SlideShare a Scribd company logo
ANALISA HARGA SATUAN
BOW (BURGERLIJKE OPENBARE
WERKEN)
 Suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan
oleh Pemerintah Kolonial Belanda tanggal 28 Pebruari
1921.
 Analisa BOW hanya bisa dilakukan pada proses
kontruksi yang menggunakan sistim padat karya
atau sistim pekerjaan yang menggunakan banyak
tenaga kerja secara manual, yang berarti hanya untuk
pekerjaan bangunan sederhana saja walaupun pada
kenyataannya di beberapa wilayah Indonesia proyek
pembangunan ruko setinggi 4 lantai pun, masih banyak
dilakukan secara manual padat karya.
 Estimasi pada proyek gedung saat ini masih
mengacu pada analisa BOW walaupun dengan
revisi yang dilakukan untuk menyesuai dengan
kondisi pada saat ini .Dalam praktek nya, sebuah
konsultan atau kontraktor biasanya tidak
melakukan analisa berulang kali setiap melakukan
penghitungan tender.
 Analisa angka acuan dasar akan dipakai berulang
kali dan yang yang akan dilakukan penyesuaian
adalah angka material bangunan serta upah atau
ongkos pemasangan yang biasanya selalu
berfluktuasi naik turun mengikuti tingkat inflasi.
SNI
 Melihat banyaknya variasi dalam aplikasi BOW,
maka Pemerintah melalui Puslitbang Bidang
Permukiman pada Tahun 1987 sd 1991 melakukan
penelitian untuk mengembangkan BOW
 Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :
 Tahap 1 : Melakukan pengumpulan data sekunder dari
harga yang berlaku di BUMN, Kontraktor skala nasional
 Tahap 2 : Penelitian di lapangan sebagai cross check
terhadap data sekunder
SNI (STANDART NASIONAL INDONESIA)
 Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang
menunjukkan jumlah kebutuhan bahan atau tenaga kerja
dalam satuan tertentu
 Angka-angka ini digunakan untuk menghitung RAB
(rencana anggaran biaya) suatu pekerjaan bangunan.
Biasa yang kita gunakan adalah koefisien yang diambil
dari SNI
Dari tabel di atas dapat diketahui nilai koefisien pada kolom indeks.
Untuk memasang bata merah dengan luasan 1 m2 memerlukan 70 buah bata.
Angka 70 ini tentu berdasarkan penelitian ditambah dengan safety factornya.
Berdasarkan pengalaman pribadi, sebenarnya untuk memasang 1 m2 hanya
membutuhkan sekitar 60 buah. Namun pada SNI ini menjadi 70 karena sudah
ditambah dengan nilai safety factornya. Begitu juga dengan semen dan pasir,
setiap pasangan 1 m2 membutuhkan 8,32 kg semen dan 0,049 m3 pasir.
Untuk tenaga kerja menggunakan satuan OH (orang per hari) yang artinya
adalah untuk memasang 1 m2 bata merah hanya memerlukan 1 pekerja dengan
durasi pekerjaan 0,3 hari. Artinya dalam 1 hari pekerja bisa menghasilkan lebih
dari 1 m2 pasangan bata. 1/0.3 x 1 m2 = 3.33 m2. Sedangkan untuk tukang
batunya mempunyai produktivitas 1/0.1x 1 m2 = 10 m2 pasangan dinding.
SIAPA YANG MENENTUKAN ANGKA
KOEFISIEN
 Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara
perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-
6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
dinding, yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia
dengan melakukan modifikasi terhadap indeks harga satuan.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur
dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.

Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman
Standardisasi Nasional 08:2007 serta telah dibahas dalam
rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8
Desember 2006 oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para
nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
ASAL PERHITUNGAN SNI
CONTOH PERHITUNGAN SEDERHANA
 Pekerjaan Galian Tanah 1 m3 dengan alat cangkul
a. Produktivitas
Kapasitas Produksi 1 cangkul , P = 200 mm, L = 200 mm, ketebalan 45 mm.
Maka volume = 0,2 x 0,2 x 0,045 = 0,0018 m3
Kapasitas tukang gali = 1m3/0,0018 m3 = 556 kali mencangkul (Asumsi tanah biasa)
Menghitung Waktu Mencangkul+Membuang : (Asumsi 30 detik/1 kali cangkul) = 556 x 30
detik = 16680 dtk = 4,63 jam
b. Analisa Harga
Upah tukang gali = 60.000/hari, 1 hari 7 jam kerja
60.000/4,63 = Rp. 12.958,96 O/jam x 7 = Rp. 90.712,74 OH
c. Koefisien
90.712,74 : 60.000 = 1,512 tukang gali
Untuk perhitungan kepala tukang, 1 kepala tukang membawahi 10 tukang gali, maka
koefisien kepala tukang = 1,512/10 = 0,1512 kepala tukang
Jika 1 mandor membawahi 3 kepala tukang, maka koefisien mandor = 0,1512/3 = 0,053
mandor
CONTOH KOEFISISEN ANALISA HARGA SATUAN
BANGUNAN
 Untuk 1 m2 pekerjaan plesteran dinding, koefisien analisa harga
satuannya adalah sebagai berikut :
Analisa untuk 1 m2 pekerjaan plesteran 1pc : 4 ps
Keofisien analisa bahan
0,2170 zak semen
0,02830 m2 pasir pasang
Koefisien analisa tenaga
0.0125 hari mandor
0.0200 hari kepala tukang
0.2000 hari tukang batu
0.2500 hari pekerja
Angka – angka di atas merupakan koefisien analisa
untuk menyelesaikan 1 m2 plesteran.
Jika akan mengerjakan 100 m2 plesteran, maka kita
harus menyediakan
Bahan
0,2170 x 100 = 21,7 zak semen
0,0283 x 100 = 2,83 m3 pasir
Pekerja
0.0125 x 100 = 1,25 hari mandor
0.0200 x 100 = 20 hari kepala tukang
0.2000 x 100 = 20 hari tukang batu
0.2500 x 100 = 25 hari pekerja

More Related Content

What's hot

Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Ellan Syahnoorizal Siregar
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
gmtspotify
 
3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan
im4m90
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
Naruto40
 
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
Timey-ft Vytrhie
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Cv. Ainayya
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
Zinet Yeha
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
IMRA MORALDY
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
Manyuk FAUZI
 
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMETODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
MOSES HADUN
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaran
Saeful Fajri
 
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
FalmanFarez8
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
MuhammadLuthfi995084
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
MOSES HADUN
 
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi bajaAnalisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
moses hadun
 
Gapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asri
Gapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asriGapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asri
Gapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asri
Pemdes Seboro Sadang
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Syukri Ghazali
 
EXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNG
EXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNGEXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNG
EXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNG
BUATDONLOTAJA
 
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Ellan Syahnoorizal Siregar
 

What's hot (20)

Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
 
3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan3. analisa harga satuan
3. analisa harga satuan
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
 
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
 
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoaMETODE PELAKSANAAN, power point rempoa
METODE PELAKSANAAN, power point rempoa
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaran
 
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP)
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi bajaAnalisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
Analisa biaya bangunan pekerjaan konstruksi baja
 
Gapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asri
Gapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asriGapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asri
Gapura batas desa, kawasan wisata, dan selo asri
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
 
Kurva s jasa konsultansi
Kurva s jasa konsultansiKurva s jasa konsultansi
Kurva s jasa konsultansi
 
EXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNG
EXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNGEXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNG
EXPOSE 1 PERENCANAAN GEDUNG
 
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
 

Similar to Analisa harga satuan

Materi 5-manpro
Materi 5-manproMateri 5-manpro
Materi 5-manpro
Armida Share
 
Analisa Harga.pptx
Analisa Harga.pptxAnalisa Harga.pptx
Analisa Harga.pptx
GriseldaVelantika1
 
Menghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasa
Menghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasaMenghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasa
Menghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasa
Arga Anoman
 
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan pondasiPekerjaan pondasi
Pekerjaan pondasi
Ronny wisanggeni
 
Sni 2008
Sni 2008Sni 2008
Sni 2008
andini rambe
 
Bintek western Hotel.pptx
Bintek western Hotel.pptxBintek western Hotel.pptx
Bintek western Hotel.pptx
mardiana244837
 
02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf
02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf
02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf
AsriAdi20
 
01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx
01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx
01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx
BazokaMancingmania
 
tugas akhir teknik sipil
tugas akhir teknik sipiltugas akhir teknik sipil
tugas akhir teknik sipil
superival
 
04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf
04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf
04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf
ssuser68f3831
 

Similar to Analisa harga satuan (10)

Materi 5-manpro
Materi 5-manproMateri 5-manpro
Materi 5-manpro
 
Analisa Harga.pptx
Analisa Harga.pptxAnalisa Harga.pptx
Analisa Harga.pptx
 
Menghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasa
Menghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasaMenghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasa
Menghitung harga 1_m3_galian_tanah_biasa
 
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan pondasiPekerjaan pondasi
Pekerjaan pondasi
 
Sni 2008
Sni 2008Sni 2008
Sni 2008
 
Bintek western Hotel.pptx
Bintek western Hotel.pptxBintek western Hotel.pptx
Bintek western Hotel.pptx
 
02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf
02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf
02. Definisi DED, RKS dan RAB.pdf
 
01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx
01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx
01. PROGRES MINGGU KE 1 TGL 5 SD 11 OKTB 121021 edit bob.pptx
 
tugas akhir teknik sipil
tugas akhir teknik sipiltugas akhir teknik sipil
tugas akhir teknik sipil
 
04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf
04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf
04-Menetukan Durasi dan Koefisien Pekerjaan.pdf
 

