SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
 
	
                                                                               	
  
                                                                                 16	
  



                                BAB III
                             PEMBAHASAN



A. Metode Penghitungan Masa Transisi



       Untuk menghitung masa transisi yang dibutuhkan untuk melakukan

migrasi dari awal implementasi sampai dengan dilakukannya Analog

Switch-Off (ASO) dimana siaran TV analog akan dihentikan seluruhnya

dan digantikan dengan siaran TV digital akan dilakukan dengan

pendekatan menggunakan metode analogical diffusion model, yang

dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut:



                                       !!
                     !! = ! ! − !! + !( )(! − !! )
                                       !

dimana

!!           = Estimasi penetrasi (per tahun)

!            = Koefisien inovator

!            = Koefisien imitator

!            = Total potensi nilai penetrasi

!!           = Jumlah penetrasi kumulatif (per tahun)



       Secara umum, analogical diffusion model adalah sebuah model

yang digunakan untuk menghitung kemampuan adopsi, adaptasi, atau

difusi dari sebuah produk, layanan, atau teknologi baru di dalam sebuah

masyarakat. Pemilihan penggunaan metode analogical diffusion model di

                                      16	
  

	
                                             	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                     	
  
                                                                                       17	
  



dalam karya tulis ini didasarkan pada pertimbangan bahwa karena siaran

TV digital terestrial dengan standar DVB-T diasumsikan merupakan

produk atau layanan siaran TV dengan teknologi baru dengan kondisi

bahwa sebelumnya telah ada produk atau layanan siaran TV dengan

teknologi eksisting yaitu siaran TV analog. Dimana, selama masa

peralihan dari sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital

akan terjadi sebuah proses adopsi, adaptasi atau difusi terhadap teknologi

baru. Waktu yang dibutuhkan dalam proses adopsi, adaptasi atau difusi

tersebut yang akan dihitung sebagai dasar waktu yang dibutuhkan untuk

melaksanakan transisi migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem

penyiaran TV digital.

         Penghitungan masa transisi tersebut dilihat dari 2 (dua) faktor,

yaitu:

1) Faktor kesiapan lembaga penyiaran.

2) Faktir kesiapan masyarakat.

         Jika hasil dari 2 (dua) perhitungan tersebut berbeda, maka akan

diambil hasil yang lebih besar (masa transisi yang lebih lama).



B. Penghitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Lembaga

       Penyiaran



         Data   yang    digunakan   untuk   penghitungan                      masa   transisi

berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran adalah data Jadwal Awal




	
                                          	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                              	
  
                                                                                 18	
  



Implementasi dan ASO di Eropa dan Asia sebagaimana terdapat pada

Tabel 2.1.

       Dalam menghitung masa transisi dengan menggunakan metode

analogical diffusion model, sebelumnya kita perlu untuk menentukan hal-

hal sebagai berikut:

1) Koefisien inovator (!) dan koefisien imitator (!)

2) Total potensi nilai penetrasi (!)

       Untuk menentukan nilai koefisien inovator (!) dan koefisien imitator

(!) dilakukan asumsi dari data pada Tabel 2.1 negara-negara mana saja

yang dapat disebut sebagai early implementator. Untuk mempermudah

dalam melakukan analisa, penulis mengasumsikan bahwa negara-negara

yang dikategorikan sebagai early implementator adalah negara-negara

yang mengadopsi dan menggelar siaran TV digital dengan standar DVB-T

sampai dengan 5 (lima) tahun sejak standar tersebut pertama kali

diperkenalkan, yaitu pada tahun 1998. Sehingga, dari 34 negara yang ada

dalam data tersebut, terdapat 7 (tujuh) negara yang dapat dikategorikan
                                                                                !
sebagai early implementator. Sehingga, koefisien inovator (!) adalah !" =

                                         !"
0,206 ; dan koefisien imitator (!) adalah !" = 0,794.

