di Desa Sumber Sari, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 8 desa di sekitarnya dan memiliki visi untuk mencapai kesehatan dasar yang lengkap bagi masyarakat setempat. Puskesmas ini telah mencapai beberapa target program kesehatan tahun 2021 meskipun masih terdapat tantangan seperti kurangnya kesad
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Faktor risiko metabolis dan perilaku seperti tekanan darah tinggi, merokok, dan diet berisiko tinggi masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Kabupaten/kota sehat digunakan sebagai indikator utama gerakan masyarakat hidup sehat dan lingkungan sehat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Terdapat tantangan dalam memperkuat pelaksanaan
Dokumen tersebut merupakan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Desa Wonorejo yang mencakup tujuan penyusunannya untuk menata bangunan dan lingkungan di kawasan prioritas, penentuan kawasan prioritas berdasarkan jumlah KK miskin tertinggi di Dusun Blandit Barat dan hasil pemetaan swadaya, serta gambaran kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan kawasan prioritas.
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi sumber daya manusia kesehatan di Indonesia melalui 3 hal utama: (1) peningkatan kuantitas dan distribusi tenaga kesehatan, (2) peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, dan (3) penguatan tata kelola sumber daya manusia kesehatan.
Kerangka acuan ini membahas pelaksanaan posyandu remaja dan BKR di 9 desa di wilayah UPTD Puskesmas Lamaau untuk meningkatkan kualitas kesehatan remaja secara fisik, mental dan sosial serta mencegah masalah kesehatan reproduksi. Kegiatan ini meliputi pengukuran kesehatan, pemberian edukasi gizi dan kesehatan reproduksi, serta konseling bagi remaja.
Dokumen tersebut membahas dukungan provinsi dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) provinsi dan kabupaten/kota di bidang kesehatan. SPM kesehatan mencakup berbagai layanan dasar seperti kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, dan skrining kesehatan berdasarkan kelompok umur. Dokumen menyoroti upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk
Dokumen tersebut merupakan Program Operasional Aktivitas (POA) Puskesmas Lumbang tahun 2013 yang mencakup analisis situasi demografi, geografi, dan hasil kegiatan tahun sebelumnya serta rencana kegiatan untuk tahun berikutnya."
Dokumen tersebut membahas rencana tahunan Puskesmas Soriutu yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategi kebijakan, dan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Puskesmas Soriutu. Dokumen ini juga menjelaskan gambaran geografis, demografis, sumber daya manusia dan keuangan, serta jaringan Puskesmas dan unit kesehatan berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Soriut
Pelaksanaan program desa siaga di Desa Kilensari dinilai perlu dievaluasi karena angka penyakit dan balita gizi kurang masih tinggi walaupun menurun. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses pelaksanaan program tersebut dan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambatnya.
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015Muh Saleh
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015 memberikan gambaran pembangunan kesehatan di kabupaten tersebut pada tahun tersebut. Dokumen ini menyajikan informasi mengenai jumlah penduduk, kepadatan penduduk, fasilitas kesehatan, dan indikator kesehatan seperti angka kematian dan gizi masyarakat.
Puskesmas Bukit Sari berlokasi di Desa Sumber Sari, Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Puskesmas ini memberikan pelayanan kesehatan kepada 8 desa di sekitarnya dan memiliki visi untuk mencapai kesehatan dasar yang lengkap bagi masyarakat setempat. Puskesmas ini telah mencapai beberapa target program kesehatan tahun 2021 meskipun masih terdapat tantangan seperti kurangnya kesad
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Faktor risiko metabolis dan perilaku seperti tekanan darah tinggi, merokok, dan diet berisiko tinggi masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Kabupaten/kota sehat digunakan sebagai indikator utama gerakan masyarakat hidup sehat dan lingkungan sehat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Terdapat tantangan dalam memperkuat pelaksanaan
Dokumen tersebut merupakan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Desa Wonorejo yang mencakup tujuan penyusunannya untuk menata bangunan dan lingkungan di kawasan prioritas, penentuan kawasan prioritas berdasarkan jumlah KK miskin tertinggi di Dusun Blandit Barat dan hasil pemetaan swadaya, serta gambaran kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan kawasan prioritas.