Recently uploaded

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Analisa harga satuan

  • 2. BOW (BURGERLIJKE OPENBARE WERKEN)  Suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda tanggal 28 Pebruari 1921.  Analisa BOW hanya bisa dilakukan pada proses kontruksi yang menggunakan sistim padat karya atau sistim pekerjaan yang menggunakan banyak tenaga kerja secara manual, yang berarti hanya untuk pekerjaan bangunan sederhana saja walaupun pada kenyataannya di beberapa wilayah Indonesia proyek pembangunan ruko setinggi 4 lantai pun, masih banyak dilakukan secara manual padat karya.
  • 3.  Estimasi pada proyek gedung saat ini masih mengacu pada analisa BOW walaupun dengan revisi yang dilakukan untuk menyesuai dengan kondisi pada saat ini .Dalam praktek nya, sebuah konsultan atau kontraktor biasanya tidak melakukan analisa berulang kali setiap melakukan penghitungan tender.  Analisa angka acuan dasar akan dipakai berulang kali dan yang yang akan dilakukan penyesuaian adalah angka material bangunan serta upah atau ongkos pemasangan yang biasanya selalu berfluktuasi naik turun mengikuti tingkat inflasi.
  • 4. SNI  Melihat banyaknya variasi dalam aplikasi BOW, maka Pemerintah melalui Puslitbang Bidang Permukiman pada Tahun 1987 sd 1991 melakukan penelitian untuk mengembangkan BOW  Penelitian dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :  Tahap 1 : Melakukan pengumpulan data sekunder dari harga yang berlaku di BUMN, Kontraktor skala nasional  Tahap 2 : Penelitian di lapangan sebagai cross check terhadap data sekunder
  • 5. SNI (STANDART NASIONAL INDONESIA)  Koefisien analisa harga satuan adalah angka yang menunjukkan jumlah kebutuhan bahan atau tenaga kerja dalam satuan tertentu  Angka-angka ini digunakan untuk menghitung RAB (rencana anggaran biaya) suatu pekerjaan bangunan. Biasa yang kita gunakan adalah koefisien yang diambil dari SNI
  • 6. Dari tabel di atas dapat diketahui nilai koefisien pada kolom indeks. Untuk memasang bata merah dengan luasan 1 m2 memerlukan 70 buah bata. Angka 70 ini tentu berdasarkan penelitian ditambah dengan safety factornya. Berdasarkan pengalaman pribadi, sebenarnya untuk memasang 1 m2 hanya membutuhkan sekitar 60 buah. Namun pada SNI ini menjadi 70 karena sudah ditambah dengan nilai safety factornya. Begitu juga dengan semen dan pasir, setiap pasangan 1 m2 membutuhkan 8,32 kg semen dan 0,049 m3 pasir. Untuk tenaga kerja menggunakan satuan OH (orang per hari) yang artinya adalah untuk memasang 1 m2 bata merah hanya memerlukan 1 pekerja dengan durasi pekerjaan 0,3 hari. Artinya dalam 1 hari pekerja bisa menghasilkan lebih dari 1 m2 pasangan bata. 1/0.3 x 1 m2 = 3.33 m2. Sedangkan untuk tukang batunya mempunyai produktivitas 1/0.1x 1 m2 = 10 m2 pasangan dinding.
  • 7. SIAPA YANG MENENTUKAN ANGKA KOEFISIEN  Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03- 6897-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding, yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap indeks harga satuan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan, Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.  Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 serta telah dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006 oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
  • 9. CONTOH PERHITUNGAN SEDERHANA  Pekerjaan Galian Tanah 1 m3 dengan alat cangkul a. Produktivitas Kapasitas Produksi 1 cangkul , P = 200 mm, L = 200 mm, ketebalan 45 mm. Maka volume = 0,2 x 0,2 x 0,045 = 0,0018 m3 Kapasitas tukang gali = 1m3/0,0018 m3 = 556 kali mencangkul (Asumsi tanah biasa) Menghitung Waktu Mencangkul+Membuang : (Asumsi 30 detik/1 kali cangkul) = 556 x 30 detik = 16680 dtk = 4,63 jam b. Analisa Harga Upah tukang gali = 60.000/hari, 1 hari 7 jam kerja 60.000/4,63 = Rp. 12.958,96 O/jam x 7 = Rp. 90.712,74 OH c. Koefisien 90.712,74 : 60.000 = 1,512 tukang gali Untuk perhitungan kepala tukang, 1 kepala tukang membawahi 10 tukang gali, maka koefisien kepala tukang = 1,512/10 = 0,1512 kepala tukang Jika 1 mandor membawahi 3 kepala tukang, maka koefisien mandor = 0,1512/3 = 0,053 mandor
  • 10. CONTOH KOEFISISEN ANALISA HARGA SATUAN BANGUNAN  Untuk 1 m2 pekerjaan plesteran dinding, koefisien analisa harga satuannya adalah sebagai berikut : Analisa untuk 1 m2 pekerjaan plesteran 1pc : 4 ps Keofisien analisa bahan 0,2170 zak semen 0,02830 m2 pasir pasang Koefisien analisa tenaga 0.0125 hari mandor 0.0200 hari kepala tukang 0.2000 hari tukang batu 0.2500 hari pekerja
  • 11. Angka – angka di atas merupakan koefisien analisa untuk menyelesaikan 1 m2 plesteran. Jika akan mengerjakan 100 m2 plesteran, maka kita harus menyediakan Bahan 0,2170 x 100 = 21,7 zak semen 0,0283 x 100 = 2,83 m3 pasir Pekerja 0.0125 x 100 = 1,25 hari mandor 0.0200 x 100 = 20 hari kepala tukang 0.2000 x 100 = 20 hari tukang batu 0.2500 x 100 = 25 hari pekerja