       Sedangkan untuk menentukan berapa total potensi nilai penetrasi

(!) akan dihitung dari jumlah seluruh pemancar dan stasiun relai yang

dimiliki baik oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan 10 (sepuluh)

Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) TV Nasional. Gambar 3.1 berikut

menunjukkan data jumlah stasiun relai LPP TVRI dan LPS TV Nasional di

Indonesia.


	
                                            	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                        	
  
                                                                                                                                                                    19	
  



                 400            376
                 350
                 300
                 250
                 200
                 150
                 100
                                        49                            47        40                                                               52
                   50                             28        20                         23          26                           30      27
                     0
                                RI

                                       TI

                                                  I




                                                                            AR




                                                                           NE




                                                                             7

                                                                            TV
                                                           TV


                                                                  IN TV



                                                                           TV




                                                                             V
                                                TP
                                     RC




                                                                         ST
                           TV




                                                                          S
                                                                        RO
                                                                 SC

                                                                         SI




                                                                         O
                                                                       AN




                                                                       AN
                                                        L




                                                                      AN
                                                     BA




                                                                     DO




                                                                      TV




                                                                     ET
                                                                    TR
                                                 LO




                                                                   TR




                                                                  M
                                                G




                                      Gambar 3.1 Data Jumlah Pemancar dan Stasiun Relai




               Dari data tersebut di atas, didapatkan bahwa jumlah pemancar dan

stasiun relai adalah 718. Berikut adalah hasil penghitungan masa transisi

dengan menggunakan metode analogical diffusion model:

        !"#$"%&'            ($'"$              )"*+,-.&/         0              1            2            3            4             5             6
   !                  %%%%%%%%%%%%%%"#$        &'                      ( %%%%%%#)"*+# %%%%%%,#(*-+ %%%%%%,#-*.- %%%%%%#,(*,$ %%%%%%%%,,*(( %%%%%%%%%%(*.-
   /01234315%65078'09             (*,(-        :'                      ( %%%%%%#)"*+# %%%%%%;.$*.+ %%%%%%.".*#. %%%%%%-+.*)) %%%%%%"#"*)) %%%%%%"#$*((
   /01234315%6<3'8'09             (*"+)

Hasil penghitungan dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut:

                 +!!"!!#
                                                                                                  ,-./0-1#2343560-1#7836#509:4;#<#=5#

                 *!!"!!#



                 )!!"!!#



                 (!!"!!#



                 '!!"!!#



                 &!!"!!#



                 %!!"!!#



                 $!!"!!#
                                                                                                                                >:/?09#2343560-1#@:/:?0.A#7836#
                                                                                                                                509:4;#<#B5#
                   !"!!#
                           !#             $#                %#             &#                '#                                 (#              )#                *#


           Gambar 3.2 Hasil Perhitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Lembaga Penyiaran




	
                                                                                         	
        	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                                                                                                           	
  
                                                                                                       20	
  



         Dari penghitungan masa transisi migrasi ke sistem penyiaran TV

digital berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran di atas dihasilkan bahwa

proses adopsi, adaptasi atau difusi membutuhkan waktu selama 6 (enam)

tahun.



C. Penghitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Masyarakat



         Data   yang     digunakan     untuk    penghitungan                            masa         transisi

berdasarkan      kesiapan       masyarakat   adalah               hasil             survey     uji     coba

penerimaan TV digital melalui Set Top Box (STB) yang diselenggarakan

oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Konsorsium Televisi Digital

Indonesia (KTDI), Konsorsium LPP TVRI-Telkom, dan PT. AGB Nielsen

Media Research Indonesia, pada tahun 2009. Dari hasil survey tersebut,

didapatkan hasil kesediaan masyarakat membeli Set Top Box                                             (STB)

adalah sebagai berikut:



             Tabel 3.1 Hasil Survey Kesediaan Masyarakat Membeli STB

                Total Responden                1017                                100%

                 Sangat Setuju                 70                                  7%

                       Setuju                  669                                 66%

                   Ragu-Ragu                   278                                 27%




	
                                               	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                                              	
  
                                                                                                                                             21	
  



              Hasil survey tersebut digunakan untuk menentukan nilai koefisien

inovator (!) dan koefisien imitator (!). Penulis mengasumsikan bahwa

koefisien inovator ( ! ) ditentukan oleh masyarakat yang dikategorikan

sebagai early adopter, yaitu masyarakat yang menyatakan sangat setuju

dan setuju terhadap kesediannya untuk membeli Set Top Box (STB).

