Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
ANALISIS POLA INTERAKSI GENOTIPE X LINGKUNGAN UNTUK STABILITAS HASIL DAN ADAPTASI GENOTIP PADA KEDELAI HITAM
1. ANALISIS POLA INTERAKSI
GENOTIPE X LINGKUNGAN
UNTUK STABILITAS HASIL
DAN ADAPTASI GENOTIP
PADA KEDELAI HITAM
Chindy Ulima Zanetta1*, Agung Karuniawan2, Budi Waluyo3
1Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Institut Teknologi Bandung
2Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
3Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
SEMINAR DAN LOKAKARYA
NASIONAL PAGI 2016
2. PENDAHULUAN
• Potensi pengembangan kedelai hitam di Indonesia besar.
• Kedelai hitam sumber protein, bahan baku industri tempe dan
kecap, dan bahan baku biofuel.
• Faktor pembatas produksi kedelai hitam ialah potensi genetik
dan lingkungan, dan interaksi genotip lingkungan.
• Analisis pola interaksi genotip x lingkungan diharapkan dapat
memunculkan kelompok lingkungan optimal bagi kelompok
genotip kedelai hitam.
• Tujuan penelitian ini untuk identifikasi stabilitas dan
adaptabilitas hasil genotip kedelai hitam dan lingkungan yang
mendukung hasil berdasarkan pola interaksi genotip x
lingkungan.
3. Bahan dan Metode
Bahan Tanaman
Tujuh genotip potensial kedelai hitam : Lima
genotip galur-galur harapan (CK 12, CK 5, KA 6, CK
5, dan KA 2) dan dua genotip varietas unggul
nasional (Detam 1 dan Cikuray).
Percobaan Lapangan
RAK diulang 4 kali. Di sepuluh lingkungan yang
representatif di pulau Jawa (Cianjur, Bogor,
Majalengka, Yogyakarta, Ngawi, Madiun,
Banyuwangi, Jatinangor 1, dan Jatinangor 2)
selama musim tanam 2012-2013.
4. Bahan dan Metode
Pengamatan
Karakater hasil dan komponen hasil. Variabel iklim,
meliputi curah hujan (mm), suhu minimum dan
maksimum, suhu rata-rata, dan kelembaban
relatif.
Analisis Data
• Ukuran jarak berdasarkan pada squared Euclidean
distance metode klasifikasi pendekatan klaster
genotip dan lingkungan berdasarkan incremental
sum square (Ward, 1963).
• Data lingkungan distandarisasi mengikuti Fox dan
Rosielle (1982).
• Analisis data menggunakan perangkat lunak
CropStat 7.2 for Windows.
5. • 5 kelompok
• Adanya
perbedaan genetik
genotip dan juga
respons dari
genotip yang
mengekspresikan
hasil.
6. • 6 kelompok
• Dari 10 lingkungan
pengujian,
produktivitas
lingkungan
beragam, ada
yang berbeda dan
ada yang
dikategorikan tidak
berbeda nyata..
7. Sumber db
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah
Partisi jumlah kuadrat di antara dan
di dalam kelompok (%)
Genotip (G) 6 10.42 1.74 -
Antar kelompok G 4 8.99 2.25 86.24
Dalam kelompok G 2 1.43 0.72 13.76
(1) L 9 0.00 0.00 -
Gxl 54 49.58 0.92 -
Antar kelompok G x L 36 44.66 1.24 90.08
Sisa 18 4.92 0.27 9.92
Genotip (G) 6 10.42 1.74 -
Lingkungan (L) 9 0.00 0.00 -
Antara kelompok L 5 0.00 0.00 62.16
(2) Dalam kelompok L 4 0.00 0.00 37.84
Gxl 54 49.58 0.92 -
Gx antara kelompok L 30 44.41 1.48 89.58
Sisa 24 5.17 0.22 10.42
Genotip (G) 6 10.42 1.74 -
Antar kelompok G 4 8.99 2.25 86.24
Dalam kelompok G 2 1.43 0.72 13.76
Lingkungan (L) 9 0 0 -