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi sumber daya manusia kesehatan di Indonesia melalui 3 hal utama: (1) peningkatan kuantitas dan distribusi tenaga kesehatan, (2) peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, dan (3) penguatan tata kelola sumber daya manusia kesehatan.
Kerangka acuan ini membahas pelaksanaan posyandu remaja dan BKR di 9 desa di wilayah UPTD Puskesmas Lamaau untuk meningkatkan kualitas kesehatan remaja secara fisik, mental dan sosial serta mencegah masalah kesehatan reproduksi. Kegiatan ini meliputi pengukuran kesehatan, pemberian edukasi gizi dan kesehatan reproduksi, serta konseling bagi remaja.
Dokumen tersebut membahas dukungan provinsi dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) provinsi dan kabupaten/kota di bidang kesehatan. SPM kesehatan mencakup berbagai layanan dasar seperti kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, dan skrining kesehatan berdasarkan kelompok umur. Dokumen menyoroti upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
bab 1,2,3,4,5 2016.docx
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui
upaya promotif, prefentif, penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum,
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, serta lingkungan lainnya terhadap
substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair, gas, kebisingan,
pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan, minuman
dan bahan berbahaya. Adapun indikator dalam membuat profil ini yaitu indikator
dan target capean kesehatan lingkungan tahun 2016-2021 :
NO Indikator
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Prosentassi Desa yang melaksanakan STBM 92,7 95,1 96,4 97,6 98,8 100
2 Persentase Desa ODF 21,2 23,1 42,4 61,8 81,2 100
3 Prosentase TPPM yang diawasi dan dibina 100 100 100 100 100 100
4 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
2,4 22,4 41,8 61,2 80,6 100
5 Persentase pengelola TTU yang diawasi dan
dibina
11,5 19,7 39,3 60,7 80,3 100
6 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
11,5 30 48 67 85 100
7 Prosentase sekolah yang diawasi dan dibina
kesehatan lingkungannya
16,7 20,2 40,1 60,2 80,1 100
8 Prosentase sekolah yang memenuuhi syarat
kesehatan
46,5 60 58 65 73 75
9 Prosentase KK yang dibina berkaitan dengan
rumah sehat
78 82 88 93 100 100
10 Prosentase rumah yang terkategori rumah
sehat
76,7 78,2 80,5 82 84 85
B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,
pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu
terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu
atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan
kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.
2. Selain untuk kepentingan kabupaten dan nasional, penataan sistem
informasi kesehatan ini juga sangat penting untuk kesehatan sendiri yakni
sebagai sarana penyedia indikator-indikator yang menunjukkan tercapai atau
tidaknya pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan Lenangguar. Lebih
lanjut, sistem informasi kesehatan tingkat kecamatan ini adalah tulang punggung
bagi pelaksanaan pemabngunan daerah berwawasan kesehatan di kecamatan,
sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi sebagai landasan
pengembangan sumberdaya dan lain sebagainya. Dengan kata lain sistem
informasi ini harus dapat memberikan kepada para penentu kebijakan di
kabupaten sebagi bukti-bukti untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan
berlandaskan fakta.