Sehingga, koefisien inovator (!) adalah 0,73. Sedangkan koefisien imitator

( ! ) ditentukan oleh masyarakat yang menyatakan ragu-ragu dalam

kesediaannya membeli Set Top Box (STB). Sehingga koefisien imitator (!)

adalah 0,27.

              Untuk menentukan berapa total potensi nilai penetrasi ( ! )

didapatkan dari data jumlah TV Household atau jumlah rumah tangga

yang memiliki pesawat TV yaitu sebanyak 33.460.000. Berikut hasil

penghitungan masa transisi menggunakan analogical diffusion model:

       !"#$"%&'          ($'"$      )"*+,-.&/   0               1                2                 3                    4                   5
  !                  '""#$%&#&&&    ()              &*&& '+$#$+,#-&&*&& ''''-#".,#%&%*-+ '''''''%,,#&/"*0, ''''''''''''"#$//*/$ '''''''''''''''''''&*0&
  123456537'8729:)2;         &*."   <)              &*&& '+$#$+,#-&&*&& '"+#-&0#$&%*-+ '""#$,%#$//*/. '""#$,/#///*/& '""#$%&#&&&*&&
  123456537'8=5):)2;         &*+.

Hasil penghitungan dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut:

               )#######$##%
                                                                                   +,-./,0%123245/,0%6725%4/893:%;%<4%

               ("######$##%


               (#######$##%


               '"######$##%


               '#######$##%


               &"######$##%


               &#######$##%


                "######$##%                                                         =9.>/8%123245/,0%?9.9>/-@%6725%4/893:%;%
                                                                                    A4%

                      #$##%
                              #%        &%             '%                 (%                   )%                      "%         *%

               !"######$##%



              Gambar 3.3 Hasil Perhitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Masyarakat



	
                                                                                 	
       	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                                                                                    	
  
                                                                                             22	
  




       Dari penghitungan masa transisi migrasi ke sistem penyiaran TV

digital berdasarkan kesiapan masyarakat di atas dihasilkan bahwa proses

adopsi, adaptasi atau difusi membutuhkan waktu selama 5 (lima) tahun.



D. Analisa terhadap Hasil Penghitungan Masa Transisi



       Hasil penghitungan masa transisi migrasi dari sistem penyiaran TV

analog ke sistem penyiaran TV digital menggunakan metode analogical

diffusion model adalah sebagai berikut:



         Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Masa Transisi Migrasi Sistem Penyiaran TV


          Masa Transisi                                                               Waktu

Berdasarkan Kesiapan Lembaga                                                          6 Tahun
Penyiaran

Berdasarkan Kesiapan                                                                  5 Tahun
Masyarakat



       Penghitungan di atas menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan

untuk melaksanakan transisi migrasi sistem penyiaran TV analog ke digital

berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran berbeda dengan penghitungan

berdasarkan kesiapan masyarakat. Sesuai dengan yang telah dinyatakan

sebelumnya bahwa jika hasil dari 2 (dua) perhitungan tersebut berbeda,

maka akan diambil hasil yang lebih besar (masa transisi yang lebih lama).

Sehingga waktu yang dibutuhkan dalam masa transisi migrasi dari sistem




	
                                                  	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                                    	
  
                                                                                         23	
  



penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital adalah 6 (enam)

tahun.

         Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.