Antara kelompok L 5 0 0 62.16
(3) Dalam kelompok L 4 0 0 37.84
Gxl 54 49.58 0.92
Antara kelompok G x antara kelompok L 20 40.13 2.01 80.95
Sisa 34 9.44 0.28 19.05
Antar kelompok G dalam kelompok L 16 4.53 0.28 9.13
Dalam kelompok G antar kelompok L 10 4.28 0.43 8.63
Dalam kelompok G dalam kelompok L 8 0.64 0.08 1.29
Jumlah Kuadrat (JK) Total 60.00
JK antar kelompok total 49.12
Persentasi JK Total yang antar kelompok 81.87
Partisi variasi hasil antar dan dalam
komponen kelompok untuk (1) genotip, (2)
lingkungan, dan (3) klasifikasi dua arah
genotip x lingkungan
86.24
62.16
80.95
8. Kelompok
Genotip
Kelompok
Lingkungan
Ukuran
data
%
pengurang
an
Proporsi Jumlah Kuadrat yang Diakibatkan Antar
Kelompok (%)
JK Total JK Genotip JK
Lingkungan
JK Genotip x
Data (N)
5 6 30 57.14 81.87 86.24 0 80.95
Tabel 2. Partisi variasi beberapa susunan data setelah pengurangan
dari susunan data awal 7 genotip x 10 lingkungan oleh analisis
klaster
9. Genotip
Banyu
wangi
Bogor Cianjur Cirebon
Jatinan
gor 1
Jatinan
gor 2
Madiun
Maja
lengka
Ngawi
Yogyakart
a
Rata-
rata
Cikuray 2.14 1.78 1.61 1.80 1.04 1.06 1.97 1.71 2.06 2.46 1.76
CK 12 2.29 1.58 1.87 2.05 0.99 0.90 2.03 1.33 2.20 2.40 1.77
CK 5 2.23 1.43 1.80 2.15 0.93 0.92 2.10 1.37 1.80 2.25 1.70
CK 6 2.33 1.64 1.84 1.98 0.62 0.96 2.09 1.64 2.21 2.45 1.78
Detam 1 2.54 1.69 2.79 2.25 0.73 0.76 1.83 2.42 2.07 2.82 1.99
KA 2 2.36 1.53 2.28 2.23 0.90 0.94 2.14 1.69 1.95 2.28 1.83
KA 6 2.65 1.62 2.21 2.63 0.83 1.08 2.40 1.77 1.97 2.47 1.96
Rata-rata 2.36 1.61 2.06 2.15 0.87 0.94 2.08 1.70 2.04 2.45 1.83
Tabel 3. Penampilan hasil (t/ha) kedelai hitam di 10 lingkungan
Detam 1 1.99
KA 6 1.96
2.45
Yogyakar
ta
10. 0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
1 2 3 4 5 6
Rata-rataHasil(t/ha)
Kelompok Lingkungan
Penampilan rata-rata lima kelompok genotip terhadap enam kelompok
lingkungan berdasarkan potensi hasil
Kel. Genotip 1
Kel. Genotip 2
Kel. Genotip 3
Kel. Genotip 4
Kel. Genotip 5
11. Kelompok
Lingkungan Suhu (°C) Curah
hujan
(mm)
Kelembaban
relatif (%)Lokasi
Musim
tanam
Rata-
rata
Min Maks
1
Jatinangor
1
Desember
2012-
Maret 2013
23.4 18.0 29.0 3805.4 88.9
2
Jatinangor
2
Juli-
Oktober
2013
24.0 14.0 33.0 1248.4 83.3
Madiun
April-Juli
2012
25.4 18.0 33.0 581.9 86.0
3
Bogor
Maret-Juni
2012
27.9 21.0 36.0 821.4 79.3
Ngawi
April-Juli
2012
25.4 18.0 33.0 581.9 86.0
4
Banyuwang
i
Maret-Juni
2012
28.1 20.0 35.0 248.9 80.0
Cirebon
April-Juli
2012
26.0 18.0 33.0 441.5 79.7
5
Cianjur
Maret-Juni
2012
26.0 20.0 32.0 981.6 81.9
6
Majalengka
Maret-Juni
2012
26.5 19.0 33.0 684.8 80.1
Yogyakarta
Maret-Juni
2012
25.6 19.0 32.0 814.5 86.3
Tabel 3. Keragaan
lingkungan
berdasarkan
kelompok klaster
12. • Genotip terbagi menjadi lima kelompok respons dengan
keragaman 86.24 %.
• Lingkungan terbagi menjadi enam kelompok dengan
keragaman 62.16 %.
• Keragaman yang disebabkan oleh interaksi genotip x
lingkungan mencapai 80.95 %.
• Genotip yang stabil, dan genotip yang beradaptasi
spesifik lingkungan ditentukan berdasarkan nilai rata-rata
genotip dan produktivitas lingkungan.