Profil kesehatan lingkungan puskesmas Lenangguar yang setiap tahunnya
dibuat dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten Sumbawa digunakan
sebagai sarana penyedia informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan-
kegiatan dan pemantauan pencapaian pembangunan kesehatan di tingkat
kabupaten Sumbawa.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mencapai
tujuan nasional sebagaimana termuat dalam UUD 1945. Pembangunan
kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak tahun 1969, sehingga
secara nyata telah berhasil mengembangkan sumberdaya kesehatan dan upaya
kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Membuat profil tahunan hasil kinerja kesehatan lingkungan selama tahun 2018
Tujuan Khusus:
1. Mendaptkan hasil kinerja kesehatan lingkungan selama satu tahun
2. Membandingkan hasil kinerja yang di dapat dengan indikator capean program
kesehatan lingkungan pada tahun 2018
3. Membuat rencana tindaklanjut program kesehatan lingkungan untuk tahun
berikutnya yang masih belum mencapai target
D. Sistematika Penyajian
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Gambaran Umum
Bab 3. Situasi Derajat Kesehatan
Bab 4. Kesimpulan dan Saran
Bab 5. Penutup
3. BAB II
GAMBARAN UMUM KECAMATAN LENANGGUAR
A. Wilayah Administratif Dan Kependudukan
Kecamatan Lenangguar adalah salah satu kecamatan di kabupaten
Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kecamatan Lenangguar berada dibagian
Selatan kabupaten Sumbawa. Batas wilayah kecamatan Lenangguar adalah :
Sebelah Utara : Kecamatan Moyo Hulu
Sebelah Selatan : Kecamatan Lunyuk
Sebelah Timur : Kecamatan Ropang dan Lantung
Sebelah Barat : Kecamatan Orong Telu
Gambaran luas wilayah kecamatan Lenangguar sesuai dengan data Badan
Pusat Statistik kabupaten Sumbawa yaitu:504,32 km2, memiliki 4 desa dan 14
dusun dengan penduduk tahun 2016: 6.432 jiwa dengan komposisi jumlah laki-
laki: 3.374 jiwa dan perempuan: 3.058 jiwa. Rumah tangga: 1.772 rumah tangga
1 rumah di huni oleh 3-5 orang (jiwa), kepadatan penduduk di kecamatan
Lenangguar adalah 13/kilometer.
Letak Grografis
Kecamatan Lenangguar merupakan salah satu kecamatan di kabupaten
Sumbawa dengan jarak dari kabupaten ± 45 km, yang bisa ditempuh melalui
jalur darat dengan jarak tempuh 1 jam dari kabupaten Sumbawa.
Letak Topografi
Kondisi topografi kecamatan Lenangguar adalah berbukit-bukit sehingga
tidak begitu nampak adanya gunung. Namun terdapat satu gunung yang terlihat
jelas yaitu Olat Utuk namanya. Mengingat kecamatan ini berada pada ketinggian
berkisar 231 meter dari permukaan laut, sehingga daerahnya seringkali
diselimuti kabut tipis dan berhawa dingin. Adapun sebagian besar
masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani (berladang), berkebun, dan
sebagai pegawai negeri dan wiraswasta.
Kondisi Hidrologi
Secara hidrologi kecamatan Lenangguar termasuk wilayah minus air.
Sumber air pokok yang digunkan untuk pertanian dan permukiman adalah air
hujan, air sungai dan air tana. Daerah ini saat musim kemarau air tanah (air
sumur) akan habis sehingga sumber air yang bisa didapatkan adalah dari
sungai dan mata air.
5. BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Pada bab ini akan di sajikan gambaran kondisi kesehatan lingkungan di
wilayah kerja Puskesma Lenangguar tahun 2018 berdasarkan indicator dan target
kesehatan lingkungan tahun 2016-2021. Adapun indicator dan target sebagai berikut:
NO Indikator
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Prosentassi Desa yang melaksanakan STBM 92,7 95,1 96,4 97,6 98,8 100
2 Persentase Desa ODF 21,2 23,1 42,4 61,8 81,2 100
3 Prosentase TPM yang diawasi dan dibina 100 100 100 100 100 100
4 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
2,4 22,4 41,8 61,2 80,6 100
5 Persentase pengelola TTU yang diawasi dan
dibina
11,5 19,7 39,3 60,7 80,3 100
6 Prosentase TTU yang memenuhi syarat
kesehatan
11,5 30 48 67 85 100
7 Prosentase sekolah yang diawasi dan dibina
kesehatan lingkungannya
16,7 20,2 40,1 60,2 80,1 100
8 Prosentase sekolah yang memenuuhi syarat
kesehatan
46,5 60 58 65 73 75
9 Prosentase KK yang dibina berkaitan dengan
rumah sehat
78 82 88 93 100 100
10 Prosentase rumah yang terkategori rumah
sehat
76,7 78,2 80,5 82 84 85
PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI
Keadaan Lingkungan
Rumah Sehat
Lingkungan fisik maupun biotik mempunyai kontribusi yang sangat besar
terhadap kesehatan masyarakat. Kondisi perumahan mempunyai
kontribusi yang besar terhadap kesehatan penghuninya. Kondisi
perumahan tersebut dapat dilihat dari vntilasi, lantai maupun luas rumah.