39/PER/M.KOMINFO/10/2009 tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan

Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar

(Free-to-Air) disebutkan pada Pasal 24 ayat (8) bahwa kegiatan penyiaran

secara simulcast diselenggarakan selambat-lambatnya sampai akhir

tahun 2017.     Simulcast adalah simultaneous broadcast secara umum

berarti program-program atau konten-konten siaran yang dipancarkan

atau disiarkan melalui lebih dari 1 (satu) medium atau beberapa layanan

yang disiarkan pada medium yang sama pada saat yang bersamaan.

Dalam konteks migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem

penyiaran TV digital, simulcast berarti penyelenggaraan penyiaran TV

analog dan penyiaran TV digital yang dilakukan secara bersamaan.

         Simulcast   sangat   diperlukan   dalam               proses          migrasi   sistem

penyiaran sebagai masa transisi, dimana di masa tersebut terjadi proses

adopsi, adaptasi dan difusi teknologi baru ke dalam seluruh pihak yang

terkait dengan penyelenggaraan penyiaran TV, yaitu pelaku usaha

(lembaga penyiaran), masyarakat, industri pendukung, dan pemerintah.

Setelah semua pihak tersebut siap, maka masa simulcast akan diakhiri

dan dilakukan analog switch-off (ASO), yaitu siaran TV analog akan

dimatikan secara penuh.

         Di dalam peraturan menteri yang disebutkan di atas, simulcast

diselenggarakan selambat-lambatnya sampai akhir tahun 2017. Artinya,



	
                                           	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                                                	
  
                                                                        24	
  



jika sistem penyiaran TV digital akan dimulai pada awal 2012, terdapat

waktu selama 6 (enam) tahun sampai dengan akhir tahun 2017 untuk

melakukan simulcast. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketentuan

mengenai waktu pelaksanaan simulcast di dalam peraturan menteri

tersebut sudah tepat, tetapi dengan catatan bahwa implementasi harus

dimulai pada awal tahun 2012.




	
                                       	
     	
  	
  	
  	
  	
  	
  
                                                                               	
  

More Related Content

More from Feriandi Mirza

Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalRegulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalFeriandi Mirza
 
Indonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business OpportunityIndonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business OpportunityFeriandi Mirza
 
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)Feriandi Mirza
 
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...Feriandi Mirza
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalFeriandi Mirza
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalFeriandi Mirza
 
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...Feriandi Mirza
 
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam NegeriPeningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam NegeriFeriandi Mirza
 
Broadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in IndonesiaBroadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in IndonesiaFeriandi Mirza
 
The Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media TechnologiesThe Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media TechnologiesFeriandi Mirza
 
Global Trend Broadcasting
Global Trend BroadcastingGlobal Trend Broadcasting
Global Trend BroadcastingFeriandi Mirza
 
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranRegulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranFeriandi Mirza
 

More from Feriandi Mirza (12)

Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran DigitalRegulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
Regulasi & Kebijakan Pemerintah di Era Penyiaran Digital
 
Indonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business OpportunityIndonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
Indonesian ICT Development : Current status and Business Opportunity
 
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
IPTV dan Internet Sehat dan Aman (INSAN)
 
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
KAJIAN BIAYA PENGGUNAAN STANDAR KOMPRESI MPEG2 DAN MPEG4 AVC UNTUK SIARAN TV ...
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
 
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV NasionalEksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
Eksistensi TV Lokal di Antara Dominasi TV Nasional
 
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
Optimasi Kebutuhan Bandwidth untuk Kebutuhan Siaran TV Digital Terestrial dan...
 