Persyaratan umum rumah sehat serta fasilitas sarana pembuangan air
limbah (SPAL) pemeriksaan terhadap rumah di wilayah kecamatan
Lenangguar tahun 2018 berjumlah 1.060 rumah yang memenuhi syarat
kesehatan dari 1.636 jumlah selulur rumah yang ada di wilayah
puskesmas lenangguar dengan persentasi rumah sehat sebesar 64,79%.
6. Berdasarkan hasil tersebut bahwa capain untuk rumah sehat di wilayah
puskesmas lenangguar belum mencapai target berdasarkan indicator target
capean kesehatan lingkungan pada tahun 2018 yaitu 80,5%. (lihat table 2).
Akses terhadap Air Bersih/Minum
Sumber air yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut persediaan
air bersih yaitu : sumur gali terlindung, sumur gali pompa tnagn (SPT),
sumur bor dengan pompa, mobil tangki air dan terminal air, mata air
terlindung, penampungan air hujan (PAH) dan perpipaan. Berdasarkan
laporan dari petugas bahwa akses air bersih di wilayah kecmatan
Lenangguar tahun 2018 adalah 5.240 pengguna air bersih dengan
persentasi 67,7%.
Akses terhadap Jamban
Rumah tangga dengan fasilitas yang layak atau dikatakan jamban sehat
dibagi mnjadi 4 jenis sarana : Komunal, leher angsa, cemplung,
plengsengan. Dari jumlah penduduk 7.739 jiwa, yang ada di kecamatan
lenangguar tahun 2018, ada 5.425 jumlah pengguana sarana jamban
tersebut atau sebanyak 70,10% kelayakan akses jamban.
Perentase Desa yang melaksanakan STBM
Desa yang melaksanakan STBM yaitu Desa Lenangguar dan Tatebal masih
ada 2 desa yang belum melaksanakan desa STBM
Persentasi Desa ODF
Belum semua desa yang ODF di tahun 2018
Persentase TPM yang dibina yang memenuhi syarat
Data TMP yang ada di Puskesmas Lenangguar terdiri dari 8 TPM yaitu :
6 rumah makan dengan nama usaha :
1. RM. Fifa Barokah alamat ledang belum mimiliki izin usaha
2. RM. Dekayasa alamat lenangguar sudah memiliki izin usaha
3. WR. Narso alamat lenangguar sudah meilliki izin usaha
4. WR. Ibu Joko alamat lenangguar belum memiliki izin usaha
5. RM. Risma alamat lenangguar belum miliki izin usaha
6. RM. Jelita alamat lenangguar sudah memiliki izin usaha
2 DAM dengan nama usaha :
1. DAM Lestari 2 sudah memiliki izin usaha
2. DAM Dua Putra sudah memiliki izin usaha
Dari 8 TPM dan DAM tersebut telah dilakukan pengawasan dan pembinaan
dan didapat hasil bahwa 8 TPM tersebut memenuhi syarat higene sanitasi
berdasarkan tabel 4.
7. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Persentase rumah sehat di tahun 2018 belum mencapai target, dari hasil yang
didapat baru 64,79 rumah yang sehat memenuuhi syarat kesehatan
2. Persentasi akses air bersih dan air minum di dapat 67,7% dari 5.240 penduduk
yang mengakses air bersih yang layak digunakan
3. Persentasi akses jamban di masyarakat didapat 70,10% dari 5.425 penduduk
yang mengakses jamban yang sehat
4. Persentasi desa melaksanakan STBM yaitu hanya 2 desa yang baru
melaksanakan program STBM dari 4 desa di wilayah puskesmas lenangguar
5. Persentasi desa ODF yang di dapat di tahun 2018 yaitu tidak ada desa ODF di
wilayah puskesmas lenangguar
6. Persentasi TPM dan DAM yang di bina sudah 100% memenuhi syarat higine
sanitasi.
B. Saran
1. Sebaiknya dilakukan kerja sama lintas sektor dalam penaganan rumah sehat,
akses air besih dan jamban untuk meningkatkan capean target di tahun depan.
2. Terus melakukan monitoring dan pemantauan terkait kesehatan llingkungan di
masyarakat.
3. Membentuk kader kesling dalam membantu dan mendukung program
kesehatan lingkungan di masyarakat untuk meningkatkan capain program yang
belum mencapai target di tahun ini.
4. Membentuk komitmen ulang dalam mewujutkan desa STBM di wilayah
puskesmas lenangguar dengan melakukan advokasi kepada linsektoral yang
memiliki peran dalam pembangunan desa di Kecamatan Lenangguar.
5. Terus melakukan pemicuan untuk mewujutkan desa ODF di tahun 2019
6. Terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap TPM di wilayah
puskesmas lenangguar.
8. BAB V
PENUTUP
Penyusunan profil kesehatan lingkungan puskesmas lenangguar tahun 2018
bertujuan sebagai acuan program kesehatan lingkungan dalam meningkatkan
kualitas lingkungan yang sehat di wilayah kecamatan Lenangguar dengan lebih
memperhatikan higene dan sanitasi masyarakat dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dari penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan yang sebenarnya
dapat dicegah dengan perubahan prilaku yang lebih sehat. Profil kesehatan
lingkungan ini sebagaimana digunakan dalam perencanaan kegiatan program yang
indikator capean masih rendah atau bermasalah untuk digunakan dalam
perencanaan program kesehatan lingkungan di tahun mendatang dengan tetap
melihat target indikator capean di tahun berikutnya, sehingga dengan adanya profil
ini akan memotivasi petugas dalam bekerja dan mengejar target yang akan di dapat di
tahun berikutnya.
Dalam penyusunan profil ini masih kurang baik dalam sistem penulisan serta
sistematika sehingga profil ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan ada kritik dan sarana dalam penyusunan profil kesehatan
lingkungan untuk dijadikan sebagai bahan ajar dalam penyusunan profil berikutnya.
Penulis berharap semoga dengan adanya profil ini dapat membantu Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumbawa khususnya bidang Penyehatan Lingkungan dalam melakukan
perencanaan program kesehatan lingkungan yang lebih baik lagi di Kabupaten
Sumbawa terutama di Wilayah Kerja Puskesmas Lenangguar atau Kecamatan
Lenangguar.
Mengetahui,
KUPT Puskesmas Lenangguar
M. Haris Syarapuddin, SH
NIP : 19660608 198803 1 020
Penulis,
Pengelola Program Kesling Puskesmas
Lenangguar
Dwi Rizki Kardina Amd.KL
9. DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
(Jamban Sehat) dan jenis jamban
Tabel 2 Data persentase rumah sehat
Tabel 3 Data persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehtan
Tabel 4 Tempat pengolahan makanan (TPM)memenuhi syarat higene sanitasi
Tabel 5 Data tempat pengolahan makanan
Tabel 6 Data persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang
memenuhi syarat kesehatan
Tabel 7 Data penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) menurut kecamatan dan puskesmas
Tabel 8 Laporan kemajuan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)