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam NegeriPeningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
Peningkatan Kapasitas Rantai Industri TV Digital & IPTV Dalam Negeri
 
Broadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in IndonesiaBroadcasting Policy in Indonesia
Broadcasting Policy in Indonesia
 
The Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media TechnologiesThe Future of Radio in New Media Technologies
The Future of Radio in New Media Technologies
 
Global Trend Broadcasting
Global Trend BroadcastingGlobal Trend Broadcasting
Global Trend Broadcasting
 
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang PenyiaranRegulatory & Business Update Bidang Penyiaran
Regulatory & Business Update Bidang Penyiaran
 

Analisis Kebijakan Penetapan Masa Transisi Dalam Proses Migrasi Dari Sistem Penyiaran TV Analog ke Digital

  • 1.       16   BAB III PEMBAHASAN A. Metode Penghitungan Masa Transisi Untuk menghitung masa transisi yang dibutuhkan untuk melakukan migrasi dari awal implementasi sampai dengan dilakukannya Analog Switch-Off (ASO) dimana siaran TV analog akan dihentikan seluruhnya dan digantikan dengan siaran TV digital akan dilakukan dengan pendekatan menggunakan metode analogical diffusion model, yang dinyatakan dengan rumusan sebagai berikut: !! !! = ! ! − !! + !( )(! − !! ) ! dimana !! = Estimasi penetrasi (per tahun) ! = Koefisien inovator ! = Koefisien imitator ! = Total potensi nilai penetrasi !! = Jumlah penetrasi kumulatif (per tahun) Secara umum, analogical diffusion model adalah sebuah model yang digunakan untuk menghitung kemampuan adopsi, adaptasi, atau difusi dari sebuah produk, layanan, atau teknologi baru di dalam sebuah masyarakat. Pemilihan penggunaan metode analogical diffusion model di 16                    
  • 2.   17   dalam karya tulis ini didasarkan pada pertimbangan bahwa karena siaran TV digital terestrial dengan standar DVB-T diasumsikan merupakan produk atau layanan siaran TV dengan teknologi baru dengan kondisi bahwa sebelumnya telah ada produk atau layanan siaran TV dengan teknologi eksisting yaitu siaran TV analog. Dimana, selama masa peralihan dari sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital akan terjadi sebuah proses adopsi, adaptasi atau difusi terhadap teknologi baru. Waktu yang dibutuhkan dalam proses adopsi, adaptasi atau difusi tersebut yang akan dihitung sebagai dasar waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan transisi migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital. Penghitungan masa transisi tersebut dilihat dari 2 (dua) faktor, yaitu: 1) Faktor kesiapan lembaga penyiaran. 2) Faktir kesiapan masyarakat. Jika hasil dari 2 (dua) perhitungan tersebut berbeda, maka akan diambil hasil yang lebih besar (masa transisi yang lebih lama). B. Penghitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Lembaga Penyiaran Data yang digunakan untuk penghitungan masa transisi berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran adalah data Jadwal Awal                  
  • 3.   18   Implementasi dan ASO di Eropa dan Asia sebagaimana terdapat pada Tabel 2.1. Dalam menghitung masa transisi dengan menggunakan metode analogical diffusion model, sebelumnya kita perlu untuk menentukan hal- hal sebagai berikut: 1) Koefisien inovator (!) dan koefisien imitator (!) 2) Total potensi nilai penetrasi (!) Untuk menentukan nilai koefisien inovator (!) dan koefisien imitator (!) dilakukan asumsi dari data pada Tabel 2.1 negara-negara mana saja yang dapat disebut sebagai early implementator. Untuk mempermudah dalam melakukan analisa, penulis mengasumsikan bahwa negara-negara yang dikategorikan sebagai early implementator adalah negara-negara yang mengadopsi dan menggelar siaran TV digital dengan standar DVB-T sampai dengan 5 (lima) tahun sejak standar tersebut pertama kali diperkenalkan, yaitu pada tahun 1998. Sehingga, dari 34 negara yang ada dalam data tersebut, terdapat 7 (tujuh) negara yang dapat dikategorikan ! sebagai early implementator. Sehingga, koefisien inovator (!) adalah !" = !" 0,206 ; dan koefisien imitator (!) adalah !" = 0,794. Sedangkan untuk menentukan berapa total potensi nilai penetrasi (!) akan dihitung dari jumlah seluruh pemancar dan stasiun relai yang dimiliki baik oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI dan 10 (sepuluh) Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) TV Nasional. Gambar 3.1 berikut menunjukkan data jumlah stasiun relai LPP TVRI dan LPS TV Nasional di Indonesia.                  
  • 4.   19   400 376 350 300 250 200 150 100 49 47 40 52 50 28 20 23 26 30 27 0 RI TI I AR NE 7 TV TV IN TV TV V TP RC ST TV S RO SC SI O AN AN L AN BA DO TV ET TR LO TR M G Gambar 3.1 Data Jumlah Pemancar dan Stasiun Relai Dari data tersebut di atas, didapatkan bahwa jumlah pemancar dan stasiun relai adalah 718. Berikut adalah hasil penghitungan masa transisi dengan menggunakan metode analogical diffusion model: !"#$"%&' ($'"$ )"*+,-.&/ 0 1 2 3 4 5 6 ! %%%%%%%%%%%%%%"#$ &' ( %%%%%%#)"*+# %%%%%%,#(*-+ %%%%%%,#-*.- %%%%%%#,(*,$ %%%%%%%%,,*(( %%%%%%%%%%(*.- /01234315%65078'09 (*,(- :' ( %%%%%%#)"*+# %%%%%%;.$*.+ %%%%%%.".*#. %%%%%%-+.*)) %%%%%%"#"*)) %%%%%%"#$*(( /01234315%6<3'8'09 (*"+) Hasil penghitungan dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut: +!!"!!# ,-./0-1#2343560-1#7836#509:4;#<#=5# *!!"!!# )!!"!!# (!!"!!# '!!"!!# &!!"!!# %!!"!!# $!!"!!# >:/?09#2343560-1#@:/:?0.A#7836# 509:4;#<#B5# !"!!# !# $# %# &# '# (# )# *# Gambar 3.2 Hasil Perhitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Lembaga Penyiaran                  
  • 5.   20   Dari penghitungan masa transisi migrasi ke sistem penyiaran TV digital berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran di atas dihasilkan bahwa proses adopsi, adaptasi atau difusi membutuhkan waktu selama 6 (enam) tahun. C. Penghitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Masyarakat Data yang digunakan untuk penghitungan masa transisi berdasarkan kesiapan masyarakat adalah hasil survey uji coba penerimaan TV digital melalui Set Top Box (STB) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI), Konsorsium LPP TVRI-Telkom, dan PT. AGB Nielsen Media Research Indonesia, pada tahun 2009. Dari hasil survey tersebut, didapatkan hasil kesediaan masyarakat membeli Set Top Box (STB) adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Hasil Survey Kesediaan Masyarakat Membeli STB Total Responden 1017 100% Sangat Setuju 70 7% Setuju 669 66% Ragu-Ragu 278 27%                  
  • 6.   21   Hasil survey tersebut digunakan untuk menentukan nilai koefisien inovator (!) dan koefisien imitator (!). Penulis mengasumsikan bahwa koefisien inovator ( ! ) ditentukan oleh masyarakat yang dikategorikan sebagai early adopter, yaitu masyarakat yang menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap kesediannya untuk membeli Set Top Box (STB). Sehingga, koefisien inovator (!) adalah 0,73. Sedangkan koefisien imitator ( ! ) ditentukan oleh masyarakat yang menyatakan ragu-ragu dalam kesediaannya membeli Set Top Box (STB). Sehingga koefisien imitator (!) adalah 0,27. Untuk menentukan berapa total potensi nilai penetrasi ( ! ) didapatkan dari data jumlah TV Household atau jumlah rumah tangga yang memiliki pesawat TV yaitu sebanyak 33.460.000. Berikut hasil penghitungan masa transisi menggunakan analogical diffusion model: !"#$"%&' ($'"$ )"*+,-.&/ 0 1 2 3 4 5 ! '""#$%&#&&& () &*&& '+$#$+,#-&&*&& ''''-#".,#%&%*-+ '''''''%,,#&/"*0, ''''''''''''"#$//*/$ '''''''''''''''''''&*0& 123456537'8729:)2; &*." <) &*&& '+$#$+,#-&&*&& '"+#-&0#$&%*-+ '""#$,%#$//*/. '""#$,/#///*/& '""#$%&#&&&*&& 123456537'8=5):)2; &*+. Hasil penghitungan dinyatakan dalam grafik adalah sebagai berikut: )#######$##% +,-./,0%123245/,0%6725%4/893:%;%<4% ("######$##% (#######$##% '"######$##% '#######$##% &"######$##% &#######$##% "######$##% =9.>/8%123245/,0%?9.9>/-@%6725%4/893:%;% A4% #$##% #% &% '% (% )% "% *% !"######$##% Gambar 3.3 Hasil Perhitungan Masa Transisi Berdasarkan Kesiapan Masyarakat                  
  • 7.   22   Dari penghitungan masa transisi migrasi ke sistem penyiaran TV digital berdasarkan kesiapan masyarakat di atas dihasilkan bahwa proses adopsi, adaptasi atau difusi membutuhkan waktu selama 5 (lima) tahun. D. Analisa terhadap Hasil Penghitungan Masa Transisi Hasil penghitungan masa transisi migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital menggunakan metode analogical diffusion model adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Penghitungan Masa Transisi Migrasi Sistem Penyiaran TV Masa Transisi Waktu Berdasarkan Kesiapan Lembaga 6 Tahun Penyiaran Berdasarkan Kesiapan 5 Tahun Masyarakat Penghitungan di atas menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan transisi migrasi sistem penyiaran TV analog ke digital berdasarkan kesiapan lembaga penyiaran berbeda dengan penghitungan berdasarkan kesiapan masyarakat. Sesuai dengan yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa jika hasil dari 2 (dua) perhitungan tersebut berbeda, maka akan diambil hasil yang lebih besar (masa transisi yang lebih lama). Sehingga waktu yang dibutuhkan dalam masa transisi migrasi dari sistem                  
  • 8.   23   penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital adalah 6 (enam) tahun. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 39/PER/M.KOMINFO/10/2009 tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free-to-Air) disebutkan pada Pasal 24 ayat (8) bahwa kegiatan penyiaran secara simulcast diselenggarakan selambat-lambatnya sampai akhir tahun 2017. Simulcast adalah simultaneous broadcast secara umum berarti program-program atau konten-konten siaran yang dipancarkan atau disiarkan melalui lebih dari 1 (satu) medium atau beberapa layanan yang disiarkan pada medium yang sama pada saat yang bersamaan. Dalam konteks migrasi dari sistem penyiaran TV analog ke sistem penyiaran TV digital, simulcast berarti penyelenggaraan penyiaran TV analog dan penyiaran TV digital yang dilakukan secara bersamaan. Simulcast sangat diperlukan dalam proses migrasi sistem penyiaran sebagai masa transisi, dimana di masa tersebut terjadi proses adopsi, adaptasi dan difusi teknologi baru ke dalam seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran TV, yaitu pelaku usaha (lembaga penyiaran), masyarakat, industri pendukung, dan pemerintah. Setelah semua pihak tersebut siap, maka masa simulcast akan diakhiri dan dilakukan analog switch-off (ASO), yaitu siaran TV analog akan dimatikan secara penuh. Di dalam peraturan menteri yang disebutkan di atas, simulcast diselenggarakan selambat-lambatnya sampai akhir tahun 2017. Artinya,                  
  • 9.   24   jika sistem penyiaran TV digital akan dimulai pada awal 2012, terdapat waktu selama 6 (enam) tahun sampai dengan akhir tahun 2017 untuk melakukan simulcast. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketentuan mengenai waktu pelaksanaan simulcast di dalam peraturan menteri tersebut sudah tepat, tetapi dengan catatan bahwa implementasi harus dimulai pada awal tahun 2012.